Kiara Azalia Alexander.
Kiara sifatnya cuek, dingin, dan tak tersentuh.
tetapi jika di depan keluarga nya Kiara akan berubah menjadi bar-bar, dan manja.
Kiara tidak pernah pacaran atau dekat dengan pria manapun, " padahal ia sangat cantik". tetapi tidak ada yang berani mendekatinya.
hingga suatu hari Kiara dan teman temannya pindah sekolah di high school BINA BANGSA, dan itu awal mula kehidupan Kiara tidak setenang dulu.
Kiara yang tidak pernah dekat atau berhubungan dengan lelaki harus pusing dengan ucapan ucapan yang tidak bermanfaat dari Gavin,
Ya! Evandra Gavin Dirgantara,
Gavin adalah most wosted di high school BINA BANGSA.
"Bagaimana Kiara menghadapi sikap Gavin?"
apakah kiara berhasil menjauhkan dirinya dari Gavin? atau malah sebaliknya?"
Yuk simak terus kelanjutan nya!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga lestary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hampir di perkosa
Kiara sampai di mansion nya, Kiara bergegas mandi membersihkan dirinya. Setelah selesai mandi Kiara merebahkan tubuhnya ke kasur sambil memejamkan matanya. "Masalah Aya baru selesai, ada aja masalah baru" Batinnya. Tiba tiba Kiara ingin tidur di kamar sang mommy dengan Arion, Kiara membuka matanya dan duduk di tepi kasur, "ARION!!!!!" Teriak Kiara memanggil Arion. Arion yang sedang asik bermain game hanya menutup telinganya. "Kebiasaan banget tuh nenek lampir teriak teriak, di kira telinga ku ini kebal apa dengerin teriakan nya" Gerutunya berjalan mendatangi sang kakak.
Arion membuka pintu, "Apa?" Ucapnya kesal. "Muka Lo kenapa?" Tanya Kiara bingung. "Udah kakak mau apa manggil manggil aku!" Tekannya. "Selow dek, Kita tidur ke kamar mommy yuk, Gue kangen banget sama mommy" Jelasnya mengajak Arion.
"Kan kakak bisa tidur sendiri loh" Kesalnya. "Yakin nih ga mau nemenin?" Ucap Kiara mengipas uangnya ke muka Arion. Arion yang melihat uang tersebut langsung mengambil nya, "Mau dong... Ayo kak kita ke kamar mommy" Ajak Arion menyimpan uangnya.
Kiara menghela nafas panjang, "Gini amat punya adek mata duitan" Batinnya. Kiara mengikuti Arion ke kamar sang mommy. "Arion melanjutkan kesibukan nya bermain game di ponselnya. Kiara melihat lihat barang di kamar sang mommy.
Mata Kiara tertuju ke arah kotak usang yang berdebu, Kiara pun mengambil kotak tersebut dan membukanya. Kiara melihat banyak foto foto dahulu dirinya dengan sang mommy dan Daddy.
"Arion sini deh" Panggil Kiara. Arion mendekati sang kakak, "Kenapa kak?" tanya Arion. "Lo ga mau lihat foto princes ini baru lahir" Ucap Kiara konyol. "Ce- i- lah Princes konon" Jawab Arion sambil memutarkan bola matanya ke atas.
Kiara menatap tajam Arion. "I-iya kakak memang kaya Princes, bidadari pun kalah Kak" Puji Arion sambil menetralkan jantungnya. Kiara tak memperdulikan Ucapan arion, Mereka lanjut melihat lihat foto tersebut.
Arion melihat foto sang kakak baru lahir, Tapi anehnya di sebelah sang kakak ada bayi lagi? "Kak, ini siapa di sebelah kakak" Tanya Arion menyerahkan fotonya ke Kiara. Kiara menatap foto itu dengan serius. Kiara membalikkan foto itu, Ada tulisan yang berisi, Kiara dan Kaira? Deg... Jantung Kiara berdebar kencang.
*********
Setelah menelpon Aksa menyuruh nya ke markas, Aksa pun Dateng dengan wajah babak belur. "Di pukuli bokap Lo?" Tanya Rangga. Aksa hanya berdehem, "Kok Lo ga pernah cerita sama kita, kalo semua ini ulah bokap sama ibu tiri Lo?" Ucap Jay serius. "Gue ga mau Bebani kalian" Jawabnya santai. Rangga kesal dengan jawaban Aksa, "Lo anggap kita apa? Kita sahabat Lo, rumah kedua Lo sa, Kita juga ga merasa keberatan kalo Lo butuh bantuan kita semua" Ucap Rangga tak kalah serius.
Gavin memperhatikan perdebatan mereka, "Duduk" Ucap Gavin. Aksa pun duduk di sebelah Gavin, "Jelasin apa yang terjadi sebenarnya?" Ucap Danzel. Aksa pun menceritakan semuanya, Awal mula Aksa di jodohkan secara paksa dengan Bella, di Pukuli bokapnya, Di paksa Mereka berdua supaya mau dengan Bella, tetapi dengan cara mengancam Aksa menggunakan Lexa. Kalo dia tidak mengikuti perintah mereka, lexa yang bakal kena imbas nya.
