NovelToon NovelToon
Rahasia Bos Muda

Rahasia Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: elinazy

Naya terjebak ke dalam situasi yang rumit bersama dengan bos muda yakni Gavin. Mereka difitnah telah melakukan perbuatan zina hingga membuatnya harus berusaha keras membuktikan kebenaran yang sebenarnya. Apalagi mereka berdua tidak saling mencintai dan enggan menikah karena paksaan. Perjuangan kedua nya menjadi lebih sulit akibat karakter yang berbeda 180 derajat.
Akankah mereka berhasil keluar dari masalah tersebut atau justru harus pasrah menerima pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elinazy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengontrak (7)

Naya tidak menghiraukan ucapan Mila dan langsung masuk mengunci pintu. Ia tidak takut sedikit pun dengan ancaman nya karena itu tidaklah benar.

"Naya buka pintunya, aku mau bicara sama Gavin sebentar. Naya kamu dengar gak? " Mila terus menggedor pintu namun tidak ada jawaban apapun.

Naya memilih pergi ke dapur untuk melihat Gavin yang sedang membuat camilan. Matanya melotot saat melihat potongan buah yang akan dibuat puding dan salad. Ia tidak pernah tahu jika Gavin pintar memasak hingga mengalahkan nya yang tidak bisa memasak.

"Siapa diluar? " Gavin pura pura bertanya padahal sudah tahu.

"Mbak Mila. Kamu sering ngobrol sama dia? " Ujar Naya memastikan.

"Kapan aku punya waktu untuk bicara? Aku cuman akan bicara sama orang yang penting aja"

Naya mengangguk percaya karena selama ini, Gavin memang jarang berbicara. Bahkan lebih sering menyuruh nya untuk mewakili mengatakan sesuatu.

"Yaudah kalau gitu aku mau masuk ke kamar lagi" Naya beranjak pergi tetapi tangan nya ditahan oleh Gavin.

"Ngapain? Kamu pikir aku babu yang bisa di tinggal sendiri di dapur? Mending bantuin aku aja daripada diam di kamar"

Naya bingung harus berkata apa karena niatnya ingin kabur agar tidak disuruh membantu nya tapi malah gagal. Ia berpikir keras agar bisa menolak nya tanpa harus mengatakan yang sebenarnya kalau tidak bisa memasak.

"Tangan ku masih sakit, kepala ku juga rasanya sedikit pusing. Lain kali aja ya kalau ada kesempatan nanti aku bantuin"

"Kenapa sekarang jadi banyak alasan begini? Kemarin aku lebih kejam dalam menyakiti kamu tapi gak ada masalah" Gavin tidak percaya begitu saja dengan ucapan Naya karena wajah nya saja terlihat segar dan tidak menunjukkan rasa sakit

"Aku gak bisa masak" Balas Naya terpaksa mengatakan nya karena Gavin tidak mudah untuk dibohongi.

Gavin mentertawakan asisten pribadi nya itu dengan sangat puas. Ia mengajari Naya dengan telaten agar nanti nya bisa membuatkan makanan lezat. Pantas saja selama ini dia tidak pernah membantu bi Lastri memasak di dapur. Padahal kalau rasa bosan menyerang untuk seorang perempuan maka memasak bisa menjadi solusi penghilang kebosanan.

Mereka menyantap puding dan salad buah itu dengan sangat lahap. Menurut Naya, rasanya pas, tidak terlalu manis dan tidak hambar juga. Ia senang bisa merasakan hasil tangan Gavin yang tidak kalah dari perempuan. Sore harinya, mereka pulang ke rumah bu Nilam.

"Ussy!!! " Teriak pak Ihsan mengagetkan orang orang sekitar hingga dalam waktu sekejab, mereka sudah berkumpul di rumah pak Ihsan.

Para warga dikejutkan dengan kondisi tubuh bu Ussy yang penuh lebam akibat luka sabetan, beberapa darah juga mengalir dari kakinya seperti ditusuk. Salah satu dari mereka langsung menghubungi dokter untuk memeriksa nya. Bu Ussy dibaringkan di kasur nya dengan pakaian yang masih sama saat terakhir sebelum menghilang.

"Siapa yang tega melakukan itu ya buk"

"Siapa lagi kalau bukan anak nya bu Nilam"

"Iya karena selama ini bu Ussy selalu mengganggu dia"

Warga saling berbisik namun masih terdengar. Bu Nilam menyuruh Naya untuk keluar dari rumah bu Ussy daripada mendengarkan tuduhan dari mereka. Hingga Naya dan Gavin memilih untuk duduk di depan rumah.

