gagal nya pernikahan pertama belum membuat ku jera akan hidup berumah tangga. aku menerima lamaran seorang laki-laki yang baru saja ku kenal ku fikir dengan aku menikah lagi kehidupan ku bisa terjamin dan bahagia, ternyata aku salah kini pernikahan ke dua ku juga berderai air mata.
apakah pernikahan Ayu yang kedua masih bisa di perbaiki atau gagal lagi seperti pernikahan pertamanya.
yuk langsung baca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nada gita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
"Terimakasih! ". Ujar Arga, laki-laki itu adalah Arga
" Sama-sama". Jawab Puji dengan tersenyum manis.
"Arga".Arga memperkenalkan kan diri nya sambil mengulurkan tangan nya ke depan Puji.
Puji diam sedikit bingung, lalu ia tersenyum manis dan menyambut tangan Arga, dan menyebutkan nama nya juga.
" Puji! ". Kata puji.
" Gw duluan ya, udah malam juga! ". Kata Puji berlalu pergi masuk ke dalam mobil, Arga ingin menahan nya namun tidak sempat, ia pun membiarkan Puji pergi dan mengingat nama wanita itu.
" Puji". Gumam Arga, lalu masuk ke dalam mobil dan berlalu pergi dari sana.
Pagi pun datang.
Semua nya kembali ke aktifitas seperti biasa, Mas Raka dan Daffa juga sudah pergi, dan aku masih berada di rumah bersih-bersih rumah terlebih dulu habis itu baru bersiap-siap berangkat ke sekolah Daffa untuk menunggu nya pulang seperti biasa.
Selesai membersihkan rumah, aku pun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, karna pagi tadi aku tidak mandi dulu malahan langsung menyiapkan sarapan untuk keluarga ku, kalau biasa nya aku mandi dulu tapi hari ini aku menyiapkan dulu.
Selesai mandi aku pun berpakaian lalu memoles wajah ku tipis, setelah itu izin pamit pergi.
Akhir nya sampai juga di tempat biasa aku menunggu Daffa, sambil menunggu Daffa pulang aku melihat ke jalan, melihat kendaraan yang berlalu lalang, dan juga orang-orang yang lewat.
"Wah...pelakor! ". Seorang wanita dengan sengaja lewat di depan nya dengan suara yang tinggi sehingga membuat semua orang melihat ke arah kami.
Mendengar kata-kata itu, aku pun mendongak kan kepala ku melihat siapa yang dengan lantang nya berbicara seperti itu,
Saat aku sudah melihat orang yang di depan ku, dan ternyata Widia, " Wah istri yang tak di harap kan! ". Ujar ku tak kalah sengit ke pada nya.
Widia pun geram dengan ku, ia pun mengangkat tangan nya bersiap untuk menampar wajah ku, namun ku tahan.
" Jangan berani nya kau mengangkat tangan mu itu! ". Ucap ku menahan tangan Widia.
" iiiisshh". Geram Widia.
Aku pun melepas kan tangan nya lalu berlalu pergi menyebrang jalan, melangkah pergi ke area depan sekolah. Meninggal kan Widia di sana dengan wajah masam nya.
Tak lama Daffa pun keluar dari sekolah, saat gerbang di buka Daffa pun berjalan ke arah ku sambil tersenyum, aku pun membalas senyum bahagia putra ku Daffa.
"Ibu, ku fikir aku akan menunggu lama". Kata Daffa pada ku.
" Memang nya kenapa sayang? ". Tanya ku pada Daffa.
" Ya karna kan Ibu biasa nya pagi-pagi sudah mandi, eh tadi ibu belum mandi". Jelas Daffa.
Aku membalas nya dengan tersenyum saja, lalu kami melangkah pergi dan berjalan menyebrang jalan menunggu mobil.
Untung saja Widia sudah pergi dari sana.
Tak perlu menunggu waktu lama aku dan Daffa sudah dapat taksi, ketika taksi sudah berhenti di depan kami, aku dan Daffa pun masuk ke dalam mobil.
Aku dan Daffa langsung pulang ke rumah, selama di perjalanan tidak ada henti nya Daffa menceritakan kegiatan nya di sekolah, aku pun mendengarkan semua nya dengan senyum bahagia.
