Squel "Menikahi Wanita Ternoda"
Dicap sebagai wanita liar karena kabur di hari pernikahan, Ayanna Nerodia Tanzeela memiliki alasan tersendiri untuk itu. Namun, ditengah pelariannya dia justru menemukan seorang bayi mungil yang terbungkus kain, membuatnya terpaksa menjadi Mommy dadakan, bersama seorang pemuda yang tidak dia kenal.
Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Ayanna kabur, padahal pesta pernikahan sudah dia rancang dengan sempurna? Dan siapakah sebenarnya bayi itu? Mengapa dia memiliki keterikatan dengan pemuda yang baru Ayanna temui?
Jangan lupa follow akun dan sosmed ngothor buat tahu info lainnya😍
FB @Nita Amelia
Ig @nitamelia05
TT @Ratu Anu👑
Salam Anu 👑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Pengen Kaya Selamanya
Setelah Daniel berhasil diusir dari rumah sakit, Agnes pun langsung menemui Deana di ruangannya. Ternyata ada Adam juga di sana, sontak Agnes pun langsung memasang wajah panik untuk mengikuti drama pagi ini.
"Dok, tadi katanya seorang pria mengamuk mencari keberadaan Deana. Itu—itu Daniel kan?" ujar Agnes pura-pura tidak tahu apa yang terjadi.
Adam yang duduk di sisi ranjang pun lantas menganggukkan kepala. Karena sudah percaya pada karangan Agnes, dia langsung menutup akses Daniel untuk menemui Deana.
"Benar, sepertinya pria itu sangat nekat," balas Adam, dia pun sedang memikirkan cara untuk terus mengamankan Deana. Karena sepertinya Daniel tidak akan diam saja.
"Kita harus pindahkan Deana ke tempat lain, Dok. Kalau dia tetap di sini yang ada Daniel bisa membawanya pergi," ucap Agnes dengan mimik prihatin, mencoba memberikan ide. Lalu dia juga ikut duduk di sisi Deana, meraih tangan wanita itu untuk digenggam. "Jangan khawatir ya, De. Aku akan berusaha melindungimu terus dari badjingan itu." Sambungnya meyakinkan.
Meski hatinya belum sepenuhnya percaya pada Agnes, tapi melihat ketulusan wanita itu, Deana pun tak bisa mengabaikannya. Dia langsung mengangguk sambil tersenyum.
"Terima kasih, Agnes, kamu sudah baik sekali padaku. Tapi aku benar-benar tidak mengerti, kenapa dia masih saja mencariku, padahal bayiku saja tidak ada di sini," balas Deana, karena yang dia pahami Daniel hanya menginginkan anak mereka. Lantas untuk apa pria itu kukuh ingin bertemu dengannya.
"Kita tidak tahu apa yang ada di pikiran Daniel, De. Kamu sudah banyak mendapatkan penyiksaan darinya, aku tidak mau kejadian itu terulang lagi," ujar Agnes dengan akting yang begitu sempurna. Sampai Adam pun mengangguk setuju.
"Benar, ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi, Deana. Tapi kamu jangan terlalu berpikir keras ya, yang ada pemulihanmu akan semakin lama. Tetap tenang," timpal Adam, yang tak ingin memperburuk kondisi pasiennya.
"Pria itu benar-benar mengerikan," ucap Deana berkomentar tentang Daniel. Tepat pada saat itu Agnes menyunggingkan senyum tipis. Provokasinya kepada Deana semakin berhasil.
"Andai Daniel datang lagi dan lagi—bagaimana kalau sementara Deana di rumahku dulu. Bawa satu perawat yang biasa mengurus Deana juga, supaya dokter mudah mengontrolnya," ujar Agnes tiba-tiba memberikan penawaran. Adam dan Deana pun langsung saling pandang.
*
*
*
Karena tidur di kasur yang terlalu empuk, Dallie sampai enggan untuk membuka mata dan bergegas bangkit dari sana. Apalagi semalam dia tak terganggu oleh tangisan Nael, karena semua ikut dihandle oleh ibu Ayanna.
Namun, karena waktu semakin berjalan, Dallie tersadar jika dia harus pergi kuliah. Dia langsung mendudukan tubuh begitu melihat jam sudah berada di angka tujuh.
"Astaga bisa-bisanya aku berleha-leha karena terlalu nyaman tidur di kasur mewah," gumamnya sambil mengusap wajah untuk menghilangkan kantuk. Dia langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Dia pikir karena terlambat bangun dia tidak akan mendapatkan sarapan. Namun, ternyata saat dia keluar dari kamar, Ayanna langsung menariknya ke meja makan. Di sana banyak sekali makanan, sudah seperti warung yang sering dia datangi.
"Sarapan dulu," kata Ayanna sambil menyiapkan piring. Karena sedari tadi dia juga menunggu Dallie dan membiarkan orang-orang makan duluan.
"Aku sudah terlambat, Aya," balas Dallie sambil mencari-cari keberadaan Nael. Namun, ternyata bayi tampan itu sedang berjemur di halaman belakang bersama Yuna.
"Padahal aku menunggumu dari tadi. Ya sudah kamu bawa bekal saja," balas Ayanna cukup merasa kecewa. Di sini mereka benar-benar sangat terbantu, karena tak perlu memikirkan apapun. Makan tinggal makan, istirahat bisa langsung ke kamar. Kurang apa coba?
Akhirnya Ayanna mengambil kotak bekal yang sudah disiapkan oleh asisten rumah tangganya.