"Ibuk gak sanggup kalau harus dengar ucapan buruk dari mereka" Ujar Bu Nilam mengelus dada.

"Jangan dibikin pusing buk, semua yang mereka omongin itu kan gak bener" Naya berusaha menenangkan ibunya.

"Mbak Mila kenapa diam aja, cepat ambilkan minum untuk ibuk" Seru Naya saat bu Nilam mulai meneteskan air mata.

***

Beberapa warga mulai berhamburan pulang saat waktu sudah hampir malam. Mereka melewati Naya dengan tatapan sinis dan remeh. Hingga saat pak RT lewat, ia menyempatkan waktu untuk mampir.

"Ada apa pak RT? " Tanya bu Nilam yang perasaan nya sudah lumayan membaik.

"Maaf menganggu waktu bersantai nya, saya mau bicara sebentar sama Naya" Balas pak RT serius.

Naya mengajak bu Nilam untuk masuk ke dalam rumah terlebih dahulu agar beristirahat. Ia takut kalau obrolan nya dengan pak RT malah membuat ibu nya merasa khawatir lagi.

"Mau ngomongin soal bu Ussy? " Ujar Naya saat kembali keluar rumah.

"Iya Nay, sekarang kan bu Ussy udah ketemu. Tapi pelaku nya belum ditemukan juga, jadi saya mau kamu terus mengikuti kasus ini sampai selesai"

"Gak bisa pak, aku sama Naya akan kembali ke kota besok. Ada banyak urusan yang harus dilakukan" Balas Gavin menolak permintaan pak RT.

Naya hanya diam saja karena mendapatkan isyarat dari Gavin yang akan berbicara dengan pak RT.

"Naya udah dilaporkan ke polisi sama pak Ihsan, jadi sekarang dia harus mengikuti proses hukum nya"

"Silahkan tanya sama bu Ussy, dia pasti tahu pelaku yang sebenarnya" Ujar Gavin berwajah datar.

"Kalau soal itu, nanti saya mau ke rumah bu Ussy lagi. Saya mohon untuk jangan kembali ke kota dulu sebelum masalah ini selesai" Pinta pak RT.

"Ini bukan masalah kami, lagipula kami juga punya masalah sendiri yang harus diselesaikan. Pak RT mending pulang aja karena udah mau adzan maghrib"

Pak RT menuruti ucapan Gavin lalu beranjak pergi.

Naya bertanya kepada Gavin tentang rencana nya untuk kembali ke kota. Gavin mengiyakan karena dihubungi oleh pengacara jika pelaku yang menjebak mereka di ruang manager mall lalu menyebarkan berita mesum itu sudah tertangkap.

***

"Kakak kamu kemana Nay, kenapa dia belum pulang? " Ujar Bu Nilam yang berdiri di depan pintu sambil melihat kearah luar.

"Ibuk tunggu didalam aja ya, kak Zidan ada pekerjaan tambahan yang harus dilakukan, jadi pulang nya terlambat" Balas Naya menggandeng ibunya masuk ke dalam kamar.

Bu Nilam merasakan pegal di kaki yang biasanya tiap malam dipijat oleh Mila tetapi sekarang tidak semenjak masalah kemarin. Ia juga tidak tega jika harus menyuruh Naya untuk memijat nya.

"Ibuk mau tidur atau ngobrol sama Naya dulu? " Tanya Naya yang melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"Ibuk mau tidur aja Nay, kamu tolong tunggu Zidan pulang ya. Jangan lupa siapin makanan sama minuman buat kakak mu"

Naya beranjak pergi setelah bu Nilam memejamkan mata. Ia melihat ke arah Mila yang sudah tidur nyenyak di depan TV seolah tidak memiliki rasa khawatir sedikit pun atas hubungan renggang yang terjadi dengan suami nya. Naya tidak mau ambil pusing memikirkan perempuan itu, ia memilih menunggu Zidan di depan rumah sambil melamun memikirkan keadaan rumah yang sedang tidak baik baik saja. Ia tidak tega meninggalkan ibunya bersama Mila hingga terlintas di pikiran untuk mengajak pergi ke kota bersama.

1
∆ri/ᐠ。_。ᐟ\
Pas baca endingnya, kerasa kayak kehilangan teman baik. Pokoknya cinta banget sama cerita ini!
elinazy: makasih banget udah baca, ditunggu kelanjutan nya ya luv❤
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Kebayang terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!