NovelToon NovelToon
Kekuatan Dalam Bayangan: Mencari Cinta

Kekuatan Dalam Bayangan: Mencari Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Harem / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rifan Darmawan

Rifan adalah seorang remaja yang pendiam dan cenderung tertutup. Sejak kecil, ia selalu menjadi sasaran empuk bagi para pembully di sekolahnya. Hidup dalam bayang-bayang ketakutan dan rasa rendah diri, Rifan sering merasa putus asa dan tidak berharga. Namun, di balik kelemahannya, tersembunyi semangat dan potensi besar yang menunggu untuk ditemukan.

Suatu hari, Rifan bertemu dengan seorang guru bela diri yang melihat potensi tersembunyi dalam dirinya. Dengan bimbingan dan latihan keras, Rifan mulai mengasah keterampilan fisik dan mentalnya. Proses ini tidak hanya mengubah tubuhnya menjadi lebih kuat, tetapi juga membangkitkan keberanian dan kepercayaan dirinya.

Dalam perjalanannya, Rifan bertemu dengan tiga wanita yang mengubah hidupnya secara signifikan yaitu aiko, miyu, dan sakura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifan Darmawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 20

Rifan pun memulai latihan seperti biasanya, namun kali ini ia berlatih lebih dulu tanpa guru, Ia sengaja datang lebih cepat agar bisa menghadapi Rintangan Naga sendirian.

Ia ingin melewati latihan ini secepat mungkin karena kerinduannya pada Miyu semakin tak tertahankan, Setiap hari, pikiran tentang Miyu terus menghantuinya, namun ia selalu berusaha bersabar, ia ingin menjadi sehebat Miyu, sesuai dengan janji yang telah ia buat.

Tak lama kemudian, guru datang dengan wajah terkejut. "Tak kusangka kau ada di sini. Aku mencarimu ke mana-mana," ucap guru dengan nada cemas.

"Hehe, maaf guru. Aku terlalu bersemangat untuk berlatih. Aku ingin cepat menyelesaikan ini semua. Aku rindu rumah, hehe," jawab Rifan sambil tersenyum canggung.

"Kalau begitu, mari kita coba Rintangan Naga. Aku ingin tahu sudah sekuat apa dirimu sekarang," ucap guru dengan nada penuh tantangan.

Rifan terkejut mendengar permintaan guru yang tiba-tiba. Hatinya berdegup kencang. Kenangan pahit tentang Rintangan Naga yang hampir merenggut nyawanya kembali menghantui pikirannya. Ia merasa ragu, namun ia tahu bahwa ini adalah kesempatan untuk membuktikan dirinya.

"Guru, apakah aku benar-benar siap untuk ini?" tanya Rifan dengan suara bergetar.

Guru menatapnya dengan mata penuh keyakinan. "Rifan, ketakutanmu adalah musuh terbesarmu. Kau telah berlatih keras, dan aku percaya kau bisa melakukannya. Percayalah pada dirimu sendiri."

Rifan menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan gemuruh di dadanya, Ia tahu bahwa ini adalah momen penentuan, Dengan tekad yang bulat, ia mengangguk dan berkata, "Baik guru, Aku akan coba lagi."

Guru tersenyum bangga. "Itu semangat yang ingin kulihat, Ayo hadapi Rintangan Naga dan tunjukkan kekuatanmu."

Namun guru melihat Rifan yang berjalan dengan sangat rag, "Apa kau takut? Kau ragu, karena Rintangan Naga hampir membunuhmu?" tanya guru.

Rifan terkejut guru menebak apa yang ada di pikirannya. "I-iya guru, Aku takut," jawab Rifan gugup, ia tahu guru tak suka kata takut keluar dari mulutnya, namun Rifan tak bisa menyembunyikan perasaannya lagi.

"Cobalah, jika kau takut, entah sampai kapan kau akan ada di sini, karena Rintangan Naga adalah ujian terakhir. Namun, jika kau berhasil sekarang, kita akan pulang ke kota."

Rifan pun berpikir, ia pun memutuskan untuk mencoba, ia tak ingin terus di sini, ia ingin bertemu Miyu, dan memberitahu hasil latihannya pada Miyu.

Mereka pun menuju tempat Rintangan Naga, dan sesampainya mereka, guru menyuruh Rifan untuk maju. Rifan sedikit ragu namun ia terus menyemangati dirinya agar percaya diri.

Rifan pun maju ke tempat Rintangan Naga mulai. Ia melaju menuju rintangan pertama dan kedua, seperti waktu itu ia dengan mudah melewatinya.

Namun saat di rintangan ketiga ia mulai mengingat kejadian saat ia hampir terbunuh, Ia mulai menghela napas dalam-dalam, ia pun maju Tak disangka ia berhasil melewatinya.

