NovelToon NovelToon
PENDEKAR AWAN MERAH

PENDEKAR AWAN MERAH

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / pendekar / Fantasi petualangan-Fantasi Timur / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Romansa / Dendam Kesumat / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: Baryodo Aman

Dia bukanlah seorang pendekar yang baik hati, akan tetapi dirinya juga selalu melakukan kebaikan.
Dirinya juga bukan pendekar yang berhati jahat, namun jika ada kejahatan didepan matanya, dia akan menjadi sosok yang lebih jahat lagi.
Xue Yunlei, itulah namanya, seorang laki - laki yang menjalani kehidupan dengan penuh penderitaan.
kehilangan demi kehilangan orang - orang yang dikasihinya pun membentuk dirinya sehingga menjadi seorang pendekar yang sangat diperhitungkan dalam dunia ilmu bela diri.
Hal itu pula yang membuat dirinya mulai membalaskan dendam atas kehilangan yang dia alami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Melakukan Perjalanan

Remaja itu pun segera menuju ke rumahnya yang berada di wilayah klan Xue.

Xue Yunlei berpindah dari dahan pohon satu ke dahan pohon yang lain.

Setelah tiba di dekat rumahnya, Xue Yunlei masih tetap diam di atas pohon dan mulai memeriksa sekitar, jika saja ada anggota klan yang berada disekitar tempat itu.

Saat dirinya merasa aman, remaja itu pun segera turun dari atas pohon dan langsung memasuki rumahnya.

Remaja itu pun memasuki kamar ayahnya dan segera mengambil pedang milik ayahnya.

Remaja itu juga menemukan sebuah pakaian yang biasa digunakan oleh ayahnya disaat mendapatkan tugas penyelidikan saat dirinya belum menjadi seorang komandan.

Pakaian itu berwarna hitam dengan corak berwarna merah yang membentuk pola seperti awan di bagian depannya.

Tidak hanya itu saja, pakaian itu dilengkapi juga dengan jubah panjang bertudung dan berwarna hitam.

Tidak hanya itu saja, terdapat juga sebuah topeng.

Untuk menyembunyikan wajahnya, Xue Yunlei pun menggunakan atribut milik ayahnya itu.

Tidak lupa juga dia membawa dua keping emas dan beberapa keping perak serta puluhan koin perunggu yang adalah sisa uang untuk membiayai hidupnya.

Beberapa pasang pakaian juga dibawanya dan disimpan di sabuk ajaib yang dia miliki.

Setelah selesai, Xue Yunlei pun langsung meninggalkan rumahnya dan menuju ke akademi untuk melihat Xue Bang dan juga Shang Mingmei.

Namun setelah beberapa saat dia memeriksa, kedua sosok itu tidak ditemukan.

Tidak hanya kedua sosok itu yang tidak terlihat, namun dua sosok yang sangat membencinya juga tidak terlihat.

Xue Yunlei pun segera meninggalkan tempat itu dan juga meninggalkan kota Yin.

Remaja itu melesat ke arah barat kota Yin untuk menuju ke daerah yang memiliki iklim tropis dimana pohon Tin bisa hidup.

Dan wilayah yang akan dia tuju adalah wilayah padang gurun di sebelah barat negara Xin.

Jarak yang akan ditempuh oleh Xue Yunlei berkisar tiga ratus kilo meter lebih untuk bisa sampai di pinggir padang gurun yang akan dia tuju.

Jarak yang tidak dekat untuk bisa ditempuh dengan hanya berjalan kaki.

Remaja itu tidak menggunakan jalan umum yang biasa digunakan oleh semua orang pada umumnya.

Setelah lima belas menit melakukan perjalanan dengan cara melesat dari pohon satu ke pohon yang lain, Xue Yunlei pun bisa melihat ada aktivitas manusia didaerah tersebut.

Karena untuk menghemat tenaganya, remaja itu pun segera mendarat ditanah dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Tidak lama kemudian Xue Yunlei pun mulai memasuki sebuah desa.

Desa tersebut berjarak 15 kilo meter dari kota Yin.