"Jangan lupa dimakan!" ucap Ayanna memberikan sedikit perhatian. Dallie langsung menerimanya sambil menganggukkan kepala.
"Aku akan habiskan. Mommy Nael juga jangan lupa sarapan ya, maaf sudah merepotkanmu pagi ini. Aku harus berangkat sekarang, karena ada kelas pagi," balas Dallie yang melihat kekecewaan di wajah Ayanna. "Aku titip Nael ya."
Pemuda itu mengangkat tangan untuk sekedar mengelus puncak kepala Ayanna. Namun, dari arah lain terdengar sebuah teriakan yang membuat tangan Dallie menggantung di udara.
"Hei, kau sudah terlambat kan? Kenapa masih santai-santai begitu?!" seru Junior yang tengah menuruni anak tangga. Dia juga sudah terlihat rapih dan siap untuk pergi ke kampus. "Tunggu apalagi? Berangkat sana!" Lanjut Junior yang melihat Dallie malah terbengong-bengong.
"Iya-iya, Pak," balas Dallie gagap, segera menarik kembali tangannya. Dia melirik Ayanna untuk pamit, kemudian melangkah tergesa menuju halaman rumah.
Di belakang sana Ayanna senyum-senyum melihat tingkah Dallie.
Sementara Dallie kebingungan mencari-cari keberadaan motornya. Karena ternyata kendaraan roda dua itu tidak ada garasi. Sontak dia pun panik sendiri, dan langsung lari ke pos security untuk bertanya.
"Pak, motor yang kemarin saya bawa kemana ya?" tanya Dallie dengan alis yang bertaut. Karena motor itu adalah harta satu-satunya yang dia punya saat ini.
Bukannya menjawab, sang security justru menatap orang yang ada di belakang tubuh Dallie. Untuk itu Dallie pun ikut memutar lehernya, hingga dia kembali bertatapan dengan Junior.
"Motormu rusak parah! Pakai saja dulu motor Papa," ucap Junior sambil melemparkan sebuah kunci kepada Dallie. Pemuda itu menangkap dengan gelagapan.
"Yang mana, Pak?" tanya Dallie, karena di sana ada beberapa motor milik Fierce. Sejak muda, Fierce memang lebih sering memakai kendaraan roda dua itu hingga sekarang mengoleksinya.
"Yang merah," jawab security yang hafal dengan kunci-kunci tersebut. Dallie langsung terperangah. Dia pergi ke kampus memakai motor sebagus itu? Astaga, apa yang akan terjadi ya, bisa-bisa dia jadi topik pembicaraan.
Di balik kemudi, Junior menarik salah satu sudut bibirnya membentuk senyum smirk. Meski dia masih waspada dengan Dallie, tapi dia turut berterima kasih karena Dallie sudah mau menampung Ayanna selama berada di luar sana.
Akhirnya pagi itu Dallie memakai motor besar milik Fierce. Sungguh rasanya mendebarkan, bahkan sepanjang jalan Dallie terus mengulum senyum.
"Ck, ternyata begini rasanya jadi orang kaya. Aya, Aya, sudah dikasih enak, malah milih kabur dari rumah. Ya, meskipun ada tujuan untuk menghindari pernikahan, tapi bukannya sembunyi di kamar itu jauh lebih baik ya? Semuanya terasa sangat nyaman, aku ingin jadi orang kaya selamanya," gumam Dallie bermimpi menjadi orang sukses sambil terkikik dengan kelakuannya sendiri.
*
*
*
Baru saja turun dari motor dan melepas helm. Dallie langsung jadi pusat perhatian teman-temannya. Karena hari ini ada yang berbeda dengan pemuda itu, bukan hanya motor, tapi wajah sumringah itu juga menunjukkan kalau ada sesuatu yang terjadi pada Dallie.
"Wih, Dal, motor baru? Dapat darimana? Tiba-tiba banget dibawa ke kampus," seru Aldi yang kebetulan juga satu kampus dengannya. Dia menatap lekat motor yang sangat keren dan kinclong itu. "Gila, ini pasti mahal." Lanjutnya berkomentar sambil menatap kagum.
Dallie terkekeh, lalu dengan bangga menepuk dadanya.
"Iya, sekarang aku punya sugar mommy," balasnya bercanda, karena yang dimaksud sugar mommy adalah Ayanna. Namun, ditanggapi Aldi dengan mulut menganga.
"Hah, jual diri kamu?" ceplos Aldi, dan langsung mendapat geplakan dari Dallie.
Plak!
"Sembarangan!" balasnya sewot.
***
Ngothor juga pengen kalo kaya dadakan😌
beuh gak kebayang penampakan tangan C penghianat itu ,, pasti remuk redam karna di cipox sama p4lu 🤣
Rasain kamu Refal itu adalah balasan yg kamu terima karena perbuatan kamu Ata jadi susah 😡
syokor kamu Ref,di mana kapok mu ..itu baru permulaan 😂
semakin penasaran dnegan asal usul dallie...sebenarnya dallie ini siapa? apa mungkin dallie dan Deana punya hubungan yaa? 🤔 soalnya nael anaknya Deana dan semenjak ketemu dallie, Nael selalu anteng dan nyaman? atau mungkin dallie ada hubungan dengan Daniel 🤔 makanya Nael merasa nyaman kalau sama dallie? 🤔 kalau Daniel ayahnya Dallie...berarti Nael adiknya Dallie 🤔🤭 wahhh banyak amatt wanitanya Daniel.
kapokkk sukurinn kau Refall...potong saja tangannya..biar nyahokkk. di kasih hati minta organn tubuhhh 😏