NovelToon NovelToon
My Driver My Perfect Husband

My Driver My Perfect Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sagita chn

Kecelakaan yang membuatnya cacat dan berakhir menggunakan kursi roda membuat Zenita sang Nona muda gagal menikah dengan kekasihnya. Ia terpaksa harus menikah dengan supir pribadinya karena mempelai pria tidak datang ke pernikahan. Namun bagaimana jadinya jika keduanya sudah memiliki pujaan hati masing-masing namun dipaksa untuk bersama?
Apakah keduanya akan saling jatuh cinta seiring berjalannya waktu? Ataukah berakhir dengan perceraian?
Sementara sang mempelai pria yang tidak datang ke pernikahan itu kembali ke kehidupannya setelah pernikahan itu terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sagita chn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Dilema

Malam semakin larut.

Nona tidur sendiri didalam kamar Franz. Bahkan malam ini hujan badai dan petir. Semua orang tampak terlelap didalam kamarnya masing-masing.

Franz masih melek diruang tengah. Ia belom tidur, karena ia baru akan tidur. Terlebih suasana hujan yang dingin membuatnya ingin cepat tidur. Ia juga memilih tidur diruang TV/ruang keluarga agar ibu tidak tahu akan pernikahan mereka.

Semakin terdengar petir yang menyambar-nyambar. Hujan pun semakin deras tentu membuat Zenita tidak bisa tidur sejak tadi. Rumah Franz adalah rumah yang sederhana dan tidak terlalu kedap suara, jadi bunyi sambaran itu terasa nyaring ditelinga.

Mau tidak mau Zenita menelpon Franz karena takut. Beruntung Franz memang baru saja akan merem jadi ia langsung melihat panggilan itu.

"Halo.."

"Gak bisa tidur. Takut.." Sudah. Hanya kata itu saja yang terlontar dipanggilan itu lalu panggilan pun mati. Zenita berharap suaminya peka gitu saja.

Hujan semakin deras. Petir terasa mengintimidasi dan menakut-nakutinya. Sungguh membuatnya terus memejamkan mata dan menutup telinga. Namun rangkulan hangat tangan seseorang mulai menyadarkannya dari ketakutan. Entah sejak kapan dia datang, namun kedatangannya sungguh membuatnya merasa hangat dan nyaman.

"Tidurlah Nona. Ini sudah malam."

"Kau kemari? Ta-tapi ibu nanti kalau dia--"

"Dia sudah tidur. Dia juga tidak akan kemari. Kamar juga sudah aku kunci. Tidurlah.." Mengeratkan rangkulannya, karena Franz tau istrinya takut akan petir. Tanpa dijelaskan pun ia sudah mengetahui dari tingkah laku istrinya.

"Tangan Nona dingin sekali. Apa Nona tidak bisa tidur sejak tadi?"

Bagaimana bisa aku tidur jika petir menyeramkan seperti ini Mas.

Zenita hanya menganggukkan kepalanya. Ia merasa canggung namun nyaman dengan sentuhan itu. Bahkan pelukannya yang makin terasa hangat ditubuhnya.

"Kalo begitu tidurlah sekarang Nona. Besok kita juga harus kerumah sakit."

"Iya Mas."

Tepat sekali, sesaat mereka baru saja menarik selimut listrik pun padam.

"Mas. Kenapa ini?"Panik. Ia semakin takut saja. Terlebih dengan ruangan kamar yang gelap gulita.

"Tentu saja listrik padam karena petir dan hujan badai sederas ini Nona. Mungkin ada aliran listrik yang tersambar. Lagi pula ini bukan komplek elite seperti rumah Nona. Tentu saja rentan akan mati listrik. Tunggu sebentar Nona." Franz beralih meninggalkan ranjang. Ia mencari baterai darurat untuk penerangan ruangan kamar dengan flash ponselnya. Beruntung ia mempunyai baterai cadangan yang cukup terang untuk menerangi kamar itu.

Petir kembali gemerlap dengan terang dan menyambar-nyambar. Sesosok bayangan hitam mulai menghantui mata Nona dibalik tirai itu, dibalik tirai yang ia tatap sekarang.

"Mas! Itu ada siapa??" Terlihat ketakutan sambil menunjuk ke arah tirai.

Franz yang sedang mencari tempat untuk menaruh baterai itu langsung menuju ke tirai dimana Nona tunjuk untuk memastikan.

"Ada siapa Nona? Nggak ada siapa-siapa."

"Itu tadi benaran Mas. Aku ga boong"

"Nona parnoan kali"

"Ihh.. Beneran Mas!"

Sesaat gemerlap kilat petir mulai datang kembali. Bayangan hitam kembali muncul dari pandangannya.

"Mas! beneran itu ada siapa aku takut!"

"Astaga! Gak ada siapa-siapa Nona. Mungkin itu bayanganku saja.."

"Gak mas beneran! Mau pulang saja aku takut. Itu tadi ada siapa Mas? Beneran itu masih ada..." Hampir menangis. Ia tidak berbohong. Memang ia melihat sesosok bayangan itu, atau memang dia yang parnoan.

