Balas Dendam Dahlia Dan Putranya

Klotak klotak klotak... 

Dahlia berjalan memasuki restoran dan langsung diarahkan menuju sebuah ruangan private yang telah disiapkan untuk pertemuannya dengan Galang hari itu. 

Saat tiba di depan pintu, Dahlia melihat sekretaris Galang telah menunggu dan sekretaris itu langsung membukakan pintu untuknya sehingga Dahlia langsung masuk ke ruangan. 

Dahlia menahan rasa tidak tenangnya melihat pria di hadapannya lalu perempuan itu duduk di hadapan Galang sambil mengeluarkan berkas yang telah Ia siapkan. 

Sementara Galang, pria itu duduk dengan tenang menatap perempuan di hadapannya, 'Sepertinya dia tidak terganggu apapun, itu pasti karena sekarang dia sudah bersama-sama dengan putranya,' ucap Galang dalam hati. 

"Tuan Galang, ini adalah beberapa lagu yang telah saya siapkan sesuai dengan rancangan yang telah Anda berikan pada saya. Sekaligus Hari ini saya akan menunjukkan rekaman lagu tersebut yang dinyanyikan oleh salah satu trainee di agensi kami," kata Dahlia sambil membuka laptopnya. 

Galang pun membaca lirik lagu yang ada di tangannya, pria itu tidak mengerti dengan not-not lagu, Tetapi dia hanya ingin melihat seberapa dalam makna lirik lagu yang ditulis oleh Dahlia. 

Dia merasa cukup puas dengan pekerjaan Dahlia, sehingga pria itu belum mengatakan apapun dan hanya melirik ke arah Dahlia yang siap memperdengarkan rekaman lagu yang telah Ia ciptakan. 

Dahlia pun memutar rekaman itu, sebanyak tiga lagu yang disiapkan oleh Dahlia diputar sampai selesai. 

"Aku akan menyimpan file rekamannya sekarang dan menghubungimu nanti untuk hasil finalnya. Sekarang aku ingin membahas mengenai hubungan di luar pekerjaan," kata Galang sambil mengeluarkan sebuah flashdisk dari sakunya. 

Hal itu membuat Dahlia mengerutkan keningnya, perempuan itu menatap flashdisk selama beberapa saat sebelum akhirnya menutup laptopnya dan segera menyimpan barang-barangnya. 

"Aku tidak punya hal untuk dibicarakan denganmu," kata Dahlia yang tidak senang melihat pria di hadapannya, dia tahu kalau pria itu ingin bertindak licik. 

"Jadi kau tidak mau melihat ini? Padahal aku rasa kau akan sangat tertarik," kata Galang sambil berdiri lalu pria itu memaksa Dahlia menerima flashdisk tersebut dengan meletakkannya ke dalam tas laptop. 

Dahlia menggertakan giginya, dia kesal pada pria itu tetapi tidak ingin berdebat terlalu lama sehingga dia langsung pergi dari sana. 

Galang mengangkat sebelah alisnya melihat perempuan yang langsung menjauh darinya, 'dia adalah perempuan pertama yang tidak ingin dekat-dekat denganku,' ucap Galang yang selama ini belum pernah melihat seseorang yang berusaha menjauhinya, kebanyakan orang ingin terus dekat dengannya karena melihat apa yang ia miliki. 

Galang pun berjalan keluar dari ruangan dan melihat sang sekretaris sedang menatapnya dengan tubuh mematung. 

"Ada Apa denganmu?" Tanya Galang dengan kesal sambil berjalan meninggalkan sekretarisnya. 

Sekretaris memegang ponselnya dengan erat, pria itu mengatup erat-erat giginya selama beberapa saat sebelum akhirnya mengejar galang. 

"Saya sungguh minta maaf, saya diam-diam mengambil sikat gigi milik anda dan juga sikat gigi milik Alan untuk melakukan tes DNA," ucap sang sekretaris. 

"Apa?! Kau melakukan tes DNA? Kenapa membuang-buang waktu?" Gerutu Galang yang merasa kalau Apa yang dilakukan oleh sekretarisnya benar-benar tidak masuk akal.

"Ta,, tapi anda harus melihat hasilnya," ucap sang sekretaris menyerahkan ponselnya pada Galang. 

Galang tidak langsung mengambil ponsel itu, pria itu menatap sang sekretaris dengan kesal, tetapi ketika melihat wajah sang sekretaris yang tampak serius dan mengandung rasa tak percaya, maka Galang pun mengambil ponsel dari tangan sekretaris. 

Begitu melihat hasil tes DNA yang terekam di ponsel sang sekretaris, seluruh tubuh Galang langsung mematung dan pikirannya menjadi tidak karuan. 

HASIL TES MENUNJUKKAN KECOCOKAN 99,9% SEHINGGA DISIMPULKAN BAHWA ALAN DAN GALANG ADALAH AYAH DAN ANAK.