NovelToon NovelToon
Falling In LOVE Again

Falling In LOVE Again

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Persahabatan / Romansa
Popularitas:39.4k
Nilai: 5
Nama Author: PimCherry

Ava Serenity Williams, putri bungsu Axton Brave Williams, jatuh cinta pada seorang pria bernama Ryan Dome. Ia mencintainya sejak berada di bangku sekolah. Ava bahkan rela menjadi seseorang yang bukan dirinya karena Ryan seakan menuntut bahwa yang akan menjadi kekasih dan istrinya nanti adalah seorang wanita sempurna. Ryan Dome, putra Freddy Dome, salah satu rekan bisnis Axton Williams. Freddy berencana menjodohkan Ryan dengan Ava, hingga menjadikan Ava sebagai sekretaris putranya sendiri. Namun, siapa yang menyangka jika Ryan terus memperlakukan Ava layaknya seorang sekretaris, bahkan pembantunya. Ia menganggap Ava tak pantas untuk dirinya. Ryan bahkan memiliki kekasih saat dirinya dalam status tunangan dengan Ava. Hingga akhirnya Ava memilih mundur dari kehidupan Ryan. Ia mencari ketenangan dan jati dirinya yang hilang, hingga akhirnya ia bisa jatuh cinta sekali lagi. Apakah cinta itu untuk Ryan yang berharap Ava kembali? Ataukah ada pria lain yang siap mencintai Ava drngan tulus?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TAK BISA BEKERJA

Tamara yang kini juga begitu menempel pada Ryan, mendatanginya ke Perusahaan Dome.

“Hai, kamu sibuk?” tanya Tamara sesaat ia membuka pintu ruang kerja Ryan dan melihat pria itu sedang berkutat dengan beberapa dokumen.

Ryan mengangkat wajahnya dan melihat kehadiran Tamara. Ia menghela nafasnya dalam kemudian bangkit lalu langsung memeluk wanita itu.

“Kamu datang di saat yang tepat, aku membutuhkan pelepasan saat ini,” ujar Ryan.

“Pelepasan?”

Ryan langsung membungkam bibir Tamara dengan bibirnya. Tak ada kelemah lembutan karena Ryan memang memerlukan pelepasan dari stres yang ia rasakan. Dengan cepat Ryan membuka pakaian yang dikenakan oleh Tamara, begitu pula sebaliknya. Tamara juga datang karena ia merindukan sentuhan Ryan yang beberapa hari ini tak sempat menemuinya.

Tak memiliki ruang pribadi, membuat Ryan dan Tamara melakukannya di dalam ruang kerja tersebut. Namun, Ryan dan Tamara lupa melakukan sesuatu hingga …

Ceklekkk

Pintu ruang kerja tersebut terbuka dan menampakkan sosok Geoff yang ingin menyerahkan sebuah berkas yang tadi diminta oleh Ryan.

“Ooo shittt!!!” teriak Geoff dan langsung memutar tubuhnya keluar dari ruangan Ryan. Tak lupa ia menutup pintu dan pergi kembali ke ruangannya.

“Siallann siallann siallannn!!” umpat Geoff sepanjang ia melangkahkan kakinya.

Geoff bahkan berpikir bahwa Ryan sudah gila dengan melakukan hal seperti itu di perusahaan, bahkan tidak mengunci pintu ruangannya.

Berbeda dengan Geoff yang terua mengumpat karena merasa matanya telah ternodai, Ryan dan Tamara masih terus mereguk kenikmatann dunia. Ryan tahu bahwa Geoff memergokinya, tapi ia tak peduli karena baginya asisten pribadi hanya lah pekerja rendahan. Bahkan seharusnya Geoff merasa beruntung karena bisa melihat secara langsung bagaimana orang kaya seperti Ryan melakukan hubungan dengan seorang wanita.

*****

“Aku memiliki pekerjaan untukmu, Mar,” ujar Nala yang kini bertatapan langsung dengan Mario, ditemani oleh Devian dan juga Eleanor. Hal itu karena Nala tak ingin menyakiti hati One meskipun bagi Nala, Mario hanya lah sahabatnya.

“Aku akan mencarinya sendiri, Na. Tak perlu kamu yang sampai mencarikannya untukku,” ucap Mario.

