Azzam pergi ke sebuah desa pelosok untuk mengecek tempat yang mau di buat sebuah sekolah tanpa di duga dijalan dia diberhentikan beberapa preman yang memalaknya semuanya diambil bahkan Azzam sampai di tendang ke jurang hingga dia tidak sadarkan diri.
bagaimana nasib Azzam selanjutnya ikutin ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
Di dalam kamar saat Zahra mau tidur hpnya berbunyi saat dilihat ternyata dari Azzam.
Zahra ragu untuk mengangkat alhasil panggilan itu pun berakhir Azzam mencoba menelpon sampai lima kali tapi nggak di angkat Zahra.
Di sana terlihat Azzam sangat kesal dia sangat frustasi panggilannya di abaikan Zahra.
"Kenapa pak Azzam?"Tanya Romi baru datang dan membawa dua kopi.
"biasa Rom masalah wanita"Jawab Azzam lesu"Oh ya Rom ini di luar kantor jangan panggil aku pak biasa saja".
"Iya zam"Kata Romi"Wanita ini pasti sangat sepesial disaat semua wanita pada mengejar mu dia malah mengabaikan mu".
"itulah yang aku suka darinya beda dengan gadis lain"jawab Azzam sambil tersenyum mengingat Zahra kalau sedang tersenyum.
"kalau begini sih alamat pulang cepat"Tebak Romi.
"Itu nggak mungkin Rom kamu tahu sendiri kerjaan disini gimana".
Obrolan mereka berlanjut cukup malam dirasa sudah larut mereka kembali ke kamar masing-masing.
Di jakarta pagi ini Zahra di suruh Shanum ke rumah Azzura untuk mengajak syila bermain sebelum keluar dari gerbang Zahra berpapasan dengan mobil Nadia.
Rumah Shanum dan rumah Azzura tidak terlalu jauh jadi Zahra sudah sampai.
Selama menemani syila bermain Azzura selalu memperhatikan Zahra.
"Tumben kamu dan syila nggak kerumah mommy sayang?"Tanya Abi.
"Aku males bi disana pasti ada ondel-ondel itu"Jawab Azzura.
"Jangan ngomong sembarangan ingat kamu lagi hamil"Abi memperingatkan karena tidak tahu kenapa hamil kedua ini Azzura berbeda lebih barbar.
"nggak apa-apa kan Zahra kalau kamu yang kesini?".
"Nggak apa-apa nyonya".
"Zahra aku sudah bilang dari kemarin jangan panggil aku nyonya panggil aku Mbk saja"Protes Zahra.
"Iya Mbk".
"Kenapa sih yank kamu nggak suka sama Nadia?"Tanya Abi.
"Menurut ku dia itu tidak cocok sama Azzam orangnya bermuka dua, Azzam lebih cocok sama Zahra lembut dan baik hati"Jelas Azzura sambil tersenyum melihat Zahra mendengarnya Zahra langsung tersedak.
"Betul itu ma aku juga suka Tante Zahra"Ucap syila.
Di tempatnya Azzam berada dia bekerja lebih giat sampai-sampai dia lembur agar bisa cepat pulang dia tidak bisa lebih lama lagi bertemu dengan Zahra.
sedangkan keisya masih saja mencoba menghubungi Romi walaupun susah pada akhirnya panggilan nya diangkat juga.
"Kak Romi kenapa sih susah banget di hubungi"Keluh Keisya.
"Aku sedang sibuk kei kerjaan ku banyak"Jawab Romi.
"Kak Romi alasan pasti lagi pacaran"Tebak Keisya.
Setelah mengucapkan itu Keisya mendengar ada seorang perempuan memanggil nama Romi dan mengajaknya makan.
Karena terbawa emosi tanpa sadar Keisya langsung menutup panggilannya.
Di tempatnya Romi meli datang membawa makanan untuk Romi.
"Telpon siapa Rom?"Tanya meli.
"Klien"Jawab Romi singkat"Kenapa kamu repot-repot membawakan makanan kesini tempat ini jauh dari rumah".
"Nggak apa-apa Rom kalau kamu sudah di jakarta aku nggak akan bisa kasih kamu makanan".
Romi kemudian memanggil Azzam dan makan-makanan yang di bawa meli.
"Sebenarnya apa hubungan mu sama meli Rom?"Tanya Azzam disela-sela suapannya saat meli sudah tidak ada.
"orang tua kita ingin menjodohkan kita".
"Kamu terima?".
"Apa boleh buat itu permintaan orang tua".
"Apa kamu mencintainya?".
"Entahlah aku nggak tahu,aku belum mikir ke situ aku ingin fokus dengan kerjaan ku masih banyak yang ingin aku beli".
"Seorang wanita nggak suka di gantung lama-lama Rom".
"Aku tahu makanya dari awal aku bilang ke dia kalau dia mau menunggu ku sampai aku punya apa yang aku inginkan".
Di jakarta Zahra sudah pulang dari rumah Azzura bersama syila diruang tamu Nadia masih disana bersama Shanum entah apa yang di obrolkan mereka.
"Sayang kamu cantik banget"Sapa Nadia sambil memegang pipi syila tapi syila melengos.
"Nggak apa-apa sayang ini Tante Nadia teman om Azzam"Kata Shanum.
Bukanya mau syila malah memeluk pinggang Zahra.
"Maafkan syila ya nad dia memang tidak terlalu suka dengan orang yang baru dia lihat"Pinta Shanum.
"Nggak apa-apa kok Tante maklum anak kecil"Kata Nadia sambil tersenyum padahal dalam hati dia sudah mengumpat syila.
"Siapa gadis ini kelihatannya baru disini bukanya Tante Shanum jarang mempekerjakan orang baru walaupun dia kampungan tapi kalau di lihat dia cantik juga jangan sampai dia menggoda Azzam"Kata Nadia dalam hati sambil menelisik Zahra dari atas sampai bawah.
"Kenapa nad?".
"Oh nggak apa-apa kok Tante aku pamit dulu ya sampai bertemu besok"Pamit Nadia sambil mencium pipi Shanum.
Diluar saat mau masuk mobil Nadia di hentikan oleh Surti Dan memberi tahu kalau Zahra sering menggoda Azzam.
"Gadis seperti itu nggak level bersaing denganku"Kata Nadia dengan angkuh kemudian dia pergi.
lanjut ceritanya...
kalo boleh kasih masukan, nanti peran zahra di buat jadi perampuan yg tangguh ya thor/Pray//Smile/... jangan yg diam aja kalo di hujat apalagi di rendahkan....
samangat terus berkarya thor/Good/