NovelToon NovelToon
Lewat Jalur Cinta

Lewat Jalur Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Niatnya untuk membalas dendam membuatnya rela menikah dengan pria yang baru dia kenal. Zevana berniat untuk membalaskan dendam terhadap pria bernama Aksa atas kematian sahabatnya. Agar Aksa bisa merasakan sakit hati yang sama, Zevana memilih jalan lewat jalur cinta. Membuat Aksa jatuh cinta, setelah itu mencampakkannya.

Aksa adalah seorang playboy yang sering bergonta-ganti pasangan. Dia tidak percaya dengan cinta, karena baginya cinta hanyalah hal konyol. Dibalik sikap dinginnya, ternyata Aksa menyimpan luka di hati yang membuatnya tidak percaya akan adanya cinta sejati.

Berhasilkah Zevana meluluhkan hati Aksa demi misi balas dendamnya?

🩸
🩸
🩸

"Aku tidak biasa menjalin hubungan hanya dengan satu wanita saja. Jika kamu menginginkan pernikahan ini tetap terjadi, maka bersiap-siaplah untuk sakit hati."_ Aksa.

Yang penasaran dengan ceritanya, kepoin yuk...

Salam dunia perhaluan 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 : Lewat Jalur Cinta.

Herman dan Dewi mengantarkan putra dan menantu mereka pindah ke rumah baru. Selain mereka juga ada Adrian dan Devi yang ikut mengantar. Kecuali Oma Berlina yang memang tidak bisa ikut mengantar, namun tadi mereka sempat melakukan video call begitu mereka sudah sampai di rumah baru yang akan ditempati oleh Aksa dan Zevana.

Sejak tadi Zevana lebih banyak diam, selain karena sedih harus berpisah dengan Oma Berlina, dia juga teringat akan permintaan Oma Berlina semalam. Hati Zevana begitu bimbang. Dia hanya tinggal menunggu kata cinta itu terucap dari bibir Aksa. Namun permintaan Oma Berlina seakan menahan langkahnya untuk melanjutkan misi balas dendamnya terhadap Aksa.

"Aku memang seorang baji-ngan. Tapi aku tidak pernah sampai benar-benar meniduri wanita-wanita itu. Aku masih tau dimana batasanku. Seseorang yang ingin aku sentuh adalah seseorang yang aku cintai."

Kata-kata itu kembali terngiang di benak Zevana. Tidak pernah sampai tidur dengan wanita-wanitanya, apakah itu artinya Aksa belum pernah sampai tidur dengan wanita-wanita yang dia kencani? Lalu Nadia? Apa yang membuat Nadia sampai sehancur itu hingga sahabatnya itu bisa depresi dan nekad mengakhiri hidupnya.

"Zeva..." Devi menyentuh lengan sang putri dengan tangannya saat melihat putrinya itu terus melamun. Saat ini mereka sedang menyajikan makanan untuk makan siang. "Ada apa, sayang?"

Zevana menggeleng sembari tersenyum tipis, "Gak apa-apa kok, Ma. Aku cuma sedikit gak enak badan aja."

"Kamu sakit?" Devi menaruh punggung tangannya di kening putrinya. Raut wajahnya berubah menjadi cemas.

"Aku baik-baik saja, Ma," sekali lagi Zevana menegaskan jika dia baik-baik saja. Dia tidak ingin membuat mamanya khawatir.

"Ya sudah, mama panggil yang lain dulu buat makan siang ya?"

Devi mengusap lembut wajah Zevana, setelah itu dia memanggil suaminya yang sedang berada di ruangan depan bersama menantu dan besannya. Keenam orang itu kini berada di meja makan untuk makan siang dan menikmati makanan yang sudah tersaji di meja makan.

Kebetulan asisten rumah tangga yang akan bekerja disana memang baru akan datang besok, hingga masakan-masakan itu tadi dimasak oleh Zevana bersama dengan Devi dan Dewi. Selama tinggal di rumah Oma Berlina, Zevana sudah banyak belajar masak dari mbak Sari hingga dia mulai terbiasa dengan kegiatan di dapur.

Selesai makan, mereka duduk-duduk santai di ruang tengah sambil mengobrol. Zevana bersama dengan mama dan mama mertuanya menyusul ke ruang tengah setelah membersihkan meja makan terlebih dahulu. Dia duduk di samping Aksa.

"Nak Aksa tau gak? Zevana ini biasanya kalau pulang liburan semester kuliahnya pasti jarang sekali berada di rumah. Dia pasti akan pergi ngeluyur tuh sama dua temannya," ucap Devi terkekeh mengingat kebiasaan yang dilakukan oleh putrinya setiap pulang dari London dulu.

"Mama gak usah diceritain," protes Zevana dengan suara pelan.

