NovelToon NovelToon
ALTAIR: The Guardian Eagles

ALTAIR: The Guardian Eagles

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: Altairael

[MOHON DUKUNGAN UNTUK CERITA INI. NGGAK BAKAL NYESEL SIH NGIKUTIN PERJALANAN ARKA DAN DIYAN ✌️👍]

Karena keserakahan sang pemilik, cahaya mulia itu pun terbagi menjadi dua. Seharusnya cahaya tersebut kelak akan menjadi inti dari kemuliaan diri si empunya, tetapi yang terjadi justru sebaliknya---menjadi titik balik kejatuhannya.

Kemuliaan cahaya itu pun ternoda dan untuk memurnikannya kembali, cahaya yang telah menjadi bayi harus tinggal di bumi seperti makhluk buangan untuk menggenapi takdir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Altairael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

NODA SAHEN GAGANANTARA-2

Altair Satri sesungguhnya merasa gentar berhadapan dengan Altair Agung Cariyabhanu. Karena, walaupun bagaimana altair agung itu adalah altair agung utama yang paling dekat dengan Sang Sahen sendiri. Namun, daripada itu dia jauh lebih takut pada Sang Sahen sendiri.

"Tidak, tentu saja aku tidak lupa." Altair Satria memberanikan diri menatap Altair Agung Cariyabhanu. "Hanya saja, rasanya tidak mungkin Sang Sahen mengutus altair lain, padahal Dia sudah berpesan untuk tidak mengijinkan siapa pun masuk ke dalam taman."

"Altair lain katamu? Aku adalah Altair Agung Utama! Dengan statusku sebagai altair kepercaan-Nya, apanya yang tidak mungkin, huh?!" Altair Agung Cariyabhanu menyombong tidak tanggung-tanggung karena memang itulah faktanya.

Altair Satri yang sejak semula bersikap berani, langsung terkesiap oleh tatapan tajam Altair Agung Cariyabhanu yang serasa menusuk jiwa. Tatapannya penuh ambisi dengan tekat yang sangat kuat. Membuat dada Altair Satria berdesir dan lutut pun gemetar, tetapi pendiriannya tetap tidak goyah.

"Maaf, Altair Agung Cariyabhanu. Aku akan percaya bahwa kedatanganmu adalah atas perintah Sang Sahen jika Dia sendiri yang memberi tahuku."

Geram bukan kepalang, Altair Agung Cariyabhanu mengetatkan rahang dan mengepalkan tinju. Dengan sekuat tenaga menahan diri supaya tidak memukul Altair Satria sampai hancur karena sudah berani meragukan dirinya.

"Untuk apa Dia harus repot-repot memberitahu jika ada aku yang telah diutus?! Sang Sahen bahkan lebih sibuk dari yang paling sibuk. Kamu pikir Dia akan membuang-buang waktu berharga-Nya hanya untuk urusan sepele?"

Setiap dalih yang dilontarkan Altair Agung Cariyabhanu memang terdengar logis dan masuk akal. Namun, karena yang diperdebatkan adalah mengenai kemutlakan perintah Sang Sahen, Altair Satria yang secara langsung menerima mandat dari Sang Penguasa tertinggi itu, sama sekali tidak mempercayai ucapannya. Karena baginya hanya titah yang keluar langsung dari mulut Sang Sahen'lah yang paling sahih.

"Maaf, Altair Agung Cariyabhanu. Ini bukan urusan sepele, aku tidak bisa membuka pintu taman untukmu." Altair Satria bersikukuh pada pendiriannya.

Altair Agung Cariyabhanu mendelik, paras rupawannya tidak bisa menyamarkan amarah dan keserakahan. "Kamu---" perkataannya terpotong oleh pintu taman yang tiba-tiba terbuka.

Kepala altair perempuan berambut kecokelatan melongok ke luar. "Altair Satria, salah satu cahaya itu terlihat gelisah. Oh!" Dia terkejut saat melihat Altair Agung Cariyabhanu dan segera berdiri dengan benar lalu memberi salam, "Sugeng rawuh dan salam sejahtera, Altair Agung Cariyabhanu."

Mengabaikan salam dari si altair perempuan, otak sang Altair agung pun berpikir cepat untuk mengambil peluang. "Apa yang terjadi?" tanyanya gusar. "Sudah aku katakan kalau aku datang karena diutus, kamu masih tidak percaya. Kalau sampai terjadi apa-apa pada cahaya itu, kamu dalam bahaya, Altair Satria."

