NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Mafia Depresi

Belenggu Cinta Mafia Depresi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: AdlanAdam

Arsen pria tampan berusia 33 tahun, akibat kekejaman ayahnya, membuat dia memiliki kepribadian kejam.


Dan ya jika dia mendengar nama sang ayah disebut, maka dia akan mengeluarkan sisi gelapnya, dengan menghukum diri sendiri dan juga orang sekitarnya.


Adelia putri, wanita sederhana, harus mengurus ibunya yang sakit-sakitan akibat perbuatan ayahnya.

Dimana sang ayah lebih memilih pergi bersama dengan wanita lain, hanya karena wanita itu memiliki segalanya.

Bagaimana kehidupan Arsen dan juga Adelia, mari kita ikuti kisah selengkapnya di bab-bab berikutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AdlanAdam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BCMD: Bab 20

Dita dan Hanum pun melihat apa yang di lakukan oleh Arsen, membuat mereka tertawa karena merasa lucu dengan tingkah putra putri mereka itu, tapi sebenarnya mereka berdua juga sudah tau, kalau itu semua hanya kepura-puraan, agar membuat hari mereka senang dan itu semua untuk kebahagian mereka berdua.

Hanum dan Dita juga berhap, kalau kepura-puraan itu berakhir, dan keduanya benar-benar saling mencintai, dan menjalani rumah tangga sebagaimana orang lain menjalani nya

Setelah kepergian Arsen dan Adel, Dita dan Hanum pun milih untuk masuk kedalam kamar masing-masing, mereka hanya bisa berharap, kalau anak mereka itu hidup bahagia, dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing.

"Del, aku ke kemar mandi dulu, kamu siapin baju tidur buat aku, seperti biasa bajunya saja," ucap Arsen, begitu mereka sampai di dalam kamar, dan dia sudah meletakkan Adel di atas kasur.

"Iya, Mas." Adel pun mengiakan dengan singkat, lalu ia mengambil baju tidur untuk suaminya itu.

Setelah mengambil baju dan meletakkan di atas ranjang, dia pun mondar-mandir di depan kaca rasanya, "Mungkin ibu memang sudah sangat menginginkan cucu, tapi tidak mungkin aku yang memulainya, enak saja dia," gumam Adel.

Yang ternyata gumamannya itu, sedikit di dengar oleh Arsen, "Enak apa, Del? Dia siapa? Dan siapa yang merasa enak?" tanya Arsen, yang hanya mendengar di akhir gumaman Adel.

"Bu-bukan apa-apa, Mas," jawab nya terbata. Lalu mengambilkan baju yang ingin Arsen pakai tadi, lalu dia membantunya untuk mengancingkan baju itu.

"Terus kenapa tadi kamu bicara sendiri dan mengatakan, enak saja dia." Arsen pun kembali mengulang ucapan Adel yang dia dengar tadi.

Adel hanya diam, dia tersenyum, tapi tidak tau mau menjawab apa, "Itu bukan apa-apa, Mas. Aku hanya mengingat sinetron yang sering aku tonton di siang hari," balas Adel asal, menurutnya itu lah alasan yang pas untuk pertanyaan Arsen.

"Sudahlah, kalau kau tidak mau mengatakannya, tidak usah memberi alasan yang asal saja," ucap Arsen.

"Kita tidur saja!" dia pun ahirnya mengajak Adel untuk tidur, setelah baju yang dia pakai selesai di kancing oleh Adel.

Adel menurut, dia mengikuti Arsen naik ke atas ranjang, lalu berbaring di samping pria itu. Tidur dengan terlentang, keduanya pun menatap langit-langit kamar itu.

"Del."

Arsen memanggil Adel, dia ingin mengatakan apa yang saat ini sudah sangat ia inginkan dari Adel, taoi masih saja merasa takut akan penolakan dari Adel, dan dia tidak siap akan hal itu.

"Ada apa, Mas?" menjawab juga bertanya, itulah yang Adel lakukan, dia sebenarnya sedikit tahu, apa yang pria itu inginkan, taoi tidak mungkin dia yang memulai nya lebih dulu.

"Aku boleh tidak? Meminta hakku sekarang? Sesuai perjanjian kita, tidak ada batasan untuk kita, meskipun kita menikah di atas surat perjanjian," ucap Arsen, dia pun mencoba untuk bertanya dan mengingatkan Adel.

Itulah kesalahan Arsen, dia selalu mengatas namakan surat perjanjian, yang membuat Adel sering kali merasa sakit hati, padahal kalaupun dia mau, Adel tidak akan pernah menolak, tanpa harus mengingatkan status pernikahan yang di dasar dengan keterpaksaan.

"Aku- aku tidak tau, Mas. Tapi kalau kau menginginkannya, aku akan mencoba untuk siap," balas Adel, bicara dengan terbata, dia pun akan menerima jika memang itu yang Arsen inginkan.

