NovelToon NovelToon
Kesucian Untuk Tuan Adnan

Kesucian Untuk Tuan Adnan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Kisah cinta seorang wanita malam dan seorang Aparatur negara, Kisah cinta yang di awali dengan ketegangan berbuah manis karna seorang Aparatur negara berhasil menyelamatkan kehormatan sang wanita malam meskipun itu tidak berjalan dengan mudah. Banyak masalah yang mereka lalui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20. Benih Adnan.

"Seharusnya kamu tidak melihat ini Za. " Ucap gemetar Adnan seraya menahan air mata terdengar di setiap perkataan Adnan.

Adnan mengusap halus darah yang keluar dari kening Izza, Adnan beberapa kali memeluk Izza dan terus mengucapkan kata " Maaf. "

Izza menarik tubuh Adnan untuk duduk di tepian tempat tidur itu, Izza mengambil kotak obat yang tersimpan di ruang tengah Apartemen itu.

Sesekali Izza menggelengkan kepalanya karna sungguh ia merasa pusing namun ia tahan. Izza ingin membersihkan luka yang ada di telapak tangan Adnan.

Dengan sangat telaten Izza membersihkan darah ditangan Adnan dengan air hangat, tidak ada ringisan sedikit pun dari Adnan. Rasa sakit di tangganya itu tidak seberapa di banding rasa sakit di dalam hatinya yang di torehkan oleh Ibunya sendiri.

Izza tak berniat menanyakan penyebab Adnan seperti itu, yang dia pikirkan hanyalah tentang rasa bersalah karna sudah merenggut kesuciannya. Dengan melihat Adnan seperti itu Izza sudah membulatkan tekadnya untuk tidak meminta pertanggungjawaban pada Adnan walaupun mereka sudah menyatakan perasaannya.

Setelah Izza sudah selesai membersihkan luka Adnan dan mengobatinya, kini giliran Adnan yang mengobati luka Izza.

"Begitu banyak rasa sakit yang kamu rasakan akibat perlakuan ku Za. " Batin Adnan dengan lembut mengobati luka di kening Izza.

Mata Izza hanya tertuju pada sorot mata Adnan saat mengobati lukanya. " Wajah ini akan selalu ku ingat, Sorot mata ini akan selalu ku kenang. Jika masih ada kebahagiaan lain untuk nya datangkan lah ya Tuhan, sungguh dia orang baik. " Batin Izza.

Hari itu mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama, menumpahkan rasa sayang bersama dan rasa sedih bersama. Sebagai seorang kekasih yang baru saja menjalin hubungan pasti mereka tidak akan kuat dengan godaan saat mereka berada di atas tempat tidur bersama.

Izza rela jika kini ia di sebut wanita murahan oleh siapapun, Izza ingin menikmati malam itu bersama orang yang sangat baik menurutnya.

Adnan berbicara banyak pada Izza, sementara Izza hanya terdiam dan lebih memilih untuk menjadi pendengar setia saja. Sesekali Izza mengangkat wajahnya ke arah wajah Adnan.

Adnan menoleh pada Izza, " Ada yang ingin kamu sampaikan Sayang ? "

"Hanya permintaan maaf saja Mas. " Jawab Izza.

"Maaf ? Maaf untuk apa ? " Tanya Adnan.

"Untuk semuanya. " Jawab Izza.

Adnan mencubit lembut hidung Izza, " Tidak usah minta Maaf tidak ada yang salah ko. Malahan Mas yang mau berterima kasih. "

"Untuk ? " Tanya Izza.

"Untuk kesucian yang sudah kamu jaga. " Jawab Adnan membuat Izza terdiam.

Izza tersenyum, Izza memutuskan untuk tidak membahas kesedihan lagi saat itu.

"Jadi sekarang Mas mengerti kan kenapa aku tidak suka di samakan dengan wanita malam lainnya ? " Ucap Izza.

"Iya, ya lagian kamu tidak pernah mau menjelaskan itu. " Ujar Adnan.

"Ya, memangnya Mas mau dengar penjelasan aku ? " Tanya Izza.

Adnan tersenyum. " Za ... "

"Ya ! "

"Mas besok harus pergi tugas lagi, kamu tidak apa-apa kan Mas tinggal ? " Tanya Adnan mengeratkan pelukannya.

"Lama ? " Tanya Izza.

"Dua Minggu saja Kok. " Jawab Adnan.

Sebagai pasangan Abdi Negara harus siap di tinggal tugas kapanpun juga, apalagi Adnan adalah seorang pemimpin pasukan di markasnya.

"Ya sudah tidak apa-apa. " Jawab Izza lembut.

