KEJAMNYA MAFIA CANTIK

Sontak saja membuat para musuh yang melihat benda terjatuh, langsung menghampiri dan menembaki benda tersebut. Tanpa mereka ketahui jika dari arah belakang Annabella, sudah siap dengan kedua pisau belatinya.

Creppp.. Crepp..

Tubuh Annabella memutar dengan kedua tangannya menikamkan kedua pisau tajamnya.

Sedangkan Drak dan Jeff dengan cepat mereka menghampiri Annabella, dan merekapun melakukan hal sama menghantamkan pukulan mereka kearah lawannya, sedangkan Alexander dan Dallen serta Aiken mereka menembakki musuh-musuh Annabella, yang berlarian berusaha akan masuk kedalam markas. Duarrr duarrrr..

Hingga akhirnya adu tembakpun terjadi dari kedua belah pihak.

Setelah melihat sebagian musuhnya sudah terkapar, Annabellapun berlari kearah jendela dan tanpa terduga ia meloncat kearah luar melalui jendela yang sudah terbuka. Alexander yang melihat Annabella sudah berhasil keluar, iapun tidak mau ketinggalan Alexander langsung mengambil ancang-ancang dan ia juga ikut meloncat melalui jendela. "Dallen Drak ayok loncat!." Teriak Aiken, Jeff yang tidak banyak berbicara ia sudah lebih dulu meloncat menyusul Annabella.

Aiken yang sudah tidak sabar ingin mengikuti Alexander dan Annabella, diapun langsung meloncat namun sayang loncatannya tidak semulus Annabella dan Jeff, jas yang dikenakan Aiken malah tersangkut dibesi jendela, alhasil tubuh Aiken tergantung ditengah-tengah. Dallen dan Drak yang berada didalam mereka geleng-geleng kepala melihat kelakuan Aiken yang tidak bisa turun, tidak berselang lama para anak buah Annabellapun berdatangan dengan jumlah yang begitu banyak.

Pasukan Annabella mulai berhamburan keluar dari dalam mobil mereka masing-masing, sambil mengarahkan senjata mereka kearah musuh-musuhnya, suara tembakanpun begitu bising membuat pendengaran seketika menjadi tuli. "Jeff, Jeff.. tolong lindungi aku hikss hikss, aku takut Dallen, Dallen tolong turunkan aku Dallen.." Aiken terus berteriak memanggil para teman-temannya agar ia diturunkan.

Annabella begitu gesit dan lincah, ia terus membidikkan kedua senjatanya kearah pihak musuh-musuhnya yang sudah mulai kewalahan oleh para anak buah Annabella. Hanya dengan hitungan detik akhirnya para musuh Annabellapun berhasil dihabisi oleh mereka semu, setelah selesai membasmi para musuh-musuhnya Annabellapun segera menghampiri Aiken yang masih tergantung.

Srettt, berewrkkk gubrakk.. Akww.

Akhirnya Aikenpun berhasil lepas dari besi, namun posisi Aiken terpaksa harus merasakan sakit karena ia terjatuh dengan posisi tengkurap.

Untung ada Alexander dan kedua anak buahnya yang ikut membantu Annabella, untuk menggalakkan pencuri yang akan membobol berkas-berkas berharga milik Annabella, yang disimpan didalam brankas dimarkasnya. "Drak, Jeff perintahkan para anak buah kalian untuk membereskan mayat-mayat itu, setelah itu kembali sekarang ayok Alexander kita kembali." Ajak Annabella pada yang lainnya.

Sesampainya dikediaman Annabella yang super megah, Alexander kembali masuk keruangan kerja milik Annabella. "Terima kasih Alexander kau sudah banyak membantuku, dan ini yang kedua kalinya sekali lagi aku ucapkan terimakasih." Sudah tidak perlu kamu pikirkan Annabella, itu sudah menjadi tanggung jawabku, yang harus kita pikirkan saat ini adalah mencari tahu siapa pelaku dibalik semua ini?

Annabella kembali terdiam karena memang ada benarnya juga dengan apa yang dikatakan oleh Alexander, "iya betul sekali apa yang kau katakan Alexander, sebaiknya aku segera menghubungi Paman Thomas pasti dia mengetahui sesuatu." "Thomas siapa dia Annabella?" Tanya Alexander begitu penasaran, "halah sudah tidak perlu kau tahu, ini masalah ada di klanku." Tutur Annabella dengan ketus,

Tokkk.. tokkk.. "ya masuk pintu tidak dikunci." "Permisi nona saya sudah menemukan siapa orang yang sudah melakukan penyerangan dimarkas tadi nona," Annabella memicingkan pandangannya kearah Jeff. "Siapa mereka Jeff? Apa mereka dari kelompok Mafia?" Tanya Annabella begitu penasaran, "tidak nona bukan dari kelompok Mafia, tapi pelakunya adalah tuan Hubertus dan tuan Robert nona."

