. Tak terasa saat Farah melihat jam ditangannya waktu sudah menunjukkan pukul 12: 00 siang. saatnya jam makan siang. Farah yang kelaparan pun langsung turun kebawah untuk menuju kantin, namun! Dia terusik dengan perkataan salah satu tamu disana yang mengatakan ada dokter psikiater baru yang datang, seketika jantungnya mulai berdebar kencang . “Apakan itu kakak?“ ucap batinnya.Dan disaat yang bersamaan,
Farah hampir menabrak seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariadna Vespera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20
Saat itu banyak pertanyaan yang ada di pikiran
Farah. Apakah dia memang bersikap seperti itu di depan umum? Apakah dia seperti
itu di depan pasien? Benar-benar orang yang sangat berbeda dari Iplan yang
Farah tau.
Awalnya Farah ingin menyampaikan seminar dengan
santai tapi itu tidak akan menyenangkan untuk para para pelajar yang hadir,
bahkan mungkin saja mereka tidak akan ikut seminar seperti ini lagi.
Jadi Farah membawakannya dengan penuh candaan agar
mereka pun merasa asyik dan menikmati.
Farah menawarkan beberapa hiburan, apa yang mereka
ingin Farah lakukan untuk penutupan. Farah memberikan pilihan nyanyi, tari atau
puisi.
Para pelajar itu sepakat untuk memilih tari, Iplan
saat di depan hanya akan bersikap kekanak-kanakan saat melihat Farah saja. Dia
tidak melu untuk menunjukkan hal itu di depan banyak orang tapi kembali lagi
harus di depan Farah.
Akhirnya Farah menari ala K-Pop, awalnya Farah
hanya akan menari sendiri tapi tiba-tiba Iplan juga ikut menari bersamanya.
Para pelajar menikmati hal itu dan menyukainya.
"Karna aku sudah menari bersamamu, sekarang
kamu yang menemani aku bertemu dengan hewan." Ucap Iplan.
"Hewan?.... Mau ke kebun binatang?" Tanya
Farah.
"Bukan!" Jawab Iplan.
Farah yang kebingungan pun hanya mengikuti arah
dari Iplan, jika tidak ke kebun binatang maka hutan lah tempat agar bertemu
hewan pikir Farah.
"Kitakan mau lihat hewan, kenapa jadi ke rumah
orang." Tanya Farah.
"Kita liat hewannya di sini." Jawab
Iplan.
Itu adalah rumah pasien Iplan. Dia berjanji akan
mengunjungi rumah pasien saat sudah sembuh. Iplan tidak menceritakan terkena
penyakit apa pasien itu, karna itu privasi pasien.
Farah menikmati home tour itu, benar-benar seperti
kebun binatang. Semua jenis binatang ada, Farah kebingungan berapa biayaya yang
di habiskan untuk mengelola seluruh tempat itu. Farah juga sempat bertanya
apakah ini di buka untuk umum?
Tapi ternyata tidak hanya orang tertentu saja yang
bisa masuk. Dan Farah termasuk dalam golongan itu.
Iplan sudah menepati janji pada pasiennya itu.
"Sekarang kita makan yah, aku lapar." Ucap Farah.
Iplan pun mengiyakan permintaan itu, mereka pergi
ke tempat makan dekat asrama tentara. Farah melihat ketidak nyamanan dari Iplan
saat tiba di tempat itu. Farah mencoba untuk menanyakan itu tapi tidak ada
jawaban sama sekali dari Iplan.
Kenapa dia bersikap seperti itu pikir Farah.
Apakah ada yang menggangu pikirannya di sini, Farah
sudah menawarkan untuk pergi ke rumah makan yang lain tapi Iplan menolak. Karna
Iplan tidak ingin Farah menjadi semakin kelaparan.
Di tengah-tengah suasana yang santai saat mereka
menikmati makanan. Ada sekelompok tentara sedang istirahat yang ingin makan,
seketika tubuh Iplan gemetar hebat. Farah khawatir namun, Iplan tidak bisa di
ajak bicara saat itu Sakin takutnya dia. Farah mencoba untuk membawa Iplan ke
luar meski mereka belum selesai makan tapi tubuh Iplan menjadi kaku. Ini sudah
berada ketakutan di tahap yang berbahaya pikir Farah tidak bisa di biarkan.
Lalu ada seorang tentara yang mendekat lalu menepuk
pundak Iplan, di saat yang bersamaan tubuh Iplan yang awalnya kaku dan gemetar
menjadi keras bagaikan batu. Mungkin dalam posisi itu beberapa orang juga akan
menahan nafas mereka karna ketakutan yang sangat hebat.
Farah langsung memeluk Iplan, berusa sebisa mungkin
untuk menenangkannya namun, semua itu sia-sia saat tentara itu memanggil nama
Iplan.
Saat namanya di panggil Iplan berlari sekuat yang
dia bisa. Farah sangat kebingungan dengan situasi saat ini namun, Farah juga
berusa untuk mengejar Iplan. Tapi ternyata tentara itu juga ikut mengejar
mengapa, apa hubungan lari Iplan dengan tentara ini pikir Farah.
Farah tertinggal jauh dari mereka berdua yang sudah
berlari sangat jauh, saat Farah mulai menelusuri jalan yang mungkin Iplan
lewati ada seorang tentara yang berbeda mendekati Farah.
"Kamu siapanya Iplan?"
Farah yang terkejut langsung membalikkan badannya.
Lalu Farah menjawab dengan tegas bahwa dia adalah teman Iplan.
Setelah mendengar jawaban dari Farah tentara itu
pun pergi.
Farah masih kebingungan mencari keberadaan Iplan,
dia benar-benar khawatir bagaimana jika ketakutan Iplan membuatnya lupa cara
bernafas itu akan sangat berbahaya.
Farah terus menelusuri jalan sekitar rumah makan
tempat mereka singgah.
Dan saat Farah berpikir untuk mencarinya
menggunakan mobil, Iplan sedang bersembunyi di bawah mobil. Bagaimana Farah
mengetahui hal itu, Farah hanya berfirasat bahwa Iplan akan bersembunyi di sana
dan ternyata firasat Farah benar.
Farah mencoba membujuk Iplan, butuh lebih dari
setengah jam agar bisa menyakinkan Iplan untuk tenang lalu keluar dari bawah
mobil.
Dan baru saja setelah Iplan masuk ke dalam mobil
dua orang tentara yang Farah lihat sebelumnya menghampiri mereka. Farah juga
sadar saat itu bahwa penyebab Iplan takut adalah mereka berdua.
Dua tentara itu meminta Farah untuk turun dari
mobil namun, Farah menolaknya lalu memberikan kartu namanya. Jika mereka memang
ingin berbicara dengan Farah maka buatlah janji lebih dahulu. Farah pun
meninggalkan dua tentara itu dengan sikap tegas dan dingin.
Meski sudah jauh dari rumah makan tadi tapi Iplan
masih di selimuti oleh ketakutan.