NovelToon NovelToon
Mencintai Wanita Yang Salah

Mencintai Wanita Yang Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: lita aprillia

Kavian akan lakukan apapun untuk bisa membuat kekasihnya bangga pada dirinya, termasuk dia mau berkorban besar atas kesalahan yang kekasihnya lakukan.

Namun apa jadinya jika pengorbanan yang dia lakukan adalah sebuah kesalahan besar. Hingga dia harus kehilangan segala hal. Bahkan kekasihnya itu sudah mengkhianatinya.

Qiana adalah seorang yang membantunya menemukan jalan untuk balas dendam, namun apa jadinya jika hati terlibat.

Apakah Kavian akan meneruskan jalannya ? atau memilih berhenti ?

Penasaran yuk ikuti kisah mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lita aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23

Mutia ternyata diam diam bekerja jadi pelayan di salah satu cofee shop di dekat rumahnya, dia tidak mau memberitahu Kavian, karena takut terlalu khawatir padanya.

Yang tahu hanyalah Andrian dan kini Andrian sedang makan di sana bersama wanitanya.

"Ada krim di bibir kamu"- Andrian

"Bersihkan itu" pinta wanitanya.

Andrian tertawa kecil, wanita itu pikir Andrian akan menghapuskan krim di wajahnya dengan sebuah ciuman, tapi

Mutia datang dan menghapus krim di bibir wanita itu dengan tisu.

"Mohon maaf, ini tempat umum, tidak selayaknya berbuat seperti itu di tempat begini" ujar Mutia.

Wanita itu mendelik pada Mutia

"Apakah kamu ingin pulang ?" tanya Andrian.

"Tidak, kita lanjut makan saja"

Mutia di cuek kan oleh Andrian dan Wanitanya,

"Bisakah aku pesan yang lain ?" pinta wanita itu.

"Oh, tentu saja kamu boleh pesan apa saja, aku bekerja untuk membelikan mu makanan" mereka tertawa bersama.

Mutia nampak kesal, namun masih ada di sana.

"Tuan muda" panggil seseorang pada Andrian.

Andrian panik seketika melihat siapa yang dia temui di sana. Mutia juga wanitanya menatap Andrian.

"Tuan muda, kemana saja anda ?"

"Anda pasti salah orang" elak Andrian. Dia tidak mau wanitanya tau kalau dia anak orang berada, dan Mutia sendiri tidak tau akan hal itu, karena memang Andrian selalu bersikap seperti orang biasa.

"Tuan..."

"Kamu salah orang, aku yakin kamu salah dan aku bukan orang yang cari" Andrian memberi kode pria itu dengan tatapan matanya.

Andrian pun keluar bersama pria itu, sedangkan Mutia dan wanita itu terus menatap Andrian.

"Kamu datang ke sini karena punya tujuan kan ?" tanya Mutia pada wanita itu, setelah Andrian hilang dalam pandangannya.

"Tidak, aku datang karena makanannya enak"

"Permisi, pegawai ini sedang memarahi pelanggan nya" ucap Wanita itu tiba tiba,

"Nyonya"

"Dia memanggil saya Nyonya juga, saya lajang 25 tahun"

"Iishhh, bisa diam tidak" Mutia nampak kesal pada wanita di depannya ini.

"Lihat dia akan memukul juga" Wanita itu terus berteriak pada manager cafe perihal Mutia

"Tidak, tidak Pak, saya tidak memukul dia" bela Mutia sendiri.

Mutia pun sedikit menjauh pada wanita berbahaya ini, dia memilih membersihan meja yang kotor saja. Dia pun melihat wanita itu menggigit tangannya sendiri dengan giginya.

Lalu Andrian sudah kembali "Maaf, kamu pasti menunggu lama" sesal Andrian.

"Tidak, kenapa orang tadi memanggil kamu Tuan ? apakah kamu ... ?"

"Tidak, tidak dia hanya salah orang saja" elak Andrian lagi.

"Oh..." akhirnya wanita pun tidak bertanya lagi, tapi wanita itu tiba tiba merintih kesakitan.

Wanita itu menunjukan lengannya yang tadi dia gigit sendiri "Ini kenapa ? Siapa yang melakukan ini ?"

