"Aku tidak ingin terus seperti ini, aku ingin diakui sebagai istrimu didunia dan dihati mu, aku tidak ingin menjadi istri yang hanya dijadikan istri panjanganmu saja..." Ingin sekali Tania berteriak menyampaikan rasa sakit dihati nya saat melihat suami nya malah asik bercanda ria dengan mantan nya,
mampukah Tania merebut hati suami nya yang hanya bersikap acuh dan dingin pada nya? ataukah Tania akan meninggalkan Dion dan mencari pelabuhan baru di hati nya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Ratnasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8) Rasa malam pertama
Pagi harinya...
Saat Tania bangun ia terkejut saat mengetahui jika yang sedang ia tempati bukan kamar nya, sontak saja ia langsung bangun saat mengingat jika kemarin ia telah dipersunting oleh lelaki kaya raya yang bernama Dion Mahendra, ia melihat kepintu yang semalamam terkunci, kekhawatiran menumbuk hati nya, takut? tentu saja, ia mengunci pintu kamar nya saat Dion pergi dan sekarang sudah pagi, lelaki itu pasti mengamuk karna tidak membuka pintu....
Tania langsung berdiri dan berjalan kearah pintu, ia segera membuka kunci nya kemudian memutar tubuh nya, tetapi alangkah kagetnya Tania saat melihat lelaki yang baru kemarin mempersunting nya berdiri dibelakang nya...
"Tu-tuan saya minta maaf, tadi malam sa-saya ketiduran..."ujar Tania sangat takut, Dion menarik napas kasar, untung saja tadi malam ia membawa kunci cadangan jika tidak Dion akan ketahuan oleh nenek dan mama nya, dan Untung nya juga Tania mengunci pintu kamar nya....
Flash back....
Jam menunjukkan pukul 2 pagi, dengan buru-buru Dion masuk kedalam rumah, Dion menoleh kekiri dan kekanan berharap jika semua orang rumah telah tidur, dengan sang perlahan Dion berjalan menaiki tangga satu persatu, dalam hati Dion sangat gembira karna Monika tidak marah setelah menjelaskan semua nya.....
Baru saja Dion menginjak tangga terakhir langkah nya harus berhenti saat melihat dua wanita sedang berdiri didepan kamar nya seraya menguping, Dion menggelengkan kepala nya kemudian berjalan pelan menuruni anak tangga, untuk bersembunyi dari nenek dan mama nya Sampai mereka kembali kekamar masing-masing....
Sekitar 30 menit menunggu Dion akhirnya kembali kelantai atas ingin memeriksa apakah nenek dan mama nya masih ada atau masih disana untuk mengintip, tetapi sesampainya dilantai atas, helaan napas lega terdengar jelas dari mulut Dion saat tidak mendapati kedua wanita itu didepan kamar nya....
Dengan buru-buru, Dion berjalan menuju pintu kamar nya dan mencoba membuka nya, tetapi kamar itu terkunci, Dion pun merongoh saku celana nya dan mengambil kunci cadangan kemudian membuka nya secara perlahan....
Saat Dion masuk, pandangan nya langsung tertuju keranjang luas dan besar itu tapi tak mendapati Tania disana, kemudian mata nya beralih kesofa,....
"Ternyata tau diri juga dia..."Gumam Dion pelan, ia melepas jaket yang melekat ditubuhnya dan melempar nya kesembarang arah kemudian berjalan menuju kamar mandi,...
Saat akan melewati sofa, Dion berhenti kemudian menatap wanita yang baru beberapa jam lalu menjadi istrinya...
"Lumayan cantik...."Gumam Dion, seketika ia menggelengkan kepala saat menyadari kebodohan nya, ia pun melanjutkan kekamar mandi sebelum ia tidur....
"Mama dan nenek ada-ada saja, untuk saja Tania mengunci pintu kamar jika tidak mereka akan tau jika aku sedang pergi keluar....."
Flash back On...
Kali ini kamu saya maafkan tapi jika lain kali kamu mengulangi hal yang sama jangan salahkan saya jika terjadi sesuatu padamu..." Ujar Dion dingin, Tania meneguk luda nya dengan kasar, ia pun mengangguk...
"Tu-tuan, apakah saya masih bisa bekerja seperti biasa?..."tanya Tania penuh kehati-hatian saat suami nya itu hampir membika pintu, Dion langsung berhenti kemudian membalikkan badan nya mentap tajam mata Tania dan seketika wanita itu menundukkan kepala nya....
