NovelToon NovelToon
Rahim Perjanjian

Rahim Perjanjian

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:85.1k
Nilai: 5
Nama Author: LapCuk

"May, kalau nanti kita dewasa, terus aku gak bisa menjadi wanita sempurna. Apa yang bakal kamu lakukan?"

"Hila, dali masih dalam pelut Bunda, kita sudah saling belbagi makanan dan kasih sayang. Jadi ketika nanti kita udah besal, gak ada alasan untuk gak saling belbagi. Aku akan menjadi pelengkap kekulanganmu, Mahila," dengan aksen yang masih cadel, Maysarah menjawab pertanyaan yang diajukan Mahira. Matanya memandang penuh kasih adik kembarnya itu.

Percakapan dua anak kembar yang masih berumur 7 tahun itu benar-benar menjadi kenyataan sekaligus ujian bagi ikatan persaudaraan mereka.

Cobaan kehidupan datang menghampiri salah satu dari mereka, menjadikan dirinya egois layaknya pemeran Antagonis. Lantaran perlakuan manis orang-orang di sekitarnya.

Demi menutupi Luka hatinya yang kian menganga. Maysarah melakukan pengorbanan besar, ia bertekad untuk menepati serta melunasi janji masa kecilnya.

Ayo, ikuti kisahnya...💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LapCuk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RP bab 31

Happy reading 💜

Jangan sungkan-sungkan untuk memberikan komentar, kritik serta sarannya ♥️ kalau berkenan juga Vote serta gift nya💜

...----------------...

2016 ~ Masa lalu

"Mahira, ini beneran kue buatanmu?" Nia bertanya, matanya memandang penuh minat jajanan pasar beraneka warna dan jenis yang tertata rapi dalam baki, ada kue lumpur, klepon, nagasari, dan dadar gulung berwarna hijau.

"Iya, Nia. Setelah sholat tahajud jam tiga pagi, aku nggak tidur lagi. Langsung eksekusi di dapur, membuat aneka kue tradisional ini." Jelas Maysarah yang lagi-lagi menyamar sebagai Mahira. Dengan cekatan ia menata kue-kue cantik hasil olahan tangannya sendiri yang pastinya dibantu salah satu asisten rumah tangga.

"Wah... Aku gak nyangka, dibalik sifat dan sikap bar-barmu itu, ternyata kamu pinter dan telaten banget membuat kue. Pujinya, tanpa tahu yang berdiri disampingnya adalah kembaran temannya.

May hanya menanggapi dengan senyum simpul. Hari ini sekolahnya mengikuti sebuah event Bazaar besar yang diselanggarakan perusahaan Abraham Kingdom. Di lapangan luas halaman Mall tempat dimana dia dulu bertemu seorang pemuda yang menolongnya saat tragedi memalukan celana bernoda darah merah.

Maysarah terpaksa harus menggantikan peran Mahira, dikarenakan kembarannya itu masih dalam masa pemulihan setelah melakukan terapi pelebaran jaringan Vagina, agar kelak ketika adiknya itu menikah bisa menikmati hubungan badan layaknya wanita normal lainnya.

Mahira terkena Sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH), ia memiliki bentuk vagina bagian atas tidak normal, kecil dan memendek. Dokter menyarankan untuk menjalani terapi demi mendapatkan bentuk vagina yang normal. Melebarkan sedikit jaringan vagina yang telah ada. Mahira memilih metode menggunakan dilator vagina. Dengan bantuan seorang Perawat yang mengajari dan mengawasinya selama melakukan terapi.

Singkat cerita terapi itu sukses dan berhasil, kini bentuk vagina Mahira telah mencapai ukuran normal dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya untuk berhubungan seksual.

Namun, bukan Mahira namanya kalau tidak memanfaatkan keadaan dengan sebaik mungkin. Sebenarnya dirinya sudah sembuh total dan sudah diperbolehkan beraktifitas normal. Dikarenakan kulit Hira yang sensitif jika terpapar sinar matahari, dirinya lagi-lagi menumbalkan sang kakak untuk ikutan Bazaar di lapangan terbuka hanya terlindungi tenda-tenda.

"Apa semua sudah siap?" tanya seorang guru, Dia dan timnya bertugas mengawasi semua siswa dari berbagai sekolah yang berpartisipasi mengikuti Bazaar amal ini.

"Sudah!" jawab serempak para remaja putra dan putri berusia 15 tahun keatas.