Deg..

Setelah mendengar berita tersebut kemarahan Annabella semakin memuncak, dan ingin segera menghabisi Hubertus dan Robert.

Jeff, dimana mereka sekarang? Aku minta kepada kalian berdua, tngkap Hubertus dan Robert bawa mereka kemarkas rahasia, jebloskan mereka kedalam penjara kolam ikan." Annabella yang sudah sangat emosi ia meminta agar Jeff dan Drak, segera menangkap Hubertus dan Robert sebelum mereka melarikan diri dari Paris. Wajah cantik Annabella terlihat begitu merah menahan kemarahannya.

Alexander yang melihat kekesalan Annabella, beranjak dari tempat duduknya dan segera memberikan Annabella segelas air putih, "minumlah ini agar hatimu lebih tenang.." Annabellapun segera mengambilnya dan menenggaknya sampai tandas, sebenarnya Annabella ingin sekali ikut menangkap Hubertus dan Robert tapi ia tidak enak dengan Alexander. Akhirnya Annabellapun hanya bisa memerintahkan para anak pengawal setianya untuk menangkap Hubertus dan Robert.

Hubertus dan Robert mereka sudah sangat ketakuatan karena rencana mereka telah berhasil digagalkan Annabella, "Hubertus apa yang harus kita lakukan kita sudah gagal membobol Markas, jika Annabella mengetahuinya bisa tamat riwayat kita Hubertus?" "sudah diam Robert, kenapa kau tidak bisa diam dan bantu aku untuk berpikir bagaimana kau ini!" Hubertus yang panik tanpa sadar ia membentak Robert,

"cepat kemasi pakaianmu, kita pergi sekarang sebelum mereka mengetahui semuanya ayok kenapa diam saja?" teriak Hubertus mengajak Robert untuk segera mengemasi semua pakaiannya, karena selama ini Hubertus dan Robert tinggal satu rumah untuk melancarkan rencana busuk merah. Setelah selesai mengemasi semua pakaiannya, merekapun segera keluar dari dalam rumah dengan membawa koper-koper mereka.

Namun tanpa mereka ketahui jika posisi rumah mereka telah dikepung oleh para anak buah Annabella, Drak dan Jeff segera memburu kearah Hubertus dan Robert, yang sedang berjalan kearah luar. "angkat tangan! Mau kemana kalian ha?!" tubuh Hubertus dan Robert bergetar hebat, karena mereka tidak menyangka jika posisi mereka sudah diketahui oleh kedua anak buah Annabella yang terkenal kekejamannya.

Drak dan Jeffpun segera mengikat kedua tangan Hubertus dan Robert tanpa ada perlawanan sedikit, dan membawanya kedalam mobil. Drak dan Jeff membawa Hubertus dan Robert kemarkas rahasia, dimana disana ada penjara yang lebih mengerikan, Drak dan Jeff memasukkan Hubertus dan Robert kedalam penjara kolam ikan. Penjara kolam ikan dimana tubuh tahanan tengelam setengah bagian tubuhnya dan akan digigiti ikan-ikan didalamnya, dan setengahnya nampak dipermukaan itu yang dimaksud penjara kolam ikan. Setelah selesai melakukan tugas-tugasnya Drak dan kembli kerumah Annabella, untuk melaporkan semua atas penangkapan Hubertus dan Robert.

Dua hari telah berlalu, Alexander yang masih berada dikediaman Annabella. Hari ini ia berniat akan mengutarakan niat baiknya pada Annabella, "Annabella bolehkah aku masuk?" "ya masuk saja Alexander.." Alexander berjalan menghampiri Annabella yang berdiri diruang perpustakaan peninggalan Mikael Muller. "Annabella apa kamu sudah siap?"

tanya Alexander pada Annabella, "siap apa Alexander?" "Annabella apa kamu sudah siap menjadi istriku pendamping hidupku, ibu dari anak-anakku nantinya..?" Annabella langsung menoleh kearah Alexander yang sudah berjongkok dihadapan, dengan kotak cincin yang ia pegangnya. Annabella mengerutkan dahinya karena ia masih tidak percaya dengan apa yang ia lihatnya, "Alexander apa yang kau lakukan? bangunlah jangan bercanda aku sangat tidak suka lelucon Alexander."

"Annabella aku tidak sedang becanda, aku serius apa kamu tidak bisa melihat mataku? Aku sangat mencintaimu Annabella menikahlah denganku.." Annabella menganga melihat Alexander yang berulang kali mengungkapkan perasaannya, "hemm baiklah aku bersedia menikah denganmu Alexander, terima atas semuanya."

Alexander begitu senang karena Annabella tidak menolak cintanya, dan Annabella bersedia untuk menikah dengannya. Alexander berteriak begitu kencang saking bahagianya dia sampai-sampai ia lipa diri.