Vivian putri suksena, adalah mahasiswi universitas Pratama jurusan sastra bahasa Indonesia, dia bercita-cita menjadi seorang penuliss
Sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang lelaki yang sedang tertidur bersandar di bawah pohon… ternyata lelaki itu bernama Damar Adinatha yudha, dia adalah mahasiswa favorit dan terkenal di kampusnyaa
Damar memiliki sebuah rahasia tentang kehidupan nya
Dan pria berambut pirang, Lorenzo Adya pratama. ayahnya adalah pemilik universitas pratama di mana vivian kuliah, ibunya pemilik yayasan di belanda dia adalah senior vivian, Lorenzo tertarik dengan Vivian yg polos dan sifat vivian yang tegas dan tidak mudah di tindass
Damar memiliki kisah keluarga sangat yang sangat tabu, Vivian memiliki sebuah trauma dalam keluarganya sehingga mengharuskan dirinya untuk pergi mengejar cita-cita dan mimpinya
Lorenzo penerus keluarga pratama, yang tidak luput dari kegelisahan masa kecilnya
Kisah Cinta setiga pun terjadi,,, penasaran?
ikuti kisah selanjutnya yaa!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PURO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20
Dia tampak berfikir sejenak… andaikan saja masalahnya ini tidak bersangkutan dengan Lorenzo mungkin saja dia bisa mengatakannya kepada damar…
Namun satu hal yang pasti, damar yang sekarang ini seperti membersihkan namanya yang buruk saat pertemuan pertama mereka..
Vivian sepertinya sudah mulai membuka hatinya untuk damar..
\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Damar yang merasa ada yang aneh mulai menengok ke samping, dan benar saja Vivian tidak ada di sampingnya…
Kemudian dia tampak panik dan melihat ke belakang, terlihat Vivian di belakangnya dengan jarak cukup jauh hanya terdiam dan menunduk, seperti sedang memikirkan sesuatu…
Melihat hal itu damar pun menghela nafasnya, dan berjalan ke arah Vivian…
“Vivian…” Ucapnya yang saat ini berada di depan Vivian.
“Ah… yaa..” ucap Vivian yang baru saja tersadar.
“Kamu kenapa? Apakah ada masalah?...” Tanya damar.
“Ah.. tidak tidakk, aku tidak ada masalah apa-apa, tadi tiba-tiba saja aku terfikirkan sesuatu…” Ucap Vivian
“Ayo kita jalan lagi ….” Ucap Vivian dengan wajah tersenyum, senyumannya tampak tulus, terlihat dengan jelas oleh sorotan lampu yang tiba-tiba saja mengarah ke arahnya..
Tiba-tiba saja ada sorotan lampu yang mengarah ke Vivian,,, damar langsung menengok ke belakang seraya mengecek..
Terlihat sebuah mobil hitam yang baru saja datang dari arah lain, seperti hendak berjalan ke arah mereka…
Damar dengan sigap langsung memasang badan, dan menarik Vivian ke belakangnya, seraya melindungi dia…
“Ehh…” Ucap Vivian seraya kaget
“Berdirilah di belakangku…” Ucap damar
Vivian yang melihat reaksi damar seperti itu pun tampak kaget dan membelalakkan matanya..
“Kenapa?...” Tanya Vivian lagi..
“Tidak apa-apa, kamu tetap di belakang ku saja. Jangan bergerak dulu dan jangan mengatakan apapun dulu…” Ucap damar, dia dengan badan sigap menutupi Vivian dengan tubuhnya…
Entah karena tubuh damar yang cukup besar, atau karena tubuh Vivian yang mungil sehingga tubuh Vivian tampak tidak terlihat sama sekali saat dirinya berada di belakang damar. Tubuhnya seolah hilang dan tidak terlihat, padahal dia sedang berada di belakang damar saat ini…
Tidak berapa lama ternyata mobil itu benar saja berhenti di depan mereka..
Damar dengan wajah menyeramkan dan tatapannya yang tajam, tampak seperti seseorang yang hendak menerkam apa saja yang mengganggunya..
