NovelToon NovelToon
The God Of Gaia Returned

The God Of Gaia Returned

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Sebuah kisah di dunia Gaia. Seseorang yang memiliki kekuatan dewa pada Era Unity Of Kindom 760 tahun yang lalu, kembali di era modern.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Aku Pergi Dulu

{Dipingiran kota}

Rudy dan Lina masih berputar-putar di sekitar sana. Lalu ia tidak sengaja melihat tv di sebuah warung. Media menyiarkan terkait kasus perampokan bank.

[Jejak pelaku sudah di temukan di luar benteng. Pasukan kerajaan sedang memburunya kesana. Melalui wawancara yang di lakukan siang tadi, Kapten Ryan menyampaikan, bahwa pelaku tidak bergerak seorang diri, ada 4 pelaku yang menjadi tersangka]

"He ? Apa yang terjadi. Kenapa pelakunya bertambah.?" sahut Rudy

[Menurut laporan yang di sampaikan melalui pusat militer kerajaan. Pelaku yang berhasil tertangkap berjumlah 2 orang bernama Kenbo dan David. 1 orang masih menjadi buronan yang sudah di konfirmasi, namanya adalah Rudy, dan 1 pelaku lainnya berhasil kabur ke luar benteng bernama Erwin. Pelaku ini sebelumnya yang membuat keributan di dalam Bank]

Rudy pun hanya menelan ludah mendengar berita itu.

"Kak, kenapa kak Erwin dan Kak Rudy menjadi buronan.?" tanya Lina.

"Sebaiknya kita pergi dari sini Lina." sahut Rudy sambil menyeret Lina dari sana.

"Bajingan mana yang membuat laporan palsu tanpa ada bukti ? Ini tidak bisa di biarkan. Aku harus menyusul Erwin ke luar benteng. Aku harap kau baik-baik saja."

"Lina, aku akan menggendong mu lagi. Jadi berpeganglah dengan erat." kata Rudy

"Eh ? Baik kak."

"Jangan sampai mati kau Erwin. Tunggu aku."

DEEP. Rudy pun menghilang dari tempatnya. Ia mengunakan skill Langka Teleportasi.

...

{Di Dalam Hutan}

"Huh, huh, huh." suara Erwin yang terengah-engah disana

"Hm, sampai kapan kau akan bertahan dengan kondisi seperti ini.?" kata Leo.

Terlihat, kondisi Erwin benar-benar sangat mengenaskan. Kedua kakinya di penggal oleh Leo. Dan dia masih berusaha bergerak dengan merangkak menggunakan 1 tangannya.

"Hiks, maafkan aku, maafkan aku Lina." kata Erwin yang merangkak sambil meneteskan air mata.

Leo pun hanya melihatnya saja. Sampai akhirnya, Erwin pun bersandar di bawah pohon dengan tubuh dan pakaian yang sudah di lumuri darah.

"Mungkin darahku akan habis. jadi, aku tidak akan bertahan lama." kata Erwin.

"Apa ada kata-kata terakhir.?" kata Leo sambil mengambil sebuah tombak.

"Aku harap kau selamat Lina. Jadilah orang yang hebat, mungkin setelah ini, kau tidak akan bertemu denganku lagi. Aku meninggalkan uang di kotak boneka kesukaanmu. dan kau bisa membeli sepatu dan buku baru. Maafkan aku." kata Erwin

"Sepertinya kau tidak punya tenaga untuk berbicara. Baiklah, aku akhiri penderitaan mu."

SYUUT. Sebuah tombak di lemparkan ke arah Erwin.

"Aku pergi dulu. Lina."

JLEEB. Tombak itu pun menancap tepat di jantung Erwin. Kepalanya pun bergerak terjatuh dengan sendirinya.

Sebuah penderitaan yang selama ini dilalui oleh Erwin dan Lina. Mereka berdua adalah kakak beradik dari ibu dan ayah yang sama. Pengorbanan Erwin untuk menghidupi adiknya selama ini, tidak pernah mengeluh sedikitpun.

Kadang, mereka berdua hanya makan seadanya, dan hidup dengan sangat sederhana. Erwin pun harus bertaruh nyawa untuk mencari uang demi hidup mereka. Karena ia juga baru di pecat dari pekerjaan sebelumnya.

"Jadi selama ini kau membawa koin itu disini.?" kata Leo sambil mengambil koin yang ada di saku Erwin.

"Kapten, saya melihat ada seseorang yang bergerak kemari.?" kata prajurit disana.

"Siapa mereka.?"

"Jumlahnya ada 4 orang. Kami tidak tau identitasnya."

Leo pun melihat mereka dengan seksama dari balik kegelapan.

