NovelToon NovelToon
WORST PRINCE

WORST PRINCE

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / dan perjuangan hegemoni / Perperangan
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Yuseo

Kaisar Yussa Angevin, sang penakluk agung yang menguasai dunia, menemukan dirinya terlempar ke dalam dunia novel yang baru saja dia baca, "The Greatest War Against the Devil".

Sebuah novel tentang perang besar antara ras iblis dan manusia, dimana protagonis mengalami kegagalan dan iblis memenangkan peperangan.

Di dalamnya, Kaisar Yussa bereinkarnasi sebagai Pangeran Lucas De Valorian, pangeran terburuk sekaligus aib keluarga kerajaan.

Mampukah seorang Pangeran terburuk mengubah alur cerita novel dan menghentikan kehancuran dunia??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuseo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 - Lucas Vs Arnoul

Lucas dan Arthur berjalan menyusuri jalan berbatu menuju koloseum, diikuti oleh Clara yang masih kesal.

Langit biru cerah memperlihatkan tanda-tanda hari yang panas.

Kerumunan orang mulai berkumpul di sekitar koloseum, bersemangat untuk melihat pertarungan yang akan datang.

"Apa Anda yakin ingin melawan Pangeran Kedua?" tanya Arthur dengan cemas, mengingatkan Lucas tentang reputasi Arnoul yang dikenal cerdas dalam bertarung.

Lucas hanya tersenyum tipis, menunjukkan ketenangan yang mendalam di matanya.

Koloseum itu megah, berdiri tinggi dengan pilar-pilar besar yang menjulang ke langit.

Begitu mereka masuk, sorakan dari penonton menggema, membuat suasana semakin tegang.

Di tengah arena, Pangeran Kedua Arnoul sudah menunggu.

Tubuhnya tegap dan posturnya menunjukkan kekuatan dan pengalaman bertarung yang luar biasa.

Arnoul menggunakan baju yang elegan dan indah, memegang sebuah pedang yang terlihat hebat di lengannya.

Senyumannya terlihat sangat ramah, dia terlihat seperti orang yang rendah hati dan penyayang.

"Lucas," panggil Arnoul dengan suara yang hangat, memancing perhatian semua orang. "Apakah kau sudah siap?"

Lucas melangkah maju dengan tenang, matanya menatap tajam ke arah Arnoul. "Aku sudah siap, Kak," ucap Lucas dengan rasa percaya diri yang sangat tinggi.

Sebuah perisai sihir langsung mengelilingi koloseum, melindungi penonton dari serangan mereka berdua.

Clara yang sedang menonton merasa kesal dengan Lucas. "Dia memanggil Arnoul Kak, tapi memanggilku Clara...?!!" gumamnya sambil menggertakan giginya. "Aku harap kau kalah dengan menyedihkan, bocah sialan!"

Sorakan dari penonton semakin keras, menyemangati kedua pangeran yang akan bertarung.

Kaisar Edgard dan Duke Velmore duduk di kursi khusus di koloseum yang sangat megah, mereka berdua menonton pertandingan tersebut.

Kaisar Edgard mengeluarkan sedikit keringat dingin ketika dia menatap Lucas.

"Yussa Angevin...?" batin Kaisar Edgard. "Siapa dia sebenarnya? Bagaimana dia bisa memasuki tubuh putraku...?" lanjutnya, mengingat peristiwa di mana domainnya hancur hanya dengan jentikan jari Yussa Angevin di pertemuan mereka sebelumnya.

Duke Velmore menatap Kaisar Edgard yang bergetar. "Apakah emosi Kaisar sedang buruk...?" pikir Duke Velmore, takut jika Kaisar Edgard marah.

"Duke Velmore," panggil Kaisar Edgard dengan suara serak. Duke Velmore dengan sigap langsung menjawab, "Y-Ya Kaisar..?!"

Kembali ke dalam arena, Lucas berdiri di depan Arnoul.

Mereka berdua saling menatap, Lucas dengan tatapan tajam dan Arnoul dengan tatapan hangat.

Lucas meluruskan tangannya ke depan, mengisyaratkan Arnoul untuk menunggunya sebentar.

Lucas melirik ke arah Duke Velmore dan Kaisar Edgard, lalu dia berteriak, "Kaisar Edgard De Valorian dan Duke Velmore Fedasst."

Duke Velmore menoleh ke arah Lucas, begitu juga Kaisar Edgard.

"Kenapa dia memanggilku?" pikir Kaisar Edgard, sedikit panik.

"Aku memiliki permintaan selain mendapatkan izin masuk akademi," lanjut Lucas. "Permintaan...??" ujar Duke Velmore dengan sedikit bingung. "Apa permintaan anda, Pangeran?!" katanya dengan nada keras.

"Aku ingin Jessica Herdinal menjadi pelayan pribadiku...!" tambah Lucas, menyatakan permintaannya.

Seluruh orang yang menyaksikan itu terkejut, mereka semua salah sangka dengan tujuan Lucas.

"Apakah Pangeran Lucas menyukai seorang pelayan?" bisik mereka.

