Akibat mengintai sang ayah yang dicurigai selingkuh, Freya justru berakhir di kamar hotel bersama seorang Pria. Namun, siapa sangka jika semua ini hanya jebakan agar Freya menerima perjodohan bisnis dari keluarganya. Lantas, bagaimanakah Freya menjalani pernikahannya, sedangkan Freya sedang memperjuangkan teman satu kampusnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyusul Bocil
Suara dentuman musik memekakan telinga. Gemerlap lampu warna-warni menambah indahnya suasana di salah satu club ternama di Bali. Semua pengunjung berjoget saat salah satu DJ dari luar negeri mengisi acara tersebut. Tak terkecuali Freya, Mirei dan suami Mirei. Edwin.
"Ya ampun seru banget! Udah lama aku gak datang ke tempat ini!" teriak Freya seraya menatap Mirei. Gurat bahagia terlihat jelas dari wajah cantiknya.
"Have Fun, Freya!" ujar Mirei sambil meliuk-liukkan tubuhnya. Tangannya merengkuh pinggang Edwin.
Semakin malam acara semakin seru, pengunjung pun semakin berdatangan. Mirei mengajak Freya kembali ke tempat asal untuk istirahat sejenak. Rasa haus mulai melanda tenggorokan karena tak henti berteriak.
"No, Fee!" ujar Mirei sambil mencekal pergelangan tangan Freya saat adiknya itu mengambil botol wine milik suaminya. "Jangan nyari perkara! Minum yang itu saja!" tunjuk Mirei pada botol minum rendah alkohol.
Kasih sayang yang begitu besar membuat Mirei cukup protektif kepada Freya. Dia tidak mau Freya terjerumus dalam pergaulan tanpa arah. Maka dari itu, ketika Freya mulai berada di usia remaja, Mirei sendiri yang mengenalkan adiknya itu pada dunia seperti ini. Setidaknya tingkah laku dan pergaulan Freya selalu dalam pantauannya. Alhasil, Freya pun tidak liar layaknya anak muda metropolitan pada umumnya.
"Ayo kita ke sana lagi," ajak Mirei setelah cukup lama duduk di sofa. Energinya kembali pulih setelah beristirahat cukup lama.
Suasana di dalam club tersebut semakin meriah. Freya terus meliuk-liukkan tubuh mengikuti musik yang menggema di sana. Dia tak henti tersenyum sambil menatap podium. Apalagi, guest star yang hadir cukup terkenal di beberapa negara.
Sementara itu, di depan club malam tersebut ada dua orang pria yang baru keluar dari mobil. Mereka tak lain adalah Alexander dan Bima. Keduanya sibuk dengan ponsel masing-masing dan sesekali mengamati keadaan di sekeliling.
"Sepertinya istrimu ada di dalam. Lokasi ponselnya ada di club ini," ucap Bima sambil menunjukkan ponselnya kepada Alexander.
"Kamu yakin si bocil tengil itu ada di dalam?" Alexander belum yakin jika Freya masuk ke dalam club malam, "menyusahkan sekali dia! Aku heran sama mama, apa sih kelebihan bocil ini sampai sebegitunya," gerutu Alexander saat berjalan menuju pintu masuk.
Alexander sengaja menyusul Freya ke Bali atas suruhan dari Bertha. Ternyata wanita paruh baya itu tahu jika Freya sedang berada di Bali seorang diri. Padahal Alexander sudah memberikan alibi jika Freya sedang bersamanya di kantor. Akan tetapi alibi itu tak berguna di hadapan Bertha. Dia marah besar setelah tahu putranya membiarkan Freya pergi seorang diri.
"Di mana istrimu?" bisik Bima setelah berada di dalam club malam. Ratusan pengunjung yang ada di sana membuat Bima kesusahan mencari keberadaan Freya.
"Dia terlalu kecil, jadi sulit ditemukan," jawab Alexander seraya mengedarkan pandangan.
