Switch World

Sebelumnya, Zahra telah menggunakan kemampuan telekinesisnya secara tidak sengaja untuk menolong Jacques yang menjadi bulan-bulanan teman-temannya hingga babak belur. Setelah berhasil menolong, Zahra membawa Jacques untuk segera ditangani.

Di UKS, Jacques sedang diobati luka-luka memarnya oleh para perawat di UKS itu.

"Dia setiap hari kesini, Dok?" tanya Zahra.

"Iya. Sangat sangat sering dia kesini. Kasusnya pun juga sama. Dipukulin sama murid-murid." kata Suster.

Mendengar itu, Zahra merasa sangat sangat sangat khawatir terhadap nasib sial yang selalu menghujani Jacques dengan deras setiap hari tanpa henti sedikit pun. Zahra kemudian mencoba bertanya kepada Jacques.

"Hi. Nama kamu Jacques kan?" tanya Zahra dengan ramah sambil tersenyum.

"I-iya. Kenapa lu disini? Mau nawain gw yang udah babak belur?" tanya Jacques.

"Engga... Bukan begitu. Aku mau tanya-tanya aja sama kamu, Jacques." kata Zahra.

Jacques tetap membungkam dan memalingkan wajahnya. Ia sepertinya merasa takut jika Zahra akan menertawakan Jacques.

"Gapapa deh kalau lu masih ga mau bicara. Gue cuma bisa doain, semoga lu cepat sembuh." kata Zahra yang tersenyum manis.

Zahra kemudian beranjak pergi dari sana. Akan tetapi, Jacques menahan tangannya, mencegah Zahra untuk pergi.

"Kenapa?"

Jacques memberanikan diri untuk berbicara.

"L-Lu... Beneran mau ngomong sama gw aja kan?" tanya Jacques.

Zahra kemudian tersenyum.

Mereka kemudian janjian untuk bertemu di Taman dekat Sekolah untuk membicarakan sesuatu setelah pulang Sekolah.

Sepulang Sekolah, Jacques sedang duduk sambil memandangi buku sketsanya yang sudah kotor. Ia sedang menunggu Zahra. Tak lama kemudian, Zahra datang dan menyapa Jacques.

"Jacques! Jacques! Maaf lama!" kata Zahra.

"Gapapa. Baru 3 menit disini. Sok aja lu kalau mau duduk. Sini." kata Jacques memberi tempat pada Zahra.

Zahra kemudian duduk di samping Jacques. Mereka tidak tahu harus memulai dari mana dahulu. Karena suasana agak canggung. Zahra tak sengaja melihat buku sketsa milik Jacques.

"Itu buku sketsa kamu? Bagus bagus ya, gambar-gambar kamu." kata Zahra yang memuji mahakarya Jacques.

Jacques malah memalingkannya.

"Jangan! Ini adalah satu-satunya temen gw yang gw punya." larang Jacques seakan ia berketakutan jika 'teman berharganya' di ambil.

"Kenapa kamu takut banget? Gw cuma mau lihat aja kok gambar-gambarnya. Ga lebih." kata Zahra.

Mendengar ucapan Zahra adalah ucapan yang meyakinkan, Jacques memberikan buku sketsanya dengan ragu. Dan benar saja, Zahra hanya melihat-lihat gambar hasil karya Jacques yang luar biasa itu.

"Ini apa? Kenshi Guntai Masque III?" tanya Zahra.

"Kenshi Guntai berasal dari bahasa jepang. Artinya adalah Pasukan pendekar pedang. Masque dari bahasa Perancis artinya bertopeng. Untuk III karena ada tiga anggota yaitu Masque Red, Masque Blue, dan Masque Pink. Senjata utama mereka adalah pedang. Tapi, ada yang pake tangan kosong juga." jelasnya mengenai pahlawan super buatannya.

"Jacques. Gue mau akui. Sebenarnya imajinasi lu sangatlah tinggi. Lu juga bisa bikin mahakarya sebagus itu. Sebelumnya, gw mohon maaf kalau gw harus ngebahas lu. Lu sebenarnya ga tau tempat. Dan gw juga mohon maaf harus lu sampaikan ini. Lu orangnya, aneh." kata Zahra.