Tak lama kami pun sampai, aku dan Daffa turun dari mobil tak lupa aku membayar sopir terlebih dulu.
Setelah itu kami pun turun dan berjalan masuk ke lorong, menuju rumah.
Saat kami sudah sampai di perkarangan rumah, terlihat Ibu sedang duduk di kursi di depan rumah.
"Nenek...! ". Panggil Daffa pada Ibu, Ibu pun langsung menoleh ke arah kami sambil tersenyum manis.
" Assalamu'alaikum Buk". Ucap ku saat kami sudah sampai di depan rumah, tak lupa aku dan Daffa menyalami Ibu yang duduk.
Setelah menyalami aku duduk di samping Ibu, dan menyuruh Daffa mengganti pakaian nya dulu.
Daffa pun masuk ke dalam terlebih dulu, mengganti pakaian nya setelah itu ia keluar lagi ke depan rumah, lalu duduk bersama kami.
Kami pun bercerita sambil bercanda tawa, aku pun masuk ke dalam untuk mengambil cemilan dan juga minum untuk Daffa, Ibu dan juga aku.
Setelah menyiapkan cemilan untuk mereka aku pun keluar dan membawa nya lalu meletakkan di meja.
Kami bercerita sambil menikmati cemilan yang ku bawa tadi.
Cafe pov.
Arga makan bersama klien nya.
Selesai makan mereka pun saling berjabat tangan karna deal dengan kesepakatan kerja antara mereka.
"Baik lah, kalau begitu saya pamit undur diri Tuan Arga. " Kata nya.
"Baik lah Tuan Lu! ". Jawab Arga.
"Semoga kerja sama kita lancar Tuan Lu". Kata Arga sekali lagi.
Tuan Lu pun membalas nya dengan tersenyum manis, lalu ia berlalu pergi, setelah kepergian Tuan Lu, Arga pun berdiri lalu melangkah keluar namun belum sempat ia keluar dari meja nya, ia menabrak seseorang.
" Maaf Nona". Ujar Arga merasa bersalah karna tidak lagi melihat saat ia ingin berbelok ke belakang.
Saat wanita yang di panggil Arga Nona itu melihat siapa yang menabrak nya, mereka pun saling tatap.
"Lo!". Kata Puji saat mereka saling tatap.
" Wah...kita ketemu lagi. Puji! ". Ujar Arga.
Puji pun mangguk-mangguk sambil tersenyum manis ke arah Arga.
" Owh ya gw mau makan lapar soal nya, duduk dulu yuk! ". Ajak Puji.
" Emm, gw udah kenyang sih tapi ok, it's ok!. Ayo". Kata Arga menyetujui permintaan Puji.
Puji dan Arga duduk di kursi yang di pojok, Puji menawari untuk memesan makan namun Arga menolak nya karna ia benar-benar sudah kenyang, namun karna tidak enak ia pun memesan coffe saja.
Mereka berdua pun mengobrol dan tak lupa juga saling bertukar nomor ponsel, Arga sengaja meminta nomor Puji agar mereka bisa lebih dekat, Arga berharap perlahan ia bisa melupakan Ayu yang masih sepenuh nya mengisi ruang hati Arga.
Ayu pov.
Setelah lama mengobrol kami bertiga pun masuk ke dalam rumah, lanjut lagi ke ruang tamu, sedangkan aku masuk ke kamar untuk membereskan barang-barang di kamar yang belum sempat ku bereskan.
Setelah aku membersihkan kamar dan sudah rapi, aku pun berjalan ke luar melangkah ke dapur untuk menyiapkan makan nanti malam, biar tidak lagi repot.
Setelah cukup lama berkutik di dapur, menyiapkan makan untuk nanti malam aku pun membersihkan tempat itu, lalu mencuci barang-barang yang kotor, setelah selesai dan semua nya sudah rapi, dan bersih aku pun ke luar berjalan menuju ke ruang tamu menyusul Ibu dan juga Daffa yang sedang asik mengobrol di sana sambil menonton TV.
ayo widia cari kebahagiaan sendiri 😊
pengen raka kena karma aja deh 😅
tolong kasih jodoh lain buat widia thor 🙏🏻😘