renata adalah murid yang sangat cantik dan bijak ketika di sekolah di memiliki teman bernama Bella mereka bersahabat saat masih di bangku SMP. dan berniat bersama Sama akan masuk SMA yang sama dan janji itu pun terwujud saat di SMA mereka masuk di sekolah yang sama dan selalu duduk berdua.
suatu pagi di jam pelajaran mereka masuk pelajaran bahasa Inggris dan guru tersebut bernama Dominic Toretto Sinatra. beliau adalah guru bahasa inggris di kelas Renata dan Bella dan Dominic diam diam menyimpan perasaan kepada Renata dan sampai sekarang masih mengejar cintanya tersebut namun suatu hari ketika Renata sudah kembali kepada keluarga kandungnya Ronald yang merupakan ayah kandungnya Dominic pun mencintai Renata dan hal itu keduanya berjanji ketika Renata sudah lulus kuliah.dan berjanji akan menikahi renata. namun suatu Sore bertepatan di area kampus Dominic mengalami kecelakaan dan hal itu membuatnya melupakan Renata dalam hatinya dan ingatannya. lalu bagaimana dengan pernikahan keduanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thahara Maulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 9
Setelah lama perjalanan dengan menaiki mobil mereka berdua pun sampai di bandara kota Paris.
“ Renata, kita akan segera meninggalkan kota ini. Ayah tidak akan pernah melepaskanmu lagi sayang”.
“ Iya, ayah”.
Setelah percakapan itu mereka pun menaiki pesawat pribadi milik Charles Alexandra Gottardo.dan mereka berdua pun segera memasuki pesawat, sedangkan renata terus menggenggam tangan sang ayah.
Charles yang merasakan genggaman tangan dari sang anak pun mengetahui rasa ketakutan sang anak.
“ Ayah, berjanji padamu putriku. Ayah akan mengajarkan mu untuk melawan rasa takutmu selama ini. Dan ayah akan mengajarkan mu ilmu bela diri, agar kamu bisa melawan orang orang yang ingin menyakiti mu”. Ucapnya dalam hati.
Setelah mereka berdua menaiki pesawat dan pesawat pun lepas landas. Sedangkan renata tertidur dengan memeluk bahu Sang ayah.
“ Ayah, janji padamu anakku. Ayah akan membuat laki laki bajingan tadi membayar atas perbuatannya kepadamu”. Ucapnya dalam hati.
Setelah lama perjalan mereka pun sampai di bandara Indonesia. Dan Charles pun menggendong sang putri namun sebelum menggendong sang anak Charles menelpon asistennya Liam.
“ Tring”.
“ Halo, tuan apakah anda sudah Sampai di bandara Indonesia..?”
“ Iya, Liam .saya minta kamu untuk menjemput ku dan renata di bandara Indonesia”.
“ Baik, tuan saya akan segera kesana”.
Dan telpon pun terputus.
Charles pun menggendong sang putri turun dari pesawat pribadi nya.
Tidak lama Liam pun Sampai di bandara Indonesia.
“ Tuan, mari kita pergi tuan..?”.
“ Iya, Liam kita ke kediaman milik orang tua ku di Indonesia”.
“ Baik ,tuan”.
Selama perjalanan renata masih berada di pangkuan sang ayah,dan Charles terus membelai rambut sang anak.dengan penuh kasih sayang dan cinta dari sang ayah kepada anak nya.
“ Setelah lama perjalanan mereka pun sanpai di kediaman tuan Calvin Alexandra Gottardo.
“ Tin,Tin,Tin”.
Kepala pelayan yang melihat mobil milik Charles telah masuk di perkarangan mansion pun segera memberitahukan tuannya Calvin.
“ Tuan dan nyonya. Tuan Charles sudah pulang dari perjalanannya dari kota Paris”.ucap kepala pelayan itu.
“ Benarkah, Charles sudah kembali dari kota kota Paris..?”.
“ Benar, tuan”.
“ Baiklah, aku akan turun sebentar lagi”.
“ baik tuan”.
Kepala pelayan itu pun turun meninggalkan tuannya.
Tidak lama Calvin dan Erina dan caviera pun turun untuk menyambut Charles.
“ Ayah, ibu , sayang aku pulang”.
“ Charles kamu kembali nak”.ucap kedua orang tuanya.
“ Iya ,ibu ayah”.
“ Mas, selamat kembali ke kediaman keluarga kita”.
“ Iya , sayang”.
“ Mas, anak siapa yang ada di dalam gendongan mu..?”.
“ Sayang, coba kamu lebih dekat. Dan lihat wajah anak ini”.
Caviera pun mendekatkan dirinya ke arah anak gadis yang ada dalam gendongan sang suaminya.
“ I n i , ucap caviera yang tidak sanggup melanjutkan ucapannya, ketika melihat wajah anak gadis yang di gendong sang suami.
“ Istriku, anak gadis yang ada di gendongan ku ini adalah renata putri kandung kita”.
“ Deg, caviera , Erina dan Calvin pun Tersentak. Saat mengetahui bahwa renata sekarang sudah dalam gendongan sang anak Charles.
