NovelToon NovelToon
Love Journey In September

Love Journey In September

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nabila

Dikala kehidupan yang kamu jalani tidak berjalan dengan apa yang kamu mau, hanya bisa berharap bahwa ada keajaiban untuk memberikan kebahagiaan. namun siapa sangka bahwa ada kejutan di hari-hari yang kamu jalani, di awali masa sekolah yang berwarna dengan masalah percintaan yang membuat menjadi gundah. akankah mereka bisa kembali bersama???

*Pantengin keseruan mereka dengan para tokoh yang emosional.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lika-liku

~Kelak akan ada masanya di mana kamu menunggu dan aku tidak akan datang.

"Jadi apa konsep yang akan di buat mempertahankan perusahaan untuk kembali unggul?"

Saat ini hari senen para pegawai melakukan rapat lagi di mana seperti biasa semua sudah berkumpul di tempatnya masing-masing. Ahza ingin melihat apa pegawainya akan tetap semangat dalam perusahaanya yang sedang memburuk.

"Apa kita harus mengadakan acara?" saran Zanna sambil melirik teman-temannya.

Ahza menjawab dengan bingung, "Acara apa?"

"Seperti acara terbuka Pak!" sambung Zanna membuat teman-temannya memutar kedua bola matanya malas.

"Zanna kau tahu? ucapanmu terlalu ambigu." cetus salah satu dari mereka.

Zanna terdiam dengan atas perkataan teman kerjanya yang membuat dirinya sedikit setuju, membuat keadaan menjadi hening satu sama lain.

"Apa kita harus melakukan secara live?" timpal ku pelan membuat semuanya menatap ke arahku.

"Maksudnya?" tanya seseorang perempuan yang duduk di sebelahku.

Aku langsung menyahut, "Ya biar menambah memperkuat produk dari sisi inovasi kreativitas dan kaloborasi supaya bisa memperluas pemasaran bagaimana?" uraikan ku membuat semuanya terdiam mencermati.

Pak Ahza pun langsung mengkomen perkataan ku, "Buat apa? saya sudah melalui pemasaran digital dan juga pemasaran viral."

"Tetapi apa salahnya mencoba?" kata ku lagi membuat Karan ikut menimpali,

"Maksud lo kita harus mengikuti expo?"

•Expo yang dikenal dengan pameran adalah event yang di rancang untuk mempertemukan pemasok produk, peralatan industri dan jasa di suatu tempat di mana kita dapat mendemostrasikan dan mempromosikan produk dan jasa yang kita tawarkan.

Aku langsung mengarah pada Karan, "Yupz betul sekali."

Pak Wakil manager langsung berpikir untuk mencerna perkataan pegawainya, sedikit bergeming sangat sulit bagiku untuk mengambil tindakan seperti ini.

Ahza langsung memutuskan, "Baiklah, kita harus mengikuti pameran bisnis. nanti di antara kalian harus berpatisipasi dan juga ada yang menetap di kantor, mengerti?"

Semua pegawai langsung menjawab mengerti, "Baik Pak!"

Di tempat kejakasaan Melbourne menampakkan semua pegawai sedang rapat penting mengenai kasus-kasus penggelapan dana, namun belum bisa terpecahkan teka-teki dalam sepekan ini. bukti-bukti belum kuat untuk mengetahui siapa pelaku di balik semua ini membuat mereka masih menerka-nerka.

Hari minggu pada pukul 10 malam Serga bertemu dengan seseorang? baca pada setiap halaman bukti yang di serahkan kepadaku.

"Sudah jelas pasti dia pelakunya!" cakap pemuda yang bernama Juwon.

"Tapi apa motif buat dia?" tanya perempuan yang bernama Frisil.

Juwon dengan santai membalas, "Ya pasti dia tergila-gila dengan uang."

Semua orang pun memutar bola matanya malas, karena semua orang juga tergila-gila dengan uang tetapi alasan penangkapan seperti itu bakalan langsung di bantah dengan atasan.

Seorang pemuda yang bernama Maikel ikut menimpal, "Apa tidak ada yang tahu seseorang yang di temuinya?"

