NovelToon NovelToon
Harga Diri Yang Terjual

Harga Diri Yang Terjual

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Konflik etika / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / POV Pelakor
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lyn malini

Dengan matanya sendiri menyaksikan bagaimana suaminya memuja setiap jengkal tubuh madunya. Dan mendengar pengakuan menyakitkan dari mulut suaminya .
Akhirnya dia lari demi menyelamatkan sang buah hati dari tangan suami dan mertuanya yang ingin memisahkan mereka.

Ashara Ayudia , terpaksa mendewasakan dirinya dengan berbagai cobaan yang menghadangnya. Bekerja keras pontang panting demi kesembuhan anaknya.

Akhirnya Asha harus rela jadi duri dalam rumah tangga orang lain demi nyawa anaknya.

"Apapun akan aku lakukan asalkan bisa menyelamatkan anakku ,termasuk menjual diriku sendiri.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyn malini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergilah Nia...

Dua minggu Roman di Bandung menjadi hal yang ganjil bagi Ibu Farida. semenjak kejadian tiga tahun lalu Roman menginap paling lama hanya dua sampai tiga hari. Itupun jarang bertegur sapa dengan Ibu Farida.

Namun sekarang Roman seperti sengaja selalu ada di sekitarnya, memperhatikannya dan anehnya selalu bertanya tentang keadaannya. Tapi Ibu Farida masih menahan rasa penasarannya.

Tidak ingin ikut campur urusan keluarga kecil anaknya bukan berarti Ibu Farida tidak peduli. Hanya saja rasa takut kecewa akan tanggapan Roman nantinya membuat Ibu Farida menahan hati.

Biarlah kebenaran itu akan terungkap sendiri. Ibu Farida masih trauma dengan kejadian tiga tahun lalu. Dia tidak ingin menjadi pemicu pertikaian antara anak dan menantunya.

Pagi ini Roman telah berangkat ke kantor Romania Tours dan Travel. Seperti biasa setelah sarapan dia akan menemui sang Bunda di ruang baca. Karena disanalah tempat Ibu Farida mendesain dan membaca. Seperti ruang kerja pada umumnya.

" Tok... Tok... Tok... "

" Masuk. "

" Bunda ,Roman berangkat dulu. " Ucap Roman sembari melangkah mendekati meja kerja Bundanya. Meraih salah satu tangan Ibu Farida menyalami lalu mengecupnya.

" Bunda , jangan terlalu capek .Apa Bunda sudah sarapan ? " Ucapnya kemudian.

" Sudah, Nak. Lagian menggambar tidaklah membuat Bunda capek, jangan khawatir. ? Ibu Farida masih saja meneruskan gambarnya.

" Kenapa Bunda tidak mencari Asisten saja. Cari yang sudah profesional. Roman rasa Butik Bunda masih sanggup membayar gajinya. "

"Tidak semudah itu, Roman. Bunda tidak ingin mengganti Image dan ciri khas Butik .Kalau kita pakai orang lain pasti dia akan membawa khasnya sendiri. Bunda tidak mau itu terjadi. Selagi Bunda hidup, Bunda akan pertahanan itu. "

" Baiklah ,asalkan Bunda tetap sehat dan baik baik saja bagi Roman tidak apa .Tapi tetap jaga diri dan kesehatan Bunda. " Ucap Roman penuh perhatian.

Ibu Farida meletakkan alat tulisnya di atas kertas putih di hadapannya. Matanya menatap dalam ke arah Roman.

" Jangan khawatirkan Bunda. Bunda lebih mengkhawatirkan kamu Roman. Bunda tahu Perusahaan yang disini baik baik saja tapi kenapa kamu disini terlalu lama. Kalau ada masalah dengan istrimu selesai dengan baik, jangan menghindar. Bunda takut jika kamu menunda untuk menyelesaikan masalahmu ,yang ada Bunda nanti terbawa bawa. " Suara Ibu Farida semakin lirih.

" Roman butuh waktu untuk menenangkan diri dulu, Bun. Kalau sudah agak tenang Roman akan kembali menyelesaikan semuanya. " Jawab Roman tanpa mengungkapkan masalahnya.

"Terserah padamu, Nak. Asalkan jangan sampai Nia menuduh Bunda menahanmu disini. " Roman mengangguk dan Ibu Farida kembali meneruskan gambarnya.

