NovelToon NovelToon
Zenata

Zenata

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: ahza rumaissa

zenata gadis super nakal yang memiliki macam kelakuan yang membuat gurunya geleng geleng kepala, mereka tidak bisa menegur muridnya itu.
karena percuma... setiap mereka tegur zenata akan melakukan kenakalan lainnya... ck..ck... ck.. ayo ikuti kisah zenata yang nantinya akan menemukan pawangnya.... he....he...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 20

"Lihat ze itu kak kinara boncengan dengan kak yudha." kata ara menunjuk pakiran di mana kirana turun dari motor yudha.

Ze melihat arah yang di tunjuk ara dan mata ze bertatap dengan yudha.

"Apa urusanku." kata ze

Ze berjalan dan ara mengikuti jalan ze yang terlihat kesal.

Ara tahu ze kesal entah karena apa, ara hanya menaikkan alisnya, heran.

Yudha sendiri tersenyum melihat wajah kesal ze, adik kelasnya itu terlihat cemburu.

"Dha... makasih ya karena telah menolong ku, jika ngk ada kamu aku akan terlambat dan ini adalah hari pertama ulangan." kata kinara

"Hmmm.." Kata yudha

kinara tidak melepaskan senyuman sepanjang jalan dan membuat teman temannya heran.

"Nara kesambet kamu." ujar friska

Meli bersembunyi di belakang friska dan friska memukul lengan meli.

"Auch... Sakit.. Takut fris.. Nara ke tempelan." kata meli

"Aish..." Friska menepuk jidatnya sendiri

"Tahu ngk aku berangkat dengan siapa." kata kinara

"Sama sopir lah, masa gitu aja nanya." kata meli

"Puk.." Lagi lagi friska memukul meli.

"Tadi ban mobilku kempes dan kebetulan yudha lewat dan aku bisa boncengan dengan yudha dimotornya," kata kinara tersenyum senang.

Yudha memasuki kelasnya dan duduk di kursinya dan inara juga dua temannya melihat yudha biasa biasa aja.

Friska dan meli saling berpandangan lalu melihat temannya inara yang masih tersenyum, mereka menghentakkan bahu mereka, rupanya teman mereka saja yang kesenangan sedangkan yudha menganggap biasa saja.

Hari ini hari pertama ulangan semester pertama dan ze sebisa mungkin menjawab soal semampunya.

"Ze kita pulang." ajak zia

"Duluan, aku ke perpus sebentar." kata ze

Zia melambaikan tangannya walaupun tak percaya ze ke perpus, dalam hatinya "ze ngapain ke perpus, masa iya seorang ze belajar."

zia memberi pesan kepada ara, "ze pergi keperpus ra." pesan zia

"Wk..wk... Yang benar, mau ngapain dia." kata pesan ara

"A...u... cari wangsit di perpus." kata zia

Di perpustakaan ze mencari buku, dia ingin membaca sebentar sebenarnya ze hanya tidak ingin berpas pasan dengan yudha nanti di rumah.

Ze mengambil buku acak dan duduk di pojok, dia menegakkan bukunya dan membuka ponselnya lalu kepalanya di taruh di meja.

Ze mendengarkan musik dan dia berencana lima belas menit di perpus lalu pulang.

Memang ada beberapa siswa datang di perpustakaan sekolah dan rata rata mereka membaca buku tidak seperti ze dia hanya numpang santai di perpus.

Hmmm..hmmm... Deheman seseorang tidak ze dengar dan saat ada yang menepuk pundaknya ze baru tahu jika penjaga perpustakaan sudah di sampingnya.

"Di rumah jika mau dengerin musik." kata kak mita

He.. Ze tertawa malu dan dia berdiri dari kursinya lalu meletakkan kembali buku tadi yang dia ambil lalu cabut pulang.

Di pakiran ze malah melihat yudha yang juga baru saja akan pulang.

Ze pura pura tidak melihat, dia menyalakan motor ninja nya dan wrrr... Jalan melewati yudha.

Yudha sendiri tersenyum dalam helm, melihat ze cuek melihatnya barusan, yudha merasa tidak bersalah.

Ze sendiri berhenti di taman di pinggir jalan dekat rumahnya, membeli cilok langgananya, "mas cilok sepuluh ribu pedes ya." kata ze

"Baik non ze." kata mas deni yang hafal dengan ze karena memang sering membeli cilok nya.

Ze melihat motor yudha melintas melewatinya, "hufff... Kenapa aku kesal." kata ze dalam hati.

"Ini non ciloknya." kata deni

Ze memberikan uang sepuluh ribu lalu dia menaiki motornya dan pulang ke rumah.

"Ma... Aku pulang." kata ze melihat mamanya bersama yura sedang mengepang gadis kecil itu.

