NovelToon NovelToon
The Crazy Kultivator

The Crazy Kultivator

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / spiritual
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Ancilarry

Saat umur ku sangat muda, aku dikurung di tempat yang sangat gelap oleh seorang wanita jahat. Setiap hari wanita jahat datang untuk melampiaskan amarahnya padaku. Dia membawa algojo yang siap untuk menghukumku yang bahkan tidak melakukan kesalahan apapun.

Makanan sehari hariku adalah makanan basi dan tikus yang menyelinap masuk. Dan makanan paling mewah bagiku adalah makanan sisa.

Suatu hari wanita jahat itu menawarkan kebebasan untukku. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Itu tidak gratis. Aku tahu itu karena dia juga gila. Dia meminta sesuatu yang tidak masuk akal… tubuhku.

Tapi kau tahu? aku adalah seseorang yang lebih gila darinya.

'The Crazy Kultivator'

Ini hanya perubahan dari novel pertama 'Return to being the mad antagonis'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ancilarry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Pria misterius

Zhen memakan banyak hidangan lezat di atas meja. Sekarang ia tahu kalau ingin makan makanan lezat harus bayar. Kecuali jika buat sendiri.

Kalau dipikir pikir penjaga yang makan ayam panggang itu juga membayar pada nenek tua. Untungnya kelompok kultivator dari sekte Qingyun itu memverinya banyak uang. Mereka mengumpulkan uang untuk diberikan pada Zhen. Katanya sebagai bayaran sudah menolong mereka.

Flashback

"Nona, jangan sungkan untuk menerima uang dari kami!? Anggap saja ini sebagai hadiah dari kami untukmu!?" seru Lin Xiao dengan wajah berseri dan senyum yang ramah.

"Nona? Siapa yang kau panggil nona? Aku laki laki!?" ujar Zhen langsung mengejutkan mereka semua.

Semua angan angan mereka tentang wanita cantik langsung buyar. Terutama Lin Xiao yang wajahnya berubah menjadi tomat panas.

Sekarang

"Hmph, enak saja mereka memanggilku nona. Pria setampan aku mereka kira perempuan?!" dengus Zhen terdengar kesal. Tapi mulutnya tidak bisa berhenti makan.

"Sudah sudah, mereka kan tidak tahu. Makanya aku bilang kau harus potong rambut kan?" ujar Qiu.

Zhen rasa juga mungkin karena rambutnya belum di potong. Tapi sangat sayang, ia sangat menyukai rambut panjang. Zhen melihat pengunjung lain yang tampak rapi dengan rambut yang diikat, ada juga yang memakai aksesoris di rambut mereka. "Ternyata ada juga cara seperti itu." ujar Zhen.

Ia mengambil potongan kain panjang nan tipis mengikat setengah rambutnya kebelakang. Saat Zhen mengikat rambut ke belakang, beberapa pengunjung wanita melirik ke arahnya dengan pipi merona.

Beberapa berbisik bisik tentangnya. Ada juga yang hanya melihatnya saja.

"Permisi tuan muda, apa kami boleh duduk disini?" tanya seorang pria, berkulit sawo matang, dan potongan rambut pendek. Dan senyumnya, terlihat cukup manis. Dia dan tiga temannya meminta izin duduk di meja yang sama dengan Zhen.

Setelah diperhatikan lagi, sepertinya semua bangku penuh. Dan hanya tempatnya saja yang tersedia. Sangat menyebalkan untuk berbagi meja dengan orang lain. Ia lebih suka sendiri, tapi karena pria itu memanggil Zhen tuan muda, ia rasa tak apa. "Baiklah."

Pria itu sekali lagi tersenyum ramah, "Terima kasih."

Duduk empat orang di masing masing kursi. Ada pria yang sebelumnya, satu pria bertubuh tinggi besar pengguna pedang besar, dua wanita berambut merah, dan wajah mereka kembar.

"Perkenalkan namaku Ying Luo!?" ujar pria sawo matang.

"Namaku Bai Dongfan!?" ujar tegas pria bertubuh tinggi besar.

"Qin Ruyi!?" seru wanita berambut merah berambut panjang ikal, "Qin Ruyu!?" susul wanita berambut merah panjang lurus.

'Apa aku juga harus memperkenalkan diri?' pikirnya. Tapi tentu saja harus, tatapan mereka berempat seperti meminta Zhen memperkenalkan diri. "Zhen dan dia Qiu!?" ujarnya singkat.

Terlihat wajah penuh tanya pada keempat orang itu. Ada yang berusah mencari di sisi Zhen seseorang bernama Qiu, ada juga orang yang berpikir siapa Qiu? Tidak, ini terlalu absurd untuk mereka.

"Maaf tapi…siapa Qiu?" tanya Ying Luo. Dia tidak bisa untuk mengabaikan rasa penasarannya. Kalau matanya benar yang ada disana hanya mereka berlima termasuk Zhen.

Zhen menekuk wajahnya kesal. Orang orang selalu bertanya 'Diaman Qiu? Dimana Qiu?' padahal Qiu tepat didepan mereka. 'Tunggu, mungkin mereka tidak bisa melihatnya. Sayang sekali mereka tidak bisa melihat Qiu yang lucu!?' Zhen melihat sedih Qiu yang tranparan di mata orang, "Jangan sedih Qiu, meskipun mereka tidak bisa melihatmu, tapi aku bisa." ujarnya.