"Ha ? Tidak mungkin. Kenapa mereka ada disini." sahut Leo dengan sangat terkejut

"Pantas saja kami mendengar suara berisik disini. Ternyata terjadi pertempuran." kata Lisa disana.

"Ingat, kita tidak bisa ikut campur dalam masalah mereka." kata Wiliam.

"Kami hanya memastikan saja Wiliam. Apa yang sudah terjadi disini." kata Paul.

"Sepertinya dia adalah pelaku perampokan di Bank milik Royal Unity. Tapi tetap saja, dia tidak bisa di interogasi karena sudah di bunuh. Bagaimana menurutmu Wiliam.?" kata Abraham

"Penghakiman secara sepihak. Dan membunuh seseorang secara sengaja, adalah pelaku kejahatan kelas berat. Namun, itu hanya terjadi di dalam benteng. Kasus baru ini terjadi di luar benteng. namun begitu, dia sudah membantu kita menemukan pelaku perampokan. Apa kita harus menangkapnya, atau berterimakasih." kata William.

Kejahatan, Kesalahpahaman, dan Hukum. Semua di atur di dalam buku hukum. siapapun yang melakukan tindak kejahatan akan di hukum. Tapi bagaimana jika itu adalah kesalahpahaman. Semua tuntutan di arahkan ke Erwin dan teman-temannya.

Tidak ada yang membela mereka. Mereka hanya tunduk dengan aturan yang sudah di buat. Dan jika melawan, itu adalah kejahatan.

"Tuan." kata Leo dengan gemetar.

"Sungguh, ini benar-benar cara eksekusi yang buruk." kata Wiliam yang melihat mayat Erwin.

"Kami tidak punya pilihan lain Tuan. Dia melawan kepada kami." kata Leo.

"Aku tau itu. Mangkanya kami kemari." sahut Wiliam.

"Pertarungan kalian sangat berisik sekali, sampai hewan iblis mengepung tempat ini." kata Lisa.

"Jadi, apa kesimpulannya.?" tanya Paul.

"Dia bebas dari jerat hukum untuk masalah ini. Karena setiap manusia punya hak untuk membela diri, jika dalam pertempuran mereka tidak melawan, maka yang jadi korban adalah Pasukan Militer." kata William

"Ah terimakasih Tuan." sahut Leo.

"Namun begitu, kau tidak bisa kabur dengan kasus yang sudah berjalan. Kau masih tetap menjadi tersangka utama dalam insiden kemarin." kata Wiliam

"Baik Tuan. Saya akan membayar denda sesuai yang di tentukan." kata Leo.

"Baiklah, selesaikan masalahmu disini. Pelaku lainnya sudah tertangkap. Jadi hanya sisa satu orang yang masih menjadi buronan." kata Wiliam

Tiba-tiba BREDOOM

Suara ledakan terdengar di depan mereka.

"He.?" sahut mereka semua dengan terkejut.

"Apa yang sudah kalian lakukan padanya.?" kata Rudy di balik asap tebal. Dia mendarat dengan sangat keras di depan mereka semua.

"Siapa dia.?" kata Lisa dengan terkejut

"KAKAAAAK. Kakak, kakak. hiks.kakak." teriak Lina yang melihat mayat Erwin.

"Aku sudah berharap dia selamat. Maafkan aku Erwin, aku datang terlambat." kata Rudy dengan sedih.

Lina pun berlari sambil menangis kearah Erwin.

"Hoaa kakak, haaaa. Kakak. Kakak." bahkan tubuhnya sampai lemas tak berdaya

"Lina.?" sahut Rudy yang melihat kesedihannya.

"HAAAAAAA." Lina pun berteriak dengan sangat kencang, bahkan mentalnya sampai hancur. Lalu ia pun pingsan di tempat.

"LINAA." Rudy pun menghampiri Lina disana.

"Lina bangunlah. Lina, Lina." teriak Rudy dengan sangat panik.

"Siapa kau.?" tanya Abraham.

"Bajingan keparat. Siapa yang membunuhnya.?" kata Rudy.

"Apa urusanmu disini.?" sahut Wiliam.

Rudy pun berdiri di depan mereka semua. Auranya keluar secara perlahan

"Aku bertanya, siapa yang membunuhnya.?" sahut Rudy

"Aura ini bukan aura sembarang. Siapa dia." kata Wiliam dalam hati.

"Ternyata dia bukan orang sembarangan" kata Lisa sambil mengeluarkan pedangnya.

"Sepertinya dia adalah teman pelaku itu." kata Abraham

"Apa dia sedang menantang kami.?" sahut Paul.

"Berani sekali kalian membunuh orang yang tidak bersalah." Kata Rudy.

"Lalu, apa kau akan melawan kami.?" tanya Wiliam.

"Ah, jika memang di butuhkan. Aku akan menganjurkan kerajaan kalian." sahut Rudy.

...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!