Ketika Permohonan Bumi Di Kabulkan

Selesai latih tanding, Soleh langsung mengobati mereka. Soleh juga menunjukkan peningkatan selama latihannya.

Soleh bisa menyembuhkan mereka dari jarak jauh tanpa harus menyentuh tubuh mereka.

“Wahh, ternyata kalian dapat mengembangkan kemampuan kalian.” Ucapku.

Setelah selesai mengobati Elena dan Yuven, aku sedikit me-review pertandingan mereka. Kami duduk melingkar di tengah ruangan.

“Elena, kemampuanmu sudah meningkat dengan pesat, tapi ada satu hal yang kamu harus tahu, dalam pertandingan ini, akan sangat sulit mengalahkan Yuven, selain dia laki – laki, dia juga mempunyai 3 element.”

“Aku sudah melihat kamu telah maksimal melewan Yuven, tapi Yuven, kamu masih menahan kemampuanmu kan.” Tanyaku.

Yuven tidak bisa menjawabnya, aku tahu karena dia takut melukai Elena, tapi aku tidak marah ataupun kecewa padanya.

“Semua, memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing, jadi jangan berkecil hati, dengan kamu bisa melukai Yuven saja itu sudah suatu hal yang hebat. Tuhan memberikan kekuatan ini pasti selalu ada kekurangannya, jadi kalian harus bisa mengatasi kekurangan tersebut.”

“Contohnya, walaupun kalian sudah berubah menjadi mode element, kalian masih bisa merasakan sakit. Itulah salah satu kekurangannya yang harus kalian atasi.”

“Untuk hari ini, kita sudahi dulu, Rey tolong panggil semua tim monitor ke ruang dimensi ini, kita akan adakan rapat dadakan.”

Rey langsung membuat portal dan menjemput tim editor. Pertama kali mereka melihat dan masu ke ruang dimensi ini, ya tentu saja mereka kaget.

“Wahh, keren sekali.” Ucap Tio.

“Iya, apakah kalian dulu kehilangan kontak gara – gara masuk ke ruang dimensi ini?” Tanya Hanifa.

“Iya. Ahh, ada hal penting yang aku ingin, aku sampaikan kepada kalian semua, jadi dengarkan baik – baik.” Ucapku.

“Sebenarnya, beberapa hari, monster itu nonton live streamingku, dan dia akan menunggu di lokasi dan hari yang sama. Jadi 2 hari dari sekarang kita harus bersiap – siap.”

“Rey apa kamu bisa menciptakan 2 ruangan yang berbeda, tapi saling tehubung?” Tanyaku.

“Bisa konsepnya seperti itu saja.” Ucap Rey sambil menunjuk ruangan yang kami tempati saat menonton latihan tanding.

“Iya, itu juga tidak masalah. Jadi aku mau tim monitor juga merekam pertarungan kami, aku yakin rekaman itu akan berguna suatu saat nanti.” Ucapku.

“Baik kak, kami tim monitor akan bekerja sebaik mungkin.” Ucap Hanifa.

“Yang harus kita pahami, kita tidak akan selamanya bertarung di ruangan dimensi ini, pasti kita akan bertarung terang – terangan di lingkungan masyarakat, jadi sekarang kita fokuskan untuk mengalahkan monster tersebut, setelah itu kita pikirkan rencana ke depannya,” Ucapku.

Kami mengakhiri rapat pada hari ini, lalu kembali ketugas masing – masing. Selama dua hari ini, kami berlatih sangat keras, untuk menghadapi monster tersebut, sampai aku mendapatkan kabar buruk dari Soleh.

“Maaf kak, tapi ini aku harus sampaikan. Kita tidak bisa melawan monster tersebut dengan penggabungan lebih dari 1, dan penggabungan ini juga hanya elemen tertentu saja yang bisa.” Ucap Soleh.

“Coba, jelaskan lebih detail.” Ucapku.

“Saat penggabungan antara Elena dan Rendy, tidak akan terjadi apapun, karena Rendy memiliki element tanah dan magnet. Bukan hanya itu saja memang Rendy memang memiliki basic kombinasi, jadi tubuhnya kuat merespon kekuatan yang lain tanpa menyakiti dirinya dan orang tersebut.”

“Tapi, ketika menerima kekuatan lebih dari satu, dia akan menghancurkan tubuh Rendy dan orang yang melakukan kombinasi secara perlahan. Aku tahu ketika menyembuhkan Yuven, Elena, dan Rendy, aku bisa merasakan, kalau sistem jaringan dalam tubuh mereka banyak yang hancur, dan sulit untuk di perbaiki, sampai saat ini tanpa sepengetahuan kakak, aku tetap memulihkan mereka secara diam – diam. Maka dari itu, aku harus beritahu kakak ini secepatrnya.” Ucap Soleh.