"Kalau sudah. Kembali dan berjagalah di stand kalian masing-masing. Ingat! harus murah senyum dan ramah kepada para pembeli." Peringat-nya seraya mengedarkan pandangan keseluruhan tenda-tenda putih besar yang sudah diisi oleh berbagai dagangan, dari mulai cemilan, makanan berat sampai aksesoris semua tersedia.

Maysarah segera menggunakan celemek di balik seragam sekolah putih abu-abu yang dia kenakan. Ujung hijab segiempat-nya dia ikat kebelakang leher. "Bismillah, semoga dagangan kita laris manis hari ini." Langsung diaminkan oleh teman-temannya.

"Masya Allah ayu-ayune kue nya, berapaan harganya, Ndok?" Tanya seorang ibu paruh baya berbusana muslimah, yang masih terlihat sangat cantik diusianya yang tak lagi muda.

"Harga kuenya dua ribuan, Bu. Biasanya cuma seribu lima ratusan, tetapi karena hasilnya nanti mau didonasikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus dan tuna netra, maka kami menaikkan harganya lima ratus rupiah, Bu." Jelas Maysarah seraya menatap sopan lawan bicaranya.

"Masya Allah ternyata benar omongan si Toleh, kamu beneran cantik, mana sopan lagi." Ungkap ibu tersebut setelah menyadari siapa yang tengah berbicara dengannya, seorang gadis yang sedang digilai oleh putra semata wayangnya.

May mengernyitkan keningnya, tanpa dia bingung dan tidak paham apa yang diucapkan ibu cantik itu.

"Cah ayu, apa kamu ada kegiatan lain setelah ini?" tanyanya lagi.

"Enggak ada, Bu. Setelah dagangan kue kami habis semua. Maka, selesai juga tugasnya."

"Oh... gitu tho, ya sudah! semua kue ini saya borong. Total saja berapa harganya, dan bungkus yang rapi ya, Ndok. mau saya kirim ke panti asuhan. Ini kue dadarnya siapa yang buat, enak sekali rasanya." Tanyanya setelah menghabiskan satu potong kue berwarna hijau itu.

"Dia yang buat, Bu!" Nia menunjuk Maysarah.

"Wes cocok pakek banget! paket komplit. Wes Ayu, manis, sopan, pinter buat cemilan. mana sih Toleh? kok ndak nongol-nongol, selak digondol orang calon istrinya ini." Gerutunya sambil celingak-celinguk mencari keberadaan sang anak yang tadi sedang mencari tempat parkir.

May ikut membantu memasukkan aneka kue itu kedalam kotak kardus, tetapi pikirannya berkelana. Bingung mendengar ucapan Ibu yang sedari tadi berbicara gak nyambung. Tanpa May tahu jika Ibu itu adalah Maminya pemuda yang sebulan yang lalu sudah menolongnya.

"Kamu ikutan acara Bazaar?"

Pertanyaan tiba-tiba itu mengagetkan May, tubuhnya sedikit tersentak, lalu dia mendongakkan wajahnya menatap siapa yang barusan bertanya. "Kamu."

Tatapan mata mereka terkunci, jika May terkejut lain halnya dengan Muntaz yang terpesona. Gadis yang belakangan ini sudah merusuhi pikirannya, kini ada dihadapannya. Tatapan mata indah itu masih sama, lucu menggemaskan, seperti mata kucing yang minta dielus-elus.

"Wes to... nanti lagi saling menatapnya. Ayo cah ayu, kamu ikut kami." Nyonya Gatari menarik lengan Maysarah.

"Eh... Bu, saya tidak bisa." May menolak halus, dirinya tidak enak dengan teman-temannya.

"Lah... kenapa ndak bisa? kuenya sudah saya borong loh, berarti kalian sudah bebas tugas." Si ibu keukeh, malah membalik tubuh May guna melepaskan tali celemek-nya.

Muntaz hanya senyum-senyum tidak jelas. Pemuda yang hatinya tengah berbunga itu, tahu betul jika sang Mami sudah berkehendak, maka tidak ada seorangpun yang dapat menggagalkan niatnya.

              ***

2024 ~ Masa kini

"Nona, Tuan Dodi sudah ada dibawah." Beritahu Esti, dirinya memperhatikan penampilan sang Nona, yang malam ini sangat mempesona mengenakan abaya berwarna light grey dan hijab berwarna senada.

'Semoga kali ini takdir berpihak padamu Nona. Kamu berhak bahagia dan lepas dari keluarga penuh drama ini.' Do'a nya dalam hati.