Namun Rifan tak merasa senang karena seharusnya dari awal ia berhasil melakukannya, Ia melaju ke rintangan selanjutnya dan berhasil, satu persatu rintangan berhasil ia lewati.

Namun saat di rintangan terakhir yaitu dua puluh, ia berhenti ragu melewatinya, "Mengapa kau diam bodoh, cepat lanjutkan!" ucap guru emosi karena Rifan tiba-tiba berhenti.

Rifan terdiam karena rintangan dua puluh adalah yang paling berbahaya, ia harus menahan seribu pisau hanya dengan pedang.

Setelah mendengar protes dari guru, Rifan menghela napas untuk mencoba rintangan terakhir, karena ini adalah kunci untuk menyelesaikan latihan yang seperti di neraka.

Rifan mulai mencoba mengingat bagaimana guru mencontohkan waktu itu, Ia menutup matanya dan mulai bersiap mengambil pedangnya.

Satu pisau keluar dan mengarah padanya, Rifan langsung membuka mata dan menangkisnya dengan pedang, Tak lama pisau-pisau lain berdatangan.

Ia tak bisa menghindar begitu saja, jika salah menghindar maka pisau yang dari arah lain akan mengenainya.

Beberapa pisau mengenai tubuhnya membuat Rifan kesakitan. "Cepat tangkis pisaunya! Kau tak ada waktu untuk merasa sakit, pikirkan jika kau melawan musuh asli, kau tak akan diberi istirahat," ucap guru.

Rifan yang mendengar perkataan guru mulai serius, ia menutup mata dan menghela napas, dan ia langsung menepis semua pisau, sampai pisau-pisau pun bertebaran di mana-mana. Akhirnya, rintangan ke dua puluh selesai.

Rifan sangat bersyukur. Air mata mulai mengalir di wajahnya, menandakan kelegaan dan kebanggaan yang ia rasakan. "Aku berhasil guru, Aku berhasil!" serunya dengan suara gemetar.

Guru mendekat dan menepuk bahunya dengan bangga. "Kau telah melewati ujian terakhir Rifan, Sekarang kau siap, Kita akan pulang ke kota dan Kau telah membuktikan bahwa kau adalah seorang pejuang sejati."

Rifan tersenyum lebar, air mata kebahagiaan bercampur rasa sakit dan lelah. Namun yang terpenting, ia telah memenuhi janjinya.,Ia siap untuk pulang.

Mereka menuju rumah, Rifan sangat senang. Saat ia sampai rumah, Sakura menyambutnya dengan bahagia. Namun, di balik kebahagiaan itu, Rifan mulai merasa bingung tentang bagaimana ia akan memberitahu Sakura tentang kepulangannya ke kota.

"Rifan, kau pasti lelah kan? Aku membuatkanmu masakan yang enak, aku yakin kau pasti suka," ucap Sakura dengan senyum lembut.

"Benarkah? Kalau begitu, aku akan makan dengan puas," jawab Rifan dengan senyum, meskipun dalam hati ia resah memikirkan bagaimana menjelaskan semuanya pada Sakura.

Rifan dan Guru pun duduk di meja, dan Sakura mengambil air untuk mereka. "Guru, bagaimana aku menjelaskan pada Sakura kalau aku akan pulang ke kota?" tanya Rifan pelan pada Guru.

"Entah, pikirkan saja sendiri, itu masalahmu, bukan masalahku," jawab Guru dengan acuh.

Rifan hanya bisa menghela nafas mendengar jawaban guru. Tak lama, Sakura kembali dari dapur, "Rifan, ini air minummu," ucap Sakura sambil tersenyum manis, menyerahkan air pada Rifan.

"Terima kasih, Sakura," ucap Rifan, berusaha terdengar normal.

Setelah mereka makan, Rifan mengajak Sakura ke bukit tempat mereka sering menghabiskan waktu bersama. "Mengapa kau mengajak ku ke sini?" tanya Sakura dengan kebingungan.

"Bukankah enak bisa duduk dan bersantai di sini seperti waktu itu?" ucap Rifan mengenang masa lalu mereka.

"Tentu, aku sangat senang kau mengingatnya," balas Sakura dengan senyum manis yang membuat hati Rifan terasa berat.

Mereka pun duduk dan bersandar di pohon besar. Sakura menyenderkan badannya ke Rifan, menciptakan suasana yang hangat dan nyaman.

"Apa ada masalah, Rifan?" tanya Sakura tiba-tiba, suaranya lembut namun penuh perhatian.

Rifan terkejut dengan pertanyaan Sakura. "T-tidak kok," jawabnya gugup, mencoba menyembunyikan kegelisahannya.

