Kisah Asmara Di Sekolah

Setelah beberapa minggu dirawat akhirnya lambat laun kesadaran AL mulai pulih. Teman - teman Sekolahnyapun selalu datang dan memberikan dukungan agar AL tak merasa kesepian bahkan setelah dipindahkan ke ruang rawat inap.

Tak sampai sebulan, AL pun masuk kembali ke Sekolahnya yang sangat dirindukan itu.

Tetapi ketika masuk kelas dia yang duduk beda satu lorong dengan Anton merasa sedikit emosi sebab telah mengikuti ucapannya waktu itu.

" Kalo ga salah... Elo yang mancing gue buat balapan kan?" tuduh AL sambil menunjuk wajah Anton.

" Dan elo bisa hilang tanpa jejak... "

" Trus lo juga bisa berkeliaran dan bebas gitu aja..."

" Ck...ck..ck ... Bukan maen sih " kata AL sambil menepuk tangannya tiga Kali.

" Gue Gak sekotor pikiran lo sob... "

" Lo boleh nyalahin gue gara - gara udah ngajakin lo balapan "

" Tapi lo harus Tau kalo gue juga menyesal karena ulah gue itu " ucap Anton membela dirinya.

" Trus lo dimana pas gue jatuh ke jurang hah??"

" Lo juga ga pernah nongol kan waktu gue sakit"

" Ini yang lo bilang Sahabat ??? " kata AL dengan penuh penekanan.

" Maafin gue sob... Gue ga bermaksud.." kata Anton terpotong...

" Maaf ??? "

" Maaf lo bilang ??? "

" Hahaha " AL tertawa sumbang.

" Sahabat itu bukan orang yang nemenin lo waktu lo suntuk doang "

" Sahabat itu berani koreksi lo langsung, tanpa menikam Dari belakang, selalu ada saat lo susah, selalu ngomong iya saat lo butuh, dan lagi..."

" Ga bakal berubah sampai kapanpun "

" Mo dia kaya, jabatannya bagus, saat diatas dia tetap hargai lo, trus satu yang paling penting yang harus lo ingat... "

" Bahkan dalam urusan cinta atau apapun itu, ga bakal merubah persahabatan itu sendiri " kata AL sambil menunjuk bahu Anton.

Anton hanya berdiri terdiam mematung setelah meletakkan tas sekolahnya sambil memandang AL dengan penuh rasa bersalah.

Sementara AL kembali ke tempat duduknya karna gurunya akan memasuki ruangan kelasnya.

Setelah AL duduk dibangkunya, dia menoleh ke belakang dimana tempat duduk Jovila berada dan Jovila terlihat sibuk mengerjakan tugas sehingga dia kembali memusatkan perhatiannya pada alat tulis yang dibawanya.

AL belum bisa mengikuti kegiatan eskul terutama basket yang menjadi hobinya sebab masih dalam masa pemulihan namun dia rutin melakukan rawat jalan untuk mengetahui perkembangan dari kesembuhannya pasca kecelakaan mobil waktu itu.

Namun AL tetap selalu bertemu dengan teman - temannya di Cafe tempat biasa mereka nongkrong.

" Oh iya, AL gimana keadaan kamu Sekarang??"

" Makin cakep aja... Iya gak sob??" Tanya Evan pada teman - teman nongkrongnya yang diangguki mereka.

" Efek Ayang kayaknya Bro... " ucap Salah satu temannya yang langsung ditanggapi oleh AL.

" Hush... Ayang... Ayang .. Pala lo peyang "

" Punya pacar aja kagak " kata AL sambil menarik kursi untuk duduk didekat Evan.

" Makanya Sob, buruan ditembak biar ga disambar orang "

" Kelamaan tarik ulur sih " Ucap Evan.

" Emang layang - layang, tenang aja sob "

" Semua ada waktunya, tinggal tunggu tanggal mainnya" AL sambil mengangkat kedua alisnya.

" Film Bioskop kaliii... " kata temannya AL yang ditanggapi dengan kekehannya.

" Loh, tas siapa ini?? Kayak kenal " kata AL melihat tas wanita didekat tempat duduk Evan.

" Yang... Sorry gua lam......ma " kata EL yang tiba - tiba muncul dari arah toilet wanita.

" Eh adek Cinderella gue "

" Tinggal sama gue tapi perginya ga barengan dan ga bilang - bilang ya... Awas lo !!!"

" Laporin bunda ntar " Ancam AL pada Adiknya.

" Jangan dong kak "

" Gue janji deh... ga bakal kemalaman pulangnya " ucap EL sambil cemberut.

" Ga usa banyak ngomong, Sono pulang... "

" Jadi kodok baru Tau rasa lo " ancam AL.

" Mana ada Cinderella jadi kodok. Wleee " kata EL sambil mencolek lengan Evan untuk diantar pulang ke rumahnya.

" Dah... Ga usah colek - colek segala "

" Bukan muhrim Tau " kata AL mengingatkan Adiknya.

" Jangan galak - galak napa sih kak?? Gue doain jomblo Dunia akhirat. Biar Tau rasa lo " ucap EL membuat AL emosi namun setelahnya dia langsung melarikan diri dengan diantar pulang oleh Evan.