NovelToon NovelToon
Rewrite You!

Rewrite You!

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / mengubah sejarah / Angst / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Milady El

Dengan perasan sedih yang masih tersisa dan melebamkan jiwa, aku membuka mataku. Menyaksikan sebuah kamar putih mewah yang berhiaskan ukiran-ukiran indah. Selimut ini terasa tebal dan lembut. Ini bukanlah kamarku...
Aku memutuskan untuk bangkit dan berdiri mengamati sekitar. Cermin? Siapa gadis cantik yang ada di cermin itu? Apa itu....
AKU?

Aku berpindah masa ke masa lalu yang ada di buku sejarah yang telah ku baca. Dewa Vattarius mungkin telah memberikanku kesempatan untuk menyelamatkan Clyde, sosok penjahat yang hidup dengan sangat menyedihkan. Aku akan menarik Clyde keluar dari kegelapan itu dengan menjadi apa yang ia cari seumur hidupnya.

Tapi, mengapa Dewa Vattarius seperti mengirimku ke masa ini untuk menjadi luka Clyde yang baru lagi? Apa yang sebenarnya Dewa Vattarius inginkan dari kisah ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Milady El, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Seni Mempertahankan Hidup

Di dalam sebuah terowongan irigasi air limbah kota yang bau, kotor dan bahkan ditinggali dengan para tikus yang sangat menjijikan, seorang remaja bertemu dengan seorang pria dewasa. Pria dewasa tersebut memberikannya suatu barang yang ditutupi oleh kain dengan rapat. Si pria dewasa merasa was-was dan terus melihat ke sekitar saat si remaja itu memerika barang yang diberikan olehnya. Untuk seorang remaja pria yang tumbuh sendirian dalam kegelapan, tentu tidak banyak hal yang bisa ia lakukan di dunia ini.

“Apa ini semua? Apakah ini bahkan masih layak?” Tanya si remaja pria dengan nada bicara yang menunjukkan ketidak sukaannya pada apa yang dia lihat tersebut.

“Jika kamu tidak menyukai ini juga tak masalah bagiku. Ada banyak orang rendahan lainnya yang mau dan lebih bisa bersyukur dari pada kamu.” Tegas si pria dewasa sembari merebut barangnya dari si remaja yang ada di hadapannya.itu dan berjalan pergi meninggalkan.

“Tidak! Tunggu dulu! Saya akan melakukannya. Saya bisa melakukannya.” Teriak pria remaja dengan rambut pirang yang sebahunya.

“Kamu itu bocah yang tidak tahu bagaimana bersyukur! Beraninya pecundang rendahan yang tidak layak hidup sepertimu ini berbicara dengan merendahkanku seperti itu saat aku sedang memberikanmu kebaikan hatiku?!” Bentak pria dewasa tersebut.

“Tidak, tuan. Tentu saja tidak. Saya tidak mungkin tidak melihat kebaikan hati yang sedang anda tunjukkan pada saya yang hina, tuan.” Pria remaja itu menundukkan kepalanya untuk memohon.

“Bagus! Harusnya memang kamu seperti itu! Makanlah!’ Kata si pria dewasa.

Si pria dewasa melemparkan keranjang yang tadi dia bawa ke hadapan si remaja yang sedang memohon padanya. Nampaknya ada sepotong roti yang telah berjamur dan telor yang hampir busuk terlempar keluar dari ranjang. Ya, keranjang itu hanya dipenuhi dengan roti berjamur dan telor yang sudah tak layak dikonsumsi manusia.

“Sekarang giliranmu untuk membayar kebaikan hatiku ini!’ Lanjut pria dewasa.

Daripada mencoba untuk merayap untuk bertahan dan beradaptasi dengan dunia yang gelap ini seorang diri, Clyde justru benar-benar telah melemparkan dirinya sendiri sepenuhnya ke dalam kegelapan tersebut. Dia melakukan segala cara yang akan dilakukan oleh para gelandangan dengan fisik yang sedikit lebih indah dari pada gelandangan yang lain. Dalam pikirannya, itu adalah satu-satunya cara baginya yang tidak mempunyai nama keluarga, status ataupun pendidikan untuk bertahan hidup di sebuah kota yang tidak terlalu besar di kerajaan Veilency ini. Dia melakukan segala cara hanya untuk mengisi perutnya walau itu juga berarti dia harus menjual semua harga dirinya hingga tidak tersisa.

Di tengah kota yang dingin karena salju mulai turun, Clyde duduk dipinggiran kota dengan hanya berselimutkan secarik kain tipis. Bahkan pakaian usang yang ia pakai sudah banyak yang robek dan bolong. Tubuhnya yang kurus dan kecil bergetar karena kedinginan yang menusuk hingga ke tulangnya.