"Ah! kau benar aku akan memeriksanya." Juwon dengan segera melenggang pergi keluar dan meninggalkan mereka semua yang menatapnya heran.

Perempuan yang berambut pendek bernama Tia langsung bergumam, "Seperti biasa dia sangat semangat sekali."

Frisil sedikit bergeming di bangku kursinya yang memikirkan mengenai pelaku yang dia curigakan.

"Sepertinya bukan Serga pelakunya."

Pemuda yang memakai jas hitam langsung menyahut ke arah Frisil, "Apa maksudmu?"

Frisil pun langsung bangkit dari kursi dan membuka layar laptopnya dan menulis sesuatu di papan putih,

"Coba kalian lihat!" perintah Frisil membuat kita bertiga fokus pada setiap tulisan di papan putih dengan keterangan mengenai setiap inci bukti lain yang Frisil dapatkan.

"Baiklah! maikel dan Tia kalian cari data-data tentang mereka, biar masalah Serga biar aku Frisil dan Juwon kita selidikinya." Mereka bertiga mengangguk mengerti dan bergegas bubar untuk menjalankan tugas masing-masing.

Kami semua bekerja sama pada kantor kejaksaan, aku-Jourell, Frisil menjadi jaksa penyidik, Juwon menjadi dektektif, Tia dan Maikel menjadi jaksa penyelidik.

•Tidak asing lagi bagi tentang profesi sebagai jaksa, ternyata jaksa enggak hanya dua jenis saja, ada jaksa penyidik, jaksa penyelidik, jaksa eksekutor dan jaksa pengacara negara.

• Apa bedanya intel dan dektektif

Jika intel merupakan data maka dektektif merupakan seseorang yang berprofesi pengumpulan data aktif itelejen maksudnya adalah seseorang yang melakukan penyelidikan terhadap suatu kejahatan, baik dektektif polisi maupun dektektif swasta. jika dektektif polisi di bawah dapartemen kepolisian, sementara dektektif swasta bekerja secara perorangan. meskipun demikian dektektif swasta tetap di wajibkan untuk memiliki sebuah lisensi khusus, bahwa dirinya layak menyelidiki kasus kejahatan.

Juwon yang mendatangi Tkp pun berekspresi lesu ternyata sia-sia dirinya tidak mendapat informasi apapun. waktu dirinya melihat cctv ternyata mereka pergi dengan cepat sampai tidak tertangkap dengan jelas gambar tersebut. seketika benda pipih di dalam sakunya berdering menandakan sebuah panggilan di sana, suara di sebrang sana terdengar dengan jelas ternyata Frisil yang berbincang denganku.

Juwon mendengar peruturan di balik telepon langsung memijit pelipisnya namun pandangannya mengarah keluar kaca mobil tertampang kendaraan mobil hitam melesat dengan cepat. Juwon mematikan panggilan sepihak dan bergegas mengikuti jejak mobil hitam tersebut. telah sampai di suatu tempat Juwon menyipitkan matanya saat melihat pelaku masuk ke dalam clinik perawatan wajah.

Suara langkah kaki menyelusuri sudut ruangan tidak ada yang aneh di sini, hanya ada peralatan yang dia tidak tahu dan 2 pegawai sibuk melayani pelanggan. Juwon melihat tersangka tepatnya calon tersangkanya sedang memegang sebuah jarum suntik kecil di tangannya. Pemuda yang memakai sarung tangan merasa aneh langsung membalikkan tubuhnya dan menatap bingung ke arah Juwon.

"Siapa kau?" Juwon hanya menampilkan wajah santai dan menunjukkan kartu pengenal ke arahnya, kalo dirinya adalah dektektif.

Pemuda itu hanya melirik sekilas lalu menatap wajah Juwon bingung, melihat ekspresi sang lawan Juwon langsung memberitahui kedatangannya kemari membuat pemuda itu tertawa.

"Lelucon macam apa ini?" cakapnya yang masih tertawa namun dirinya memberhentikan tawanya, "Apa semua dektektif itu bodoh sepertimu?"

Juwon langsung menggeram yang ingin melayangkan pukulan ke wajahnya, pemuda yang melihat Juwon ingin memukul langsung menutup matanya saat tangan Juwon tepat di wajahnya. namun Juwon yang masih ada akal sehatnya memberhentikan aksinya dan mencoba pura-pura membenarkan kerah jas putih pemuda tersebut.

