NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Gadis Desa.

Menikah Dengan Gadis Desa.

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Tidak ingin menikah dengan pria yang usianya hampir dua kali lipat dengan usianya, Lisnawati atau gadis yang akrab di sapa Lilis memilih melarikan diri dari kampung halamannya. dan siapa sangka di saat tengah melarikan diri ke kota ia justru tertabrak mobil yang dikendarai oleh seorang pemuda kota yang tengah patah hati akibat ditinggal menikah oleh sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nasehat seorang sahabat.

Setelah kepergian Tari bersama seorang teman perempuannya, Mama Vivi kembali ke tempat duduknya semula. Sebelum menjatuhkan bobotnya di kursi, mama Vivi melirik pada teman arisannya yang tadi sempat melontarkan pernyataan yang sengaja ingin merendahkan menantunya, hingga membuat wajah wanita itu berubah pias.

Dari lirikan mama Vivi seolah mengisyaratkan apakah seperti itu sikap yang patut dibanggakan dari gadis metropolitan??? seolah dirinya lebih segala-galanya dari orang lain sehingga dengan mudahnya merendahkan harga diri orang lain.

**

Tak henti-hentinya Tari merutuki kebodohannya, bagaimana ia bisa melupakan keberadaan ibunya Shaka di sana hingga mulutnya begitu kasar memarahi pelayan resto.

Tari kembali kesal ketika memperhatikan noda saos spaghetti yang mengotori kemeja satin yang dikenakannya.

"Mau balik dulu, nggak???." tanya Lika sembari melirik Tari yang membersihkan kemejanya dengan tisu.

"Nggak perlu, lanjut aja. Nanti gue mampir beli kemeja baru." jawab Tari. Lika mengiyakan tanpa protes, karena memang jarak antara apartemen Tari dan lokasi mereka saat ini lumayan jauh, butuh waktu sekitar empat puluh menit untuk tiba di sana.

"Untuk sementara Lo pake kemeja Gue dulu, ada di jok belakang!!." saran Lika.

"Kenapa Lo nggak bilang dari tadi sih kalo punya kemeja cadangan di mobil." dumel Tari. Lika hanya menghela napas mendengarnya.

Daripada memancing perdebatan, Lika memilih tak merespon omongan sahabatnya itu, memandang lurus ke depan.

Ditempat yang berbeda, Shaka justru sedang dilema dalam memilih universitas yang cocok untuk sang istri. Ya, sesuai dengan janjinya sebelum menikah, Shaka Ingin istrinya kembali melanjutkan pendidikannya. Sebenarnya meski Lilis tidak kuliah sekalipun Shaka sama sekali tidak mempermasalahkannya, Toh setelah mendapat gelarnya, Shaka akan meminta istrinya tetap fokus pada rumah tangga mereka tanpa harus sibuk bekerja. Tujuan utama Shaka meminta sang istri melanjutkan kuliah hanya agar istrinya itu tidak merasa minder dengan pendidikannya yang hanya tamatan SMA, terlebih dihadapan mantan kekasihnya, Tari.

"Mas sudah memilih kampus yang cocok untuk kamu. Besok kita sama-sama ke sana." ujar Shaka setelah mendapatkan universitas yang menurutnya paling pas untuk istrinya.

"Apa alasan mas sampai memilih kampus itu untukku???." tanya Lilis setelah mendengar Shaka menyebut nama salah satu universitas di ibukota.

"Alasan pertama karena rektor di kampus itu adalah sahabat baik papa. dan alasan yang kedua, mas hanya menjaga satu kemungkinan yang bisa saja terjadi ke depannya nanti."

"Maksudnya ??." kening Lilis mengeryit, pertanda tak sepenuhnya paham dengan maksud dari alasan kedua Shaka tersebut.

Shaka jadi gemas sendiri melihat kebingungan di wajah cantik Istrinya itu. ia menatap lekat manik mata indah istrinya, yang tengah duduk berdampingan dengannya di sofa kamar. "Maksud mas, kamu bukan lagi gadis bebas, tetapi wanita yang sudah bersuami. Jadi, Jika suatu waktu kamu hamil, tidak perlu khawatir di deportasi dari kampus karena salah satu kebijakan di kampus tersebut memberi kesempatan kepada siapapun yang ingin melanjutkan pendidikan, termasuk ibu hamil sekalipun."

Lilis tertegun mendengar penjelasan Shaka, ia tidak menyangka suaminya itu sudah berpikir sampai sejauh itu.

"Kenapa sikap kamu manis banget sama aku, mas??? Jika kamu terus bersikap seperti ini maka jangan salahkan aku jika aku ingin terus bersamamu, tak peduli jika mantan kekasihmu itu berusaha menarik perhatian kamu kembali, aku akan tetap berjuang karena sekarang kamu adalah suamiku." batin Lilis.

"Di ajak ngomong kok malah ngelamun sih???." Shaka mengelus dagu Lilis dengan ibu jarinya dengan jarak yang cukup dekat. manik mata hitam Shaka berhasil membuat jantung Lilis berdegup kencang, seumur hidup baru kali ia merasakan hal semacam itu kepada seorang pria.

Entah terbawa suasana atau bagaimana, Lilis seperti tanpa sadar membawa diri ke dalam pelukan Shaka. Meski semalam mereka sudah menyatu sebagai suami istri yang sesungguhnya, namun Shaka masih tidak menduga istrinya itu akan berinisiatif memeluknya terlebih dahulu seperti saat ini.

Shaka mengulum senyum dibuatnya.