"Katakan saja, aku akan mendengarnya," ucap Sakura, suaranya tenang namun tegas.

Rifan menghela nafas panjang sebelum mulai menjelaskan. "Begini, Sakura. Latihanku sudah selesai, jadi aku akan pulang ke kota. Tapi, aku bingung bagaimana dengan dirimu?" tanya Rifan, suaranya bergetar, penuh dengan kekhawatiran dan ketidakpastian.

Sakura diam sejenak, matanya tertuju ke langit malam yang berhiaskan bintang-bintang. Setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya bagi Rifan, ia berkata dengan nada yang lembut namun tegar, "Rifan, aku tahu ini akan terjadi. Sejak awal, aku tahu bahwa kau akan kembali ke kota setelah latihan selesai."

Rifan terdiam, matanya melebar sedikit karena terkejut. "Kau tahu?"

Sakura mengangguk pelan. "Ya aku tahu, Dan aku sudah mempersiapkan diriku untuk hari ini. Aku bahagia bisa mendampingimu selama latihan, dan aku akan selalu mendukungmu, apa pun yang terjadi."

"Tapi Sakura... aku tidak ingin meninggalkanmu," ucap Rifan dengan suara penuh emosi. "Aku ingin kau ikut bersamaku ke kota. Aku ingin kita bersama-sama."

Sakura terkejut saat Rifan mengatakan itu, "Tapi Rifan, bukan kah dirimu membenciku?" ucap Sakura.

"Aku tak pernah mengatakan benci, walau aku tak terlalu bersamamu, namun itu karna aku selalu fokus pada latihan, namun aku sadar jika tak ada dirimu, aku tak akan mampu di sini dengan waktu yang lama" ucap Rifan

Sakura langsung memuluk Rifan sambil menangis "Terima kasih Rifan, aku sangat mencintai mu" ucap Sakura mempererat pelukan nya.

"Sepertinya aku takan mampu jika meninggalkan dirinya, bagaimana pun Sakura telah membantuku selama berlatih, Aku tak tega jika meninggal kan nya sendiri di sini" Ucap Rifan dalam hati dengsn tulus

1
ALADIN
kenapa cerita nya menurun ...maksudku alur nya rada gimana gitu
Ryoma: Gpp kok, malah author seneng karna ada masukan, terimakasih/Bye-Bye/
ALADIN: maaf kalo aku ngasih komen kurang enak tapi demi kebaikan author juga tapi tak apa semoga semua cepat selesai
total 5 replies
Mhila izuna
semangat rifann
Mhila izuna
rifan anak yang rajin/Joyful/
Mhila izuna
baca dari sini deh
Mhila izuna
semangat untuk jadi kuat rifan
piyo lika pelicia
satu iklan untuk kakak
piyo lika pelicia: seru kok
Ryoma: makasih, gimna ka, seru ga
total 2 replies
piyo lika pelicia
sabar miyu aku tau itu sangat menyakitkan
Nino Ndut
rada lambat ceritanya y..tp gpp asal jgn putus ditengah jalan aj..klo dah lambat plus putus tengah jalan mah kebangetan bgt thor..
Ryoma: tensng aja kaka, walaupun lmbt, suthor skan membuat yg lebih seru tenang juga aku usahain update setiap hsri demi kk, support terus ya/Scowl/
total 1 replies
S. M yanie
2 bunga untuk author
S. M yanie
kmu sukanya gitu...
S. M yanie
modus
S. M yanie
setipis apa???
Ryoma: tisu kaya nya/Facepalm/
total 1 replies
S. M yanie
tidaaakkk jangan pergi romaaaa...
Aiyuki
sampai sni dlu ya, kalimatnya banyak yg masih rancu, tpi kmu bisa kok lebih menyederhanakan klimat2nya.. over all bagus, krna aku juga masih belajar kita sama2 saling dkung ya 2 iklan +🌹 biar makin semangat 🔥🔥😉
Ryoma: baik kaka aku akan memperbaiki nya
total 1 replies
Aiyuki
urgensi itu apa?
Ryoma: mendesak kaka
total 1 replies
Aiyuki
tanda kutipnya kebnyakan thor 😉
Aiyuki
yok bangkit fan, kmu bisa 🔥
Aiyuki
kmu gk culun, hanya kurg perawatan 🥲
thor
Miyu kalian belum halal😭
@🍭ͪ ͩ𝕸y💞sa🅵🅴🅽🅸ght🍁❣️
kopi aja ya.. belum sempat nambah bacaan soalnya
@🍭ͪ ͩ𝕸y💞sa🅵🅴🅽🅸ght🍁❣️: sama-sama
Ryoma: Makasih kaka slalu support aku, dengan adanya kaka slalu buat aku semangat/Sob/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!