" Roman berangkat, Bunda. " Melihat ibunya tidak lagi bicara Roman segera undur diri karena tidak ingin Bundanya mempertanyakan masalahnya. Sementara Ibu Farida menatap sekilas kemudian mengangguk .

Tak sampai sepuluh menit mobil Roman meninggalkan halaman rumah yang luas itu, sebuah mobil mewah Lexus UX 300e berwarna putih memasuki halaman itu. Seorang wanita cantik keluar dengan gaya angkuh dan gurat amarah di wajahnya.

Wanita itu masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Mbak Anik yang sedang mengepel lantai ruang tamu pun terkejut melihat siapa yang datang.

" Mbak Nia...

" Heh , bilang Bunda aku datang dan ada perlu ,cepat !! Ucap tamu tak diundang yang ternyata adalah Nia istri Roman.

" Baik, Mbak. Silakan duduk dulu ya saya panggilkan Ibuk. " Mbak Anik pun segera berlalu .

Nia duduk dengan angkuhnya sembari menumpuk kakinya satu sama lain. Tak lama Ibu Farida muncul bersamaan dengan Mbak Anik . Mbak Anik segera meninggalkan mereka berdua setelah mengumpulkan peralatan perangnya.

" Kamu datang Nia ? Roman baru saja berangkat. " Sapa Ibu Farida sembari menuju sofa singel yang terdekat dengannya.

" Jadi Mas Roman disini ? He... he... aku kocak kacir mencarinya ternyata dia bersembunyi disini. " Ucap Nia tertawa sinis.

" Jadi kamu tidak mengetahui Roman selama ini berada dimana ? Kalian ada masalah ? Tanya Ibu Farida.

" Itu yang ingin aku tanyakan pada Bunda. Apa yang Bunda katakan pada Mas Roman hingga dia pergi kesini selama dua minggu tanpa mengabari aku sebagai istri. " ucap Nia dengan sekali tarikan napasnya .

" Mengatakan apa maksudmu ? " Tanya Ibu Farida dengan mengkerutkan dahinya tidak mengerti.

" Jangan pura pura tidak tahu Bunda. Aku tahu Bunda merasa sakit hati padaku dan ingin menyingkirkan aku segera, iya kan ?! " Nia menegangkan tubuhnya yang tadi bersandar.

" Tentu saja aku sakit hati karena kamu pandai sekali memutar balikan fakta. Tiga tahun lalu aku hanya berniat bertanya padamu baik baik, tapi di depan Roman kamu mengatakan kalau aku menuduhmu."

" Tapi walaupun aku sangat tersakiti tidak ada niatku untuk mengadu domba kalian. Kalau tiba tiba Roman menjauhi mu berarti itu murni kesalahan mu, jangan menyangkut pautkan aku disana. " Ibu Farida bangkit dari duduknya dan hendak beranjak.

" Jangan sok tidak tahu, Bun. Aku sudah berhasil mengurung Mas Roman selama ini dengan cinta. Mana mungkin dia tiba tiba berubah tanpa campur tangan Bunda. Aku tahu niat busuk Bunda sebenarnya. " Tuduhan Nia tak berdasar .

" Tidak ada Ibu yang berniat busuk pada anaknya, Nia ! Selama tiga tahun ini aku diam hanya karena tak ingin merusak kebahagiaan anakku. Tapi jika anakku tidak bahagia , maka aku orang pertama yang akan menyingkirkan duri itu dalam hidupnya. " Ibu Farida masih bicara dengan tenang.

"Mas Roman tidak akan membuangku . Dia cinta mati padaku. Seharusnya Bunda harus tahu diri , Bunda sudah tua dan Mas Roman tidak butuh Bunda lagi. Biarkan kami bahagia. " Balas Nia dengan rasa percaya diri.

" Kalau begitu berbahagialah, aku tidak akan menghalangi kalian . Selesaikan masalah kalian tanpa melibatkan aku di dalamnya. Karena pada dasarnya aku memang tidak tahu menahu apa masalah kalian. Tapi ingat satu hal Nia ! Kebenaran itu akan selalu menang dan kebohongan itu suatu saat nanti pasti akan mengeluarkan aroma busuknya hingga terendus . Maka berhati hatilah, jika Roman sudah mengetahuinya jangan harap cinta yang kamu agung agungkan itu mampu meredam amarahnya. "

Ibu Farida meninggalkan Nia di ruang tamu, namun baru dua langkah berjalan Ibu Farida terhenti oleh teriakan Nia dengan penuh amarah.

" Aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi. Lihat saja nanti akan aku buat Bunda hidup dalam sunyi hingga meregang nyawa ! "

" Niaaa !!!

Suara bariton itu menggelegar memenuhi seluruh ruangan . Roman tiba tiba muncul di rongga pintu dengan muka yang merah padam. Terlihat rahangnya mengerat dengan napas yang memburu.

" Ma...Mas, kamu disini ? Aku merindukanmu. " Nia segera menutupi rasa gugupnya dengan suara manjanya .Berjalan cepat menuju Roman dan langsung memeluknya.

Namun pelukan itu tak berbalas . Roman hanya diam menatap Bunda dengan penuh iba. Dapat Roman lihat raut wajah lelah dan kecewa dari tatapan sendu Bundanya.

" Mas, kenapa pergi tidak memberi tahu terlebih dahulu padaku. Handphone mu juga tidak aktif, aku susah payah mencarimu tapi...

" Pergilah dari sini ! " Bukan Roman tapi Ibu Farida yang sudah sangat muak dengan tingkah menantunya .

" Lihatlah Sayang, Bunda masih saja tidak bisa menerima ku padahal aku dengan ikhlas datang kemari menemuinya . Bunda begitu membenciku, Mas !" Rengek Nia manja dan seperti orang yang paling menderita.

" Cukup !! Pergilah dari sini dan jangan pernah datang jika hanya untuk mengganggu ketenanganku . Roman... Bawa istrimu pergi dari sini ." Ucap Ibu Farida dengan suara yang gemetar menahan amarahnya.

" Bunda, kenapa Bunda begitu membenciku ? Apa salah jika aku mencintai Mas Roman. Jika itu salah aku minta maaf karena aku tidak bisa hidup tanpanya. " Nia masih saja bersandiwara dengan suara yang lembut dan memelas.

" Stop Nia ,pergilah ! Kembali ke Jakarta hari ini juga. " Suara Roman terdengar datar tapi begitu dingin. Ada amarah yang begitu kentara. Nia yang belum pernah melihat sikap Roman yang menakutkan seperti ini menjadi merinding .

" Tapi Mas, aku datang untuk mencarimu masak diusir begini sih ! Aku tidak bisa tidur beberapa hari ini karena memikirkan mu, Mas. " Nia masih berusaha untuk merayu Roman.

Ibu Farida yang sudah tidak tahan akhirnya berlalu dari tempat itu .Rasa kecewanya terhadap anaknya kembali merasuki hatinya. Ibu Farida berpikir Roman pasti akan luluh oleh rayuan manja istrinya seperti tiga tahun yang lalu.

Dari pada tersakiti lagi Ibu Farida memilih untuk menjauh lebih dulu. Nia memang pandai berkamuflase. Dalam waktu beberapa detik dia mampu mengubah mimik wajahnya.

Sementara di ruang tamu...

" Pergilah Nia ,aku sibuk disini jangan ganggu dulu. Kembalilah ,tunggu aku di rumah. "

"Sampai kapan, Mas ? Tidak biasanya seperti ini. Pasti Bunda mulai memfitnah ku lagi, iya kan ? "

"Cukup Nia ,jangan bawa bawa Bunda dalam masalah ini. Aku yang ingin tenang disini sementara waktu. Jadi pergilah... !" Suara tegas itu tidak lagi lembut seperti biasanya.

" Mas, aku merindukan mu ." Lagi lagi rengekan manja Nia mencoba menaklukkan Roman. Nia tahu betul kalau Roman tidak bisa marah jika dia mengeluarkan suara manjanya.

Tapi tanpa Nia sadari situasi kali ini telah merubah segalanya. Jelas Roman mendengar semua percakapan antara Bunda dan Nia. Dia kembali ke rumah karena berkasnya tertinggal di meja sofa ruang tengah.

Tak disangka dia melihat Mobil Nia terparkir di depan garasi. Roman memarkirkan mobilnya di luar pagar lalu bergegas menuju pintu masuk. Langkahnya terhenti ketika mendengar pembicaraan di ruang tamu dan Roman memilih untuk menguping .

