Shafira Sakina Mecca. Gadis cantik, yang baru berumur dua puluh satu tahun. Harus menerima perjodohan dengan pemuda bernama Zayn Athalla yang sudah berumur dua puluh lima tahun.
"Fira, aku tidak menyukai wanita seperti mu, karena yang pantas bersanding denganku hanya para gadis seksi dan menggoda. Bukan serba tertutup seperti mu." ucap Zayn begitu melihat Fira masuk kedalam kamar pengantin mereka. Yaitu di kediaman orang tua Zayn.
"Astaghfirullah, Mas! Kamu---"
"Besok kita akan pindah ke rumah pribadiku, kau tidak boleh ikut campur urusanku, karena pernikahan ini hanya untuk sementara." sela pemuda itu yang benar-benar ingin melampiaskan amarahnya pada sang istri.
Gara-garanya Fira menerima perjodohan mereka. Padahal dia sendiri saja juga tidak bisa menolaknya.
Lalu akan seperti apa kisah rumah tangga mereka? Sanggupkah Fira hidup bersama suaminya yang merupakan Casanova? Apalagi mantan kekasih suaminya hadir kembali dan ingin mengajak Zayn hidup bersama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingin Cepat Pulang.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
...... HAPPY READING... ......
.
.
Setibanya di perusahaan. Zayn yang galau langsung masuk ke gedung milik keluarganya. Saat melewati para karyawan pemuda itu tidak ada menoleh sama sekali. Sebab saat ini suasana hatinya lagi tidak baik-baik saja.
Belum bertemu dengan Manda. Namun, Zayn sudah kesal tidak karuan. Akan tetapi semua kekesalan itu mulai hilang secara perlahan setelah Zayn mengigat sang istri.
Ting!
Suara pintu lift terbuka lebar. Lalu pemuda itu berjalan kearah ruangannya.
"Selamat pagi, Pak," sapa sekertaris Zayn yang sudah duduk di meja kerjanya. Pemuda tersebut tidak memiliki sekertaris pribadi. Jadi semuanya selalu dikerjakan sendiri.
"Iya, pagi juga. Tolong bacakan apa saja jadwal pekerjaan Saya hari ini," ucap Zayn sebelum masuk kedalam ruangan kerjanya.
"Baik, Pak. Tunggu lima menit lagi karena Saya sedang mengirim email dari bagian staf lapangan," jawab si Sekertaris yang bernama Erna. Umurnya sekitar dua puluh delapan tahun.
Zayn tidak bicara lagi dan langsung masuk kedalam ruangannya. Sungguh ini sangat membuatnya merasa tidak nyaman.
Ttttddd!
Ttttddd!
📱 Aksa : "Iya, ada apa? Setelah pergi dari pesta kemaren malam. Lalu kau baru menghubungi ku," ucap Aksa saat mengangkat panggilan dari Zayn.
📱 Zayn: "Apakah kamu sibuk?" tanya pemuda itu yang tidak menghiraukan ocehan Aksa. Sebab Zayn juga merasa bersalah tidak mau membalas pesan saat Aksa bertanya, apakah gadis cantik yang terluka adalah istrinya atau bukan.
📱 Aksa : "Ada apa? Apakah kau mau cerita para ja lang mu? Atau tentang istrimu?"
📱 Zayn : "Hey... aku lagi pusing. Jika kamu ada waktu tolong ke perusahaan saat jam makan siang," seru Zayn karena Aksa malah mencibirnya.
📱 Aksa : "Baiklah! Nanti aku lihat dulu agendaku. jawab Aksa yang ingin menanyakan perihal Shafira juga. Meskipun Hanif sudah menjelaskan bahwa Fira adalah saudara jauh Zayn. Tetap saja pemuda tersebut mau menanyakan kebenaran nya secara langsung.
Ceklek!
Suara pintu yang terbuka oleh Erna membuat Zayn menoleh kearah pintu masuk. Namun, dia hanya menoleh saja karena saat ini lagi berbicara bersama sahabatnya.
📱 Aksa : "Zayn, aku akan datang ke perusahan mu. Namun, kau harus menjelaskan siapa gadis kemaren malam. Aku dengar dari Pak Handoko kau menyeret pelaku yang melempar botolnya kejalur hukum," ujar Aksa.
📱 Zayn :"Iya, nanti aku akan menceritakannya padamu. Tapi kamu juga harus mendengarkan saat aku menceritakan sesuatu padamu,"
📱 Aksa : "Oke, tidak masalah! Nanti setelah Zuhur aku akan datang ke sana,"
📱 Zayn : "Iya, aku tunggu. Awas jangan sampai lupa. Sudah dulu, ya. Aku harus bekerja dulu," sebelum Aksa menjawab Zayn telah memutuskan sambungannya secara sepihak.
"Erna, bacakan saja," ucapnya pada sang sekertaris yang telah berdiri dihadapannya.
"Hari ini Anda tidak ada rapat di luar perusahaan. Namun, ada beberapa dokumen yang harus diperiksa hari ini dan ditanda tangani," jawab wanita itu sambil menatap pada iPad khusus untuk memeriksa pekerjaan sang bos.
"Oke, jika begitu ambilkan semua berkas yang harus Saya tanda tangani, dan periksa. Segeralah anatar ke sini selagi masih pagi,"
"Baiklah, Pak. Saya akan siapkan dulu agar tidak ada data yang tertinggal," jawab Erna telah selesai membacakan agenda untuk sang bos.
"Huh!" Zayn menghela nafas dalam-dalam lalu ia hembuskan dengan perlahan. "Fira sudah sarapan apa belum, ya? Kenapa tadi aku pakai acara meningal dia yang belum sarapan," keluh Zayn yang menyesal tidak sarapan dulu bersama istrinya.
Saat dia masih memikirkan Fira. Erna si sekertaris sudah datang membawa beberapa dokumen untuk ia periksa.
"Pak, ini berkas-berkasnya," ucap wanita itu langsung meletakan di atas meja kerja Zayn
"Iya, terima kasih. Sama satu lagi. Tolong carikan Saya sarapan pagi," titah Zayn yang langsung membuka dokumen tersebut karena ingin pekerjaannya cepat selesai. Soalnya. Tiba-tiba saja pikiran Zayn ingin segera pulang.
"Baik, Pak. Kalau begitu Saya permisi dulu untuk mencari sarapan buat Anda," pamit Erna tidak ingin Zayn tiba-tiba marah karena lambat saat menjalankan perintah dari bos nya.
... BERSAMBUNG... ...
krna klu nabila sama Sean dia bisa membimbing sean, seperti safira bisa membimbing zayn 😁🙏🙏