Dia melihat banyak orang lalu lalang dengan mantel berburu yang hangat. Ah, seandainya dia bisa mendapatkannya itulah yang selalu ia pikirkan ketika melihat pakaian hangat orang-orang yang hidupnya jauh lebih baik dari dirinya.

Di tengah-tengah lamunannya yang penuh keputusasaan, Clyde bertemu dengannya. Si wanita dewasa yang kaya raya yang akan memberikannya sedikit kehangatan dunia pada Clyde yang telah mengigil di pinggir jalanan. Wanita dengan pakaian hangat yang cukup mewah itu baru saja keluar dari toko pakaian. Dengan harapan mendapatkan sedikit saja kesempatan untuk mengisi perutnya di malam itu, Clyde mengabaikan harga dirinya sebagai manusia dan menghampiri wanita tersebut.

“Nyonya, tolong berikan sedikit kemurahan hati anda yang seluas samudra itu pada hamba yang kotor dan hina. Satu sen saja pun tak apa, nyonya.” Pinta Clyde sembari bersujud di lantai tepat di hadapan wanita kaya raya yang baru saja keluar dari sebuah toko pakaian.

“Coba angkat kepalamu! Biar aku lihat wajahmu!” Perintah wanita kaya raya pada Clyde.

Clyde mengangkat wajahnya dan memperlihatkan wajahnya yang menawan pada si wanita kaya raya tersebut. Wajahnya memang cukup kotor karena selama ini ia tinggal di jalanan kota yang penuh debu. Namun, kulit putih bersihnya yang merona kemerahan, bibirnya yang berwarna merah muda dan bola matanya yang merah darah berkharisma membuat wajahnya tetap terlihat sangat menarik. Rambutnya yang berwarna pirang pucat menambahkan kesan lembut pada dirinya. Sosok Clyde memang terlihat seperti sebuah berlian yang belum terasah baik di jalanan kota yang kotor.

Wanita kaya raya yang berada di hadapan Clyde saat ini mampu melihat keindahan pada diri Clyde tersebut. Ia pun menjadi sangat tertarik pada Clyde dan memutuskan untuk membawa Clyde pulang ke kediamannya. Ia mendaftarkan Clyde sebagai anak angkatnya, memberikan nama belakangnya dan pendidikan yang dibutuhkan seorang anak bangsawan.  Setelahnya, kehidupan Clyde pun perlahan menjadi semakin membaik berada di sisi Erika Grimwald, yang merupakan seorang Countess.

Kini Clyde Xavier Wymond akan segera terlahir kembali menjadi Clyde Xavier Grimwald.

......................

Ini adalah awal baru untuk kehidupan Clyde. Erika membawa Clyde kekediamannya dan mengenalkannya pada kehidupan barunya yang lebih mewah.

Erika menyuruh para pelayan untuk membersihkan remaja kotor itu dari debu jalanan, memberikannya pakaian yang bagus dan mengasahnya sedemikian rupa sehingga dia menjelma menjadi seorang bangsawan remaja yang sangat rupawan. Clyde kini menjelma menjadi berlian yang berharga setelah diasah dan dipahat sedemikian rupa oleh nyonya Erika.

Erika Grimwald begitu memperhatikan Clyde seperti anak laki-lakinya sendiri. Dia memberikan kasih sayang pada Clyde dan memenuhi semua kebutuhan Clyde dengan sangat baik. Erika bahkan merawatnya dan menjaganya seolah-olah dia akan menjadi penerus kepala keluarga Grimwald dan menjadi Count selanjutnya. Karena Erika sendiri adalah seorang janda tanpa anak. Suaminya telah lama meninggal dalam medan perang sebagai seorang ksatria yang gagah.

Hanya saja, selalu ada maksud tersembunyi dari orang-orang yang berbuat baik pada Clyde. Hal inilah yang akan Clyde pelajari dari apa yang dilakukan Erika pada dirinya. Dan itu akan sangat berbekas di dalam lubuk hatinya yang terdalam.

“Apakah ini benar cocok untukku?” Tanya Erika saat ia sedang mencoba sebuah kalung bertahtakan Ruby yang sangat berkilauan di lehernya.

“Tentu saja, nyonya Countess. Itu adalah perhiasan yang kami buat dari batu Ruby dengan kualitas yang paling bagus. Kami memilih setiap bahan terbaik untuk setiap perhiasan kami, nyonya. Dan tentu saja perhiasan terbaik sangat cocok untuk nyonya Countess yang sangat cantik dan awet muda ini.” Ujar sang pemilik toko perhiasan mencoba untuk merayu nyonya Erika.

“Perhiasan itu memang sangat cantik. Tapi, dibandingkan dengan pancaran kecantikan mama, perhiasan Ruby itu jadi tidak ada apa-apanya.” Puji Clyde. “Batu Ruby itu terlihat sangat kusam di kulit ibu yang putih dan cerah.” Lanjutnya menjelaskan.

