NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Perceraian: Hati Yang Terluka

Cinta Setelah Perceraian: Hati Yang Terluka

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2M
Nilai: 4.7
Nama Author: nenah adja

"Maafkan aku mas, aku sudah berusaha untuk mencintai kamu, tapi nyatanya aku gak bisa, aku hanya menganggap ini hubungan balas budi.." Kinara menyodorkan sebuah map "Aku mohon lepaskan aku, agar aku bisa menjalani hidupku dengan pria yang aku cintai... tolong..

ceraikan aku"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menambah Daftar Kepedihan

Kinara menghentikan taksinya di depan sebuah rumah besar dengan pagar tinggi, anak ini benar-benar anak orang kaya "Pak bisa tunggu sebentar, saya gak lama" katanya pada supir taksi.

"Baik Bu" Kinara menuntun Arumi menghampiri gerbang dan menekan bel, seorang penjaga muncul di balik pagar dan memekik kaget melihat Nona muda nya ada di luar pagar, bergegas pria penjaga itu membuka pagarnya.

"Non, Non kemana saja, Bapak nyariin Non, sampai kena marah semua orang rumah."

"Aku abis jalan-jalan Pak Mus" Kinara mendesah lega saat Arumi juga mengenali satpam tersebut, berarti benar ini rumahnya.

"Arumi, sudah sampai rumah, sekarang masuk dan minta maaf sama orang tua Arumi, karena sudah membuat khawatir.."

"Tante tidak ikut masuk?"

Kinara menggeleng "Tidak, tante harus segera pulang, tapi kalau Arumi mau bicara sama tante, Arumi tinggal menghubungi tante, mengerti!"

Arumi mengangguk "Oke.."

Kinara mengelus rambut Arumi, lalu pergi, Arumi anak yang kesepian sama seperti dirinya yang hanya hidup sendiri, bedanya jika Arumi masih punya orang tua meski sibuk hingga tak memperhatikannya, sedangkan dirinya tidak akan pernah bisa bertemu lagi dengan orang tuanya.

Kinara ingat lokasi ini dekat dengan dokter kandungannya, dia berniat untuk memeriksakan kandungannya dan meminta supir untuk mengarahkan mobilnya kearah klinik kandungan.

Kinara pergi mendaftar lalu ikut mengantri, Kinara duduk dan menunggu namanya dipanggil, Kinara mendongak saat mendengar pintu terbuka dan pasien yang sudah selesai di periksa keluar.

Kinara terpaku saat melihat dua pasangan yang baru saja keluar ruangan dokter, tangan sang pria menggandeng tangan sang istri seolah berhati-hati dengan langkahnya.

Saat mata mereka beradu Kinara memalingkan wajahnya seraya menelan ludahnya kasar, Kinara ingat Anita juga pernah datang ke klinik ini, bodoh sekali Kinara masih memilih klinik ini untuk memeriksakan kandungannya, hingga akhirnya dia bertemu dengan Anita dan Yoga.

Saat Yoga melihat Kinara, Yoga segera melepas genggamannya pada Anita dan berdiri kikuk, Anita tersenyum kecut lalu berjalan kearah Kinara "Kamu disini? ngapain?" Yoga masih diam namun matanya menatap Kinara, Kinara tak memakai pakaian branded seperti saat bersamanya, yang dia kenakan kini hanya pakaian sederhana tanpa merek, Yoga menelan ludahnya kasar, sudut hatinya merasa nyeri melihat penampilan Kinara yang tidak sehedon dulu saat bersamanya, wajahnya juga nampak polos tanpa riasan namun Kinara tetap cantik meski tampil dengan sederhana.

"Kamu hamil?" Kinara tidak menjawab, dan malah kembali bertanya, melihat perut Anita yang sedikit menyembul meski tak terlalu terlihat tapi mata Kinara cukup jeli untuk menelitinya, perut Anita bahkan lebih besar dari perutnya.

"Iya, mejelang empat bulan.."

Degh..