Namun Aksa malah menimpali ucapan mama mertuanya, "Benarkah itu, Ma? Sepertinya Zevana sangat akrab sekali dengan dua temannya itu?"

Devi mengangguk, "Ya, mereka itu memang sudah sahabatan sejak SMA dan kemana-mana biasanya tuh selalu bertiga. Tapi sayangnya..."

Zevana segera memotong ucapan sang mama, "Ma, udah gak usah diceritain."

"Sayangnya beberapa waktu lalu Nadia mening..."

"Ma...!!!" Reflek Zevana langsung berdiri dengan suara membentak. Semua orang yang berada di sana menoleh ke arah Zevana, termasuk Aksa yang sejak tadi duduk di sampingnya.

Dada Zevana nampak naik turun, dia merasa sangat kesal saat mamanya menyebutkan nama Nadia dihadapan Aksa. Bagaimana jika Aksa sampai curiga dan mengetahui alasan sebenarnya dia mendekati dan sampai rela menikah dengan pria itu.

Zevana menatap satu persatu wajah yang berada di ruangan itu dan merasa tidak enak hati karena sudah bersuara dengan nada keras.

"Maaf, aku pamit ke kamar sebentar."

Zevana menundukkan sedikit kepalanya, lalu dia berlari dan menaiki anak tangga menuju ke kamarnya. Zevana membuka pintu kamar dan berdiri di dekat jendela kaca, dibukanya tirai yang menutupi ruangan itu dan nampaklah pemandangan kolam renang yang sangat luas di bawah sana.

Zevana nampak terdiam dan merenung. Mulai hari ini dia hanya akan berdua saja dengan Aksa di rumah itu. Seharusnya ini menjadi hal yang bagus, karena dengan begitu dia bisa lebih banyak waktu berdua dengan Aksa dan bisa membuat pria itu jatuh cinta padanya. Tapi, seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, dan dia tidak tau itu apa.

"Kamu suka?" Bisik Aksa di telinga Zevana.

Zevana sedikit terkejut, dia menoleh ke samping dan melihat Aksa yang tiba-tiba sudah berdiri begitu dekat dibelakangnya. Ternyata Aksa sengaja menyusul Zevana karena dia tau suasana hati Zevana seperti sedang tidak baik-baik saja.

Zevana memutar tubuhnya menghadap Aksa. "Kamu bisa jelaskan tentang ucapan kamu kemarin?"

"Ucapan yang mana?" Tanya Aksa.

"Ucapan saat di ruangan kerja kamu, sebelum kamu..."

"Sebelum aku mencium kamu?" Potong Aksa sembari tersenyum manis.

Sedetik kemudian Aksa langsung mengklarifikasi ucapannya, "Tidak, lebih tepatnya setelah kita berciuman. Karena kamu juga membalasnya."

"Aksa! Aku serius," ucap Zevana dengan nada meninggi.

"Memangnya apa yang ingin kamu dengar, Nona Zevana?" Aksa menaikkan sebelah alisnya dan semakin menatap lekat mata gadis itu. "Kamu ingin tahu bukan apa saja yang aku lakukan dengan wanita-wanita yang aku kencani di kamar hotel? Dan kenapa sampai ada wanita yang bunuh diri dengan memegang fotoku?"

Zevana menganggukkan kepalanya tanpa melepaskan tatapannya dari mata Aksa. Dia menunggu penjelasan dari Aksa. Bahwa malam itu benar terjadi sesuatu atau tidak antara Aksa dan Nadia.

"Aku akan mengatakannya, tapi tidak sekarang. Lebih baik sekarang kamu istirahat, kamu pasti sangat lelah," ucap Aksa sembari mengusap lembut wajah Zevana.

Zevana menahan tangan Aksa saat pria itu hendak beranjak pergi, "Tidak, kamu harus mengatakannya sekarang. Aku ingin mendengarnya. Sebagai istri dan wanita yang mencintaimu, tidak bolehkah aku mengetahui semua tentang kamu?"

"Tentu saja boleh." Aksa kembali mendekatkan wajahnya dan menangkup wajah Zevana. "Malam ini kamu akan mendapatkan jawabannya. Sekarang aku harus turun ke bawah untuk menemani mama dan papa kita dulu."

Aksa meninggalkan kamar. Zevana tidak bisa melarangnya lagi karena orang tua mereka memang masih ada di lantai bawah. Dia akan menunggu sampai malam tiba, dimana Aksa berjanji akan memberikan jawaban untuknya.

🌼

🌼

🌼

Malam ini Aksa membawa Zevana ke outdoor cafe. Tempat itu berada di dekat pantai sehingga para pengunjung disana bisa menikmati indahnya pemandangan pantai di malam hari. Dan disana juga ada sebuah pertunjukan live music.