"Tapi aku benar-benar menginginkannya, dan sudah tidak bisa lagi menahannya," lanjut Arsen dia masih bicara lembut, sekalipun dia sudah sangat ingin.

"Baik lah, Mas." Adel pun ahirnya mau, dan akan mempersiapkan dirinya.

Adel tidak masalah, karena sekarang dia sudah tahu, kalau dia adalah istri yang sah, dan juga satu-satunya istri Arsen. Kemarin Adel sempat mengira, kalau dia itu adalah istri keduanya Arsen, dan dia hanya dinikahinya dengan secara sirih, yang artinya tidak ada satupun orang yang tahu.

Ternyata tidak, Arsen memang belum pernah menikah, dan mereka menikah atas restu dari orang tuanya Arsen, di tambah lagi ternyata ibunya dan ibu Arsen saling mengenal, walaupun hanya melalui suami mereka.

"Benaran kamu siap? Tanpa adanya paksaan?" tanya Arsen, karena dia ingin kalau Adel memberikannya dengan ikhlas.

Tidak menjawab dengan kata-kata, Adel hanya mengangguk dan tersenyum pada Arsen, menandakan tidak ada paksaan apa-apa.

Melihat Adel yang mengangguk, Arsen pun langsung naik dan membuat Adel berada di bawah tubuhnya. Lalu dia perlahan mendekat kan wajahnya, hingga b1b1r nya menempel tepat di b1b1r Adel.

Memasuki nya dengan perlahan, hingga dia bisa merasakan b1b1r dan juga memasuki rongga mulut Adel, "Manis, ucapnya, untuk yang pertama kalinya, dia bisa merasakan ciuman dengan orang yang memang dia cintai.

Kembali mencium Adel, dan terus menjelahi apa saja yang dia inginkan, mulai dari leher jenjang Adel, hingga kini dia berlabuh di dua gundukan kenyal milik Adel.

Sedangkan Adel, dia hanya diam saja, tidak membalas juga tidak menolak apa saja yang di lakukan oleh Arsen, bukan karena dia tidak ingin, tapi dia memang tidak tau caranya membalas, meskipun itu hanya membalas ciuman dari Arsen.

"Del, kamu balas dong," ucap Arsen, dia pun menginginkan balasan dari Adel.

"A-aku tidak bisa, Mas." Adel pun membalas dengan terbata.

"Jangan bercanda kamu, memangnya kamu tidak pernah apa berciuman?" tanya Arsen pula.

Dan yang membuat Arsen semakin terkejut, ternyata Adel pun menjawab dengan gelengan kapala, karena memang dia tidak pernah berpacaran, apa lagi yang namanya berciuman.

Itu semua karena dia tidak ada waktu untuk itu, yang dia tau hanya bekerja dan bekerja, meskipun ada yang suka padanya, tapi dia selalu mengasingkan diri, dan sibuk dengan pekerjaannya.

Arsen tersenyum, dia merasa bahagia, karena dialah orang yang pertama mendapatkan apa saja yang ada pada Adel. Kembali menjalankan aksinya, dia pun tidak lagi mengharap balasan, tapi dia mulai mengajari Adel.

Hingga tidak merka sadari, kalau mereka berdua sudah tidak lagi mengenakan apa-apa, "Maaf ya, Sayang. Jika aku menyakitimu, " ucap Arsen, dia lebih dulu minta maaf.

Adel yang hasratnya sudah terpancing, tidak lagi sempat untuk menjawab, dia benar-benar menikmati sentuhan-sentuhan yang di berikan Arsen.

Aaaaaa!!

Jeritnya tiba-tiba, saat Arsen mulai memasuki siput cantik miliknya.

"Maaf, Sayang. Tahan ya, tinggal sedikit lagi," ucap Arsen lagi. Lalu dia perlahan kembali melakukannya.

Hingga di dorongan ke tiga barulah dia berhasil membobol gawang pertahanan Adel.

Berhenti sejenak, Arsen pun mengecup kening dan b1b1r Adel, dan juga dia terus mengucapkan maaf. Di rasa sudah bisa bergerak, Arsen pun mulai bergerak, karena dia tau Adel pasti masih merasa kesakitan.

"Terima kasih ya, Sayang," ucap Arsen, setelah dia sudah menyelesaikan percintaan mereka, setelah dia mengeluarkan cairan berharganya di dalam rahim Adel, dengan alasan agar ibu cepat punya cucu.

"Masih Sakit ya?" Tanya nya, sat melihat Adel, kesakitan, padahal hanya ingin bergeser sedikit ke belakang, agar dia lebih nyaman tidurnya.

Adel mengangguk. Arsen pun bangun dia membenarkan tempat tidur untuk Adel, lalu menarik selimut gadis itu, dan membawanya kedalam pelukanya.

Setelah itu mereka pun tertidur, dengan Keringat yang masih membasahi tubuh mereka. Tapi sebelum itu, Arsen mengecup kening dan bibir Adel, dan barulah dia mengajak wanita itu untuk tidur.

*

*

*

*

*Bersambung.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!