Tidak berapa lama, seseorang tampak keluar dari dalam mobil…
Karena lampu mobil yang masih menyorot ke arah mereka sehingga Damar sempat tidak mengenali orang itu…
Namun tidak berapa lama lampu itu mati, dan terlihat wajah seseorang yang dia kenal…
“Kamu??...” Ucap damar dengan kaget, ternyata seseorang itu adalah teman dari Vivian yang baru saja dia temui tadi siang di universitas Pratama
“Oh yaa, kak damar.. sedang apa di sini?” Ucap sisi dengan wajah kaget
“Kamu yang datang ke sini lebih dulu, mengapa kamu malah bertanya kepadaku??...” Tanya damar sambil menghela nafasnya..
“Ohh yaa, tadi sepertinya aku melihat Vivian dari jauh… makanya aku fikir tadi dia ada di sini…” Ucap sisi
Sisi tampak menengok ke semua arah, tapi tidak terlihat Vivian di manapun…
“Tadi aku melihatnya dengan jelas dia ada di sini!!! Lalu kemana lagi dia, tiba-tiba saja menghilang lagi seperti hantu…” Ucap sisi tampak kesal..
Vivian yang saat ini berada di belakang damar, tampak tidak bergeming sedikitpun..
Seperti biasa Vivian dengan wajah kaku nya…-\_-
“Vivian temanmu mencarimu…” Ucap damar sambil menengok ke samping…
~Sisi tampak menatap damar dengan wajah bingung…
Tidak berapa lama Vivian muncul dari belakang tubuh damar…
“VIVIAN?!!” Teriak sisi..
“Apakah ini sulap?.. Bagaimana kamu bisa muncul dari situ...” Ucap sisi dengan wajah yang kaget..
Vivian dengan wajah kaku nya…-\_-
Mendengar hal itu damar tampak tertawa kecil…
~~Pppfffttttt…..
Spontan saja Vivian menatap damar dengan wajah kaku dan mata nya yang sinis…
~~~Ehemmm… uhukk.. uhukk.. Damar dengan wajah canggung yang langsung memalingkan wajahnya…
Damar akhirnya melangkah ke samping, seperti membuka jalan agar Vivian terlihat dengan jelas…
“Vivian aku mencarimu ke mana-mana, kamu tau betapa khawatirnya aku mencarimu yang tiba-tiba lari entah kemana…” Ucap sisi yang kemudian berjalan ke arah Vivian dan menggenggam tangannya…
“Maafkan aku sisi telah membuatmu khawatir, aku tidak apa-apa, terimakasih kamu telah peduli padaku” Ucap Vivian, wajahnya tampak terharu
“Tentu saja aku peduli padamu, kamu adalah temanku, dan kamu adalah seseorang yang selalu memperlakukan aku dengan baik, mana mungkin aku tidak peduli padamu. Lain kali kalau kamu mau pergi ke manapun beritahu aku, aku sangat khawatir Vivian, kalau kamu kenapa-kenapa bagaimana?” Ucap sisi tampak mengomel, tapi sebenarnya dia sangat peduli dan Vivian tau dengan jelas hal itu..
“Baiklah sisi, lain kali aku akan bilang padamu dulu. Tadi aku benar-benar buru-buru jadi aku tidak bisa….” Ucap Vivian yang belum sempat melanjutkan ucapannya..
“Ternyata kamu terburu-buru untuk menemui kak damar ya…” Ucap sisi dengan wajah tersenyum
Namun Vivian tau, itu bukanlah senyuman kebahagiaan tapi senyuman seseorang yang ingin tau banyak tentang sesuatu…-\_-
~~"Aku seperti memiliki firasat buruk .." Batin Vivian…-\_-
“Iyaa… Dia terburu-buru karna ingin menemuiku…” ujar damar
“Wahhh… benarkah itu…” Ucap sisi dengan wajah berbinar-binar
“Iyaa tadi Vivian datang menemuiku karna kita memiliki janji hari ini…” Ucap damar dengan wajah sumringah, dia tampak senang dan percaya diri..