"Bukankah ini sebuah cinta terlarang?" bisik yang lainnya.

"Benar-benar romantis!" bisik perempuan yang menyaksikan.

Arnoul memegang pundak Lucas, dia tersenyum dengan lembut.

"Jangan dengarkan apa yang dikatakan orang-orang, Lucas," kata Arnoul, mencoba menenangkan Lucas. "Aku juga sama sepertimu, menyukai seorang pelayan."

Lucas memandang Arnoul dengan tatapan aneh. "Menyukai seorang pelayan? Apakah kau benar-benar seorang bangsawan? Di mana harga dirimu?" ejek Lucas kepada Arnoul.

"Lalu, untuk apa kau ingin membawa pelayan itu..?" tanya Arnoul terkejut.

"Tentu saja karena dia berguna," jawab Lucas, menatap Arnoul dengan jijik.

Arnoul terdiam ketika diejek Lucas, dia berbalik dengan lemas lalu melangkah menjauh dari Lucas.

Di kursi khusus koloseum, Duke Velmore menatap Kaisar Edgard dengan rasa bingung.

"Kaisar?" panggil Duke Velmore, menanyakan pendapat Kaisar Edgard mengenai permintaan Lucas.

Kaisar Edgard menjawab dengan dingin, "Terserahmu saja, bukankah dia pelayanmu?"

Duke Velmore tersenyum canggung, kemudian dia langsung mengangkat tangannya. "Baiklah, saya akan memenuhi permintaan Anda, Pangeran Ketujuh!" teriak Duke Velmore.

Mendengar hal itu, Lucas tersenyum sinis, dia langsung menyiapkan posisi bertarung.

Begitu juga Arnoul, dia langsung menyiapkan posisi bertarung, memasang ekspresi yang terlihat kesal.

"Aku berniat untuk menahan diri," ucap Arnoul. "Tapi ucapanmu benar-benar membuatku marah, Lucas," lanjutnya, sambil mengeluarkan sebuah aura pedang tingkat Master yang menyelimuti pedangnya dengan es yang dingin.

Lucas tersenyum, matanya terlihat merendahkan Arnoul. "Kau memang harus mengeluarkan seluruh kemampuanmu jika tidak ingin kalah dengan sekali serangan," kata Lucas sambil mengeluarkan Glaimrend dari ketiadaan, pedangnya terbalut dengan aura berwarna emas yang sangat indah.

Seluruh orang yang berada di koloseum terdiam, mereka semua terkejut dengan apa yang dikeluarkan oleh Lucas. Mata Arnoul terbuka lebar.

"PERFECT AURA...?" batinnya, benar-benar terkejut.

Clara juga terkejut berat melihat Lucas yang mengeluarkan aura tingkat kesempurnaan. "Aura tingkat kesempurnaan..?" batinnya merasa terkejut. "Bocah lemah itu memiliki aura tingkat kesempurnaan..?"

Clara menoleh ke arah Arthur yang duduk di sampingnya. "Apakah kau sudah tahu bahwa Lucas sekuat ini?!" tanyanya.

Arthur juga terlihat cemas, ikut terkejut. "Aku pernah melihat itu ketika dia Pangeran Lucas Sparring dengan Sir Jorge, namun aku tak menyangka bahwa itu adalah Perfect Aura..." gumamnya dengan suara bergetar.

Jessica yang duduk di sisi samping lainnya Clara tiba-tiba ikut bicara.

"Aura itu apa?" tanya Jessica dengan bingung.

Clara terkejut dengan suara Jessica, tersentak dan kepalanya terbentur dengan kepala Arthur.

Ketika Clara menghadap ke belakang dan ingin memukul Jessica, dia langsung tenang karena kecantikan Jessica.

"Tuan Putri Ketiga," Jessica memulai, suaranya dipenuhi dengan rasa ingin tahu, "bolehkah Anda menjelaskan lebih lanjut tentang apa sebenarnya yang dimaksud dengan 'Aura'?"

Clara berhenti sejenak, mempertimbangkan pertanyaan Jessica sebelum melanjutkan.

"Aura bukan hanya keterampilan fisik, Jessica," Clara menjelaskan dengan lembut. "Ini melampaui sekadar kecakapan fisik semata. Ini adalah kekuatan spiritual, kekuatan batin yang memungkinkan seseorang untuk menguasai senjata mereka dengan lebih dari sekadar keterampilan fisik saja."

Mata Jessica melebar dengan keingintahuan. "Dan apakah ada tingkatan berbeda dalam Aura?"

Clara mengangguk, ekspresinya penuh pemikiran. "Tentu saja, Jessica. Ada beberapa tingkatan dalam ranah Aura. Pertama, ada Pengguna Aura. Pada tahap ini, individu dapat meningkatkan insting, kekuatan fisik, dan jarak serang mereka dengan signifikan. Mereka memiliki kemampuan untuk memanipulasi energi aura untuk mencapai prestasi tersebut, menjadikan mereka lawan yang tangguh dalam pertempuran."

