NovelToon NovelToon
Satu Milyar Untuk 30 Hari

Satu Milyar Untuk 30 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Tya

zea perempuan cantik yang harus menikah kontrak selama 30 hari dengan leon pengusaha kaya raya.
di dalam perjanjian pernikahan kontrak mereka tidak boleh saling jatuh cinta.
namun berjalannya waktu zea mulai ada rasa dengan Leon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Leon Duduk di kursi kebanggaannya, wajahnya tampak merah padam dan nafasnya tersengal-sengal. Suaranya gemetar saat ia membentak, 

"Sial! Beraninya Tiger menggodaku!"

Tepat pada saat itu, pintu ruangan terbuka perlahan dan Tiger muncul di ambang pintu. Leon menatapnya dengan tatapan penuh amarah, namun Tiger tampak acuh tak acuh.

"Tuan, sudah siap untuk meeting?" tanya Tiger dengan nada santai.

Leon hanya menjawab dengan gumaman singkat, masih kesal dengan keberanian Tiger.

"Marah!" seru Tiger sambil tersenyum jahil dan duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

Leon berusaha untuk mengabaikan kehadiran Tiger dan mulai mencari berkas penting yang akan ia bawa ke meetingnya. 

Namun, setelah mencari di berbagai tempat, ia tidak menemukan berkas tersebut. Frustrasi semakin memuncak, dan ia pun bertanya pada Tiger, "Kamu melihat di mana berkas aku?"

Tiger tersenyum simpul dan menggelengkan kepalanya, "Bukannya kemarin berkas itu sudah dibawa tuan pulang?"

Leon mengingat kembali peristiwa kemarin, dan menyadari bahwa ia memang membawa berkas tersebut pulang. 

Amarahnya terhadap Tiger perlahan mereda, namun rasa malunya menggantikannya. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Leon keluar dari ruangan itu untuk segera mengambil berkas yang tertinggal di rumahnya.

Ternyata Zea berdiri di depan lobby kantor Leon, mengenakan gaun anggun berwarna pastel yang melengkapi keindahan wajahnya. 

Rambut hitam panjangnya terurai dengan lembut, dihiasi jepit berkilau yang menambah pesona. Tangan kirinya memegang map berkas yang hendak diserahkan pada Leon.

Tak lama, pintu lift terbuka dan Leon keluar dengan langkah cepat, raut wajahnya menunjukkan kesibukan yang tak bisa dihindari. Ia terburu-buru menuju meja kerjanya, namun tak menyadari sosok Zea yang berdiri di lobby.

Dalam sekejap, tubuh mereka saling bertabrakan. Berkas yang Zea pegang terjatuh berserakan di lantai, sementara ia dan Leon sama-sama terhuyung ke belakang.

"Maaf," seru Zea dengan wajah merah padam. Ia segera berjongkok, berusaha mengumpulkan kembali berkas yang tercecer.

Mendengar suara Zea, jantung Leon berdetak kencang. Ia menatap gadis di depannya, tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. 

"Zea," lirih Leon, masih terpaku.

Leon pun membantu Zea mengumpulkan berkas yang berserakan, dan saat mereka berdiri, mata mereka saling bertemu. Di antara kekacauan dan kesibukan, ada kehangatan yang timbul di antara keduanya.

Detak jantung Leon dan Zea berpacu begitu cepat, seolah-olah mereka berdua baru saja berlari mengelilingi lapangan. Namun, Leon mencoba untuk tidak terpengaruh oleh perasaan yang mulai tumbuh di dalam dadanya.

"Apa aku jatuh cinta dengannya?" gumam Zea dalam hati, tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.

Tiba-tiba Leon berseru, "Kamu ngapain ke sini, Zea?!" Wajahnya tampak datar, namun ada semacam kegugupan yang tersirat.

Zea menjawab sambil menyindir, "Nih, untuk kamu! Jangan marah-marah saja!" Ia mengulurkan berkas ke tangan Leon, berusaha menyembunyikan perasaan tidak nyaman yang mulai muncul.

"Oo," Leon hanya menjawab singkat, lalu langsung melangkah masuk ke dalam ruangan.

"Gak tau berterima kasih," gumam Zea pelan, merasa tidak dihargai.

"Non," sahut Bibik sambil menyenggol lengan Zea, mencoba menenangkan suasana.

Leon menoleh ke arah Zea, wajahnya masih tegang. "Apa?!" serunya, menantikan jawaban yang mungkin akan memicu emosi lebih jauh.

Zea, dengan tegas, tidak menjawab pertanyaan itu dan langsung menyeret bibik untuk segera pergi dari kantor Leon. Bibik mencoba menenangkan Zea.

"Non, jangan berani begitu dengan tuan Leon. Memang, dia orangnya seperti itu," ucap bibik mencoba menenangkan Zea.

"Tidak apa-apa, Bik. Aku tidak takut kok sama dia," sahut Zea dengan kekeh.