"Kak ze." kata yura menyapa.

"Kamu di sini yura.?" tanya ze

"Hmmm... Yura minta tante miranda mengepang rambut yura." kata yura tersenyum

"Hmmm... Kakak ganti baju dulu." kata ze

Ze meninggalkan mama dan yura dan ke kamarnya dia mengganti pakaian sekolah dengan pakaian rumahnya.

Ze melihat ke jendela, dia melihat ke arah yudha dan kebetulan yudha sendiri baru selesai berganti pakaian.

Ze menutup tirai kamarnya dan kembali pada yura yang sudah selesai di kepang oleh miranda.

"Kak ze juga suka cilok yang di taman itu, yura dan mas yudha juga sering beli." kata yura

"Kamu mau.?" tanya ze

"Hmmm.. Boleh, terimakasih kak ze." kata yura mengambil cilok yang di tawarkan ze

"Hmmm.. Ze ini di bawain puding coklat sama yura." kata miranda

"Wah... Enak nih." kata ze yang mengambil puding dan meningalkan cilok nya.

"Hmmm...itu mas yudha lho yang buat." kata yura kurang jelas karena mulutnya makan cilok.

"Oh... Mas yudha pintar ya Yura bikin pudingnya, lihat ze sangat suka." kata miranda

"Uhuk..uhuk.. Ze tersedak dengan ucapan mamanya tadi karena tadi memang yura tidak jelas bicaranya dan mama nya yang mengulang perkataan yura.

"Minum air ze.!" kata miranda memberikan air kepada putrinya.

"Terimakasih ma." kata zenata

Sudah terlanjur mengambil puding buatan yudha tidak mungkin ze tidak melanjutkan memakannya.

"Memang enak pudingnya, ah.. Nanan." kata ze dalam hati

"Marah .. ya.. Marah makanan tidak salah." pikir zenata

Di kamar ze berbaring, dia melamunkan dirinya kenapa dia marah kepada yudha.?

"Teman bukan pacar apalagi, masa aku kesal saat melihat kak yudha boncengan dengan temannya." kata zenata bermonolog sendiri.

Ze menggelengkan kepalanya, menepis pikirannya, rasa suka kepada yudha, zenata belum menyadarinya karena memang ze belum pernah merasakan jatuh cinta dan dia tidak tahu jika dia memiliki ketertarikan kepada kakak kelasnya dan juga tetangganya itu.

Ze bagun dari kasurnya dan dia ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya "mandi."

Malam hari setelah belajar, trio Z seperti biasa melakukan videocall dan mereka membahas ze yang pulang sekolah tadi ke perpustakaan.

"Ze, kamu sudah dapat kunci jawaban ulangan." kata zia

"Apaan sih zia, aku cuma seperti biasa di perpustakaan tadi." kata ze santai

"Apa ze kamu hanya tiduran di perpus, kita kira kamu cari kunci jawaban ulangan buat besok, atau cari wangsit gitu..." kata ara

"Haisssh... Wangsit gundulmu itu, emang aku mbah dukun." kata ze tertawa

Ha..ha..mereka bertiga jadi tertawa bersama.

Dalam hati ze tidak mungkin menceritakan jika dia menghindari bertemu dengan yudha.

Bisa bisa ara dan zia menertawakan dirinya jika dia di buat baper oleh yudha.

Ze sudah memikirkan, jika malam saat mati lampu itu yudha hanya bicara untuk mengodanya dan semua adalah kesalah pahaman dirinya saja yang terlalu baper dan ze mulai besok juga seterusnya akan menjaga fikiran dan hatinya lebih hati hati.

 "Aku mungkin salah paham dengan kak yudha." kata ze yang sudah mematikan VC bersama bestie nya, lalu tidur karena besok dia masih ulangan dan bertemu dengan yudha.

🌺Bersambung..🌺

Ayo... Jangan lupa untuk tap tap like nya, terimakasih banyak sudah setia membaca sampai part 20.

Tunggu part part lanjutnya tentang zenata yang semakin seru dan mengemaskan.

Selamat membaca dan terimakasih🙏

1
Los Dol TV
keren Thor, kutunghu kunjungan baliknya di karyaku ya
Los Dol TV
aku mampir Thor
Anonymous
Next dong
Talita Maheswari
sama aku juga makan mie mas yudha...
Sari: 🤭🤭 lomba makan mie kak
total 1 replies
Talita Maheswari
haus ze.. aku jadi ikutan haus..
Talita Maheswari
papa nya seorang pilot
Talita Maheswari
semangat thor up ..up setia hari
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰🥰


aku mampir Thor
Sari: terimakasih kak.. semoga suka.🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!