Karena permintaan kakeknya , Ellena dan Luis terpaksa menikah dan hidup bersama tanpa cinta dalam pernikahan mereka. Akankah Ellena mampu bertahan dalam pernikahan itu, atau justru memilih untuk pergi? Hanya waktu yang mampu menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terimakasih Untuk Segalanya
Matahari baru saja mulai menyinari kota, memberikan semburat keemasan yang hangat ke seluruh penjuru. Ellena duduk di meja dapur, memegang brosur kelas memasak dengan tekad yang bulat. Selama ini, ia merasa kurang mampu memberikan yang terbaik untuk Luis, terutama dalam hal memasak. Berbagai insiden kecil di dapur membuatnya merasa tidak berdaya dan semakin tak berguna. Kali ini, ia memutuskan untuk berubah.
Luis yang baru saja selesai jogging pagi, memasuki dapur dengan wajah yang segar. "Pagi, Ellena," sapanya sambil mengambil sebotol air dari kulkas.
"Pagi, Luis," balas Ellena sambil tersenyum, meskipun ada sedikit kecemasan di wajahnya.
Luis mengangkat alis, memperhatikan raut wajah istrinya yang tampak serius. "Ada apa? Kau terlihat memikirkan sesuatu."
Ellena menarik napas dalam-dalam. "Aku memutuskan untuk mengikuti kelas memasak."
Luis terkejut, tapi wajahnya menunjukkan dukungan. "Benarkah? Kenapa tiba-tiba memutuskan begitu?"
Ellena menggigit bibirnya sejenak sebelum menjawab. "Aku tidak ingin terus-terusan membuat kesalahan di dapur. Aku ingin menjadi istri yang lebih baik untukmu, Luis. Selama ini, aku merasa tidak cukup mampu memberikan yang terbaik."
Luis berjalan mendekati Ellena dan duduk di sampingnya. "Ellena, kau tidak perlu melakukan ini hanya untukku. Kau sudah lebih dari cukup. Tapi jika ini memang keinginanmu, aku mendukung sepenuhnya."
Ellena tersenyum lebar. "Terima kasih, Luis. Aku benar-benar ingin belajar dan memberikan yang terbaik untuk kita."
***
Beberapa hari kemudian, Ellena sudah mendaftar dan menghadiri kelas memasak pertamanya. Ia disambut oleh Chef Anita, seorang wanita paruh baya dengan senyum hangat dan mata yang penuh semangat.
"Selamat datang di kelas memasak, Ellena," sapa Chef Anita. "Apa yang membuatmu tertarik untuk belajar memasak?"
Ellena merasa sedikit gugup, tapi ia berusaha tersenyum. "Saya ingin belajar memasak agar bisa memberikan yang terbaik untuk suami saya. Selama ini, saya sering merasa gagal di dapur dan ingin mengubah itu."
Chef Anita mengangguk dengan penuh pengertian. "Memasak adalah seni yang membutuhkan kesabaran dan cinta. Jangan khawatir, kita akan mulai dari dasar dan perlahan-lahan menguasai teknik-teknik penting."
Ellena menghabiskan minggu-minggu berikutnya dengan tekun mengikuti kelas. Ia belajar berbagai teknik memasak, mulai dari cara memotong sayuran dengan benar hingga membuat berbagai hidangan dari berbagai daerah. Setiap hari, ia pulang dengan semangat baru dan antusiasme yang tinggi.
***
Setelah beberapa minggu mengikuti kelas, Ellena memutuskan untuk menguji keterampilannya. Ia memilih untuk memasak makanan favorit Luis, pasta carbonara. Dengan hati-hati, ia mengikuti setiap langkah yang diajarkan di kelas, memastikan setiap bahan dan teknik tepat seperti yang diajarkan oleh Chef Anita.
Luis pulang dari rumah sakit dan langsung mencium aroma yang menggoda dari dapur. "Ellena, apa yang sedang kau masak?" tanyanya dengan penasaran.
Ellena muncul dari dapur dengan senyum bangga. "Aku membuat pasta carbonara. Aku harap kau suka."
Luis duduk di meja makan, memperhatikan Ellena yang sibuk di dapur. Ketika hidangan siap, Ellena meletakkan piring pasta di depan Luis dengan penuh harap.
Luis mengambil garpu dan mencicipi hidangan tersebut. Mata Luis berbinar saat merasakan kelezatan pasta yang disajikan oleh Ellena. "Ini luar biasa, Ellena. Kau benar-benar berhasil!"
Ellena tersenyum lebar, merasa sangat lega dan bahagia. "Terima kasih, Luis. Aku senang kau menyukainya."
Setelah makan malam, Luis mendekati Ellena dan memeluknya erat. "Aku sangat bangga padamu, Ellena. Terima kasih telah berusaha keras untuk kita."
Ellena merasa hangat dan diterima dalam pelukan Luis. "Aku hanya ingin memberikan yang terbaik untuk kita. Terima kasih sudah mendukungku."
***
Luis melihat kalender dan menyadari bahwa itu adalah hari ulang tahun pernikahan mereka yang pertama. Ia memutuskan untuk memberikan kejutan istimewa untuk Ellena.
Ketika Ellena pulang dari kelas memasak, ia mendapati meja makan yang sudah ditata dengan indah dan lilin-lilin yang menyala lembut. Luis berdiri di tengah ruangan dengan senyum lebar.
"Selamat ulang tahun pernikahan, Ellena," kata Luis sambil mendekati istrinya.
Ellena terkejut dan terharu. "Luis, ini luar biasa. Terima kasih."
Luis memegang tangan Ellena dan menatapnya dengan penuh cinta. "Ellena, aku sangat beruntung memilikimu sebagai istri. Kau telah membuat hidupku lebih bermakna."
Ellena tersenyum, matanya berkaca-kaca. "Aku juga merasa sangat beruntung memilikimu, Luis. Terima kasih telah selalu mendukung dan mencintaiku."
Malam itu, mereka merayakan cinta dan komitmen mereka dengan cara yang paling sederhana namun penuh makna. Mereka menyadari bahwa perjalanan mereka masih panjang, tetapi dengan cinta dan dukungan satu sama lain, mereka yakin dapat menghadapi apapun yang datang di masa depan.
Ellena terus mengikuti kelas memasak dan semakin mahir dalam mengolah berbagai hidangan. Ia tidak hanya belajar teknik memasak, tetapi juga belajar tentang pentingnya kesabaran, cinta, dan dedikasi dalam setiap aspek kehidupan. Dan setiap kali ia melihat senyum puas di wajah Luis setelah menikmati hidangan yang ia buat, Ellena merasa semua usaha dan perjuangannya terbayar lunas.
Perjalanan mereka mungkin tidak selalu mulus, tetapi dengan cinta yang tulus dan usaha yang nyata, Luis dan Ellena tahu bahwa mereka dapat mengatasi segala rintangan dan terus membangun kehidupan yang bahagia bersama.
***
Bersambung
agar bisa menyenangkan suamimu...❤️❤️