Mereka kemudian masuk ke dalam taksi yang sudah mereka pesan sebelumnya untuk menunggu mereka. Di dalam mobil, bibik bercerita panjang lebar tentang keluarganya, membuat hati Zea semakin merindukan ibu dan kakaknya.

Tiba-tiba, Zea meminta sopir taksi untuk berhenti. "Pak, stop pak!" serunya, melihat laki-laki yang merupakan teman Leon.

"Kenapa, Non?" tanya bibik kebingungan.

"Itu, kasihan sekali. Mobilnya sepertinya mengalami masalah," jelas Zea, menunjuk ke arah laki-laki yang tengah berusaha memperbaiki mobilnya.

Mereka pun turun dari taksi dan menghampiri laki-laki itu, menawarkan bantuan. Bibik dan Zea merasa perlu membantu orang itu.

Zea segera menyuruh Pak Sopir taksi untuk berhenti tepat di depannya. Dia membuka kaca mobil, lalu melihat seorang pria yang sedang bingung karena motornya mogok.

"Mogok ya, Mas?" tanya Zea dengan rasa penasaran.

"Iya, nampaknya ada masalah di mesin," jawab pria itu dengan wajah kecewa.

"Di depan sana sepertinya tadi ada bengkel, apakah mau saya bantu bilangin ke bengkel tersebut?" tawar Zea dengan ramah.

"Boleh, kebetulan bengkel saya lagi sulit dihubungi. Terima kasih banyak, ya," ucap pria itu dengan lega.

"Oke siap," seru Zea semangat.

Zea kemudian meminta Pak Sopir untuk mengegas mobilnya, dan tak lama kemudian mereka tiba di bengkel mobil yang berada tak jauh dari lokasi mogoknya motor pria tersebut. Zea segera turun dan memberitahu mekanik di bengkel tentang masalah yang dihadapi pria tadi.

Sementara itu, di dalam mobil, Zea merasa ada sesuatu yang mengganjal. Ia merasa pernah melihat pria tadi, namun tak bisa mengingat di mana dan kapan pertemuan itu terjadi. 

"Sepertinya aku tadi pernah melihat pria tadi? Tapi di mana ya?" batin Zea, mencoba menggali ingatannya.

Tak lama kemudian, zea menemukan bengkel bergegas zea bilang ke mekanik bengkel untuk datang ke lokasi mogoknya mobil pria tersebut dan segera mengevakuasi motor untuk diperbaiki. 

Zea merasa lega telah bisa membantu, namun rasa penasarannya tentang siapa pria tersebut masih menghantui pikirannya.

"Sudahlah, jangan di fikirkan lagi" batin zea 

Setelah seharian beraktivitas di luar rumah, Zea akhirnya sampai di rumahnya. Melepas sepatunya di pintu, ia melangkah masuk dan langsung duduk di sofa ruang tamu yang empuk. Ia merasa lapar dan tiba-tiba teringat akan ayam geprek yang menjadi makanan favoritnya.

"Bik, ayam di kulkas masih ada, gak ya?" tanya Zea kepada pembantunya yang sedang mengepel lantai.

"Masih, Non," jawab pembantunya sambil tersenyum ramah.

Mendengar itu, semangat Zea langsung terbangun. Ia langsung menuju ke dapur, mengenakan apron dan memulai persiapan untuk membuat ayam geprek. Ia merendam ayam dalam bumbu, menggorengnya hingga kecokelatan, dan menumbuk sambal di cobek dengan penuh semangat.

Tiba-tiba, ponsel Zea bergetar di saku apronnya. Drrt drrt drrrt. Ia menghentikan aktivitasnya sejenak dan melihat layar ponselnya. Ternyata, itu adalah panggilan dari Leon, suaminya.

Zea mengangkat telepon dengan ekspresi penasaran, [ "Ada apa, Leon?" ]

Leon menjawab dengan nada dingin,[ "Aku mau makan siang. Aku mau menu: sup buntut, sambal, dan tempe goreng. Sebentar lagi aku segera pulang ]

Mendengar itu, Zea tersenyum lebar dan menjawab, [ Oke, aku tunggu kamu di rumah. Ayam gepreknya sudah hampir jadi, nanti kita makan bersama!" ] 

Leon [ ayam geprek apa apaan, aku maunya menu tadi ] 

Zea [ iya iya, segera aku buatkan untuk kamu ] 

Dengan semangat yang kembali menyala, Zea melanjutkan aktivitas memasaknya. Ia tak sabar untuk menikmati ayam geprek buatannya bersama Leon, dan juga menu yang Leon inginkan.

***

1
Ellis Herlina
Bagus, membuat penasaran jadi pengen terus membacanya.
Dewi
👍
Rike
cwok gk besyukur🤦
Dewi
ceritanya sangat bagus
🌜💖Wanda💕🌛
Luar biasa
Ivana Make Up
awal yg bagus😍aku suka baca novel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!