Novel ini adalah kelanjutan dari cerita Takdir Cinta Hana season satu
Melahirkan buah hati siapa sih yang tidak bahagia? apalagi di karuniai sekaligus bayi kembar.
Hana Aziza yang awal mulanya bisa menerima keadaan,akhirnya lambat laun hana mulai merasakan ketidak nyamanan dengan keadaannya saat ini,apalagi semenjak samudera,yakni suami dari hana yang merupakan seorang presdir, selalu disibukan dengan urusan pekerjaannya,hana merasa samudera telah mengabaikan dirinya,hingga akhirnya hana terserang baby blues,keadaan rumah kini berubah menjadi tidak nyaman saat bunda mereka mengalami perubahan sikap,dan berdampak kepada Aldebaran putra pertama hana dan juga lily,putri pertama samudera,mereka berdua berusaha membantu serta menghibur hana,namun sayangnya itu semua tidak berhasil,hana malah mulai mencurigai samudera karena sikapnya yang seolah-olah tidak peduli padanya,akan ada konflik kembali dalam rumah tangga Hana dan samudera,akan kah hana dan samudera sanggup menghadapinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Marahnya Lily
Dengan beraninya,Lily menarik tangan ibu kepala sekolah."Jangan dekati papahku,aku tidak akan membiarkan ibu merebut papah sam,papah cuma milik bunda Hana!"amuk Lily dengan beraninya memelototi ibu kepala sekolahnya.
Wajah Evelin langsung saja merah padam saat ia diomeli oleh anak muridnya.
Kalau kau bukan anak dari pria yang aku cintai,kau sudah habis aku kuliti,sabar Evelin tahan emosimu! Evelin.
Samudera bergegas mendekat ke arah putrinya." maafkan papah sayang,ini tidak seperti yang kamu fikirkan,papah dan ibu kepala sekolah hanya berteman baik!" Samudera mencoba berkelit agar bisa meyakinkan Lily.
Lily malah menatap tajam ke arah papahnya,sambil berkacak pinggang dengan dada naik turun menahan emosi,kemudian Lily mulai mengayunkan jari telunjuknya."papah jangan macam-macam dengan ibu kepala sekolah,papah fikir aku buta,aku sudah bisa melihat pah,dan aku benar-benar kecewa dengan kelakuan papah!! Satu hal lagi yang harus papah ingat,aku jauh lebih menyayangi bunda Hana ketimbang papah!"Kini Lily berani membentak papahnya,kemudian ia bergegas masuk ke dalam mobil dan mengambil botol minum miliknya yang sempat tertinggal,dengan kasarnya Lily langsung menutup pintu mobil.
BUGH
Sontak membuat Samudera dan Evelin terhentak kaget di buatnya
Lily kemudian berlari,ia enggan melihat wajah papahnya apalagi ibu kepala sekolah.
Papah jahat,aku benci sama papah! Lily.
Tanpa terasa,bulir bening keluar dari pelupuk matanya,kemudian Lily buru-buru menyusutnya,ia tidak ingin orang lain tahu jika dirinya saat ini sedang bersedih,apalagi kalau sampai Al tahu! Kini Lily mencoba menyembunyikan peristiwa barusan seorang diri.
Sedangkan Samudera benar-benar sangat menyesal atas kejadian ini,tapi tidak dengan Evelin,ia malah menyunggingkan bibirnya.
"Aku berangkat ke kantor dulu Lin!" pamit samudera sambil menunjukan wajah murungnya.
Maafkan aku putriku,papah melakukan ini karena demi kesejahteraan keluarga kita,papah sedang berjuang untuk mengambil kembali hak papah dari orang yang telah merampas dan berusaha menjatuhkan papah,suatu saat kamu akan mengerti putriku! Samudera.
Sesampainya di kantor,seperti biasa sudah ada frans yang meyambut kedatangan dirinya,Frans sempat terkejut saat mendapati tuannya terlihat murung.
"Ada apa dengan anda tuan? Sepertinya pagi ini anda tidak bergairah,wajah anda terlihat lesu?"Sungut Frans seraya mengejek tuannya.