Mendengar itu, Jacques agar sedikit tersinggung.

"Jadi maksudnya lu janjian cuma mau ngatain gw? Sialan banget lo ya. Semuanya sama aja kayak gw. Ga ada yang ngerti bahwa kejadian itu memang nyata! Maka dari itu gw mau orang-orang kuat untuk mengatasi mereka. Itulah motivasi gw menjadi pahlawan super!" kata Jacques.

"Jacques. Gw tau apa yang lu alami. Tapi kalau memang lu beneran jadi pahlawan, lu cukup menolong siapapun aja. Itu pahlawan kok. Gw aja menganggap Ibu angkatku sebagai Pahlawan." kata Zahra menceritakan mengenai Ibu angkatnya.

"SAMA AJA LO!"

Emosi Jacques semakin tak terkendali.

"KEJADIAN ITU MEMANG NYATA! GW NGELIATNYA DENGAN MATA KEPALA GW SENDIRI! ADA MONSTER DI DUNIA NYATA!" teriak Jacques.

Karena Jacques berteriak, banyak orang yang melihat dan mendekat akan kejadian itu.

"Eh kenapa tuh? Kok teriak-teriak?"

"Monster? Maksudnya?"

Ya, karena teriakan tadi, Jacques dan Zahra menjadi pusat perhatian. Dan tanpa mereka sadari, ada anak dari SMA Cahaya Berjaya yang kebetulan lewat ke Taman itu.

"Itu si Zahra murid baru. Kok bisa sih dia sama si Prancis autis itu?" tanyanya.

Kembali ke Jacques, sepertinya ia sudah muak.

"Yaudahlah. Lu kayaknya emang pake topeng yah. Sialan lo. Sialan semuanya. SIALAN!"

Jacques yang merasa semua orang termasuk Zahra adalah orang-orang munafik yang hanya ingin berteman untuk menjadi bulan-bulanan. Ia yang sudah muak kemudian pergi dari sana dan melupakan buku sketsanya yang ketinggalan karena dilempar. Karena itu adalah barang berharga miliknya, Zahra memutuskan untuk menyimpannya.

Di Rumah, ia terus melihat-lihat mahakarya Jacques. Zahra kemudian dihampiri oleh Azizah.

"Kak Zahra. Ayo makan dulu. Kakak sibuk banget gambarnya."

Azizah menghampiri Zahra karena penasaran.

"I-itu kan buku sketsanya si Jacques anak 11-B itu. Kok bisa di kakak?" tanya Azizah.

"Dia lupa sama bukunya. Besok aku kembalikan."

Zahra kemudian bertanya mengenai Jacques kepada Azizah.

"Azizah, apa yang kamu tahu mengenai dirinya?" tanya Zahra.

"Si Jacques?" tanya Azizah.

Zahra mengangguk.

"Dia itu suka banget sama superhero. Dia pernah cerita bahwa dia ngeliat monster yang makan orang. Banyak yang menganggap bahwa itu hoax karena dia cuma ngada-ngada. Tapi dia mengklaim bahwa itu memang nyata karena dia lihat sendiri." jelas Azizah.

Zahra jadi teringat kata-kata saat Jacques tantrum bahwa monster itu ada. Monster apa yang dimaksud oleh Jacques?

Di sisi Jacques, ia baru saja pulang entah dari mana. Tak lama kemudian, Jacques melihat ada sesosok yang sangat aneh dimana mereka bertindak aneh seperti orang gila.

"Orang gila ya? Apa jangan-jangan, MONSTER?!" teriak Jacques.

Benar saja, sosok itu memakan seorang wanita yang berpas-pasan lewat. Melihat akan hal itu, Jacques langsung merekamnya sebagai bukti.

"Semoga aja mereka pada percaya! PERCAYA!"

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah mereka percaya dengan perkataan Jacques?

Bersambung.