Wanita itu pura pura cemberut, lalu memberi kode dengan wajahnya kalau pelakunya adalah Mutia.

"Heh, Mutiara ?! apa kamu hewan buas ? kenapa kamu menggigitnya ?" Andrian agak marah pada Mutia.

"Kenapa kamu menggigit wanita lemah seperti dia ?" ulangnya lagi.

"Aku tidak melakukannya, itu bukan aku" Mutia sedikit syok Andrian yang marah.

"Andrian, sakit" keluh wanita itu lagi.

"Dia menggigit tangannya sendiri" Ujar Mutia

"Aku tidak akan membiarkan seorang pun melukainya, aku peringatan itu sama kamu, Mutia"

"Aku bilang aku tidak mengigit dia, kakak"

"Diam Lah, kita bahas ini di rumah, Kavian akan menghukum kamu nanti"

Mata Mutia sudah berkaca kaca akan menangis.

"Andrian, sebenarnya aku tak ingin mengatakan ini pada kamu, tapi dia juga mencuri gelangku" wanita itu kembali membual di depan Andrian.

"Hey, Nyonya !!" teriak Mutia.

"Gelang itu harganya tidak murah, dan itu adalah gelang permata, aku akan panggil polisi jika dia bukan adik temanmu"

Andrian tiba tiba diam saat wanitanya itu mengatakan itu padanya "Kenapa kamu tidak panggil polisi saja ?" ujarnya.

"Tidak mungkin, dia orang yang kamu kenal kan"

"Panggil polisi sekarang" Andrian sangat serius, dia juga merogoh ponselnya di dalam celana "Orang seperti itu seharusnya di perbaiki di tahanan" Andrian juga hendak akan menelepon di ponselnya, tapi wanita itu langsung merebut ponselnya.

"Tidak, tidak perlu. Itu bukan masalah besar" ucapnya agak ketakutan.

"Pergi" ucap Andrian.

"Kamu dengar, Andrian mengatakan pada kamu untuk pergi"

"Bukan Mutiara, tapi kamu" tatapan Andrian sangat menakutkan pada wanita itu.

"Andrian"

"Pulanglah ke rumahmu" ulang Andrian lagi.

"Kamu menyuruh aku pergi ?"

"Ya pergilah !!" kali ini Andrian agak menyentak.

"Mutia mungkin bisa saja mencoret coret pakaian kamu, bisa juga dia menginjak kamu, atau mungkin iya mengigit kamu, tapi dia tidak mungkin mencuri"

"Jika kamu ingin berbohong, seharusnya lakukan yang benar, siapa yang sedang kamu bohongi ? Pergi sana !!" Tatapan mata Andrian benar benar menyeramkan.

"Andrian, maafkan aku, aku yang salah"

Tapi Andrian sudah berdiri dan melangkah pergi " Andrian, tunggu aku"

Mutia merasa terharu, pada akhirnya Mutia pun menangis juga.

***

"Ketua di sini"

Liam sedang melihat foto Kavian ,lalu dia menutupnya saat Ketua Galen datang.

"Saya dapat kabar kalau anda sakit" ujar Liam

"Saya selalu sakit, ambilkan saya air dalam 10 menit" titahnya pada pelayan di rumahnya

"Ya, Tuan"

Tuan Galen menyuruh Liam untuk datang ke rumahnya, dia ingin membicarakan perihal tentang Qiana, yang sudah berhasil menggagalkan penjualan penginapan.

"Aku mendengar, penjualan penginapan tidak berhasil, aku juga dikabari kerugian mencapai 100 juta, bagaimana kita menghukum orang yang menyebabkan kita hancur ?"

"Saya tidak berpikir cukup untuk memecatnya atau menendangnya keluar" Tuan Galen jelas marah pada Qiana.

"Menurut saya, biarkan dia tetap bekerja dan membayar semuanya kembali" saran Liam.

"Apa yang dia dapatkan, itu tidak akan cukup untuk melunasi" tolak Tuan Galen.

"Saya yang akan membantunya, jangan pecat dia sampai dia mati" pinta Liam lagi.