“Aku tak mencarikannya untukku, tapi seseorang meminta padaku karena ia membutuhkan seseorang yang pantas untuk posisi itu dan aku yakin kamu bisa melakukannya,” ucap Nala.

“Jangan gengsi menerima bantuan dari kami, Mar. kami adalah sahabatmu, bahkan aku sudah menganggapmu sebagai saudaraku dan kedua orang tuamu sebagai orang tuaku juga,” ucap Devian.

“Pergilah ke Perusahaan ini. Di sana akan ada yang membantumu untuk mulai bekerja,” ucap Nala sambil menyerahkan sebuah kartu nama.

“Perusahaan Orlando?” gumam Mario.

“Ya, Perusahaan Orlando. Bukankah dulu kamu bercita cita bekerja di sana? Kamu menyukai investasi saham dan aku rasa kamu cocok, Mar. Aku yakin aku tak salah merekomendasikanmu.” Ucap Nala bersemangat.

Mario sebenarnya tak percaya bahwa dirinya akan bisa bekerja di Perusahaan Orlando. Dulu kesempatannya hilang begitu saja karena masalah yang tiba tiba menimpa keluarganya, hingga ia melewatkan interview terakhir.

“Terima kasih, Na,” ucap Mario.

“Hmm … dan untuk kedua orang tuamu, aku sudah menempatkan mereka di Rumah Sakit Keluarga Williams di Australia. Kamu tak akan berjauhan dengan kedua orang tuamu.”

“Terima kasih,” untuk kesekian kalinya Mario mengucapkan terima kasih pada sahabat sahabatnya.

“Aku berharap kamu bisa berterima kasih pada kami dengan cara tak pernah menutupi apapun dari kami. Selain itu, jangan pernah melarikan diri lagi, karena kami akan selalu menemukanmu,” ucap Devian.

Mario hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan. Ia juga tak tahu bagaimana berterima kasih pada sahabat sahabatnya, hanya saja yang terpenting baginya kini kedua orang tuanya telah mendapatkan perawatan yang baik dan dirinya juga akan kembali bekerja.

*****

Dengan pesawat pribadi Keluarga Williams, Ava berangkat menuju ke Australia. Axton, Jeanette, dan Alex mengantarkan kepergiannya.

“Kamu tak ingin mengurungkan niatmu, sayang?” tanya Axton yang sebenarnya masih tak rela jika Ava berada berjauhan dengannya, berbeda dengan Jeanette yang sangat yakin dengan putri kecilnya.

“Dad ….”

“Maaf, Dad hanya belum siap berjauhan denganmu,” ungkap Axton.

“Aku akan sering pulang atau Dad bisa ke sana menemuiku bersama Mommy. Hitung hitung liburan, dan biarkan kakak sendirian mengurus Perusahaan Williams,” ucap Ava yang langsung mendapat cebikan dari Alex.

Perpisahaan pun terjadi dan Ava menatap hal ini sebagai babak baru dalam kehidupannya. Ia meninggalkan hal hal yang pernah menyakiti hatinya dan akan membuka lembaran baru untuk dirinya sendiri di Benua kangguru itu.

Ava mengeluarkan ponselnya dan tak lupa mengirimkan pesan untuk sahabatnya, Oceania.

Perjalan yang memerlukan waktu sedikit lama itu pun berakhir. Ava turun dari pesawat pribadi Keluarga Williams dan sudah ada sebuah mobil berwarna hitam yang menjemput dirinya. Ia melihat kepala Mansion Keluarga Williams di Australia.

“Halo, Uncle!” sapa Ava.

“Selamat malam, Nona. Bagaimana perjalanannya?”

“Aku lebih banyak tidur, Uncle,” jawab Ava dan langsung membuat kepala pelayan yang bernama Jacob itu tertawa.

Jacob membantu Ava menyimpan koper ke dalam bagasi lalu membukakan pintu belakang mobil untuk putri majikannya itu. Mobil yang membawa mereka pun melaju menuju ke Mansion Keluarga Williams di Australia.