“Benarkah begitu, Clyde? Kalau begitu mau kah kamu memilihkan yang paling bagus untuk mama?” Tanya nyonya Erika.

Clyde melihat-lihat semua perhiasan yang berada di toko perhiasan tersebut. Wajahnya terlihat sangat cantik bahkan sampai membuat pelayan wanita di toko perhiasan tersebut menjadi tersipu-sipu melihat Clyde. Wajahnya merona merah menunjukkan ketertarikannya pada Clyde saat diam-diam mencuri pandang ke arahnya. Semua wanita muda memang sangat menyukai penampilan fisik Clyde yang begitu mengagumkan dan sangat menawan.

“Untuk kulit mama yang sangat cantik dan cerah, tentu saja perhiasan berlian yang berada di kotak itu sangat cocok.” Ujar Clyde sembari menunju sebuah kalung berlian yang berada tepat di belakang si pedagang.

“Ahh... Kalau itu...” Pedagang itu menjadi sangat ragu-ragu. “Itu tidak bisa kami jual...”

“Kenapa kamu tidak bisa menjualnya?” Erika melirik tajam ke arah sang pemilik toko dengan tatapan yang tajam.

Ketika pedagang perhiasan itu ingin menjelaskan mengapa ia tidak bisa menjualnya kepada Erika. tiba-tiba saja seorang wanita yang sudah paruh baya masuk ke dalam. Pakaiannya jauh lebih mewah dan jauh lebih cantik dari Erika. Diketahui wanita paruh baya tersebut bernama Garena Phoenix, yang merupakan Duchess Phoenix yang cukup berkuasa.

“Tidak apa. Berikan saja pada mereka. Aku akan tetap membayar harganya padamu dengan harga penuh. Jadi, aku yang akan membayarnya untuk mereka.” Ujar Garena sembari berjalan masuk ke dalam toko dengan diiringi para pelayannya yang setia.

“Salam pada Duchess Garena Phoenix! Semoga Dewa Vattarius memberkati anda.” Semua orang memberikan salam pada Garena dengan penuh hormat.

Semua orang dalam toko serentak langsung memberikan hormat terkecuali dengan Clyde yang memandang Garena dengan penuh keheranan. Sepertinya di dalam kepala kecil Clyde ada sebuah pemikiran sendiri ketika melihat seorang wanita paruh baya dengan rambutnya yang mulai memutih tapi, masih terlihat cukup cantik di usia senjanya tersebut. Terlebih gaun yang dikenakan oleh Garena terlihat jauh lebih mewah daripada yang dikenakan oleh Erika dan bahkan oleh banyak orang yang pernah Clyde lihat dijalanan.

“Saya tahu bahwa itu hanyalah sebuah hadiah kecil saja. Tapi, tolong terimalah rendah hati. Saya memberikan ini dengan sangat tulus pada anda Countess Grimwald. Anak laki-laki tampan ini benar-benar mempunyai selera yang bagus. Saya menyukai mata dan seleranya.” Ucap Garena sembari tersenyum hangat.

“Terimakasih atas kebaikan anda yang tak terhingga, nyonya Duchess. Saya akan menerima hadiah anda dengan sangat terbuka dan rendah hati, nyonya Duchess” Erika menghormat untuk menunjukkan rasa terimakasihnya. “Clyde, kenapa kamu hanya berdiri diam dan tidak memberikan salam pada Nyonya Duchess?”

Clyde tersadar dari lamunannya ketika Erika menepuk lembut punggungnya dan menyuruhnya untuk memberikan salam pada Duchess. Dengan langkah pasti dan penuh kepercayaan diri, Clyde berjalan mendekati Garena, mengambil tangan kanan Garena dengan tangannya yang halus dan mencium punggung tangan yang sudah berkeriput itu dengan lembut.

“Nyonya, anda benar-benar seorang Duchess yang penuh kemurahan hati.”

1
Nani Kurniasih
coba Seraphina punya kekuatan sihir gitu
Milady: Biar bisa menghajar Clyde, ka? •́⁠ ⁠ ⁠‿ ,•̀
total 1 replies
Nani Kurniasih
gaya penulisannya bikin gak rela kalo loncat paragraf
Milady: Terimakasih banyak ka... (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)
total 1 replies
Nasa Wiko
😭
Milady
Sebuah kisah tentang pengorbanan demi mengubah takdir orang lain.
Kamu akan merasakan roller coaster perasaan saat membacanya.. /Chuckle/
Stefhany Anhai Rivera Maco
Padat dan menguras perasaan.
Milady: Terimakasih atas dukungannya, kakak!
total 1 replies
Nasa Wiko
penasaran lanjutannya, semangat author/Smile/
Milady: Terimakasih atas dukungannya, kakak!
total 1 replies
Nasa Wiko
intronya sad :') penasaran gimana nasib si anak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!