“Vivian… seharusnya kamu bilang kepadaku, jadi aku tidak akan khawatir. Kalau kamu bersama kak damar…” Ucap sisi
~~~"Tampaknya firasat ku tidak pernah meleset sampai detik ini"~~ Batin Vivian....-\_-
“Ternyata kamu memang sahabat terbaik bagi Vivian, senang bisa mengenal mu…” Ucap damar
Sisi yang mendengar hal itu wajahnya tampak bahagia, kepercayaan dirinya seperti meningkat pesat, wajah berbinar-binar itu..
~~“Tampaknya mereka akan menjadi akrab dengan mudah…” Batin Vivian…-\_-
“Tentu saja aku adalah sahabat terbaik Vivian, aku telah menemani nya dalam suka dan duka, semua kamu lewati bersama ….” Sisi terus mengoceh tentang hal yang mereka lewati sampai perjalanan hidup mereka berdua…
Vivian yang mendengarkan perbincangan mereka hanya terdiam kaku…-\_-
~~“Tampaknya mengatakan apapun saat ini tidak akan ada gunanya”... Batin Vivian..
Vivian sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi…
Semuanya tampak normal dan seperti biasa, sampai akhirnya…
“Andaikan saja tadi aku tau kamu ada janji dengan kak damar, mungkin aku tidak akan mengiyakan ucapan ka Lorenzo dan membuat mu menangis seperti tadi..” Ucap sisi yang tidak sengaja mengatakan hal itu..
“Sisi..!..” Ucap Vivian seraya menggelengkan kepalanya
“Ehh tidak maksudku.. “ Ucap sisi gelagapan
“Siapa itu Lorenzo?...” Tanya damar tampak mengkerutkan keningnya..
“Ahh tidak apa-apa tadi sisi hanya salah bicara, iyakan..sisi?..” Ucap Vivian tampak menekan nada bicaranya seperti memberikan kode
“Oh iya itu hanya salah bicara kaa,, haduh mulutku ini memang benar-benar..” Ucap sisi seraya memukul mulutnya berkali-kali
Damar dengan wajah sinisnya tampak kembali normal…
“Baiklah kalau begitu..” Ucap damar
~~~~Suasana tampak Hening
“Vivian ayo kita pulang…” Ucap sisi tiba-tiba seraya mengubah topik pembicaraan
“Tapi aku mau pulang bersama…” Ucap Vivian yang belum sempat melanjutkan ucapannya
“Tidak apa Viviann, pulang saja bersama sisi agar dia bisa langsung mengantarmu pulang dengan selamat. Kalau bersamaku kita harus naik bus dulu, ini cukup larut biasanya bus juga penuh…” Ucap damar
“Tapi kamu tidak apa-apa pulang sendirian? Apa mau ikut bersama kami” Ucap Vivian dengan raut wajah khawatir
“Iya kak, bareng kami saja…” Ucap sisi seraya mengangguk
“Tidak apa-apa kalian pulang saja duluan, aku juga berlawanan arah dengan kalian. Tenang saja aku sudah biasa sendiri, aku seorang laki-laki dan aku juga bisa beladiri jadi kalian jangan khawatir..” Ucap damar seraya meyakinkan Vivian
“Hmm .. baiklah kalau begitu aku pergi dulu dengan sisi.. kamu jaga dirimu baik-baik..” Ucap Vivian
“Iya.. kamu jangan khawatir…” Ucap damar sambil tersenyum
Vivian dan Sisi akhirnya melangkah dan masuk ke dalam mobil… Vivian membuka kaca jendela mobil dan tampak melambaikan tangannya.. damar yang melihat hal itu pun membalas lambaian tangan Vivian…
Tidak berapa lama mobil pun berjalan menjauh, sampai akhirnya tidak terlihat oleh damar…
“Lorenzo…” Ucap damar sambil menggenggam erat tangannya…
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*