"Tutup mulut mu kau juga sama hal bodohnya seperti ku." Sontak pemuda yang menunggu aksi dari Juwon memukul malah tidak ada penyerangan melainkan dektektif bodoh itu tersenyum miring ke arahku.

"Tolong kerja sama mu untuk melakukan penyelidikan." papar Juwon.

Pemuda itu melihat Juwon sambil bergeming, "Apa yang aku dapatkan dari semua itu?"

Juwon tidak menggubrisnya melainkan melontarkan pertanyaan kepadanya, "Pukul jam 22.00 kau ada di mana?"

Pemuda itu menjawab dengan berbohong, "Aku berpesta di rumah seharian."

"Kau yakin?" pungkas Juwon sambil melipatkan kedua tanganya

Pemuda itu masih menjawab dengan santai, "Ya tentu saja."

Juwon berdecih sambil tertawa dalam hati saat mendengar kebohongan darinya. dengan segera Juwon memperlihatkan sebuah rekaman di sana khusus untuknya. Juwon melihat sang lawan menatap tanpa berkedip membuat dirinya tersenyum miring.

Juwon langsung menaroh kembali ponselnya dalam saku dan menanyakan hal yang sama,

"Jadi saya katakan lagi di mana kau waktu itu??" Masih mencoba santai untuk menghadapi penipu sepertinya namun Serga tetap tidak memberitahui kebenaranya.

"Hei! aku sudah mengatakan semuanya padamu Pak dektektif." seru Serga.

Juwon tidak mempedulikan rasa kemanusiaan dengan peraturan uud dengan orang sepertinya, melayangkan tangannya namun Serga dengan cepat menghindar membuat Juwon menahan kesal dan meneruskan aksi keduanya yang tidak gagal melainkan pukulan kecil tidak sampai babak belur ataupun pingsan masuk IGD.

Serga merasakan perih di sudut bibirnya dan mengelap luka tersebut pakai tangannya. Serga menatap kesal, muka gantengnya lama-lama kalo dipukul terus akan ada menjadi bekasan di sana. mau tidak mau Serga harus menjawab tentang pertanyaan Juwon tadi,

"Iya aku mengakui malam itu aku sedang keluar!" ungkap Serga.

Juwon langsung menatap penuh selidik, "Dengan siapa kau bertemu?"

Serga langsung membalas, "Aku bertemu dengan Client untuk mengenai perawatan pada wajah." jelasnya dengan jujur.

Juwon yang masih penasaran langsung menanyakan lagi, "Siapa dia?"

"Hei! itu privat mengenai pelanggan." seru Serga yang menolak untuk menjawab.

Juwon pun langsung melayangkan kedua bola matanya dengan sengit ke arah Serga, "Kau!..."

Perkataanya terputus saat seorang perempuan datang,

"Permisi! aku ingin...." Perempuan yang tidak tahu ada perkelahian di dalam langsung menerobos masuk untuk bertemu Doctor Serga spesialis perawatan wajah.

Sontak Juwon dan Serga langsung menatapnya dengan terkejut, perempuan itu hanya menampilkan wajah kikuknya kepada kedua pemuda tersebut. tetapi perempuan itu mendengar salah satu dari mereka bilang untuk menunggu sebentar, yasudah dengan cepat perempuan itu langsung pergi meninggalkan kedua pemuda yang masih posisi yang sama.

Melihat Juwon melepaskan kerah baju ku membuat Serga langsung membenarkan bajunya, "Kau lihat? untung pelanggan tercantikku tidak kabur olehmu." ketus Serga.

Juwon tidak peduli dengan perkataanya melainkan berjalan mendekat untuk mengatakan sesuatu yang sangat jelas kepadanya, "Jika kau terlibat dalam hal ini, aku tidak akan melepaskanmu!"

Setelah mengatakan itu Juwon langsung bergegas dari hawa yang membuat diriku panas, hingga perempuan yang tadi memperhatikan membuatku tidak mempedulikan dan terus berjalan keluar dari clinik untuk kembali ke kantor kejaksaan.

