Demi mempertahankan kedai roti peninggalan sang ibu, Alexa harus berurusan dengan rumit serta kakunya pria dingin yang menjebak nya dalam sebuah ikatan pertunangan.
Pria yang selalu tampil jutek itu justru perlahan menaruh perasaan karena sifat Alexa yang konyol,ceria, namun juga bijaksana, beberapa trauma masa lalu yang dialami oleh Lucifer justru membuat pria itu semakin tak ingin kehilangan Alexa, sang kekasih palsu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kicau Burung Dalam Benak Alexa!
Langkah kaki Alexa tampak ragu, namun karena Lucifer melingkarkan lengan pada lehernya! gadis itu seketika terhuyung dan berjalan merapat di samping tubuh tinggi tegap Lucifer.
"Tuan, Anda berkunjung?" seorang receptionist berucap ramah sembari menyunggingkan senyum saat berhadapan dengan Lucifer.
"Tentu! aku ingin menikmati suasana senja dengan kicauan burung juga deburan ombak hari ini!"
"Saya mengerti Tuan!"
Apa maksudnya? kicauan burung??? astaga?? apa dia benar-benar ingin berbuat mesum?
Mata Lexa seketika terbelalak, ia terus mencoba untuk melepaskan diri dari belenggu lengan Lucifer, namun kekuatan nya yang tak seberapa membuat Lexa kembali berakhir diam.
"Ini key card untuk kamar Tuan! apa Tuan membawa beberapa perlengkapan seperti koper atau-,"
"Tidak!!! satu-satunya yang kubawa hanya gadis manis ini!! aku ingin sedikit menghibur nya malam ini!" Lucifer berbicara dengan nada yang cukup rendah, senyum simpul juga tampak tersungging di bibirnya.
Lucifer memutar langkah dan seketika meninggalkan sang pekerja hotel dengan tetap menarik Alexa bersamanya.
🧝"Waaah, Tuan Lucifer -, bukankah ini pertama kalinya dia membawa seorang gadis kemari?"
🧑💼"Apa kau sengaja menguping? itu sungguh tindakan yang buruk!"
🧝"Apa salahnya? aku hanya penasaran saat ia terus mendekap leher gadis itu semenjak memasuki lobby."
🧑💼"Sudah lah! lebih baik kau kembali bekerja sekarang!"
🧝"Tapi-, apa mungkin dia sudah tak tertarik dengan sesama jenis seperti yang diberitakan sebelumnya?"
🧑💼"Apa maksudmu, Nesa? Tuan Lucifer -, dia itu pria normal!"
🧝"E-entah lah!! diriku juga jadi sedikit tidak yakin sekarang! lagipula-, apalagi yang akan mereka lakukan jika bukan-,"
🧑💼"Diam lah! jangan mencampuri urusan tamu hotel kita! atau kau ingin berakhir di pecat?"
🧝"Astaga!!! aku hanya ingin membahas perihal desas-desus yang beredar! tak lebih dari itu! sungguh menyebalkan sekali dirimu ini!"
*****
Ayolah Lexa!!! kau harus bisa lepas atau mungkin kabur dari pria brengsek ini!!!!
Lexa terus mencoba melepaskan diri dari Lucifer saat langkah mereka nampak semakin mendekati salah satu ruangan.
Cekleeek,
Pintu terbuka sebelum akhirnya ditutup kembali dengan sempurna oleh telapak tangan kanan Lucifer yang tak kalah berurat.
"Jangan memaki diriku dalam hati!! katakan saja! apa sebenarnya yang kau pikirkan? haaaaaaghh??" jemari itu kini menyentil dahi Alexa hingga gadis itu semakin menampilkan raut wajah masam.
"A-apa?? apa maksudmu Tuan??"
"Tatapan matamu itu-, sungguh jelas terlihat bahwa kau tengah mengumpat dalam hati-, aaaiiiish! sungguh para wanita sangat lah pandai bermuka dua!"
"S-saya?? bermuka dua? apa maksudnya?" Alexa seketika memperhatikan gerak-gerik Lucifer saat pria itu membebaskan dirinya.
"Lupakan saja! aaaaaaggghhhh! aku lelah!" Lucifer tampak mengendorkan dasi, melempar jas hitam ke sembarang arah sebelum akhirnya melempar tubuhnya ke atas ranjang.
Kemeja putih dengan kerah yang acak-acakan membuat Alexa justru membeku, ketampanan Lucifer kini seolah membius nya hingga ia mematung dengan mulut terbuka.
Tuan Lucifer? ternyata dia cukup tampan! tapi kenapa? kenapa dia begitu sulit untuk mendapatkan wanita? apa karena kekayaan nya? atau mungkin-, dia pernah dikecewakan oleh wanita masa lalunya?
"Tak perlu mengeluarkan biji mata mu seperti itu, honey! aku tahu! wajah ku ini memang tampan!!!"
Suara tawa yang begitu renyah dari lisan Lucifer seketika membuat Alexa berbalik badan dengan gugup.
Astaga Alexa!!! apa yang kau lakukan? pria itu memang tampan-, tapi tetap saja! dia tak memiliki rasa belas kasih bahkan pada nenek juga ibu.
****
"Thares! coba kau hubungi pihak kantor! apa Alexa tersesat atau mungkin lupa jalan pulang? kenapa ia tak kembali juga?" Nyonya Brigitta berucap tegas pada sang pelayan senior yang kini berdiri dihadapannya.
"Baik, Nyonya Besar!"
Thares seketika melangkah serta sibuk mengutak-atik telepon rumah.
"Aku sungguh merasa bersalah padanya ibu! kenapa juga diriku membiarkan Lexa membawa sepeda tua itu ke kantor Lucifer? astaga, Tuhan!! tolong lindungi lah calon menantu ku!" raut wajah Madam Levin tak kalah cemas, wanita itu bahkan terus mondar-mandir sembari melayangkan tatapan ke halaman mansion berharap Lexa muncul.
"Apa Lucifer tak juga menjawab panggilan Levina?"
"Ponselnya tidak lagi aktif ibu!" Madam Levin menanggapi pertanyaan sang ibu mertua dengan berkali-kali menghela nafas dalam, dan mencoba untuk menetralisir kekhawatiran.
*****
"Apa sebenarnya maksud Tuan membawa saya kemari?" Lexa melangkah mundur saat Lucifer mendekati nya dengan rambut basah serta handuk yang terlilit di pinggang.
"Kau pikir?? apa yang akan ku lakukan padamu??" tatapan Lucifer yang lagi-lagi nampak sulit untuk di artikan, membuat Alexa hanya mampu mendongak sembari mengagumi paras tampan dari pemimpin Royal Levi'ne.
"T-tuaan! tidak mungkin berbuat yang macam-macam pada saya bukan?"
"Entahlah! diriku sungguh tidak yakin! kau cukup menggoda bagiku, Alexa! apa kau tak menyadari hal itu?"
Tubuh Lexa seketika gemetar namun ia mencoba untuk tetap tenang saat Lucifer memojokkan langkah kakinya, aroma body wash dari tubuh Lucifer yang kini menusuk indra penciuman nya semakin membuat Lexa menelan kasar saliva.
Dada bidang itu? apa kau yakin dia benar-benar tak memiliki ketertarikan pada wanita? bagaimana jika-,
"Mmmmmphh!!!" mata Lexa terpejam, bibir Lucifer yang kini kembali menyapu bibir mungilnya semakin membuat Lexa terpenjara dalam diam.