Samudera hanya terdiam,lalu ia mengusap tengkuk lehernya secara kasar."Aku ketahuan putriku frans!!"
Frans malah mengernyitkan dahinya."maksud tuan,ketahuan bagaimana? Saya tidak mengerti,maaf tuan!"
Samudera kini mencoba duduk di kursi singgasananya dengan nyaman,karena sedari tadi ia sangat gelisah.
"Aku kepergok Lily di sekolah saat Evelin berani memelukku frans,ini benar-benar membuatku menjadi gila,aku sudah ingin menghentikan sandiwara ini,tapi langkahku tinggal sedikit lagi,Evelin sudah berhasil aku kuasai!"jawab Samudera seraya menghela nafasnya secara kasar.
Frans malah menatap tajam ke arah tuannya."lantas bagaimana kalau seandainya putri tuan melaporkan kejadian ini kepada nyonya? Apa tuan sudah siap menghadapi peperangan dengan nyonya?" tukas frans
"Saya waktu itu sudah pernah bilang kepada tuan,suatu saat nanti pasti sandiwara tuan bakalan ketahuan,dan sekarang terbukti kan jika putri tuan sendiri yang telah menangkap basah tuan bersama selingkuhannya tuan!"timpal kembali frans.
Mendengar frans berkata seperti itu,Samudera langsung menegurnya," Selingkuhan apa Frans? Kamu ralat perkataanmu itu,kau malah membuat suasana hatiku semakin runyam saja!"gerutu Samudera semakin tidak karuan dengan keadaannya saat ini.
"Ini adalah PR untuk tuan,bagaimana caranya agar putri tuan bungkam dan tidak mengadukan kejadian tadi kepada nyonya,seandainya sampai nona Lily mengadu kepada nyonya,anda harus bersiap-siap mencari alasan yang tepat untuk membela diri anda tuan,Hanya itu saran saya!"
"Itu yang sedang aku fikirkan Frans,coba kau cari ide!! Otakku benar-benar buntu untuk berfikir,aku benar-benar di buat kalang kabut dengan ulahku sendiri,Aaarrrkkkhhhh...sulit di percaya!"Pekik Samudera,ia malah menjambak rambutnya sendiri karena kesal.
Tuan..tuan!!! Anda terjebak oleh sandiwara yang anda ciptakan sendiri,kalau sudah begini,anda kewalahan juga kan? Hemmmm...sungguh merepotkan! Frans.
Departemen Store.
Hana dan Siska kini berjalan beriringan dengan masing-masing mendorong baby Azzam dan Azzura dengan baby stroller,kedua bayi tersebut tampak senang di ajak jalan-jalan ke pusat perbelanjaan,Banyak yang ingin Hana beli hari ini.
Ketika Hana sedang asik memilih barang yang akan ia beli,tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggilnya.
"Hana!"
Hana langsung mencari arah suara tersebut begitupun dengan Siska.
Saat Hana menoleh ke samping,ia melihat seseorang yang tengah memangilnya barusan."ya ampun,kak Rendi! Kebetulan sekali bertemu di sini!" ucapnya sambil melemparkan senyum ramah padanya.
Alamak,pria tampan ini munculnya darimana? Aishhh...kenapa nyonya Hana selalu di kelilingi oleh pria tampan? Aku jadi iri! Siska
"Aku kebetulan lagi belanja bulanan Han,dan tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini!"sahut Rendi,ia pun langsung mengalihkan pandangannya dan tertuju kepada dua bayi yang sedari tadi memperhatikan dirinya."Masya Allah,apakah kedua bayi ini anakmu Han?" Tanyan Rendi sambil berjongkok agar bisa lebih dekat dengan bayi kembar yang menurutnya sangat menggemaskan.
"I iya kak,mereka adalah bayiku!"jawab Hana terbata
"Aduh beruntungnya aku bisa bertemu dengan bayimu yang sangat lucu ini,hemmm...tapi setelah aku perhatikan,wajahnya tidak begitu mirip denganmu,malah lebih mirip suamimu Han!"cetus Rendi asal ceplos.