Mereka tahu ada yang tidak benar dengan otak bocah didepan mereka.

"Kau terlihat sangat muda, berapa umurmu?" tanya Ying Luo.

Karena umur aslinya 305 tahun mereka pasti tidak akan percaya. Jadi Zhen akan menyembunyikan umur aslinya saja dan menyebut umur rata rata tubuh manusianya, "Lima belas."

'Kasihan sekali, di umur yang sayang muda tapi sudah gila!?'

'Ya ampun, umurnya sangat muda tapi…'

'Kasihan…'

Tatapan tatapan belas kasihan benar benar terlihat jelas di wajah mereka. Zhen merasa aneh jika ditatap seperti ini. Rasanya ia menjadi orang paling melas sedunia. "Apa yang kalian lihat?" ujar Zhen dengan niat membunuhnya.

Sontak mereka langsung berpaling mencari topik lain.

"Q Qin Ruyi, kau ingin pesan apa?" tanya Ying Luo terdengar canggung.

"Ah, aku akan pesan mie saja."

"Aku juga sama!?" seru Qin Ruyu.

"Aku akan panggil pelayan!?" ujar Bai Dongfan.

Zhen menurunkan hawa membunuhnya. Ia paling tidak suka jika ada yang menatapnya dengan melas seperti itu. Meskipun hidupnya memang menyedihkan tapi ia tidak ingin dikasihani.

Setelah hawa membunuhnya hilang, Zhen merasa ada hawa membunuh lain selain miliknya. Meskipun hawa membunuh ini setipis helai rambut tapi masih bisa ia rasakan. Asalnya dari berbagai arah.

...***...

Didalam penginapan Zhen berbaring di tempat tidurnya menatap atap kamar. Baru kemarin ia tidur di tempat keras dan berdebu, sekarang tidak terduga bisa tidur di kasur empuk. Banyak hal sudah berubah dalam hidupnya, namun satu hal yang tidak berubah.

Zhen mengusap darah yang keluar dari hidungnya. "Apa karena ini hari terakhir jadi lebih sakit, ya?" ujarnya. Ia bangun dengan semua darah terus menetes.

'Ayo bunuh seseorang!?'

'Cepat bunuh seseorang!?'

'Bunuh mereka!?'

'Biarkan dirimu bersenang senang!?'

Itu adalah suara suara aneh yang berbisik padanya selama tiga ratus tahun. Semakin malam waktunya maka semakin banyak suara yang bergema di kepalanya. Tapi jika membunuh satu orang atau menyakiti diri sendiri suara yang menjengkelkan itu akan bilang perlahan lahan.

Wuzz

Sepintas tercium bau amis. Zhen langsung mengenalinya kalua bau ini adalah darah. Mana mungkin ia tidak mengenalinya ketika hampir seluruh hidupnya di temani oleh darah. Zhen membuka pintu jendela. Langsung terlihat bulan purnama yang indah.

"Malam ini bulannya sangat indah, sayang sekali kalau tidak ada teriakan malam ini. Benarkan?" tanya Zhen dengan senyum manisnya pada seseorang yang berjubah hitam mengenakan topeng.

Pria itu tidak merespon. Dia melihat Zhen berdarah dari mulut, hidung, mata, telinga.

Melihat apa yang dilihat pria itu Zhen langsung mengelap darahnya, "Jangan khawatir, ini hanya darah. Hal ini tidak akan mengganggu aku membunuhmu." ujar Zhen dengan senyum lebar di wajahnya.

Tanpa banyak bicara pria itu mengeluarkan dua belati hitam bergerigi. Dia melesat menyerang Zhen. Sayangnya yang ia serang hanya beyangan saja.

Blarr

Zhen membakar pria itu dari belakang. Dengan sigap pria itu melepas jubahnya dan membuangnya. "Hmm, sayang sekali. Tapi itu harusnya cukup untuk membunuhmu."

Keadaannya kini terdesak. Pria itu mengeluarkan sebuah pil. Saat ia memakan pil tersebut seketika itu pula seluruh tubuhnya berubah membesar menjadi merah, topeng yang dia kenakan retak memperlihatkan wajahnya yang berubah menjadi merah.

Auranya seketika berubah menjadi sangat kuat. Zhen tidak tahu apa yang orang itu makan. Namun ia merasakan aura yang tidak menyenangkan mengelilingi pria itu. Aura gelap yang membuat siapapun mengompol.

"Kik, kik kik kik kik ha ha ha ha ha ha ha ha ha… ini semakin menyenangkan!?" serunya semakin bersemangat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Firman Hidayat
up 50 bab dong
Yohan_Ge: gak papa kak gak 50 yang penting authornya selasu up
Happy alone: Maaf, author kagak kuat kalau sampe 50 bab 😵 entar yang ada jalan ceritanya jadi berantakan lagi.
total 2 replies
Yohan_Ge
dari semua novel yang ku baca ini yang paling seru
Yohan_Ge
zhen ini lucu banget😂😂

lanjut kak ceritanya seru

semangat
Firman Hidayat
up lagi Thor yang banyak
Firman Hidayat
knp GK diper**sa dulu itu, sayang banget
Firman Hidayat
ceritanya bagus,
mc op
Firman Hidayat
Lanjutkan thor...Thor...Thor....
Firman Hidayat
bagus
Happy alone: Makasih ya, gak nyangka langsung dapet tanggapan padahal baru update 😶😶😶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!