"Jangan mengancamku, Altair Agung Cariyabhanu. Percuma, karena aku tetap tidak akan mengijinkan Anda masuk tanpa ada bukti perintah langsung dari Sang Sahen!"

"Kamu! Kamu mau mati?!" Altair Agung Cariyabhanu sudah mengangkat tangan hendak memukul, tetapi urung ketika melihat kekukuhan Altair Satria.

Diancam sedemikian rupa dalam situasi yang bisa saja menggoyahkan keteguhan hati, tetapi Altair Satria tetap bergeming. Apa pun yang terjadi pada cahaya yang di dalam taman, dia tetap tidak akan membiarkan Altair Agung Cariyabhanu masuk. Lebih baik dia dihancurkan oleh altair agung itu daripada dihukum oleh Sang Sahen karena sudah dianggap lalai.

Altair perempuan yang tidak lain adalah Altair Harnum, kebingungan dan khawatir. Di saat yang sama, cahaya di dalam taman pun kian menggila. Dengan suara serak nyaris menangis dia berseru gusar,

"Altair Satria, cahaya itu melayang tidak beraturan dan membentur cabang-cabang pohon! Dia seperti ingin mencari jalan keluar! Aku mohon lakukan sesuatu!"

Altair Satria menatap tajam sang altair agung. Tatapan tajam yang seolah menagatakan kamu tidak diterima di sini. Jadi, pergilah. Setelah dia bergegas mengayun langkah-langkah lebar masuk ke taman, mengabaikan Altair AgungCariyabhanu. Bahkan dia tidak menyadari jika altair agung itu ikut menyelinap masuk di belakang Altair Harnum.

Kebun bunga beraneka warna menyambut kedatangan mereka, sangat indah memukau, bahkan Altair Agung Cariyabhanu yang tidak pernah tertarik dengan hal-hal semacam itu pun dibuat melebar mata dan mulutnya karena takjub.

Sungai kecil dengan air berwarna pelangi mengalir, membelah kebun bunga menjadi dua bagian. Beberapa pohon berdaun keemasan tumbuh di antara rimbunnya bunga yang bermekaran. Rerumputan yang tumbuh di situ berwarna hijau segar berkilau.

Tiga cahaya keemasan berpendar lembut mengambang di udara, tidak terusik oleh kehadiran mereka ataupun keagresifan satu cahaya lain yang sedang melayang ke sana-kemari seperti hendak mencari jalan kebebasan.

"Bagaimana ini bisa terjadi, Altair Harnum?" Wajah Altair Satria tegang dan pucat.

"Aku tidak tahu, tiba-tiba saja dia menjadi liar seperti itu. Altair Satria, lakukan sesuatu atau sebaiknya kita melapor pada---"

Altair Agung Cariyabhanu menyela kasar, "Tidak perlu. Dia sudah mengutus aku!"

Dengan begitu dia pun mengepakkan sayap peraknya, melesat mengejar bola cahaya yang semakin dia mendekat, kian menjauh pula si cahaya. Altair Satria dan Altair Harnum saling bertukar pandang dangan mata yang sama-sama melebar.

"Kenapa membiarkan dia masuk?" Wajah Altair Satria sekarang pucat pasi seperti tidak dialiri darah.

"Aku, aku juga tidak tau. Waktu tadi menutup pintu, aku tidak melihatnya." Wajah Altair Harnum tidak kalah pasi. Bahkan murka Sang Sahen sudah terbayang jelas di benaknya.

Keduanya saling menatap tidak berdaya karena tidak tahu harus bagaimana. Dalam hati hanya bisa berharap bahwa Altair Agung Cariyabhanu benar-benar diutus oleh Sang Sahen sendiri, walaupun kemungkinan itu hanya 00000, 1%.

Mereka menatap sosok Altair Agung Cariyabhanu yang semakin lama kian kecil, hingga akhirnya hanya terlihat seperti titik putih berkilau di kejauhan.

Altair Agung Cariyabhanu mengejar cahaya yang terus berusaha menjauh. Sebenarnya dia tahu bagaimana cara menjinakkan, hanya saja sengaja membiarkannya menjauh supaya dia punya alasan untuk mengejar dan akan menangkap ketika jauh dari jangkauan pandang kedua altair penjaga.

