Cinta beda usia.
Kisah seorang gadis muda yang sedari kecil sudah diincar oleh lelaki lebih tua terpaut hampir 20tahun. Gadis ini rela memberikan segalanya. Apakah karena ini cinta pertama nya?
Terpisah dan kembali lagi tak membuatnya membenci lelaki itu. Gadis itu hanya berfikir bahwa tak ada badai yang tak usai. Ia masih percaya lelaki itu tulus padanya. Lalu apakah kisah mereka akan happy ending atau justru sebaliknya?
Lanjutin sampai selesai ya🤍✨
Di tunggu dukungan baik dari kalian semua
Terima kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berbohong untuk apa
Waktu berjalan begitu cepat tak terasa sudah berbulan-bulan Tyara dan Jendra tinggal bersama. Jendra juga sudah lama tidak pulang kampung, terakhir saat ibu nya sakit itu.
Semua aktifitas Tyara mulai dari bekerja hingga kuliah selalu di antar jemput Jendra.
"Dek hari ini kita makan di luar yuk" ajakan Jendra ke Tyara di hari minggu itu.
"Boleh mas!! Kita ke resto yang dekat pantai itu gimana?"
"Aku ikut mau nya kamu aja kemana" jawab Jendra dengan tatapan penuh cinta.
Segera bersiap untuk berangkat menuju resto tersebut.
......................
Resto yang lumayan jauh dari tempat tinggal mereka butuh waktu 1 jam perjalanan.
"Wah akhirnya aku bisa kesini mas, lagi viral banget resto ini mas!! Ternyata memang sebagus ini ya!!" Seru Tyara saat tiba di resto tersebut. Jendra menggandeng tangan Tyara mencari tempat duduk yang nyaman dengan pemandangan pantai.
"Aku ajak kamu kesini sebenarnya mau bicara banyak" ungkap Jendra.
"Apa sayang? Kenapa harus disini kan di rumah bisa". Di dalam hati Tyara sudah berbunga-bunga yang dia bayangkan adalah akan segera di lamar kekasihnya itu.
Kring..Kring
"Mas handphone kamu bunyi itu?!!" Sembari melirik handphone Jendra yang ada di meja.
"Sudah biarkan saja paling dari Ibu. Begini sayang sebetulnya Ibu suruh aku pulang ke kampung ada sesuatu yang harus aku bereskan disana. Kamu keberatan tidak aku tinggal?"
Mendengar itu Tyara sedikit lesu menarik nafas panjang "Ah aku pikir dia akan melamar ku ternyata izin pulang kampung" gumam nya dalam hati.
"Kenapa harus disini ngomong nya kalau hanya izin pulanh kampung mas. Yasudah aku gakpapa kok bisa di temani Ellan nanti"
"Aku mungkin sedikit lama sekitar 1 bulan disana. Aku sudah bayar full tempat tinggal dan besok aku akan kirim uang kuliah kamu" jawaban Jendra.
Mata Jendra berkaca-kaca mengelus rambut Tyara memandangi nya penuh tanda tanya.
"Ada apa sih kamu kayak orang mau pergi selamanya saja huh" tertawa terisak menepis tangan Jendra.
Permisi kak ini pesanan nya...
Waitress itu mengagetkan mereka di tengah perbincangan serius itu.
"Sudah kita makan dulu" ajak Tyara ke Jendra. Jendra terlihat tidak semangat seperti sebelum berangkat. Di tengah asik mereka menyantap makanan tiba-tiba Tyara membuka obrolan...
"Mas aku mimpi lho beberapa hari lalu kalau kamu menikah tapi bukan sama aku. Sama cewek lain si cewek itu pakai kerudung. Kalian memakai pakaian warna hijau"
Uhukkkkk.... Kata-kata itu membuat Jendra kaget hingga tersedak
"Pelan-pelan makan nya" kata Tyara sambil menepuk pundak Jendra.
Selama disana Jendra tidak banyak bicara ke Tyara, namun Tyara tidak berfikiran apapun ia hanya menduga bahwa Jendra kepikiran tentang keluarga nya.
Karena tidak mau membuat Jendra semakin gelisah usai makan Tyara segera mengajak nya pulang dan akan membantu nya menata baju untuk di bawa ke kampung.
......................
Tyara menyiapkan koper memasukan beberapa baju yang akan di bawa Jendra.
"Kamu benar-benar gadis baik, aku ga mau kamu jadi orang yang gagal! Aku mau kamu sukses aku mau kamu bahagia ada aku atau tanpa aku" menghampiri Tyara dan memeluk nya.
"Ahh lebay sekali kamu ini. Aku bisa sama Ellan selama kamu disana yang penting selesaikan segera urusan mu disana lalu kembali lagi kesini kan"