May tersenyum menyambut uluran tangan Esti. bersama mereka melangkah menuruni anak tangga satu persatu, setelah sampai pada pijakan terakhir, tatapan matanya bertemu dengan Dodi. Lantas May menyunggingkan senyum simpul yang berhasil membuat detak jantung laki-laki berkemeja batik abu-abu itu berdisko ria.

Di ruang tamu megah itu telah duduk anggota keluarga Rahardian lainnya, Ada Senja dan Sagara, Agam serta Bintang. Mahira sendiri pergi bersama kedua sahabatnya. Satriyo sudah kembali ke asramanya. May memilih duduk pada sofa single daripada berada ditengah-tengah ayah dan ibunya.

Terlihat Dodi yang sedari tadi tidak kedip melihat penampilan Maysarah malam ini, sebenarnya tidak ada yang berlebihan. May tetap berpakaian sederhana seperti sebelumnya, hanya saja warna gaun yang dia kenakan tidak seperti biasanya, dan terlihat sedikit riasan tipis pada wajahnya. Satu kata yang dapat terangkai oleh Dodi, yaitu Sempurna.

"Eheumms." Deheman kepala keluarga Rahardian, menyadarkan Dodi dari rasa kagum dan terpesona berujung tidak dapat mengalihkan pandangan matanya dari Maysarah.

Dodi kembali duduk tegak, menghadap calon ayah mertuanya itu, sebelumnya dirinya juga sudah beramah tamah saat menunggu Maysarah tadi. laki-laki berparas rupawan yang tak kalah tampan dari Muntaz itu datang seorang Diri. Dia sudah menjadi yatim piatu sejak 7 tahun yang lalu.

"Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terimakasih atas jamuannya. Maksud kunjungan saya malam ini, memiliki niat tulus, Insya Allah atas Ridho-Nya. Saya Dodi Darsah, ingin melamar Putri berharga dari keluarga Tuan Rahardian, yaitu Maysarah. Untuk saya jadikan istri, teman sehidup semati, dan calon ibu bagi keturunan saya kelak." Sangat tenang, tegas serta jelas, Dodi menyampaikan keinginannya.

"Baiklah...,"

~ Bersambung ~

Terimakasih sudah mampir membaca 💜

Mohon untuk klik permintaan update ya ♥️

1
Tanz>⁠.⁠<
gak kerasa Udah end aja. gak ada niatan mau lanjut kehidupan may sama Muntaz apa Thor 😭😭
Tanz>⁠.⁠<
semoga kalian bahagia ya dengan tempat tinggal yang baru. ingat Muntaz jaga baik baik istri berhati malaikat mu itu
Tanz>⁠.⁠<
seperti rumah ku dulu. nyaman banget walau terlihat sederhana 🤗
Tanz>⁠.⁠<
kok aku mewek ya baca nya 😭
Tanz>⁠.⁠<
siappppp /Scream/
Tanz>⁠.⁠<
demi kesembuhan may, senja. tolong mengerti lah
Tanz>⁠.⁠<
ayo taz semangat /Determined//Determined/
Tanz>⁠.⁠<
apa alasan mu untuk bohong, Dania?.
Tanz>⁠.⁠<
pabrik mu may
Tanz>⁠.⁠<
semoga aja sifat nya juga kembar 😆
Tanz>⁠.⁠<
kasian juga liat Hira 🥺

semoga may cepat sadar 🤲🏻
Tanz>⁠.⁠<
turut berduka dan bersuka cita Hira 😌
Tanz>⁠.⁠<
Dania bisa aja nih 🤭
Tanz>⁠.⁠<
suka kesel kalo lagi ada kecelakaan, malah sibuk nge videoin nge foto foto. bukan nya ngebantu, malah mencari kesempatan dalam kesempitan 😤
Tanz>⁠.⁠<
plz aku ngakak bagian ini, sakit perut ku ngetawain ini aja 🤣🤣🤣🤣
Tanz>⁠.⁠<
heisss kenapa gak sekali kubur suami mu senja. biar sekalian, gak repot repot lagi nanti /Facepalm/
Jumli
mawar-mawar untuk maysarah. kenapa harus secepat ini berakhir.
Jumli
lah.... kok tamat😭
secepat ini kak😭😭😭
Jumli
di bagian ini aku tidak bisa menahan tangis🥺
walau kesal sama saga, tapi setidaknya dia menyesal🥲
Tanz>⁠.⁠<
terus kan Dania buat keluarga satu ini kena mental 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!