"Husss tidurlah. Tidak ada siapa-siapa Nona." Franz sudah naik ke atas ranjang. Ia mulai merangkul istrinya kembali dari belakang.

"Aku takut. Ayo kita pulang saja."

"Pulang?? Haha. Nona sungguh penakut"

"Mas jangan gitu! Beneran. Aku ga boong" Bahkan Nona sampai berkeringat. Istrinya sedang serius namun suaminya malah bercanda. Sepertinya ia tidak berbohong atas apa yang ia lihat barusan.

"Percayalah padaku, tidak ada siapa-siapa. Aku sejak kecil sudah tidur dikamar ini Nona. Kalaupun ada mungkin ia ingin berkenalan dengan Nona."

"Ihh jangan gitu Mas! Gak mau."

"Ya sudah tidur. Jangan menghadap ke tirai." Franz merangkul istrinya semakin erat, bahkan memeluknya dengan hangat. Ia juga tetap berhati-hati dengan tangan Nona yang masih sakit itu. Bahkan ia membenamkan wajah istrinya ke dadanya untuk tidak menghadap ke tirai.

"Mas.. "

"Husss! Jangan pikirkan apapun. Tidurlah..." Franz mulai mengelus kepala istrinya dengan hangat. Jemari-jemarinya mulai menyisir rambut Nona dengan lembut untuk memenangkan dirinya.

"Bahkan kau sampai keringatan Nona. Tidak ada apapun disini. Tidurlah dengan nyaman. Ini sudah malam."

Jemari-jemari Franz itu masih menyela rambut Nona dengan sangat lembut. Membuat pikirannya sedikit tenang. Namun jantung hati terasa berdebar-debar sekarang. Terlebih dengan harumnya tubuh Franz dan dada bidangnya itu membuatnya semakin nyaman.

Mas Franz. Kenapa aku rasa aku semakin nyaman denganmu.

Masih merasakan sentuhan lembut itu dikepalanya. Sepertinya ia mulai melupakan perjanjian 100 juta itu. Bahkan mungkin jika rasanya senyaman ini tentang 100 juta pun sudah tidak ia pedulikan.

Mungkin sudah lebih dari 10 menit Franz mengelus-elus rambutnya. Namun Nona tidak tidur juga. Ia masih melihat istrinya berkedip-kedip walaupun terlihat samar dan remang-remang.

"Kenapa belom tidur juga Nona?"

"Gak bisa tidur."

"Kenapa lagi?"

"Ga tau mas."

Bagaimana mungkin aku bisa tidur Mas jika sentuhanmu senyaman ini. Mungkin jika aku tidur dan melewatkan semua ini aku tidak akan pernah merasakannya lagi setelah kau kembali dengan tunanganmu nanti.

Kali ini Zenita merasa dilema dengan dirinya sendiri. Kenapa ia memikirkan banyak hal tentang Franz sekarang dan anehnya lagi Ia merasa berat jika akan kehilangannya. Karena selama ini Franz begitu tulus bersamanya yang sedang cacat itu. Saat dirasa dirinya pun merasa nyaman dengan sikap suaminya selama ini.

Aku pasti sudah gila! Ada apa denganku? kenapa aku tiba-tiba memikirkan hal ini ya Tuhan.

"Jangan dipikirin apapun lagi Nona. Ayo tidur, besok harus kerumah sakit."

"Iya Mas"

Hujan masih deras. Kilat petir tak begitu mengguncang jantung seperti tadi. Lama kelamaan Zenita pun terlelap dalam bekapan Franz. Sama halnya dengan Franz ia terlelap dengan sendirinya karena mengantuk.