Adnan berbisik pada Izza. "Sayang. "

Bulu halus Izza seketika terbangun kala mendengar bisikan lembut dari bibir Adnan pada daun telinganya. Desiran hawa panas dengan cepat menjalar di tubuh Izza.

Adnan menyentuh dagu Izza, dengan tatapan saling menuntut keduanya ingin melakukan hal itu lagi. Dengan rasa cinta yang kini sedang menggebu di dalam hati keduanya membuat mereka sama-sama menginginkan hal itu lagi.

"Lakukan lah, ini akan selamanya menjadi milik mu Mas. " Bisik Izza membuat Adnan semakin buas melakukannya.

"Aku rela mengandung benih mu Mas, walaupun tidak kamu nikahi. " Batin Izza yang sadar dengan apa yang akan dia lakukan dengan Adnan.

Sesekali Izza mengeluarkan kata aneh yang membuat Adnan semakin ingin melakukannya. Sehingga mereka pun melakukan itu atas kesadaran mereka berdua.

Dua malam yang sangat berarti bagi Adnan, saat kepulangan tugasnya nanti ia berjanji akan memikirkan tentang pernikahan secepatnya. Di pagi harinya Adnan mengantarkan Izza pulang ke rumahnya.

Dengan seragam kebanggaannya Adnan menggenggam tangan Izza untuk mengantarkannya sampai ke pintu rumahnya. Adnan memeluk Izza dan mengecup kening Izza tanpa sadar kini Yesi sedang memperhatikan mereka berdua.

Mereka pun berpisah dengan perasaan yang sangat berat, Izza melambaikan tangannya. Ia terus menatap nanar kepergian Adnan sampai kendaraan yang di tumpangi oleh Adnan pun sudah tidak terlihat lagi.

Yesi menunggu Izza di dalam rumah. Yesi terkejut saat melihat wajah Izza yang memiliki luka lebam.

"Izza kamu kenapa Nak ? " Tanya Yesi yang tadinya ingin mempertanyakan Laki-laki yang berseragam itu, tapi kini fokusnya pada wajah Izza yang terdapat luka memar.

Izza duduk perlahan di sofa rumahnya. " Jangan khawatir Bu, Izza baik-baik saja. "

"Baik-baik saja bagaimana Za ? Ibu tahu luka memar itu akibat pukulan kan ? Kemana kamu dua malam ini, hah ? " Pertanyaan memberondong Izza.

"Dua malam ini Izza bersama Adnan Bu. " Jawab Izza tidak ingin ada yang di tutup-tutupi pada Ibunya.

"Ok ! Terus siapa Adnan itu ? Laki-laki yang berseragam tadi ? " Tanya Yesi.

Izza menganggukkan kepalanya. "Adnan itu anak dari ... ! "

"Dari siapa Za ? " Tanya penasaran Yesi.

"Anak dari Om Haris Bu. " Jawab Izza.

Yesi menatap tak percaya pada Izza, "Bukankah tempo hari Om Haris jadi perbincangan kita ? Itu berarti kamu sudah tahu sosok anak tiri Om Haris ? "

Izza menganggukkan kembali kepalanya.

"Bu ... ! Izza mau minta maaf. " Ucap Izza ingin memberitahukan Ibunya.

Izza pun mengatakan kejujuran bahwa dia sudah tidak suci lagi, sontak Yesi sebagai seorang Ibu merasa terpukul akan hal itu. Memang Yesi lah yang memaksa Izza untuk terjun ke dunia malam itu, namun seiring berjalannya waktu Yesi bangga pada Izza kena bisa mempertahankan kesuciannya itu.

Tangis Izza pun pecah kembali dalam pelukan Ibunya. Yesi menangis dan merasa sangat menyesal karna sudah mengantarkan Izza ada kehidupan dunia malam

"Maaf kan Ibu Za, sekarang kamu jujur Za ! Siapa yang memukul mu dan siapa yang sudah merenggut kesucian mu itu ? " Tanya Yesi dalam isakan tangisnya.

"Yang memukulku Om Haris Bu dan yang ...... ! "

"Apa ! Om Haris ? Jadi dia juga yang merenggut kesucian mu ?. " Tebak Yesi yang sudah terlanjut naik pitam.

"Bukan Bu, bukan Om Haris yang meniduri ku. Ta-tapi Adnan, anak tiri Om Haris. " Jelas Izza membuat Yesi susah untuk mencerna perkataan Izza, Yesi tak mengerti dengan penjelasan yang Izza ucapkan padanya.

"Ibu akan membuat perhitungan pada mereka berdua. SIALAN ! " Dengus Yesi emosi.

"Jangan Bu, I-Izza sangat mencintai Adnan. "

1
Lucy Lien Herniwati Quin
cerita yg menarik ....lanjut tor
Yulida Nurhainy
lagiiiii
Yulida Nurhainy
/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!