"Saya tidak minta apapun tuan kecuali hal itu,..."
"Apa kamu pikir saya tidak bisa menghidupi kamu?...."Tania meneguk ludah dengan kasar, kemudian ia memberanikan diri untuk mengangkat wajah nya...
"Tidak tuan, maksud saya anu, saya hanya ingin bekerja, jika tinggal dirumah itu akan membuat saya merasa bosan...." Dion berpikir sejenak kemudian mengiyakan...
"Baiklah, cepatlah bersiap lalu turun kebawa, ingat jangan panggil saya tuan didepan nenek dan uang lain nya nanti mereka curiga...."Ujar Dion kemudian membuka pintu dan keluar....
Setelah kepergian Dion, Tania meloncat kegirangan, ia sangat senang karna diijinkan untuk bekerja,...
"Ternyata Tuan Dion tidak seburuk yang aku pikirkan..."Tania menghela napas lega, ia pun membereskan bantal dan selimut lalu menaruh nya didalam lemari kemudian berlalu kekamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.....
Usai mandi dan berganti pakaian, Tania pun turun kelantai bawa, ia melihat semua orang sudah menunggu diruang makan....
"Tania ayo sayang sarapan dulu,...."Ajak sang mama mertua memanggil menantu nya, Tania pun menuju meja makan,...
Tania merasa aneh karna sedari tadi tatapan nenek dan mama mertua nya tak lepas dari nya dan sekali-kali mereka tertawa kecil membuat Tania semakin bingung...
"Duduk disamping suamimu nak!!..."Seru sang nenek yang diikuti oleh Tania, mereka pun mulai makan setelah Tania selesai mengambil makanan untuk Dion....
"Bagaimana rasanya malam pertama, serukan?..."tanya nenek seraya melirik menantu nya yang ikut kepo...
Uhuk,, uhukk,,...
Tania terbatuk-batuk karna mendengar pertanyaan dari sang nenek, ia langsung meraih gelas dan meneguk isi nya hingga habis, Tania kemudian berpikir mengapa sedari tadi kedua wanita didepan nya selalu melihat nya itu semua karna rambut basah nya mereka pasti berpikir jika dirinya dan Dion telah melakukan hubungan suami istri, Tania yang bingung harus menjawab apa hanya melirik Dion yang fokus pada makanan nya....
"Nenek sama Mama kayak tidak pernah merasakan saja...."Kelakar Dion saat menyadari jika Tania sedang bingung mencari jawaban, Tania hanya tersenyum kecil membuat kedua wanita itu tertawa, papa Tomi hanya menggelengkan kepalanya melihat istri dan ibunya yang begitu jail....
"Ma pa, besok aku harus berangkat ke Amerika, Tania ngak apa-apa kan aku tinggal disini dulu, cuman satu Minggu kok ngak lebih, setelah kembali dari Amerika aku akan langsung membawa Tania tinggal dirumah Dion sendiri.." Ujar Dion disela-sela makan nya...
"Kenapa Tania ngak dibawa saja, sekalian kalian berdua bulan madu biar cepat dapat momongan..."Nenek Ami menyarangkan, Tania dan Dion hanya saling pandang kemudian menggelengkan kepala secara bersamaan....
"Bukannya Dion tidak ingin membawa Tania Nek, masalah disana Dion akan sangat sibuk dengan pekerjaan Dion, takut nya Tania malah bosan jika tinggal sendirian dikamar hotel..."Dion mencari alasan, sangat tidak mungkin jika Tania harus ikut dengan nya, ia sudah berjanji pada sang kekasih jika mereka akan pergi berdua saja tanpa ada yang menggangguk....
"Tania setuju Nek dengan Tua, mas Dion, lagian Tania kan harus bekerja, mana boleh Tania apsen terus menerus dari perusahaan, nanti mereka curiga,..."Tania ikut menimpali, nenek Ami hanya menghela napas kemudian menyetujui permintaan cucu menantu nya....
"Ya sudah, tapi jika pekerjaan kamu sudah selesai ajaklah Tania pergi bulan madu Di supaya kalian bisa cepet-cepet memberikan nenek cicit, nenek ingin melihat anak-anak kalian sebelum nenek meninggal..."
"Nenek tidak boleh ngomong seperti itu, Dion janji jika semua pekerjaan Dion sudah selesai Dion akan membawa Tania bulan madu...."Jawab Dion mencoba meyakinkan nenek nya kemudian mereka pun melanjutkan sarapan mereka....