1
Siti Zuriah
ya ampun devin km tuh msh aja ngejar zenita
Erni Kusumawati
kk Sagita kamu kok healing apa hilang di tunggu updatenya gak nonggol2 jg.. jgn lama2 ya nyari wangsitnya nti lupa jalan pulang kalo kelamaan😁😁😁
Sagita Chn: bayi besar yang gak bisa nangis, jadi menjengkelkan kakak/Facepalm/
Erni Kusumawati: wih.. wih.. ya udh rawat dulu lah bayi besarnya biar aman sentosa kehidupan dumay😁😁😁
total 3 replies
Siti Zuriah
smoga papa indra cpt sembuh dr penyakit nya
Erni Kusumawati
waduh kacau semuanya ya.. Franz dr pada kamu buat nangis 2 cewek lebih baik kamu sama aku aja aku buat kamu bahagia 😁😁
Sagita Chn: /Joyful//Joyful/
Erni Kusumawati: di suruh diem malah ngadu ihhh dasar ember ketel 😄😄😄😄
total 5 replies
Erni Kusumawati
semuanya punya rasa sakit dengan porsi nya masing2 Zenita, Hana, Franz dan Devin.. semua menjadi korban dr keegoisan seorang mak Lampir Nova.. mmg ya kalo syetan itu suka bgt merusak kebahagiaan orang lain..
Erni Kusumawati: gak bisa sabar ini.. gak bisa.. gak bisa pokoknya😡😡😡
Sagita Chn: sabar kak.. sabar ya.. /Chuckle/
total 2 replies
Erni Kusumawati
hmmm bingung mau komen apa.. semuanya berada di posisi sulit gegara si mak lampir Nova itu lah.. mmg mak lampir hobinya buat huru hara aja😡😡😡😡
Erni Kusumawati: iya puyeng sendiri😄😄😄
Sagita Chn: Kan puyengnya, ngelebihin author wkwk...
total 2 replies
Erni Kusumawati
Boleh gak kk Sagita si ular itu di kasih sianida aja biar hilang dr bumi pernovelan ini.. bikin rusuh aja deh😏😏😏
Sagita Chn: Boleh, tapi authornya takut dipenjara/Facepalm/
total 1 replies
Siti Zuriah
mangka nya franz hrs nya km scpt nya memberitahu tentang pernikahan mu jd nya hazna mendengar dr mulut org laen apa lg itu mantan kekasih istri mu
Sagita Chn: iya harusnya kakak, tapi ngungkapinnya berat kata Franz. Soalnya ini tentang perasaan
total 1 replies
Erni Kusumawati
hmmm pasti kk Authornya Jealous pas ketik bab ini.. sdh terbaca sih🤣🤣 peace kk Author✌✌✌ kaboor sblm ditimpuk pake sendal🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Sagita Chn: haha tau aja astagah..., jangan kaboor harus setia sama Franz sama Zenita dong disini...
total 1 replies
Siti Zuriah
knapa si franz ga mw jujur sm hazna ga gentle bngt
Erni Kusumawati
Devin kamu sama aku aja.. biarkan Franz dan zenita bahagia dengan pernikahannya ☺
Sagita Chn: wkwk... /Facepalm/
Erni Kusumawati: gpp lah kk Sagita.. biar tambah rame🤣🤣🤣
total 3 replies
Erni Kusumawati
waduh.. mau komen apa ya? masih abu2 nih jadinya.. Devin baik juga udh kah zenita sm Devin aja..
Erni Kusumawati: aku binun.. kalo poliandri boleh kan kk😁😁
Sagita Chn: hayo sama siapa nih jadinya... /Sly/
total 2 replies
Erni Kusumawati
duh dilema jg ya jd Franz.. ah bingung sendiri aku.. semoga ada jalan yg terbaik utk semuanya
Sagita Chn: semangat Franz, nanti diembat nona dua"nya juga gappa kali ya.. /Facepalm/
total 1 replies
Erni Kusumawati
semoga Semuanya berjalan dengan baik sebaik hati kk Authornya☺
Sagita Chn: aamiin cinta...
total 1 replies
Siti Zuriah
ya smoga aja nanti zenita ketemu hazna biar smua nya beres
Siti Zuriah: siap thor
Sagita Chn: ikuti terus ya si Franz ma Zenitanya
total 2 replies
Erni Kusumawati
Semoga perlahan Zenita bs menerima Franz sebagai suaminya dan semoga Hazna bs legowo mendengar jika Franz sdh menikah dan semoga Hazna bisa menemukan lelaki yg lebih baik dr Franz.. wahai kk Author kabulkanlah doa2ku ini.. aamiin☺☺☺
Sagita Chn: astaga ada-ada aja... /Joyful//Joyful/
Erni Kusumawati: Baiklah.. baiklah pelan2 saja kk Author inget umur kalo jungkir balik asam urat dan encok bisa menyerang kapan saja🤣🤣🤣
total 3 replies
Siti Zuriah
ciee... ciee... zenita mulai ada rasa cemburu nih
Sagita Chn: siap" aja. nanti zenita kehilangan 100 juta ga ya.. /Facepalm/
total 1 replies
Siti Zuriah
emang enak drisha dan mama nya devin ga bs membujuk devin lg, mangka nya jd seorang ibu ga usah ikut campur urusan percintaan anak nya mangka nya jd ortu tuh jngn liat seseorang dr sempurna ataw tdk sempurna nya akhir nya udh begini pd nyesel kn
Sagita Chn: memang begitulah manusia kakak... /Hey/
total 1 replies
Erni Kusumawati
Makanya bu punya otak itu dipakai sejalan dengan hati supaya apapun yg keluar dr hati semuanya perbuatan yg baik... eh wait tp kan emaknya Devin emak Etan alias syetan ya.. ya pantas aja kalo kelakuannya jg seperti Etan😄😄😄
Erni Kusumawati: iya pas kan sesuai dg kelakuannya yg kaya etan🤣🤣
Sagita Chn: aduh ada julukan baru nih rupanya mak etan ya.. /Facepalm/
total 2 replies
Erni Kusumawati
ayo Franz semangat luluhkan hati ka Author eh salah deh hati Zenita maksudnya😄😄
Erni Kusumawati: amin.. semoga lekas terkabulkan😁
Sagita Chn: habis authornya juga jomblo.. /Sob/. Moga aja bisa nemuin orang kek Franz di dunia nyata../Chuckle//Facepalm/
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!