Keesokan paginya, Ava bangun pagi dan segera membersihkan diri. Ia akan langsung pergi ke Perusahaan karena tahu begitu banyak hal yang harus ia pelajari. Ava sendiri tak ingin mengecewakan Mom Jeanette dan Grandpa Orlando, karena telah memberinya kepercayaan ini.

“Nona sudah siap?” tanya Jacob yang mendapatkan tugas mengantarkan Ava ke Perusahaan Orlando dan menjemputnya lagi di sore hari.

“Sudah, Uncle. Kita berangkat sekarang.”

“Siap, Nona!”

Mobil kembali melaju menuju ke Perusahaan Orlando. Para petinggi Perusahaan Orlando telah diberitahu tentang kedatangan pimpinan baru Perusahaan Orlando. Mereka telah bersiap menyambut kedatangan Ava.

Namun, berbeda dengan seorang pria yang sejak pagi begitu sibuk mempersiapkan dirinya. Ia menghela nafas berkali kali karena merasa gugup. Dulu saat pertama bekerja di Perusahaan Dome, ia tak seperti ini, tapi mengapa sekarang ia begini.

“Kamu harus membantunya dalam bekerja karena ia sangat membutuhkan bimbingan,” ucap salah seorang manager yang membantu Mario beberapa waktu belakangan ini untuk memahami pekerjaannya.

“Saya mengerti, Tuan.”

“Kamu pasti bisa, Mar. Saya melihat potensi yang sangat besar dalam dirimu.”

“Terima kasih, Tuan.”

Pintu lift terbuka dan beberapa manager menyambut kedatangan Ava. Mereka tak menyangka bahwa pimpinan Perusahaan Orlando di Australia itu akan dipimpin oleh seorang gadis yang tampaknya masih sangat muda. Ada beberapa orang yang menatap sinis ke arah Ava dan menganggapnya tak bisa bekerja dan hanya menggunakan nama keluarganya.

“Selamat siang, Nona,” sapa Manager.

Mario yang tadinya sedikit menunduk pun mengangkat wajahny dan matanya membulat saat melihat siapa yang datang.

“Ava?”

🧡🧡🧡

1
Ita rahmawati
keliatan ya bra klo mario cemburu 😅
Ita rahmawati
dih si rian 🙄🙄
Ita rahmawati
pede nya ryan udh over dosis 🤮😁
Ita rahmawati
bukan menganggap kamu lemah va tp krn mereka sayang dn peduli sm kamu
Ita rahmawati
jatuh cinta kamu va 🤣
ternyta tebakanku bener kamu sm mario aja va 🤭
Ita rahmawati
aneh² aja kamu tuh va va 🤦‍♀️🤦‍♀️
Ita rahmawati
jgn blg nti yg jd penyumbang benih nya si mario krn dia butuh uang 🤔
Ita rahmawati
nah kn tamara aja sukanya mario tuh,,dia tau mna emas mana batu krikil 🤣
untung si ava segera sadar 🤭
Ita rahmawati
mario temennya nala,,kok aku gk inget blad ya 🤦‍♀️😅
Ita rahmawati
gk sadar ryan²,,kmu itu yg menjijikkan 🤮
huh si ava ini polos apa bodoh ya 🤦‍♀️🤦‍♀️
Ita rahmawati
his menjijikkan si ryan,,gk rela klo ava sm ryan 😔😔
Ita rahmawati
aih si ava mah sengaja krn cinta dia membutakan hati dn fikirannya 🙄
Ita rahmawati
belaga bner astaga
Ita rahmawati
mending sm mario dwh va dari pd sm ryan,,yg angkuh itu
Ita rahmawati
trnyta axton udh tau busuknya keluarga ryan
Ita rahmawati
hai takkan semudah itu ya seharusnya klo rian mau mempermainkan ava,,diliat dari siapa ayah dn kakaknya 🤔🤗
Ita rahmawati
awal kok udh mulai bikin kesel si ryan ini 🤭
Uba Muhammad Al-varo
yey Mario dikira kekasih nya Ava, semoga aja jadi benar kekasihnya Ava.
Sani Srimulyani
ayo mario bilang aja iya. 🤭
ApoBangPo
Biasanya klo sesama lelaki suka peka Abrar kayanya udh tau klo Mario suka sm ava dech dari matanya keliatan kaya ada api²nya 😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!