Tuan Galen tersenyum "Liam" dan beliau menarik nafasnya.

"Ya Tuan"

"Aku harus lakukan itu, agar dia bisa belajar lebih dewasa lagi"

"Liam, Jika semuanya kembali pada Qiana, bahkan jika saya mengeluarkannya dari sini, saya berharap kamu tetap berada di sisi Qiana, bahkan jika semua orang meninggalkan dia, jangan tinggalkan dia . Lindungi dia, walaupun sulit" Tuan Galen tiba tiba bersedih.

Sekesal kesalnya dia pada Qiana, tapi Qiana tetap anaknya.

"Akan saya lakukan, Tuan" Liam mengangguk dan memberi hormat pada Tuan Galen, lalu dia pergi.

Liam pun pergi keluar, tapi pelayan memanggilnya "Asisten Liam, anda menjatuhkan sebuah foto, ini milik anda bukan ?" pelayan itu memberikan foto Kavian yang jatuh di ruangan kerjanya Tuan Galen

"Ah, iya betul"

"Tunggu, apakah kamu pernah bertemu dengan orang ini ?" tiba tiba Liam ingin bertanya pada pelayan itu

Liam juga menunjukan fotonya Kavian "Ah iya, aku ingat. Dulu dia pernah datang ke sini, namun bukan untuk menemui seseorang, tapi dia menyimpan sebuah amplop di kotak surat, waktu itu aku melihatnya karena baru pulang dari supermarket" jelas pelayan itu.

"Amplop ?"

"Ya sebuah amplop untuk Nyonya Renata" lanjutnya lagi.

"Kapan itu tepatnya ?"

"Aku lupa, sepertinya harus melihat kalender untuk memastikannya"

"Apakah dia pernah datang di lain waktu ?"

"Aku kurang yakin, tapi sepertinya tidak"

"Terima kasih" Liam mengucapkan terima kasih pada Pelayan itu.

Lalu dia melihat ada CCTV di atas gerbang rumah Tuan Galen.

1
Nanik Arifin
bersoraklah Renata. setelahnya menangislah, karena perjuangan bertahun & mengorbankan banyak pihak hanya sia". bahagiamu semu. pada akhirnya anakmu pun tak mendapatkan apa"
Nanik Arifin
ah... Arjuna. benar ia anak Galen ??
Nanik Arifin
semoga Luki jadi penghalang sepak terjang Renata. mampus kamu, Ren
Nanik Arifin
tnyata jerat Renata tll kuat. bahkan org kepercayaanmu tlah diambil Renata, tuan Galen
Nanik Arifin
semoga busuknya Renata segera tercium
Anita Jenius
5 like buatmu thor. semangat terus ya.
Anita Jenius
1 iklan buatmu kak.
Nanik Arifin
terbongkarlah kebususkanmu Renata
Nanik Arifin
pengkhianat & ular kau beri makan, anak sendiri kau binasakan, Galen. tunggu karmamu Galen. oh ya .. Qiana tidak kekanakan, justru dirimu yg childhis. seolah olah kau msh kuat & gesit. byk hal, yg tak mampu lagi kau gapai, ketua
Nanik Arifin
Renata, kamu sakit Krn masa lalumu, tapi kau jahat mengorbankan orang lain untuk obsesimu. kamu egois. obati jiwamu, agar kau pandai bersyukur
Nanik Arifin
Kavian salah paham dg Renata. Qiana juga salah paham Renata yg mengira Renata akan menguasai harta ayahnya. Ayahnya masih menggunakan kebijakan lama dlm memimpin perusahaan, sedangkan Renata mengambil kebijakan bbeda dg merangkul pekerja. semua masalah Krn kesalah pahaman. sayangnya Renata & Kavian sll jadi korban kesalah pahaman yg tjadi
Nanik Arifin
penuh nisteri
Nanik Arifin
apakah Renata terpaksa menikah dg seorang Duda Thor ?
Nanik Arifin
masih belum bisa nebak
Nanik Arifin
sempat lupa klo ada novel ini. Krn pemberitahuan up di paling bawah, bahkan dibawah novel yg dah selesai SMP tamat
Adiba Shakila Atmarini
lnjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!