Jessica mendengarkan dengan penuh perhatian saat Clara terus membongkar lapisan-lapisan Aura.

"Selanjutnya, ada Ahli Aura," Clara melanjutkan. "Mereka telah menguasai afinitas elemen, meskipun belum sekuat Aura Master. Namun, mereka dapat mengendalikan kekuatan elemen mereka dengan presisi dalam pertempuran, menciptakan serangan mematikan."

Suara Clara mengambil nada yang lebih serius saat dia memasuki tingkatan berikutnya. "Kemudian, kita memiliki Master Aura. Individu-individu ini memiliki kemampuan untuk mengendalikan sebuah kemampuan yang sangat kuat dan peningkatan fisik yang sangat hebat. Sebagai contoh, seorang Master Aura tipe api dapat membakar hutan yang memiliki luas suatu negara."

Napas Jessica tercekat di tenggorokannya, kekagumannya tumbuh dengan setiap kata yang Clara ucapkan.

"Apakah mungkin bagi siapa pun untuk mencapai tingkat Master Aura?" tanya Jessica.

Ekspresi Clara berubah menjadi serius saat dia menggelengkan kepala. "Tidak, Jessica. Mencapai status Master Aura sangatlah langka dan memerlukan dedikasi dan latihan yang luar biasa. Hanya sedikit yang bisa mencapai tingkat tersebut, menjadi penguasa yang tangguh dalam pertempuran."

Jessica tercengang, suaranya penuh kagum. "Jadi, apakah Pangeran Lucas adalah seorang Master Aura?"

Mata Clara berkilau dengan intensitas yang tersembunyi. "Tidak hanya itu, Jessica," jawabnya, suaranya terdengar penuh kegembiraan. "Lucas bahkan telah melampaui itu. Dia telah mencapai Aura Kesempurnaan—puncak kekuatan spiritual. Dalam Aura Sempurna, seseorang mendapatkan kendali mutlak atas Aura mereka, memungkinkan mereka untuk memanipulasi realitas, ruang, waktu, dan bahkan dapat menebas ketiadaan seperti; Jiwa, Kehampaan, Kegelapan, dan bahkan menebas sesuatu yang tak bisa ditebas."

Pikiran Jessica melayang dengan implikasi kata-kata Clara. "Pangeran Lucas sekuat itu...?" gumamnya. "Bukankah dia dijuluki sebagai pangeran terburuk...?"

Arthur melirik Jessica dengan tajam, aura tingkat Expert miliknya keluar dengan kuat. Ketika auranya hampir mengenai Jessica—

Boom!

Suara ledakan yang sangat kuat terdengar dari arena.

Semua orang langsung menatap arena dengan serius.

Arnoul bertekuk lutut di hadapan Lucas, pedang Lucas sudah berada di samping lehernya.

"Kau sudah kalah, Arnoul," ucap Lucas, bahkan tak mengeluarkan keringat sedikit pun.

Tubuh Arnoul dipenuhi dengan luka tebasan, dia tersenyum ragu. "Apakah kau menyembunyikan kekuatanmu selama ini, Lucas?" ucapnya dengan susah payah.

"Mungkin," jawab Lucas dengan enggan.

Arnoul meludahkan darah, mencoba berdiri dengan susah payah hingga badannya bergetar hebat.

"Apa ini?" pikir Lucas, merasa kagum. "Dia masih bisa bangkit?"

Arnoul menghunuskan pedangnya ke Lucas. "Ini belum selesai, Lucas," ujarnya dengan badan yang dipenuhi luka.

Lucas terdiam, lalu perlahan mengeluarkan senyuman. "Ini sangat menarik," gumamnya.

Lucas langsung berlari menuju Arnoul, mata kuningnya bersinar dengan sangat terang.

1
arfan
terus semangat bos
Pzo Pza
bagus dan Kata kata nya tidak ada yang typo,
lebih bagus kalau Novel ini dilanjutkan Karena sangat seru
Jenn
novelnya seleraku banget, penasaran sama endingnya
Rony Wijaya
sma kayak manwa yg baru itu
Jenn
benci banget dh kaisar satu ini sama mc
piyo lika pelicia
semangat yah ☺️
piyo lika pelicia
sepuh 😌
Ray
bejir, sekuat apa tuh orang? menjadi seorang sword master terbaik di Kekaisaran yang menguasai dunia
CBJ
ap iya
Igris
Char God Complex?
Callian: Ril, gue juga mikir gitu
total 1 replies
Razali Azli
wow
Mhila izuna
mampir ni thor
V.MaryGrace
👣👣👣
Igris
OMAGAAAAAAAA DAMNNN
Igris
kok bisa
Gehrman
Ini MCnya OP, kah? 🤔
Thinker: mayan
total 1 replies
Gehrman
Istana Kekaisaran
Thinker: jir lupa
total 1 replies
Yuseo De Vincenzo
Chapter selanjutnya: Pembantaian putra putri Kekaisaran 🔥🔥🔥
Callian
Segede apa jur
Kazuma: seram/Toasted/
Thinker: Patung liberty
total 2 replies
Ray
Gass lanjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!