Alexander mulai masuk ke dalam kerumunan yang ada di depan podium. Dia mengamati satu persatu pengunjung di sana. Namun, sepertinya Freya hilang dalam kerumunan. Alexander mulai kesal karena tak kunjung menemukan Freya.
"Itu sepertinya istrimu. Di depan wanita dan pria yang berjoget itu." Bima menunjuk depan podium.
Alexander memicingkan mata sambil mengamati arah yang ditunjuk oleh Bima. Dia tidak menyangka saja jika Freya begitu mahir mengikuti irama musik yang menggema di sana. Cukup lama Alexander mengamati Freya hingga pada akhirnya dia mulai menerobos orang-orang yang sedang asyik berjoget.
"Hei! Jangan sentuh adikku!" Mirei reflek mencengkram lengan seseorang yang sengaja menepuk bahu Freya. "Loh! Alex!" ujar Mirei sambil memicingkan mata tatkala melihat wajah pria yang berdiri di hadapannya.
"Loh! Kok kamu di sini?" Freya terkesiap setelah menoleh ke samping.
"Ayo pulang!" ajak Alexander seraya meraih pergelangan tangan Freya. Lantas, Alexander menyeret tangan Freya keluar dari kerumunan.
Mirei dan suaminya pun mengikuti langkah adiknya. Tentu wanita cantik itu khawatir jika terjadi sesuatu dengan Freya. Dia takut Alexander marah dan melakukan tindakan di yang membahayakan. "Tolong bereskan urusan di dalam. Aku aku mengikuti Freya," ucap Mirei kepada suaminya.
"Hey, lepaskan aku!" teriak Freya sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Alexander di pergelangan tangannya.
"Kamu terbiasa dugem seperti tadi?" tanya Alexander setelah sampai di luar club malam tersebut.
"Tidak. Aku hanya melepas rindu dengan kak Mirei," jelas Freya seraya menatap Alexander.
Alexander mengamati wajah cantik Freya untuk sesaat. Lantas, dia mencondongkan wajahnya kepada Freya. Aroma alkohol tercium dari napas Freya. "Kamu mabuk?" selidik Alexander.
"Tidak. Aku hanya minum low alkohol." Freya menggelengkan kepalanya.
"Alex,"
Sang pemilik nama mengalihkan pandangan saat mendengar suara Mirei. Tatapan matanya terpaku pada wanita bersuami itu. Seorang wanita cantik yang dulu akan dijodohkan dengan dirinya.
"Aku yang mengajak Freya datang ke tempat ini. Jangan marah kepadanya, karena kami hanya melepas rindu. Dia tidak minum alkohol," jelas Mirei tanpa mengalihkan pandangan dari Alexander.
"Aku tidak mempermasalahkannya. Aku hanya ingin membawanya kembali ke Jakarta karena Mama mencarinya," tutur Alexander dengan tenang.
"Ya sudah begini saja. Sebaiknya kita ke resortku dulu. Istirahat sejenak sebelum kembali ke Jakarta. Lagi pula ini hampir dini hari. Kembali lah ke Jakarta besok pagi saja," usul Mirei.
Pada akhirnya semua setuju dengan usul Mirei. Freya satu mobil dengan Alexander dan Bima mengikuti mobil yang membawa Mirei dan Edwin. Keheningan menguasai suasana di dalam mobil yang ditumpangi oleh Freya. Gadis cantik itu takut dan merasa bersalah karena ketahuan dugem.
"Aku minta maaf jika memang perbuatanku tadi dianggap salah. Jangan menyalahkan kak Mirei," ucap Freya tanpa berani menatap Alexander.
Takut Freya terus barengan sama Rama dan g bisa mengawasi jarak dekat
Pasti berkesan dan g bisa di lupakan
Freya tetap jaga hati ya,,si Alex masih punya kekasih lain
tumben