Sepersekian detik kemudian, kesadaran Lilis kembali sehingga kedua bola matanya membulat dengan sempurna. "Apa yang aku lakukan??? Bisa-bisanya aku duluan yang meluk mas Shaka kayak gini, bisa di sangka ganjen aku sama mas Shaka kalau kayak begini???." tubuh Lilis serasa membeku di dalam pelukan Shaka. Bernapas saja rasanya Lilis merasa malu, karena tindakannya itu.

"Mas ini suami kamu bukannya mumi, jadi nggak perlu setegang itu juga kali, sayang!!!." tukas Shaka sembari menahan senyumnya agar tidak sampai pecah, seakan paham dengan apa yang kini dirasakan oleh istrinya.

Shaka melerai pelukannya untuk memberi jarak, agar dapat menatap wajah cantik Lilis yang tertunduk malu. "Semalam kita sudah melakukan sesuatu yang lebih dari ini, terus kenapa hanya sekedar meluk mas saja kamu masih malu, hm???." raut wajah Shaka berubah serius, meski suaranya terdengar begitu lembut.

"Maaf..." ucap Lilis dengan raut wajah yang nampak menggemaskan di mata Shaka.

"Ya tuhan....siapa sangka gadis yang awalnya aku anggap udik kini justru membuatku tak ingin jauh-jauh darinya." batin Shaka menatap wajah Lilis yang tertunduk.

**

Keesokan paginya, Shaka telah bersiap hendak mengantarkan Lilis mendatangi salah satu universitas swasta, setelah semalam telah mengikuti prosedur pendaftaran secara online. karena jarak antara rumah orang tuanya ke kampus tersebut hanya kisaran dua kilo meter, dalam waktu dua puluh menit mobil Shaka pun memasuki pelataran kampus.

Seperti sebelumnya, setelah menikah Shaka selalu menunjukkan sikap manis pada istrinya termasuk membukakan pintu mobil untuk Lilis. Walau menurut Lilis sikap suaminya itu sedikit berlebihan bagi dirinya yang notabenenya gadis mandiri, namun Lilis tidak menolak perlakuan manis Shaka, ia justru merasa bahagia.

Shaka menggenggam tangan Lilis sebelum mereka melangkah meninggalkan area parkiran kampus. Dan siapa sangka ada dua pasang mata yang tengah memperhatikan interaksi keduanya.

Lika hanya bisa menghela napas panjang melihat Tari mengepalkan kedua tangannya, geram. Siapa sangka kedatangannya di kampus untuk bertemu dengan teman lamanya justru mendapatkan pemandangan menyebalkan seperti itu.

"Ada baiknya Lo lupain aja niat Lo buat merebut Shaka dari istrinya, Tar!!!." kalimat Lika berhasil memancing kerutan halus di kening Tari.

"Sebenarnya Lo sahabat gue apa bukan sih???." pertanyaan menohok di lontarkan Tari pada Lika. Tari kesal bukan main dengan ucapan Lika yang menurutnya justru menyurutkan semangatnya.

"Justru karena gue sahabat Lo makanya gue bilang begitu ke elo, Tar. walau pada akhirnya Lo berhasil memprovokasi gadis itu buat ninggalin Shaka, apa Lo yakin perasaan Shaka terhadap Elo masih sama???." sebagai sahabat Lika merasa perlu menasehati Tari agar tidak berbuat jahat hanya demi ambisinya mendapatkan Shaka, yang belum tentu masih memiliki perasaan yang sama terhadapnya.

"Jangan membohongi diri sendiri, Tar !!! Gue yakin Lo kenal banget sama sikap dan watak Shaka." imbuh Lika.

"Apa maksud Lo???." dengan mata memicing Tari menatap Lika yang duduk di bangku kemudi.

"Gue yakin Lo udah paham dengan maksud gue, Tar, dari tatapan Shaka terlihat jelas kalo dia sayang banget sama istrinya. Jadi percuma Lo buang-buang waktu untuk mengejar sesuatu yang sampai kapanpun nggak akan pernah Lo dapetin lagi." satu bukti atas rasa sayang lika pada Tari sebagai sahabatnya adalah dengan menyadarkan Tari jika kini hati dan cinta Shaka telah berpaling darinya.

1
Eva Maulia
lagii
Badelan
bisa kena tikung nih shaka
Nofita Sari
bagus
Ani
😃😃😃😃😃😃😃 bahagianya diriku melihat dirimu terkalahkan oleh gadis desa.. menantu mama Vivi harus strong lah. dan gak plin plan
secret
good lika, sahabat yg baik
s n d i
jadi bucin kan shaka
Ani
bukan istirahat tapi tuan mu lagi olahraga biar cepat dapet momongan 😊😊😊😊😊
Selvia: 😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅
total 1 replies
secret
next Thor 💪🏻
Selvia: 💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪
total 1 replies
dalen maharini
Lanjuuut yg byk! thor
KOPKAR 3G
seru
Lovely_88
Biar berjalan'y waktu Shaka bs ngebuktiin cinta'y ama lilis dan kesetiaan'y jgn sampai ada pelakor2 y thor
secret
baguuss, semangat thoorrr
secret
geramnya sm si taro
Lovely_88
Shaka harus ngeyakinin perasaan'y tulus jg cinta ama lilis donk kalau mau lilis percaya g ragu2.
Fadhil
mantap shaka tunjukan keseriusan kamu/Good//Good//Good/
secret
next thor, semangat
Fadhil
sabar lis es balok pasti akan mencair
Marlina Armaghan
lanjut thor
Ani
semoga ibunya Tari lebih bijak dengan melaporkan niat jahat dari suami dan anaknya 😥😥😥😥😥
Marlina Armaghan
sweet banget shaka..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!