Zevana melihat sekelilingnya, dia tidak mengerti mengapa Aksa malah membawanya ke tempat romantis seperti itu. Padahal dia hanya ingin mendengar penjelasan dari pria itu tentang apa yang diucapkannya kemarin.

"Kenapa kamu membawaku kesini? Bukankah kamu berjanji akan memberikan penjelasan padaku?" Tanya Zevana.

"Kamu akan mendapatkan jawabannya disini," jawab Aksa.

"Maksud kamu?"

Aksa tidak menjawab, dia malah melepaskan jasnya dan memakaikannya dibahu Zevana. Kemudian Aksa menarikkan kursi untuk Zevana, dia mendudukkan gadis itu dan berbisik di telinga Zevana.

"Tunggu di sini sebentar, aku akan segera kembali."

Aksa bergegas pergi meninggalkan Zevana sendirian. Dia sengaja pergi karena ingin memberikan sebuah kejutan untuk sang istri. Aksa ingin menjadikan malam ini menjadi malam yang sulit dilupakan oleh Zevana.

Dua puluh menit lamanya Zevana menunggu tapi belum ada tanda-tanda Aksa akan kembali. Dia mulai nampak gelisah. Tidak mungkinkan Aksa meninggalnya sendirian disana.

"Aku ingin mempersembahkan sebuah lagu untuk seorang wanita yang sangat spesial malam ini. Wanita yang mulai mengisi hati dan hari-hariku."

Mendengar suara Aksa berbicara dengan mic, reflek Zevana langsung menoleh ke arah panggung dimana Aksa sedang duduk dengan memegang sebuah gitar dipangkuannya. Perlahan dia beranjak bangun dari duduknya tanpa melepaskan pandangannya dari suaminya. Saat ini Aksa juga sedang menatap ke arahnya.

"Zevana, aku mencintaimu."

...🍁🍁🍁...

1
Aras Diana
kok belum up thot
Zhu Yun💫: Ditunggu yah kakak 🙏🥰
total 1 replies
Aras Diana
thor lanjut up nya
Eka Bundanedinar
sepertinya kamu memang trjebak sama prmainanmu sendiri zevana
Eka Bundanedinar
mngkin kah aksa kenal naadiaa tp kn dias g prnah nggeh samawanita yg dikencani
F.T Zira
1vote buat Zevana
Zhu Yun💫: Terimakasih kakak untuk vote-nya 🙏🥰
total 1 replies
F.T Zira
terungkaplah wahai rahasiaaaa.... sim salabim.. buhhh...🤣🤣🤣🤣
Zhu Yun💫: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
sudah janji tanppa sadar kok oma🤭🤭🤭
F.T Zira
yeee mulai dari larangan kecil ntar mrembet ke yg lainnn💃💃💃💃
Zhu Yun💫: 😆😆😆😆😆
total 1 replies
F.T Zira
cinta oh cinta..
datangnya tanpa permisi dan pamit....💃💃💃💃💃💃
Laskar Pelangi
baru baca,semoga jadi buku favorit
Zhu Yun💫: Terimakasih kakak sudah mampir 🥰🙏
total 1 replies
Aras Diana
lanjut up nya thor
NaDira
Nadia mungkin terobsesi sama Aksa.. Semoga Zevana bisa berpikir jernih sebelum dimanfaatkan sama Arvan..
Mrs.Riozelino Fernandez
naaah kan....Aksa aja gak kenal dengan Nadia... gimana mereka bisa disebut pacaran...
F.T Zira
aahhh sebel... gal bisa komen di paragraf...😭😭 muncul kalimat Aithor sedang merevisi terusss...

3🌹🌹🌹 buat ka aithor biar semangat up
Zhu Yun💫: Emberan Cin 🤭🤣✌️
F.T Zira: alaaa.... sistem nt kkurangan aqua🤭
total 3 replies
F.T Zira
ledekin terus aja... gengsinya masih tebel
Zhu Yun💫: Lama-lama juga mepet terus 🤣🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
sini sini... aku bisikinn/Bye-Bye//Bye-Bye//Bye-Bye/
Zhu Yun💫: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
Arvan mau nyelidiki Zevana ya🤔🤔
F.T Zira
gak yakin aku🙈
Zhu Yun💫: Aku lebih gak yakin lagi 😆😆😆😆
total 1 replies
Aras Diana
lanjut thor upnya
Zhu Yun💫: Siap kakak 🙏🥰
total 1 replies
Eka Bundanedinar
terimmakasih ya kak arvan berkatmu aksa jd berani cium zevana mngkin lbh krenas cemburu aksa
Zhu Yun💫: hehehehe iya kakak 🤭🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!