Kinara merasa dunia berhenti berputar, bahkan usia kandungan mereka sama, dan itu menambah daftar pedih dihati Kinara yang di torehkan keduanya, Yoga tak ingin mempunyai anak darinya, tapi Yoga mau memiliki anak dari Anita, meski mereka memilikinya sebelum menikah..? tentu saja karena mereka menikah baru satu bulan lalu, dan usia kandungannya menginjak empat bulan, itu berarti tanpa mereka sadari mereka bercinta di waktu yang sama, gila mereka berdua memang benar-benar gila.

Membayangkan itu membuat Kinara merasa mual dan ingin lari ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi di perutnya, namun Kinara mencoba bertahan, dia tak ingin terlihat lemah dihadapan kedua manusia ini.

Yoga menelan ludahnya dengan Anita mengatakan usia kehamilannya itu semakin membuktikan bahwa pengkhianatannya pada Kinara tak bisa lagi di maafkan, bahkan dia menghamili Anita saat masih menjadi suami Kinara. Yoga hanya bisa menatap nanar Kinara, yang menatapnya dengan raut jijik.

Kinara tersenyum masam "Selamat kalau begitu.. kalian pasti sudah menantikan kehadiran bayi ini."

Anita tersenyum, apa dia benar-benar ingin mengejek Kinara "Aku senang ketemu kamu disini? oh iya, kamu ngapain disini?"

"Bu Kinara!" namanya di panggil dan Kinara, hanya tersenyum kecil dan meninggalkan Anita dan melewati Yoga begitu saja lalu memasuki ruangan dokter, biarlah mereka tau dirinya hamil, bukankah itu juga tidak akan berpengaruh pada mereka, Yoga tidak ingin memiliki anak darinya, dan lagi pula Yoga juga akan menjadi Ayah dari bayi Anita, tentu saja wanita yang dia inginkan.

Kinara sudah tertelan pintu, dan Yoga masih terpaku di tempatnya, Kinara masuk ruangan dokter obgyn yang tadi juga dimasuki Anita, apakah Kinara tengah hamil, apakah itu anaknya.. anaknya bersama Kinara.

"Mas!" Anita memanggil Yoga dan menarik Yoga untuk segera pergi, Anita hanya diam dan memperhatikan raut Yoga yang terlihat linglung, tak ingin membuat fikiran Yoga terpecah belah Anita segera berkata "Aku mau langsung pulang ya Mas, nanti aku mau makan nasi goreng buatan kamu, ingat loh Mama bilang keinginan bayi itu harus selalu di laksanakan"

Yoga menelan ludahnya kasar, lalu melihat sekitarnya dan menemukan taksi, Anita mengerut saat melihat Yoga menghentikan taksi, bukankah mereka membawa mobil "Kamu pulang naik taksi, Mas ada sesuatu yang harus Mas lakukan.." Yoga membukakan pintu dan mendorong Anita masuk, namun Anita menolak masuk.

"Apa? urusan apa? kamu mau menemui Kinara" Anita menatap tajam Yoga.

"Anita tolonglah, ini sangat penting"

"Penting mana sama aku Mas. Aku ni istri kamu, dia cuma mantan! yang gak perlu kamu pedulikan!" Anita berteriak, hingga Yoga rasa orang- orang disekitarnya bisa mendengar ucapan Anita.

"Anita jangan ke kekanak-kanakan, pulang dan tunggu aku di rumah!" Yoga berkata tegas hingga Anita hanya bisa pasrah dan masuk kedalam taksi.

Tangan Anita mengepal saat melihat Yoga masuk kembali kedalam klinik dimana Kinara masih ada di dalam sana.

Anita merasakan pipinya mulai basah karena matanya tiba- tiba menangis, kenapa begini, kenapa nasib cintanya jadi begini disaat dia mendapatkan Yoga tapi Yoga sudah berpaling, bahkan Yoga hanya seperti seorang suami yang memperlakukannya baik hanya karena anak dalam kandungannya, nyatanya Yoga sudah berubah menjadi dingin padanya.