"Pergilah Nia ,selagi aku bicara baik baik ." Roman sudah mulai muak dengan semua tingkah Nia .Sementara Nia tidak patah arang dengan penolakan Roman.

" Maas , kenapa tiba tiba berubah begini. Apa kamu sudah tidak mencin... " Nia yang hendak memeluk Roman terhenti oleh sebuah bentakan.

" Berhentilah bersandiwara !! Aku masih berusaha menahan diri agar tidak menyakitimu. Pergilah sebelum aku mengeluarkan kata kata yang tidak ingin kau dengar. " Sarkas Roman dengan tatapan menajam.

Nia berpikir Roman hanya terpengaruh oleh hasutan mertuanya. Dia kembali mendekati Roman dengan wajah sedih dan mata yang berkaca kaca.

" Mas, aku mohon jangan dengarkan Bunda, Bunda benci padaku dan dia berusaha untuk memisahkan kita. Bunda...

"Hentikan.... hentikan..... hentikan... !!!

Roman berteriak mengerikan sembari memukul dinding disetiap ucapan yang keluar dari mulutnya. Melampiaskan amarahnya pada tembok tak bersalah itu agar tangannya tidak melukai wanita yang dia cintainya itu. Sementara Nia mundur beberapa langkah dengan tubuh yang gemetaran .

" Aku bilang hentikan !! Roman menatap Nia dengan amarah yang menakutkan. " Jangan pernah menyalahkan Bunda. Aku sudah tahu semuanya dan sekarang pergi dan tunggu , kau mengerti... !! Lagi lagi suara Roman menggelegar.

Tanpa berpikir lagi Nia segera meraih tas cantiknya di atas meja lalu bergegas meninggalkan ruangan itu. Air mata pura puranya telah berganti dengan air mata ketakutan. Dengan tubuh yang masih bergetar Nia memasuki mobilnya dan pergi.

Roman masih setia berdiri di ruang tamu dengan menyandar ke dinding sembari meremas rambutnya. Jujur dia masih sangat mencintai Nia ,tapi yang dilakukan Nia terhadap Bunda juga kebohongan yang Nia tutupi sangat melukainya .

Rasa bersalahnya pada Bundanya semakin besar. Roman bisa saja pergi membawa Nia tadi, tapi dia tidak ingin Bundanya merasa ditinggalkan lagi. Roman ingin memperbaiki kesalahan yang pernah dia lakukan.

Setelah mengatur napasnya kembali Roman melangkah ke ruang tengah untuk mengambil berkas yang tertinggal. Tapi sebelumnya Roman mencari Mbak Anik untuk menitipkan dan menjaga Bundanya, karena Roman tahu kondisi Ibu Farida dalam keadaan tertekan saat ini. Setelah itu barulah dia pergi meninggalkan rumah.

...****************...

Jangan lupa mainkan jarinya ya

like 👍

Love 💖

vote 🌺

And comment😄

Love you all 💖

1
mahira
Luar biasa
Fitra Briana
sm2 mbk,, sy jg mewek trus,, ceritanya bnr2 menguras ht n air mata,, sy suka bgt ceritanya thor/Smile/
Gina Safitri
Luar biasa
Salsa Sal
novel yang keren thor, nyesek luar biasa, ikut terhanyut dg ceritanya, salut buat authornya /Heart/
Rahma Putri
aku udah baca 2kali tapi suka dengan ceritanya
Salsa Sal
cerita y dari awal sudah nyesek banget, semoga Asha menemukan kebahagiaan y ya thor....
Wiedya Stuti
Luar biasa
Ledy Gumay
Lumayan
Nanik Lestyawati
😍😍😍😍
Nancy Nurwezia
Luar biasa
Eko Nur Yanto
mantap thor Lanjutkan
Nancy Nurwezia
jahatnya Kamila.. ular kepala dua.. pura2 baik ternyata nusuk dari dalam..
Riffa
setiap baca novel yg poligami kok ikut nyeseek yaa🥲
Anonymous
ok
Eko Nur Yanto
Lumayan
Bunda
😭😭😭😭😭😭
Bunda
Luar biasa
Bunda
mampir Thor🙏🏻
Anthy Syahrianti Saleng
bagus ceritanya, banyak mengandung bawang 😭😭
Wahyunni Winarto
haduhhh pemeran laki² nya red flag semuaaa🫠🫠🫠
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!