Mereka semua kesal terhadap orang tua Aksa, "Kenapa ga Lo bunuh aja ibu tiri Lo?" Tanya Danzel. "Gue ga mau bokap gue semakin benci sama gue" Jawab Aksa lirih. Mereka semua terdiam mendengar jawaban Aksa, "Cari kebusukan nya terus Lo tunjukkan ke bokap Lo?" Saran Rangga.
Aksa menatap mereka semua, "Gue udah pernah nunjukin video panas wanita itu dengan laki laki lain, Tapi ayah gue ga percaya " Jawab Aksa.
"Kalo liat video nya bokap Lo ga percaya, kenapa ga kita kasi liat real life nya?" Celetuk Danzel. Mereka semua menyetujui ucapan Danzel, "Gue udah kirim Beberapa anggota ke ruangan lexa, Lexa akan di jaga dengan ketat" Ucap Vino memberitahukan mereka.
********
Dwi bersiap siap ingin ke Indomaret, Dwi berjalan sendirian, Tetapi tiba tiba di jalan Dwi melihat Bella dengan banyak laki laki, Dwi pun mengikuti nya hingga sampai di Club. "Ngeri juga nih cewe" Batinnya begidik ngeri melihat Bella berciuman dengan empat pria tua.
Mereka melakukan hal itu di depan ramai orang, tetapi Bella tidak ada rasa malu sedikit pun, Dwi melihat semua apa yang Bella lakukan bersama empat lelaki itu, Dwi merekam semua perbuatan Bella yang menjijikkan. "Berapa kali coba mata gue ternodai" Batinnya.
Tanpa Dwi sadari Bella melihat ke arah Dwi, Setelah selesai merekam Dwi ingin keluar, Tetapi tangannya di pegang oleh Bella. "LEPASIN!" Tekannya. Bella menghempas tangan Dwi, Bella melihat ke arah lelaki itu, Dwi menyempatkan waktu untuk mengabari vino dan men Sherlock lokasinya, dia merasa akan ada hal yang berbahaya.
Pria itu mendatangi mereka, "Sayang.. wanita ini yang suka bully aku di sekolah..." Ucap Bella menunduk sedih. Pria itu melihat ke arah Dwi, Mereka semua terpesona dengan kecantikan Dwi, Pria itu menatap Dwi dengan nafsu. "Halo cantik... Ayo ikut Om, Nanti Om puasin kamu" Ucap pria berkumis panjang. "Nanti Kami beliin apa yang kamu mau adik manis" Sambung Pria berperut buncit.
*********
"Besok kita mulai mencari tau tentang jalang itu, Kapan dia mulai Chek in bersama selingkuhannya" Ucap Rangga. Mereka semua lanjut membahas rencananya, Hingga tiba tiba ponsel Vino berbunyi.
Room Chat Vino.
Bocilku : Sayang tolong datang ke alamat ini sekarang!! Aku merasakan akan ada bahaya. Sherlock: CLUB Bee hive!
Vino membaca pesan Dwi, Vino panik berlari menaiki motor nya menuju Club tersebut. Mereka yang melihat vino seperti di kejar setan pun mengikutinya dari belakang.
**********
"Gue ga butuh uang kalian!" Tegasnya. "Ga usah munafik adik manis" Ucap pria itu Mengelus pipi Dwi. Dwi menepis tangan pria tua itu. Menatap tajam mereka semua, "KALIAN GA USAH KURANG AJAR SAMA GUE!!" Teriaknya.
Bella yang melihat semuanya hanya tersenyum miring, "Lo yakin ga mau ikut mereka, Mereka bisa puasin diri Lo" Goda Bella. "Najis gue ngelakuin hal itu sama pria tua bangkotan kaya mereka" Kesal Dwi.
Pria itu merasa terhina dengan ucapan Dwi, Padahal emang mereka sudah tua, sekitar umur 50 tapi tidak sadar diri. Pria perut buncit dan pria kumis panjang memegang tangan Dwi, membawa Dwi masuk ke dalam kamar.
Dua pria lainnya menyiapkan Minuman Yang berisi obat perangsang. setelah selesai pria itu memaksa Dwi meminum minuman nya. "Em.. Em..." Ucap Dwi menutup mulutnya. Tetapi pria itu Membuka paksa mulut Dwi hingga Dwi meminum minuman nya.
Mereka semua tertawa senang, "HAHAHAHA.. Sebentar lagi kita akan merasakan adik manis ini" Ucap mereka. Dwi merasakan tubuh nya panas, "Sialan, mereka ngasi gue obat laknat itu" Batinnya menahan rasa panas yang bergejolak di dalam tubuhnya.
Vino tiba di Club tersebut, Vino mencari ke seluruh ruangan. "Vin Lo kenapa kok malah ke Club?" Tanya Jay. Vino tak menjawab pertanyaan mereka semua. Hingga tinggal satu kamar, Vino mendobraknya sampai pintu tersebut terbuka.
Mereka semua syok melihat apa yang terjadi di dalam, Bella sedang di gauli oleh dua Pria tua, Sedang kan Dwi di paksa Mereka semua untuk melayani nya. Vino yang melihat sang kekasih mau di lecehkan pria itu, Berlari kencang memukul pria itu, Bugh Bugh Bugh!! "BAJINGAN!! BERANI BERANINYA KALIAN NYENTUH CEWE GUE!!" Ucapnya membabi buta mereka semua, Bugh Bugh Bugh Duak!!! Mereka semua tersungkur di lantai tak berdaya.