Bagaimana jika Kinara benar-benar hamil anak Yoga, apakah Yoga juga akan kembali pada Kinara, Anita menggeleng keras, tidak- tidak boleh, Yoga hanya miliknya, tak akan dia biarkan wanita lain merebutnya, dia bukan Kinara yang merelakan suaminya demi wanita lain, dia akan mempertahankan rumah tangganya bahkan meski Yoga sudah berubah haluan pada Kinara.

Yoga menerobos masuk dan melihat Kinara yang terpaku dan melihat kearahnya, Kinara sedang berbaring dan melakukan pemeriksaan lewat mesin USG, sontak saja Kinara menutup perutnya yang terbuka.

"Kenapa Bapak menerobos masuk, suster!" dokter berteriak karena merasa kelakuan Yoga sungguh tidak sopan.

"Aku.. ayah bayinya dokter" Yoga merasakan tenggorokkannya tercekat, benarkah Kinara tengah hamil?

Dokter merasa bingung, bukankah pria ini adalah suami dari pasien yang datang sebelumnya, lalu dokter melihat Kinara yang hanya menipiskan bibirnya "Dia mantan suami saya dokter" akhirnya dokter mengangguk dan tak bicara lagi sepertinya dia mulai mengerti kondisi yang rumit, dokter melihat ke komputer dan melihat usia kandungan istri dan mantan istri hampir sama, namun dia juga tidak punya ranah untuk bicara jadi dia hanya menjelaskan.

"Usia kandungan 13 minggu, kondisi janinnya sehat, hanya di sarankan ibunya jangan terlalu lelah, dan lebih banyak istirahat, di sini terlihat otot otot juga terlalu tegang, bisa jadi ini karena faktor stres, jadi sepertinya ibunya kelelahan, harus lebih banyak santai dan jangan banyak fikiran.."

Yoga merasakan kakinya tak bertulang dia berpegangan pada tepian kursi saking lemasnya dan melihat kearah Kinara yang memalingkan wajahnya, jika dihitung Kinara sudah hamil sebelum mereka bercerai, kenapa.. kenapa Kinara tidak memberitahunya, kenapa bersi keras untuk bercerai meski dia sedang hamil..?

.

.

Like..

Komen..

Vote..

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

1
Khairul Azam
aku pikir kinara orangnya gak menye menye ternyata sama aja semua karakter di novel kebanyakan menye menye, gak tegas apa ini gambaran warga indonesia ya begini 🤭🤭🤭
Khairul Azam
kanapa sih tjor dibikin hamil ini yg menganjal
Khairul Azam
dibab dua kupikir kinara beneran pinter gak taunya pas baca flasback bodoh jg ngapain mau hamil klo udah tau suaminya selingkuh tolol
Khairul Azam
nah begini dong jadi wanita, jgn merendahkan harga diri untuk mempertahankan sesuatu yg dipaksakan
Jumiah
salut bangat karakter kirana ...
kudungung banga wanita seperti itu ..
ketika tau dihiyanati ...
langsung putuskan ,mencari jln yg lebih baik kedepan x....
Iis Sumarni
Luar biasa
Anis Mawati
kyae dia yg diksih bekal sm kinara
Naufal hanifah
Luar biasa
Siti Masitah
kok mesti setengah jam sih..kan kelamaan
Siti Masitah
si abi di kasi sepukul baru luluh
Siti Masitah
Aamiin Ya Robbal Allamiin
Ray Siddiq
dasar JADU 🤣🤣🤣🤣
Siti Masitah
kinara pasangkan ama abi thor
Siti Masitah
botol
Rifa Aulia
udah mau mati juga masiiiiĥh aja berbuat jahat. bukannya perbanyak berbuat kebaikan lah ini malah kebalikannya.. dasar si anita.
Nur Aulia
abinya plin-plan ga tegas sama mantan istri,,JD kesel KL KY gini
Siti Dede
sampe tamat di NT?
Siti Dede: salah comment ceu punteen
total 1 replies
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Wati Manalu
luar biasa
Yani Mulyani
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!