****

Sudah menunjukkan jam 21.00 wib, Nayesha yang sudah selesai dengan pekerjaanya, namun ada sebagian ruangan yang lembur hingga pagi hari. seperti biasa sebelum meninggalkan ruangan ku bereskan kembali alat perlengkapan ku ke dalam tas serba guna lalu bergegas pergi keluar dari kantor. Saat di pintu keluar utama langkah ku terhenti saat Jeslyn menahan lengan ku untuk pergi,

Dia berucap kepadaku, "Gue pengen bicara sama lo Ney."

Sebenarnya aku bingung saat Jeslyn ingin mengatakan sesuatu kepadaku, kenapa hawanya jadi serius begini? batinku.

Tidak ada satu kata pun yang keluar dari bibir ku, biar saja Jeslyn yang berbicara duluan padaku.

"Gue minta maaf kalo perilaku gue waktu itu salah, tapi gue--enggak bermaksud bikin lo marah." ungkapnya dengan sesal.

Aku yang mendengar Jeslyn berbicara hanya satu tarikan nafas membuatku tidak menampilkan ekspresi apapun hanya sedikit bergeming, hingga Jeslyn tidak tinggal diam melainkan menggoyangkan lenganku seperti anak kecil yang membujuk untuk di belikan mainan.

"Baiklah! tapi kau gaboleh bikin acara tanpa persetujuanku." seru ku dengan tegas.

Jeslyn yang mendengar itu langsung memberi hormat ke arahku, "Siap komandan!" lantangnya membuat kita berdua saling melempar tawa satu sama lain.

Dengan tiba-tiba Jeslyn mengajak ku dengan semangat, "Ayo! aku traktir kan kepiting sauce spesial buat sahabat gue hari ini."

Aku pun langsung menjawab dengan cepat,"Seriously?"

Jeslyn pun mengangguk kepalanya sambil merangkul ku untuk berjalan beriringan melangkah bersama.

"Yah, sepertinya berat badan ku akan naik." Jeslyn yang mendengar langsung membalas, "Tidak masalah karena kau akan tetap cantik di kota ini."

"Woah! sekarang kau pandai berbohong ya." sahut ku sambil memicingkan mata.

Jeslyn menggeleng sambil memegang telapak tangannya di dada, "Tidak aku megatakan tulus dari hatiku."

Perdebatan ku dan Jeslyn membuat persahabat kita semakin dekat, sangat mengharukan bisa tertawa lepas tanpa melupakan beban dalam hidup.

Dilain tempat, seorang pemuda sedang berdiri di perkarangan rumah sambil berjalan mondar-mandir menunggu seseorang. pemuda itu melihat ke arah jendela kamar ternyata lampunya belum menyala, tapi berharap sosok yang ingin di temuinya keluar untuk melihatnya datang ke rumah.

Ekspresinya sangat gusrak-gusruk apalagi banyak nyamuk membuat dirinya berdeham keras namun tidak ada yang mendengarnya. pemuda itu membuka ponsel untuk melihat kontak yang ada di layar ternyata no pribadinya masih di blokir olehnya. merasa seseorang itu tak kunjung keliatan berniat untuk pergi dari pekarangan rumahnya. selepas kepergian pemuda yang masih berpakaian kerja pemilik rumah nya pun baru datang dengan ekspresi senang di wajah sehabis di traktir makan dengan temannya.

Benar, pemuda itu ialah Ahza dirinya datang untuk melihat Nayesha malam ini, tetapi sepertinya ekspetasinya tidak berjalan dengan apa yang diharapkan, mungkin dirinya akan mencobanya sekali lagi untuk mengobrol dengannya.

1
➳βC᭄☠Agatha☠❤️⃟Wᵃf ᴹᴿ᭄°
ayo saling dukung kak ..gantian mampir ya....
butterfly.bloom: Siap 🔥
total 1 replies
Naruto Uzumaki
Kurang tidur hanya untuk baca cerita ini, sekarang tolong cepat update
butterfly.bloom: Terimakasih sudah mampir🙏,,,,Bab selanjutnya sudah ada ya kak
total 1 replies
Marii Buratei
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
butterfly.bloom: siap🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!