Menceritakan kisah seorang gadis bernama Sasa gadis mandiri dan penyendiri yang mempunyai trauma besar dalam hidup, gadis ini hidup sebatang kara.Suatu hari terjadi tragedi yang mengerikan merenggut hal paling berharga dalam hidupnya,ketika Sasa hampir menyerah dengan hidupnya
untungnya dia bertemu dengan teman lamanya Arya.
Usaha mencari bukti untuk meminta pertanggungjawaban sia sia?
Akankah Sasa dan Arya mampu membuktikan pihak yang bersalah atau tetap bungkam ditelan gelapnya Kekuasaan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liaafidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekuasaan
Sesampainya dirumah Arya membuka amplop cokelat yang diberikan oleh wanita tadi.
Ketika amplop tersebut dibuka terdapat 7 foto laki laki dan perempuan.
"Ini foto yang sama?"
"Iya sama dengan punya Sasa waktu itu"
Setelah menyadari itu Arya bergegas mencari foto-foto yang ditemukannya diapartemen Sasa.
"Kan sama,ini sama!jadi si berengsek itu benar-benar pelakunya?!"kata Arya sambil meremas foto mereka.
Setelah menemukan petunjuk yang penting itu Arya menempelkan foto ketujuh orang itu.
Ada perbedaan dari petunjuk yang diberikan Sasa dan wanita misterius.
Foto yang ditinggalkan Sasa terdapat nama bahkan usia pelaku tampaknya Sasa sudah melakukan penyelidikan sendiri tanpa melibatkan Arya.
Dengan membaca tulisan dibelakang foto tersebut Arya mengetahui tujuh identitas orang yang berkerja sama menghancurkan hidup Sasa,yaitu Riki,Cindy,Tomi,Aditya,Dion,Luna dan Namira yang masing masing dari mereka berusia 18 tahun.
Arya yang sudah terlanjur marah dan emosi memutuskan datang ke hotel Shinning untuk mencari keberadaan Riki,dia tahu Riki ada kaitannya dengan hotel Shinning,sebab saat mencari bukti mengenai pemerkosaan yang dialami Sasa,Riki ada di hotel itu dan bahkan Riki mengizinkan Arya memasuki ruang CCTV yang bersifat rahasia itu mencurigakan menurut Arya.
"Si brengsek itu pasti ada di hotel Shinning"kata Arya sambil mengenakan jaketnya.
...****************...
Setelah beberapa saat Arya sampai dihotel Shinning.
"Panggil Riki,panggil Riki sekarang!"kata Arya kepada pegawai resepsionis hotel.
"Permisi mas maaf, ada apa ya?"kata pegawai resepsionis hotel
"Panggil Riki,dia pasti dini sekarang!"kata Arya membentak
"Maaf mas,Tuan Riki tidak bisa ditemui seenaknya,dan beliau sedang tidak disini sekarang"jawab pegawai tersebut.
"Si brengsek itu orang jahat,dia sudah memperkosa teman saya,keluar lo Riki sialan Lo!!"teriak Arya.
"Mas kalau terus seperti ini akan saya panggilkan satpam"kata pegawai tersebut mengancam.
"Riki keluar Lo brengsek!"kata Arya tak mempedulikan ancaman pegawai tadi
"Pak masuk sekarang,tolong keluarkan pengacau disini"kata resepsionis memberi arahan
Seketika Arya langsung dipaksa keluar oleh dua satpam yang memiliki badan besar dan berotot.
"Gue gak mau lepasin gue,Riki keluar Lo brengsek"kata Arya sambil terus mencoba memberontak melepaskan diri.
"Ada apa ini!! Kenapa rame rame gini?!"kata seseorang yang keluar dari lift bersama enam orang yang mengikuti dibelakangnya.
Seketika pegawai disana menunduk kepada ketujuh orang tersebut.
"Maaf tuan muda,ada orang yang membuat keributan dan memaksa masuk"kata pegawai resepsionis hotel sambil menunduk gemetaran.
"Riki brengsek lo yang udah perkosa Sasa kan, lo dan kacung-kacung lo itu yang udah buat Sasa meninggal" kata Arya sambil berteriak dan membuat orang yang sedang beraktifitas dilobi hotel melihat kearah mereka.
Riki yang sangat mempedulikan. Soal harga dirinya mulai terganggu dengan tindakan Arya.
"lo sini"kata Riki sambil menunjuk salah satu satpam yang sedang memegangi lengan Arya.
"S-saya?" tanya satpam tersebut dengan gemetaran
Riki tak menjawab dan hanya melihat kearah satpam tersebut,Satpam yang sudah mengetahui sifat Riki segera datang menghampiri Riki sambil menunduk.