"Sepertinya aku harus membeli seekor kuda untuk aku gunakan, jika tidak, energi Qi milikKu akan terkuras habis jika terus melakukan perjalanan dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh".

"Dan itu akan berakibat fatal jika bertemu dengan lawan yang seimbang".

Remaja itu terus berpikir agar bisa mempermudah untuk melakukan perjalanannya.

Dan sebelum akan melanjutkan perjalanannya, dia akan beristirahat terlebih dahulu didesa tersebut untuk mengembalikan energi miliknya yang sudah banyak terkuras.

Saat memasuki desa itu, penampilannya sangat menarik perhatian bagi penduduk didesa itu.

"Siapa dia? Apakah dia seorang pendekar aliran hitam?".

"Siapa orang ini? Mengapa wajahnya ditutupi oleh topeng? Apakah dia salah satu anggota dari sekte aliran hitam?"

Kata - kata yang keluar dari mulut para penduduk yang melihat Xue Yunlei.

Melihat sikap penduduk yang menatapnya dengan penuh kecurigaan, sikap Xue Yunlei masih tetap tenang.

Disaat dirinya melihat ada sebuah kedai dipinggir jalan, dia pun segera mampir.

Para pengunjung yang sedang duduk segera berdiri dan menjauhi Xue Yunlei.

Setelah melihat ada salah satu tempat duduk dan meja yang kosong, remaja itu pun segera menuju kesitu dan langsung menempatinya.

Seorang pelayan yang juga adalah pemilik kedai itu langsung mendekati Xue Yunlei.

"Permisi Tuan, apa yang ingin tuan pesan?". Pria tua itu menawarkan.

"Aku ingin memesan teh dan juga makanan terbaik yang ada dikedai ini". Jawab Xue Yunlei.

"Apakah tuan tidak memesan arak? Dikedai kami ini menyediakan arak yang sangat baik, apakah tuan tidak mau untuk mencobanya?". Pria tua itu kembali bertanya.

"Tidak tuan, terima kasih atas penawarannya". Jawab Xue Yunlei lagi dengan ramah.

Pria tua itu pun segera pergi untuk menyiapkan pesanan Xue Yunlei.

Para pengunjung yang melihat sikap serta mendengar suara Xue Yunlei langsung merubah penilaian mereka terhadap remaja itu.

"Sepertinya dia bukan pendekar yang berasal dari sekte aliran hitam". Ujar seorang pria kepada temannya.

"Iya, tetapi kita juga jangan sampai terkecoh dengan sikap dan perkataannya, karena penampilannya sangat identik dengan para pendekar yang berasal dari sekte aliran hitam". Balas pria yang lainnya.

"Iya, benar apa yang kamu katakan itu, kita lihat saja perkembangannya". Balas pria yang awalnya berkata menanggapi perkataan rekannya.

"Tetapi, jika dipikir, dia itu bukanlah salah satu anggota dari sekte aliran hitam, sebab dia mungkin berasal dari kota Yin atau juga mungkin telah melewati kota Yin, sehingga sudah bisa dipastikan, dirinya telah melalui pemeriksaan". Seorang rekan mereka yang lain pun membantah apa yang rekan - rekannya pikirkan.

"Iya juga, apa yang kamu katakan itu ada benarnya". Sambung pria yang awalnya berkomentar.

Pembicaraan ketiga pria itu bisa didengar oleh Xue Yunlei, akan tetapi remaja itu masih tetap tidak mau untuk menanggapinya.

Ketiga pria itu adalah prajurit yang berasal dari klan Xue, hal itulah yang membuat Xue Yunlei tidak mau menanggapi perkataan mereka.

Mereka ditugaskan untuk menjaga keamanan desa itu.

Setelah beberapa saat kemudian, Xue Yunlei pun telah selesai menghabiskan makanannya.

Saat remaja itu berdiri dan beranjak dari kedai tersebut, pedang ditangannya pun nampak dan terlihat oleh ketiga prajurit itu.

Tatapan mata mereka bertiga langsung tertuju ke pedang yang digenggam oleh Xue Yunlei.

