Anak Jenius Yang Terbuang

Setelah pergi dari rumah Bili ,Surya mendatangi rumah kakek Abraham untuk mengeluh ke pada kakek Abraham.

"Om tolong saya om, anak om telah menghancurkan perusahaan saya yang dibangun dari nol oleh saya"

Kakek Abraham yang melihat keponakan jauhnya datang dengan tangisan yang menyayat hati membuat kakek Abraham menjadi tersentuh, dengan lembut kakek Abraham menyuruh Surya untuk duduk dan menceritakan masalah nya kepada dirinya.

""Duduklah Surya ceritakan pada paman apa sebenar nya yang terjadi"

"Paman perusahaan saya hancur paman dihancurkan oleh Bili karena Bili ingin menguasai perusahaan saya tapi saya tidak mau dia langsung menghancurkan perusahaan saya"

"Apakah betul yang kau katakan Surya ,kalo betul seperti itu anak itu sudah sangat serakah dengan kekuasaan sampai punya saudara sendiri ingin di kuasai, biar nanti kakek akan memaksa dia untuk membantu mu, agar perusahaan mu kembali seperti dulu kalo tidak mau akan saya ambil perusahaan itu lagi"kakek Abraham kesal dengan Bili karena menurutnya Bili telah berubah.

"Terimakasih kakek kalo begitu saya akan permisi pulang dulu untuk mengatur perusahaan dulu sambil menunggu transferan modal dari Bili kakek"

""Hem hati-hati dijalan"

kakek Abraham langsung menghubungi Bili untuk datang kerumah sedangkan Surya merasa menang karna bisa mempengaruhi tua bangka itu, dengan senyum puas Surya pulang kerumah nya. Dia akan menunggu transferan dari Bili.Sesampainya dirumah Surya disambut istrinya, melihat suaminya tersenyum dengan bahagia secara langsung istrinya menebak jika masalah perusahaan sudah terselesaikan.

"Pah keliatan papah sangat bahagia sekali apa perusahaan papah sudah bisa diselamatkan"

"Tentu saja dong mah papah tinggal menunggu Bili untuk mentransfer uang kepapah untuk modal perusahaan papah, dan Bili akan meminta maaf ke papah"

"Ha.... Ha..... "dengan terawa bahagia sepasang suami istri itu merasa uang sudah berada di depan mata mereka.

Dilain tempat dikantor Bili, Bili dihubungi oleh kakeknya untuk kerumah kakeknya dan Bili pun langsung pergi kerumah kakeknya.setelah perjalanan selama satu jam Bili sampai dirumah kakeknya disambut oleh para maid.

"Bi kakek berada dimana "

"Ada diruang kerja tuan muda"

"Ya sudah bi saya langsung kesana terimakasih "

Bili berjalan menuju ruang kerja kakeknya Bili sudah hafal letaknya karna sejak kecil Bili tinggal bersama kakeknya.

"Tok.... Tok.... kakek ini Bili"

"Masuk"Jawab kakek dengan dingin karena amarah yang telah ditahan sejak kepulangan surya.

"Kakek apa.......?

Bili belum menyelesaikan kata-katanya dan duduk namun suara kakek Abraham sudah menghegar karena menahan amarah.

"Kakek sudah mengajarkan kamu untuk selalu tolong menolong kepada saudara dan tidak memiliki sifat serakah tapi kamu entah mengikuti siapa sifat serakah mu itu hingga tega membuat keluarga sendiri dalam kesusahan"

"Maksud kakek apa, siapa yang serakah dan tidak mau menolong saudara"

"Kamu menghancurkan perusahaan Surya yang telah dibangun oleh Surya dari nol tapi kamu dengan mudah nya membuat nya bangkrut kamu tidak tahu bagaimana susah nya membangun perusahaan dari awal karna kamu cuma menikmati perusahaan yang sudah jadi dan tinggal meneruskan jadi kamu seenak sendiri membuat perusahaan Surya bangkrut"Dengan perasaan kecewa kakek Abraham memarahi Bili beliau merasa didikanya selama ini tidak dihiraukan oleh Bili, rasa kecewa kakek Abraham lebih besar dari rasa marah.

"Kakek apa yang kamu dengar semuanya salah. Bili tidak pernah menghancurkan perusahaan Om Surya bahkan Bili sudah memaafkan kelakuan buruk Om Surya terhadap perusahaan yang ingin menghancurkan perusahaan, kalo kakek tidak percaya lihatlah bukti-bukti ini yang dikirimkan seseorang yang membantu Bili memulihkan perusahaan seperti sedia kala.

Bili pun memberikan flashdisk yang berisi bukti-bukti kejahatan Surya.kakek pun melihatnya dan kakek bernafas lega ternyata semua didikanya benar-benar dipatuhi oleh cucunya.

"Kakek minta maaf Bili karna termakan omongan Surya yang begitu meyakinkan,tapi kenapa Surya menuduh kamu menghancurkan perusahaan nya"

"Bili tidak tahu masalah itu kakek soalnya orang tersebut membantu mengembalikan uang perusahaan Bili dan memberi bukti dan semua itu terserah Bili mau melakukan apa, tapi karna Om Surya masih saudara jadi Bili tidak melaporkan Om Surya ke pihak berwajib tapi tadi pagi Om Surya datang kerumah dan marah-marah dan mengancam Bili karena dikira Bili yang membuat perusahaan itu bangkrut Kek tapi percayalah itu bukan Bili karna Bili ingat pesan kakek"

Kakek pun sekarang mengerti kalo Surya ingin mengadu domba dirinya dan Bili sungguh Surya berani berbohong padanya. Kakek Abraham dan Bili pun mengobrol hal lainya hingga kakek merasa cape dan ingin istirahat Bili pun berpamitan ke kakek Abraham untuk pulang kerumah takut ditunggu oleh Tasya.

Sementara Surya masih dengan percaya dirinya menunggu transfer dari Bili.

Bili pulang kerumahnya setelah malam dan melihat istrinya yang sedang menunggu dirinya karna tadi Bili tidak menghubungi Tasya kalo dia pergi kerumah kakek.

"Malam sayank maaf kan mas tadi habis dari rumah kakek tapi tidak memberi kabar kamu"

"Gapapa mas mungkin mas sedang buru-buru untuk bertemu kakek, apakah kakek baik-baik saja mas"

"Kakek baik-baik saja"

"Ya sudah mas, mas mandi dulu dan beristirahat saya buatkan air minum dulu"

"Terimakasih sayank mas mau mandi dulu"

Bili berjalan menuju kamarnya untuk mandi dan Tasya membuat minuman untu Bili dibawa kekamar nya dan ditaruh dimeja setelah itu Tasya menyiapkan baju ganti untuk Bili. Bili keluar dari kamarmandi dengan wajah fresh.