“ Charles, bagaimana renata ada bersama mu. Bukan kah kata pelaku yang menculik dan menyiksa renata mengatakan bahwa renata telah tiada.” Apa yang terjadi sebenarnya..?”
“ Ayah, kita akan mendengar kisah itu dari cucu ayah sendiri. Tapi kita tunggu renata bangun, karena putriku ini masih diliputi rasa takut”.
“ Baiklah, lebih baik kamu letakkan Renata di kamarnya dulu.cucuku pasti merasakan banyak sekali perlakuan yang buruk sehingga dia Merasakan ketakutan seperti itu”.
“ Baik, ayah”.
Charles pun membawa sang anak ke dalam kamarnya dan meletakkan nya ke ranjang dengan sangat pelan dan lembut,tanpa membuat sang anak terusik atau terbangun.
“ Mas, aku akan tetap di sini. Aku akan menemani anak kita selagi dia masih dalam keadaan tertidur”.
“ Baiklah, sayangku mas akan turun untuk mandi dan beristirahat di kamar”.
“ Iya, mas”.
Setelah charles meninggalkan sang istri di kamar sang anak. Caviera pun duduk di samping ranjang sang anak.”apa yang membuat mu merasakan rasa takut ini anakku”.
Sedangkan. Renata masih tertidur namun tidak ada getaran ataupun rasa takut dia tertidur dengan nyaman dan merasakan rasa aman.setelah lama renata tertidur dia pun terbangun,dan melihat sekeliling kamarnya yang tidak asing.
“ Ini, bukankah kamarku dimansion kakek..?”.
Caviera yang tertidur di samping sudut ranjang renata pun, terbangun setelah mendengar suara dari sang anak yang terbangun.
“ Sayang, kamu sudah bangun..?”.
“ Ibu..” panggilnya kepada sang ibu.
“ Apa, yang terjadi padamu selama ini sayang..?”.
“ Ibu,Renata akan menceritakan semuanya kepada ibu ayah kakek dan nenek nanti”.
“ Baiklah ,ibu tunggu sayang”.
“ Caviera, sayang mari kita makan bersama. Panggil sang suami”.
“ Renata, mari kita turun makan bersama sayang”.
“ Iya ,Bu tapi Renata mau bersih bersih diri dulu”.
“ Baiklah, ibu akan menunggumu di sini sayang”.
“ Iya,Bu”.
Setelah itu renata turun dari ranjang dan menuju ke kamar mandi.setelah lima belas menit di kamar mandi. Renata pun keluar dari kamar mandi.
“ Ibu, renata sudah selesai”.
“ Baiklah, sayang sekarang. Ibu akan bantu kamu untuk memakai pakaianmu”.
saat caviera melepaskan handuk sang anak lehernya terasa tercekat. saat melihat bagian perut sang anak ada beberapa bekas luka tembak.dan dia memakaikan pakaian sang anak dengan sangat sangat lembut.
“ Renata, sayang apa bagaian ini sakit sayang”. Ucapnya sambil memegang bekas luka di bagian perut Renata.
“ Tidak, sakit lagi ibu. Namun saat pertama kali merasakan luka tembak di tubuhku rasanya diriku seperti mayat yang tidak bernyawa”.
“ Ibu, jangan menangis..?”..
“ Bagaimana , ibu tidak menangis saat melihat tubuhmu yang begitu banyak luka sayang”.
“ Baiklah, kamu sudah selesai. Mari kita turun ayah kekek dan nenek mu sudah menunggu kita di bawah”.
Setelah percakapan itu mereka pun turun dan melihat ketiga anggota keluarga sudah lama menunggu mereka.
“ Renata, kamu sudah bangun sayang…?”.
“ Aku, sudah bangun dari tadi ayah”.
“ Baiklah, mari kita makan sekarang”.
Mereka, makan dengan keheningan dan hanya terdengar suara dentingan sedok dan piring.setelah lama makan bersama.
“ Ibu, ayah kekek dan nenek. renata mau bicara mengenai apa saja yang telah terjadi pada renata selama dua bulan lalu”.
“ Baiklah, kita akan duduk di ruang tamu.kakek mau dengar setiap detil apa saja yang terjadi padamu cucuku”.
“ Iya, kakek”.
Tidak lama mereka pun berkumpul di ruangan keluarga.dan disitulah renata mulai menceritakan apa yang terjadi padanya selama ini.
“ Kakek, renata akan cerita sekarang.
Flashback
Dua bulan lalu saat waktu hari sudah jam pulang sekolah.renata dan Bella pulang bersama,namun saat sampai di gerbang sekolah,Bella mengajak renata untuk pulang bareng dirinya dan berboncengan seperti biasanya.namun renata menolak karena renata membawa kereta sendiri.