Namun karena pedang itu dengan cepat kembali tertutup oleh jubahnya, sehingga ketiga prajurit itu masih belum bisa memastikannya.

Setelah Xue Yunlei berjalan sejauh belasan meter meninggalkan kedai itu, ketiga prajurit itu pun saling berpandangan dan berniat untuk memeriksanya.

"Berhenti!". Teriak salah satu dari mereka.

Xue Yunlei masih tetap melangkah maju seakan tidak menggubris teriakan tersebut.

Ketiganya langsung keluar dari kedai itu dan segera melesat untuk menghadang langkah Xue Yunlei.

Saat dirinya dihadang, Xue Yunlei pun melontarkan pertanyaan.

"Ada apa? Mengapa kalian ingin menghentikanKu?". Tanya Xue Yunlei.

"Cepat tunjukkan pedang yang ada ditanganMu". Perintah seorang dari mereka.

"Untuk apa aku menunjukkannya? Bukankah hal itu sangat tabu bagi seorang pendekar?".

"Karena jika aku menunjukkan pedang yang berada ditanganKu ini, sudah pasti nyawa kalian juga harus melayang". Tutur Xue Yunlei mengingatkan.

"Apa kamu bilang? Nyawa kami akan melayang? Kamu sungguh sangat naif, kamu pikir di daerah ini kamu bisa bertindak sesuka hatiMu?". Balas seorang dari ketiganya yang adalah sebagai pemimpinnya.

Setelah perkataan pria itu, para prajurit pun mulai berdatangan.

Setelah terkumpul, ada sekitar 50 orang prajurit yang datang, lengkap dengan pedang dan tombak ditangan mereka.

Kini Xue Yunlei sudah dikepung oleh mereka.

Akan tetapi remaja itu belum menunjukkan niat untuk bertarung.

"Aku tidak ingin meladeni kalian, jadi sebaiknya jangan menghalangi jalanKu". Ucap Xue Yunlei.

"Jika kamu tidak menunjukkan pedang itu, kami tidak akan mengijinkanMu untuk melanjutkan perjalananMu". Ujar sang pemimpin dengan aura yang penuh intimidasi.

"Kelompok dengan kultivasi tertinggi sebagai pendekar di Ranah Master berani untuk menghalangi jalanKu?".

"Sungguh sangat konyol". Tutup Xue Yunlei yang tersenyum sinis dibalik topengnya.

"Mendengar dari suaranya, sepertinya dia masih berusia muda, apakah dia adalah tuan muda Xue Yunlei?".

"Tetapi bagaimana mungkin itu adalah dirinya? Bukankah sudah setahun lebih dirinya menghilang?".

~Bersambung~

1
Aep saepullah
Buruk
Zu Ri
Luar biasa
Ark Lodan Nglayab
Kecewa
Ark Lodan Nglayab
Buruk
Joko Widodo
Luar biasa
Lius Maxi
lemah dn terus lemah
Sutan Pasaribu
sampai sejauh alur ceritanya tdk jelas ...kejadian yg berulang2...kurang greget
Arman Maulana
kata ny di awal bab setelah ktmu roh dewa MC ny SDH menguasai ilmu meramu obat/pil ,penempatan senjata ,dll..koq skrag jdi bgni cerita ny ...MC ny jdi blooooo" on...
patrick
Luar biasa
Yoen Lala
author bodoh
Yoen Lala
bodoh
Yoen Lala
MC sama outhor bodoh nya sama
Yoen Lala
author bodoh
swek lord
jenuhh bner bacanya
Samallangi Rajuanna
mantaaap
Samallangi Rajuanna
happy ending..sy lebih suka novel yg begini..mantap Thor..abaikan komentar yg negatif anggap aja anjing mnggonggong yg lewat🤣🤣🤣trus brkarya thor
Evrasakha
Thornya sudah lelah
Zent Akbar
sebeeeelll
Zent Akbar
thooorrr kalo alurnya ga nyambung loncat kaya kodok
Albet Jalius
lanjut....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!