Hana langsung tersenyum garing!" banyak yang bilang begitu kak,yang mirip denganku hanya matanya saja,terlihat bulat,kalau suamiku kan matanya cenderung sipit!" tuturnya mencoba menjelaskan kepada Rendi.
"Ha..ha..ha! Iya Han betul sekali! kalau boleh tahu siapa nama mereka?" Tanyanya masih dengan posisi memandang gemas ke arah bayi kembar.
"Yang laki-laki namanya baby Azzam,kalau yang perempuan namanya baby Azzura!"
"Masya Allah,nama yang sangat cantik!" Rendi memuji hana sambil melirik ke arahnya.
Sedangkan Siska sedari tadi tidak pernah putus memandangi Rendi.
"Assalamualaikum baby Azzam,assalamualaikum baby Azzura,perkenalkan aku adalah Om Rendi,nanti kalau kalian sudah bisa bicara panggil Om ganteng ya!" Cetusnya sengaja menggoda bayi kembar,rupanya baby Azzam dan Azzura meresponnya dengan baik, mereka malah tertawa menggelitik,hingga membuat Rendi tersenyum senang."Ya ampun Han,kedua bayimu benar-benar sangat lucu sekali sih!!! Ingin rasanya aku gigit!" jawabnya begitu gemasnya.
Sedangkan Hana terlihat cemas,ia jadi teringat perkataan suaminya tadi,jika samudera tidak suka ada pria lain dekat dengannya,apalagi setelah Hana perhatikan sedari tadi,kak Rendi terus memandang ke arahnya.
Aku harus bagaimana? tidak mungkin kan aku mengusir kak Rendi di sini,apalagi ini tempat umum! Fyuuuhhhhh... Ada-ada saja! Hana.
Karena suasana Hatinya mulai tidak enak,akhirnya Hana memutuskan untuk segera pergi.
"Maaf kak Rendi,sepertinya aku harus segera kembali,ada sesuatu yang tertinggal di rumah!" Kelit Hana,dengan menundukan kepalanya,ia tidak berani menatap wajah Rendi.
Saat Hana akan beranjak pergi,dengan beraninya Rendi menarik tangan Hana."Tunggu Han,ada yang ingin aku sampaikan padamu!" tukasnya begitu beraninya menatap lekat Hana.
Hana mencoba melepaskan cengkraman tangan kak Rendi yang begitu kuat."Maaf kak,bisa kah kak Rendi melepaskan tanganku?"pintanya seraya masih berusaha melepaskan tangannya.
"Astagfirullah,maaf Hana,aku sudah lancang!!" jawab Rendi penuh sesal.
"Iya kak tidak apa-apa tapi sebaiknya kak Rendi jangan mengulanginya lagi!"Tukas Hana masih dengan menundukan kepalanya.
"Begini Han,umi khadijah ingin bertemu denganmu,saat aku menceritakan telah bertemu denganmu di kota ini,beliau sangat senang,dan beliau memintaku agar bisa bertemu denganmu, umi khadijah sedari dulu selalu menganggapmu seperti putrinya sendiri!"
"Benarkah itu kak? Aku juga sangat merindukan umi khadijah,dulu waktu di asrama,umi sudah ku anggap seperti ibuku sendiri kak!" jawab Hana seraya kembali mengingat akan masa kuliahnya dulu,matanya kini berbinar.
Kau tahu Hana,bahkan umi khadijah tadinya berniat ingin menjodohkan aku denganmu,namun takdir berkata lain,kau malah memilih pinangan dari aditia!! Kau tahu Hana,hatiku saat itu benar-benar hancur,rupanya kedekatan kita selama ini hanya kau anggap sebatas kakak dan adik,padahal aku memiliki perasaan lebih terhadapmu,dan sekarang saat aku berusaha mencarimu ke sini,aku terlambat,kau begitu cepatnya menikah lagi,dan aku tidak suka dengan gelagat suamimu! Rendi.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸
bukannya mawar sdh meninggal
buat dia yg kalung kabut...😄😄🤭🤭