Dan sebenarnya dia nggak sampai hati kalau renata pulang sendiri menggunakan kereta, namun renata tetap bersikeras untuk pulang sendiri.dan Bella pun menyerah dan kami berpisah di persimpangan jalan,dan renata pun pulang dengan aman.namun saat di tengah perjalanan ada segerombolan laki laki mengikuti renata dari belakang.dan pengendara yang satu menabrak kereta renata dan membuat renata terjatuh dari kereta.dan yang satu nya lagi memukul kepala renata dengan satu balok kayu dengan keras,dan membuat renata jatuh pingsan.
Dan setelah pingsan renata di geret ke dalam mobil dan di bawa ke sebuah ruangan kosong dengan keadaan tangan dan kaki terikat oleh tali dan mulut di plaster.
Setelah itu renata di bangunkan secara paksa dengan di siram seember air. Dan tidak lama Renata terbangun dan melihat wanita paruh baya, yang tidak lain adalah ibu angkat renata Livia.
Ibu, angkat renata berkata” sudah bangun kau anak sialan. Kemana saja kau selama dua bulan ini..?”.
“ Aku, tidak menjawab. Hanya diam saja”.
“ Jawab, Aku renata!!!!!
“ Ibu, kenapa sangat membenciku.apa salah ku sehingga ibu begitu membenciku..?”.
“ Aku, membencimu karena suatu alasan.dan itu karena orang tua kandungmu.terutama aku dendam kepada ayah kandung mu Charles!!!!
“ Karena, Charles aku kehilangan ayah ku”.
“ Lalu, kenapa ibu melampiaskan dendam ayah ku dengan menjadikan aku sebagai alat pelampiasan dendam mu..?”.
“ Benar, kau baru sadar sekarang kan, Renta”.
“ Dan, ayahmu harus tau bagaimana rasanya di tinggal orang yang dia sayangi. Terutama melihat anak semata wayangnya mati!!!!
“ Dan,renata kau harus mati!!
“ Dor
“ Dor
“ Dor”
Setelah itu aku kehilangan kesadaran ku dan aku dibuang di sungai. Dan di sana aku di tolong sama pak Dominic.dan dibawa ke rumah sakit dan di rawat selama dua bulan.
Selama dua bulan aku di rawat di sana. Dan telah siuman dan sadarkan diri namun ingatan ku mengenai ayah dan ibu dan anggota keluarga kandung ku yang lain, aku tidak ingat sama sekali.
Dan hanya ingat dengan pak Dominic dan sahabat renata Bella saja selain itu tidak ingat.
Dan setelah sadar, pak Dominic ingin membawa ku ke kota Paris dan membangun kehidupan baru di sana.dan melupakan kenangan buruk ku di Indonesia.
Namun saat renata sudah masuk kedalam mobil.dan renata melihat pria paruh baya yang akan berangkat juga ke bandara dan akan pergi ke kota paris.di situ kepala renata terasa sakit dan memori renata yang hilang pun kembali lagi.
Dan renata mengingat semua kenangan tentang keluarga kandung renata dan orang tua angkat renata.
Dan tidak lama pak dominic masuk ke dalam mobil dan melihat renata menangis.dan beliau bertanya kenapa renata menangis.renata bilang renata rindu dengan ayah.
Namun melihat renata mengatakan itu membuat raut wajah pak Dominic berubah seperti ada rasa tidak suka darinya.
Dia bilang kalau aku sudah tiada bagi keluarga ku dan mendengar hal itu aku sedih. Dan pak Dominic berkata” lupakan saja tentang anggota keluarga kandung mu”.
Namun renata tidak bisa selama tinggal di Paris di kediaman pak Dominic, renata banyak diam dan tidak banyak bicara.
Suatu hari pak Dominic memanggil renata untuk makan. Namun karena renata tidak mendengar panggilan pak Dominic pun,menjadi kesal dan memanggilku dengan suara yang membentak.dan hal itu membuatku tersentak kaget.
Dan hal itu yang membuat renata pergi dari nya dan berlari dan hampir tertabrak dengan mobil milik ayah.dan di situ renata bertemu kembali dengan ayah dan pulang dengan ayah ke Indonesia,dan meninggalkan pak Dominic dengan rasa bersalah dan masih terus mencari Renata sampai sekarang.
Dan begitulah ceritanya.
“ Calvin, dan Anggota keluarga yang lain. yang mendengar setiap cerita dari Renata pun merasa geram
dan Calvin mengepal tangannya sangat kuat, seperti ingin menghajar orang itu sekarang juga.
“ Kek, kakek tidak apa apa kan”.
“ Renata,sayang lebih baik kamu menjauh dari tuan Dominic, kakek rasa dia terobsesi dengan mu cucuku..?”.
“ Kek, renata berniat belajar ilmu bela diri. Apa ada seseorang yang bisa mengajarkan Renata kek..?”.
“ Ada, dia bernama Ronald Frank Sinatra. Dia adalah sahabat dari kakek sayang. Dia sangat ahli dalam ilmu bela diri”.
“ Kapan, Renata bisa bertemu dengannya, kek..?”.
“ Besok, kakek akan
membicarakan hal itu dengannya”.
“ Baiklah, kek renata akan menunggu kabarnya”.
“ Baiklah, cucuku”.