“Terima kasih Soleh, kamu telah memberitahukannya tepat waktu, berarti besok kita akan planning.” Ucapku.

“Tapi apa bisa kak?” Ucap Soleh yang terlihat putus asa.

“Tenang saja, ada rahasia yang harus kamu tahu, semakin terdesak, akan banyak ide gila yang bermunculan di kepalaku.” Ucapku sambil tersenyum.

Hari H tiba, aku dan Rey berangkat menuju lokasi pertemuan, dan benar saja dia sudah menunggu di tempat yang sama.

“Wah, ada orang baru ternyata. Apa dia juga manusia pilihan tuhan?” Ucap pria monster tersebut.

Aku menatap rey, dan rencana menculiknya lagi kami mulai.

“Aduh, wahh, jahat sekali kalian memperlakukan aku.” Ucap pria monster tersebut.

Di dalam ruangan tersebut tentu saja ada yuven, Rendy, Elena, dan Soleh. Karena solehbisa melakukan penyembuhan dari jarak jauh, jadi Soleh di beri ruangan khusus seperti waktu itu, agar melindunginya dari serangan monster tersebut. Aku sudah meminta kepada Rey untuk memperkuat perlindungan Soleh.

Lalu penggabungan Rendy akan di lakukan oleh Yuven dengan mode listriknya, sedangkan peran Elena disini sebagai support mematikan. Aku, Rey, dan tim monitor ada di ruangan lainnya, yang akan mengarahkan mereka.

“Rey, sekarang.” Ucapku.

Rey membuat dinding labirin dengan mata di sekitar temboknya, kemampuan Rey lainnya adalah, bisa membuat monitor seperti CCTV, jadi sangat mudah bagi tim monitor untuk merekam dan memantaunya.

“Wah apa – apa ini, ruangannya sepertinya berbeda dari kemarin.” Ucap pria monster tersebut.

Rey menciptakan patung besar untuk melawan monster tersebut selagi Yuven, Elena dan Rendy bersiap.

“Kau kira patung, ini dapat mengalahkanku, bodoh sekali.” Ucap pria monster tersebut sambil menghancurkan patung – patung tersebut dengan menggunakan tentakelnya.

“Elena sekarang.” Ucapku

Planning pertama, kombinasi Elena dan Rey yang akan menghadapinya. Aku memberikan instruksi kepada Rey agar menciptakan patung batu sebanyak mungkin, lalu membuat ruangan yang agak sempit agar pergerakan monster itu terbatas.

Serasa cukup Elena pergi ke arah monster itu berada, ya tentu saja Rey memberitahu jalan menuju ke monster tersebut. Dengan cepat Elena menuju tempat monster tersebut bagaikan api melahap bahan bakar.

Setelah sampai, Elena langsung membakar monster tersebut dengan batu sebagai bahan bakarnya. Monster tersebut seperti berada di dalam oven yang sangat panas.

“Argggg, aaaaaaaaah, manusia sialan, panas, aaaaaah.” Teriak monster tersebut.

Serpihan patung batu tersebut telah menghitam seperti lava, monster tersebut juga sudah tidak bergerak dan gosong, jika manusia, pasti sudah menjadi debu.

“Rey sekarang.” Ucapku.

Elena menjauh, dengan cepat, dinding tersebut menghimpit tubuh monster tersebut. Aku yakin ini belum berakhir, karena dia belum masuk ke mode monsternya.

“Zavier, apakah ini akan berhasil?” Ucap Rey.

“Tentu saja tidak, pertarungan ini bahkan baru saja dimulai.” Ucapku.

“Arggg, sakit. Ternyata kemampuan kalian meningkat sangat pesat ya. Arggg.” Ucap monster tersebut.

Tiba – tiba ada gelombang kuat yang menghancurkan dinding di sekitar monster tersebut. Rey membuat dinding pelindung untuk Rendy agar tidak terkenan serpihan batu.

“Memangnya kalian saja yang berkembang. Aku juga.” Ucap monster tersebut.

Ruangan yang berkabut menutupi pandangan mata, terlihat bayangan monster tersebut, tapi monster tersebut berbeda dari kemarin bentuknya. Monster tersebut berevolusi kebentuk yang baru, aku yakin penyebabnya adalah tumbal yang dia berikan.