Riki membisikan sesuatu kepada satpam tersebut,setelah itu Arya diseret ke dalam lift dan ketika Arya melihat satpam tersebut menekan tujuan lantai paling atas.
...****************...
Setelah sampai di lantai tersebut,Arya sedikit tercengang karena kemewahan dan kembali tersadar dan menggelengkan kepala,setelah sampai disalah satu ruangan Arya diikat tangan dan kakinya dan dudukkan dilantai.
Setelah itu para satpam keluar dan masuk tujuh orang tadi.
"Lo siapa?"tanya salah satu pria tersebut
Arya tak menjawab,bukan karena takut atau tak mengenal mereka,Arya sudah mengingat semua nama dan wajah orang yang menghancurkan hidup Sasa.
"Lo nggak denger Riki tanya?" kata Tomi.
"Kalau ditanya itu dijawab"kata Tomi sambil menendang tubuh Arya yang sudah meringkuk kesakitan.
"Tom udah Tom"Kata Riki
"Ngapain lo kesini? Lo ada hubungan apa sama Sasa?"kata Riki pada Arya.
"Gua bakal bunuh Lo, gue bakal balaskan dendam Sasa ke Lo dan kacung kacung lo itu"jawab Arya sambil memperbaiki posisi duduknya.
"Lo bisa apa?orang rendahan kayak Lo punya apa?"kata Aditya meremehkan Arya.
"Gue bakal hancurin hidup Lo semua"kata Arya.
"Lo dengerin gue"kata Riki sambi berdiri mendekat ke arah Arya dan memegang segelas minuman dengan es didalamnya.
Arya tak menjawab dan hanya melihat Riki dengan tatapan tajam dan menusuk.
"Gue suka tatapan lo"kata Riki tertawa.
"Dengerin gue,bukannya Sasa mati karena Lo?"kata Riki
"Nggak sialan Lo dan kacung lo yang udah membunuh Sasa"kata Arya emosi.
"Sasa itu mati karena Lo Arya,ketidakpercayaan Lo terhadap Sasa yang menyebabkan Sasa meninggal,coba kalau waktu itu Lo percaya sama Sasa apa mungkin dia bunuh diri? Dia bahkan bunuh diri di depan Lo,dia bunuh diri karena Lo,dan mati juga karena Lo!"kata Riki sambil tersenyum kearah Arya.
Kalimat tersebut mampu membuat Arya seakan tersihir dan membuat rasa bersalahnya tumbuh kembali.
"Emang kita dari awal nggak salah,ini semua salah Lo"kata Aditya
Arya segera berdiri setelah ikatan kakinya terbuka,dia hendak menyerang Riki.
Saat Arya berlari kearah Riki Arya dipukul kepalanya dari belakang menggunakan stik golf.
Seketika Arya pingsan dan kakinya sudah kembali diikat.Setelah sadar dari pingsan Arya mendengar suara Dion ,Arya berusaha membuka matanya.
"Pukulin dia tapi jangan sampai mati"kata pria tersebut.
"Siap bos"jawab seorang pria berbadan besar dihadapan Arya.
Arya didudukkan dengan posisi kaki menekuk dan dipukuli sampai babak belur, dengan tidak mempunyai belas kasihan ketujuh orang tadi malah meminum minuman diatas meja dan tertawa melihat Arya dipukuli.
"Cheers!"kata salah satu wanita.
"Cheers!!"jawab keenam lainnya sambil mendentingkan gelas.
"Makasih tontonan nya Dion"kata salah satu wanita tadi
Arya yang masih setengah sadar melihat mereka semua bersuka cita,Arya masih mencoba merangkak bangun tapi tak berhasil dan terus dipukuli.Pandangan Arya mulai buram dan akhirnya dia pingsan.
...****************...
Ketik Arya membuka mata,dia sudah berada diluar hotel Shinning,Arya mencoba bangun sambil berpegangan pada tembok.Arya merasa tubuhnya remuk,Arya tetap berusaha bangun dan kembali masuk kedalam hotel Shinning hingga salah satu satpam menghentikannya.
"Kamu mau kemana?" tanya satpam tersebut.
"Saya mau menemui Riki, lepaskan saya"kata Arya memaksa terus masuk.
"Kamu bisa mati kalau terus begini,lebih baik kamu pulang"kata satpam tersebut.
"Nggak saya nggak mau pulang biarin saya bertemu dengan si brengsek Riki"kata Arya
"Kamu pergi dari sini"kata satpam mendorong tubuh Arya yang sudah babak belur.
Arya yang sudah merasa tak mampu melawan lagi akhirnya memutuskan untuk pergi dari hotel Shinning.