Saat dirasa sudah waktunya, Altair Agung Cariyabhanu memanggil, "Arka!" Cahaya itu seketika berhenti. "Kemarilah, datanglah pada saudaramu."

Cahaya itu bergeming, sepertinya tidak yakin pada ucapan AltairAgung Cariyabhanu. Dia tadi gelisah dan ingin menjauh karena merasa ada aura kelam mendekat. Sekarang justru muncul altair asing yang belum pernah datang berkunjung sebelumnya. Dia tidak ingin mendekat, tetapi sayangnya sudah menjadi hukum tidak tertulis bahwa cahaya itu tidak bisa mengabaikan atau menolak kehadiran altair yang mengetahui namanya. Karena sesungguhnya sang altair adalah pemilik sah atas cahaya tersebut.

Bahkan, kedua altair penjaga itu pun tidak mengetahui bahwa cahaya-cahaya yang mereka jaga memiliki nama.

Ketika Altair Agung Cariyabhanu terbang menghampiri, cahaya itu tidak berusaha melarikan diri lagi. Akhirnya dengan mudah ditangkap dan altair agung itu pun berbisik, "Aku membutuhkanmu. Saatnya kita bersatu."

Cahaya itu tiba-tiba berdenyut-denyut seperti nadi saat Altair Agung Cariyabhanu menekannya ke bagian jantung. "Masuk Arka! Masuklah! Jantungku adalah tempat yang pantas untukmu!"

Entah apa yang terjadi. Alih-alih meresap masuk ke dada altair agung, cahaya itu tiba-tiba membesar, berdenyut semakin cepat, lalu tiba-tiba terbelah menjadi dua. Sebagian masuk dalam jantung sang malaikat agung dan yang sebagian tetap berada di tangannya.

"Apa? Tidak mungkin ...." Untuk sesaat Altair Agung Cariyabhanu menatap syok.

Akan tetapi, ketika merasakan kekuatan lebih besar telah merasuki tubuhnya, dia pun menyeringai puas dan merasa bahwa itu sudah cukup. Dia memang belum sempurna karena hanya separuh cahaya yang telah dia ambil. Namun, itu saja sudah cukup untuk membuatnya jauh berada di atas Altair Agung Cariyapurna dan yang lainnya. Dia sudah setara dengan Sang Sahen karena sekarang sayapnya telah berubah menjadi sayap emas. Altair Agung Cariyabhanu terkekeh puas lalu terbang kembali.

Angan-angan tentang setara dengan Sang Sahen terus hilir mudik di dalam benak, membuatnya sangat percaya diri bahwa muluai sekarang tidak akan lagi ada yang bisa menandinginya.

[Bersambung]

1
bang sleepy
Akhirnya sampai di chap terakhir update/Whimper/ aku bagi secangkir kopi biar authornya semangat nulis 🤭💗
bang sleepy
pengen kuguyur dengan saos kacang rasanya/Panic/
bang sleepy
brisik kamu kutu anjing! /Panic/
bang sleepy
bisa bisanya ngebucin di moment begini /Drowsy/
bang sleepy
mank eak?
diyan selalu berada di sisi mas arka/Chuckle/
bang sleepy
shock is an understatement....... /Scare/
bang sleepy
sabar ya bang arka wkwwk
bang sleepy
tetanggaku namanya cecilia trs penyakitan, sakit sakitan trs. akhirnya namanya diubah. bru sembuh
bang sleepy
mau heran tp mrk kan iblis /Drowsy/
bang sleepy
dun dun dun dunnnn~♪
bang sleepy
astaga suaranya kedengeran di telingaku /Gosh/
bang sleepy
Hah... jd raga palsu itu ya cuma buat nguji arka ama diyan
Alta [Fantasi Nusantara]: Kenyataan emang pahit ya🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
bang sleepy
bener uga ciii /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
bang sleepy
idih idihhh
bang sleepy
nyembur wkwkwkwk
bang sleepy
Tiba-tiba cinta datang kepadaku~♪ #woi
bang sleepy
kan bener. kelakuannye kek bokem. tp dia altair
bang sleepy
agak ngeri ngeri sedap emg si diyan ini wkwkw
Alta [Fantasi Nusantara]: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
bang sleepy
anaknya anu kah
bang sleepy
buseeeeddd
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!