Datang ke Jakarta sebagai saudara tiri baru yang dikenal sebagai ketua OSIS sekolah.
Ini kisah Venera yang mempunyai saudara kembar bernama Venela.
Venera menikmati kehidupan di sekolah nya sebagai murid pindahan, sekaligus ingin membantu percintaan segitiga dari saudara tirinya di sekolah.
Apakah peran Venera sebagai pemain latar akan berubah menjadi sebuah kebencian atau jadi pemenang dihati Aldi? mengingat saudara kembarnya sekarang sudah menjadi pacar dari saudara tirinya.
Ikuti kisahnya Venera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. First Kiss.
"Dan jujur dari hati gue, lu keren dan gue jatuh cinta sama lu" Kata Venera, singkat padat dan jelas.
Aldi mematung sambil menatap Venera yang lagi senyum dengan pandangan serius.
"Apa kamu gak becanda?" Kata Aldi, dia langsung berdiri dari tempat duduk dan menghampiri Venera.
"Ngapain bohong, tapi sayang nya kita hanya sebatas saudara tiri" Kata Venera sambil membuang wajah ke samping.
"Terus kenapa kalau saudara Tiri?" Kata Aldi.
Venera menghela nafas sedalam mungkin dan bangkit dari tempat duduk, sebelum ada yang melihat keberadaan nya di ruangan OSIS itu "Gak apa-apa, oh ya gue mau ke kelas dulu ya" Pamit Venera dengan lugas.
Sebelum Venera pergi, Aldi menahan dan menarik tangan Venera ke dalam dekapan nya.
Cupp!!
Sentuhan bibir dari Venera dan Aldi tidak bisa di hindarkan lagi di ruangan OSIS.
"Heum... Heum.." Raung Era, sambil gerakan kepala nya ke kiri dan ke kanan, saat itu juga Era langsung melepaskan ciuman bibir dari Aldi. "Setan lu ya!" Kata Venera menatap sejenak, mengusap bibir nya kasar dan pergi dari ruangan itu dengan kedua pipi yang merah merona. Aldi menatap kepergian Era dengan senyuman licik.
Natan dan Singgit yang baru kelar dari kantin, mereka heran kenapa ada Venera yang keluar dengan jalan nunduk sambil pegang bibir nya.
Mereka masuk ke ruangan OSIS yang ada Aldi seorang diri.
"Kenapa tuh Venera Al?" Tanya Singgit.
"Habis gue marahin, biasa urusan keluarga" Jawab Aldi menatap mereka, berusaha untuk tidak memasang wajah mencurigakan.
"Oh iya, gue dengar ada gosip yang beredar, murid itu saudara tiri baru lu ya?" Kata Natan.
"Hooh" Jawab Aldi singkat, kemudian dia mengambil laptop di dalam laci bawah nakas yang ada di belakang tempat duduk nya.
Sebelum masuk kelas, dia ingin mengontrol kegiatan OSIS untuk ke depan.
"Oh ya Tan, sehabis pulang sekolah, tolong kumpulkan anggota lain ya, berhubung kita nanti akan ada acara kemah bulan depan, jadi mulai hari ini dan seterusnya, saya bakal ada kan rapat mengenai agenda kemah" Kata Aldi.
Natan mendongak, ketika sedang asik nunduk mengambil basreng yang dibelinya.
"Okey siap" Jawab Natan.
**
Sepulang sekolah, semua anggota OSIS sudah berhasil di kumpulkan, begitu juga dengan Rezaldi yang sudah hadir di dalam ruangan OSIS.
Rapat kemudian telah di mulai oleh Rezaldi.
Di sisi lain, Della yang masih dalam keadaan gelisah setelah putus dari Rezaldi, dia sedang mencari keberadaan Rezaldi yang dari tadi tidak menjawab pesan whatsapp nya.
Pencarian nya itu terbilang sia-sia ketika Venera datang menghampiri Della yang seperti anak hilang.
"Rasanya gimana diputusin orang tersayang?" Kata Venera dengan wajah tengil.
Venera sekarang tak henti-henti nya meledek Della. Perlakuan Venera untuk Della terbilang sangat jomplang dengan Perlakuan Venera ke Andara.
Ke Andara, Venera sangat terbuka, bahkan terus merangkulnya untuk menjadi teman.
Ke Della, Venera sama sekali tidak ramah, datang-datang dia langsung meledeknya, padahal dia masih dalam keadaan panik.
"Lu di kantin bilang gue jalang kan?, apa lu gak sadar kalau gue ini bagaikan cermin untuk lu?" Kata Venera.
Dia bahkan memancing keributan, Ola dan Angel yang baru saja datang langsung di buat panik setelah Venera dengan Della lagi tatap tatapan wajah sengit nya.
Della tiba-tiba menampar keras Venera, Venera tersenyum licik, dan mendongak kepala menatap Della, dia balas tamparan Della, bahkan tamparannya lebih keras dari Della.
Della menjambak rambut Venera, Venera balas lebih keras dari Della, hingga membuat kepala Della terjengkang ke belakang dengan urat-urat kening yang sudah keluar.
"Lu salah pilih lawan, mau gue botakin rambut lu?" Kata Venera dengan tatapan tajam. "Stop lu kejar-kejar saudara gue, lonte!" Sambung nya dengan kata sarkas.
"Iya-iya tolong lepas dulu, kepala gue pusing sumpah Ra!" Rengek Della dengan mata berkaca-kaca.
"Setan lu!, gue gak mau dengar lagi lu ucap kata lonte untuk gue, kalau ga, gue habisin lu tanpa segan!" Kata Venera melepas tarikan rambut yang begitu sangat kencang.
membawa 1mawar dan iklan biar tmbh semangat
membawa 1 iklan biar tmbh semangat
mampir yuk ke tempat aku. bebas yg mana aja 🙏🏿😘😁
salam dari
"aku dan teman kamarku"