NovelToon NovelToon
Di Antara Dendam Dan Cinta

Di Antara Dendam Dan Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Penyesalan Suami / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:41.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Hanya dalam waktu 2 tahun, Greg berhasil membuat Juan Permana, seorang pengusaha ternama, menjadikan dirinya orang kepercayaan. Selain itu, Greg juga membuat Mia, putri tunggal Juan, tergila-gila padanya.

Ternyata di balik sikapnya yang mempesona itu, Greg berniat membalas dendam atas kematian orangtuanya. Ia pergi setelah berhasil mengambil alih kekayaan Juan dan menyakiti Mia yang sudah menjadi istri sahnya.

Namun takdir berbicara lain. Setelah 7 tahun berpisah, keduanya dipertemukan kembali dengan perasaan dendam yang terbalik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Senjata Makan Tuan

“Greeegg si**lan !”

Pria yang tidur di samping Juwita sampai terlonjak duduk di atas ranjang karena terkejut mendengar pekikan wanita di tengah tidur lelapnya.

“Kamu kenapa ?”

“Siapa kamu ? Kenapa kamu bisa ada di sini ?”

Juwita menahan selimutnya supaya tidak melorot sementara pria yang di sebelahnya malah tidak mengenakan penutup bagian atas.

“Anda yang meminta saya datang semalam untuk memberikan pelayanan ala bintang lima,” sahut si pria sambil tersenyum.

Mata Juwita kembali melotot. Pria di sebelahnya terlihat lebih muda, kurang lebih seumuran Mia. Wajahnya lumayan tampan dan cukup terawat, ciri khas pria-pria yang mencari nafkah dengan tubuhnya.

”Aku tidak pernah menghubungi apalagi menyewa jasamu ! Aku tidak lupa kalau semalam masuk ke kamar ini…”

“Bersama Greg ?” potong pria itu sambil tertawa.

Tanpa rasa sungkan apalagi malu, pria muda itu menyibak selimutnya membuat Juwita melotot lalu membuang muka ke samping.

“Anda sungguh luar biasa semalam, saya tidak perlu bekerja keras untuk memuaskan anda malah sebaliknya.”

Dengan santai pria itu beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi tanpa mengenakan apapun sambil memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai.

“Tidak bisakah kamu mencari selimut atau apapun untuk menutupi milikmu ?” bentak Juwita.

“Bukankah semalam anda sendiri yang melarang saya menutupinya dengan apapun bahkan dengan pengaman ?”

“What ?”

Pria muda itu sudah masuk ke kamar mandi sambil tertawa hingga tidak melihat ekspresi wajah Juwita yang terkejut bercampur marah dan cemas.

Juwita bergegas mengambil jubah handuk yang masih tersisa satu di dalam lemari lalu memunguti pakaiannya dan memasukkannya ke dalam laundry bag.

Ia berjalan mendekati meja kecil yang berada di sisi tempat tidur muda itu dan melihat satu dus pengaman yang sudah kosong.

Juwita menjambak rambutnya sendiri dengan perasaan marah yang membuncah. Masih melekat dalam ingatannya kalau ia berhasil membawa Greg naik ke kamar yang sudah dipesannya saat pria itu mulai merasakan reaksi obat perangsang yang dituang Juwita dengan tangannya sendiri ke dalam minuman beralkohol saat mereka berada di dalam restoran.

Lalu bagaimana bisa pagi ini malah Juwita yang berakhir dengan pria bayaran ?

Juwita mengepalkan kedua tangannya, pria muda itu pasti dibayar oleh Greg untuk menggantikannya.

“Kenapa ? Anda lupa kalau anda sendiri yang membuangnya ke toilet dan melarang saya memakainya ?”

Juwita langsung menoleh dan melihat pria itu sudah rapi dan berpakaian lengkap bahkan tercium aroma sabun dan shampoo dari tubuhnya.

“Cukup ! Jangan diteruskan lagi ! Sekarang tinggalkan kamar ini secepatnya !”

“Tentu saja. Tugas saya sudah selesai.”

Pria itu tersenyum sambil merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum seolah menegaskan kalau dirinya memang sudah berniat meninggalkan Juwita.

“Saya permisi.”

“Tunggu !”

“Kenapa ? Anda mau menanbah jam layanan lagi ?” tanya pria itu sambil mengedipkan sebelah matanya.

“Kamu yakin semalam kita tidak menggunakan pengaman apapun ?”

”Yups ! Dan kita melakukannya lebih dari sekali….”

“Cukup !” Juwita mengangkat tangannya dan pria itu langsung diam sambil mengangkat kedua bahunya dan tertawa.

“Cepat keluar dari sini dan jangan pernah menunjukkan diri lagi di hadapanku.”

“Selama anda tidak memanggil saya…”.

“Keluar !” pekik Juwita dengan mata membelalak.

Pria itu hanya tersenyum tipis dan mengambil jaketnya yang ada di sofa lalu keluar dari kamar.

”Jangan berharap dirimu mengandung benih berhargaku. Pelakor setua dirimu tidak akan pernah bisa membuatku tertarik, tentu saja kecuali uangmu,” gumam pria itu pada dirinya sendiri sambil tertawa pelan dan berjalan menuju lift.

Sementara di dalam kamar, Juwita bergegas ke kamar mandi dan langsung menyalakan shower.

“Greg si**lan ! Brengsek ! Jangan kamu pikir aku akan menerima semua ini !”

*****

“Tunggu mami sebentar, nanti kita berangkat bersama.”

Langit dan Senja mengangguk sambil senyum-senyum. Begitu Mia masuk ke kamar, diantar Greg keduanya langsung menemui Joe yang sudah menunggunya persis di depan pintu apartemen.

Greg minta si kembar berangkat ke sekolah bersama Joe sementara ia sendiri akan mengantar Mia.

“Awas kalau Papi bikin Mami nangis lagi !” ancam Senja dengan tatapan galak sebelum meninggalkan Greg.

“Iya Papi janji, makanya kalian berangkat dulu sama Om Joe.”

Joe menggandeng Langit dan Senja masing-masing di kanan dan kirinya sedangkan Greg langsung masuk kembali ke dalam apartemen.

Di ruang tengah, Mia tengah celingukan mencari anak-anaknya.

“Langit dan Senja mana ?”

“Sudah berangkat duluan sama Joe.”

“Kenapa nggak bareng ? Kalau memang kamu nggak sempat…”

“Aku sempat dan lagi pingin berduaan sama kamu.”

Mia menautkan alisnya apalagi Greg sampai menggandengnya lalu mengambilkan sepatu yang biasa dipakai Mia dan tangan itu tidak mau lepas sampai keduanya masuk ke dalam mobil.

“Buang-buang bensin,” gerutu Mia sambil memasang sabuk pengaman.

“Terima kasih.”

Mata Mia membola mendapati wajah Greg begitu dekat di hadapannya begitu ia kembali dalam posisi tegak.

“Ngapain dekat-dekat begini ? Terima kasih untuk apa ?”

Greg malah tertawa saat Mia menatapnya dengan wajah cemberut dan bibirnya sampai mengerucut.

“Terima kasih karena sudah cemburu. Orang bilang cemburu tandanya cinta.”

“Siapa yang cemburu ?” ketus Mia sambil mendorong bahu Greg namun pria itu bergeming sambil tersenyum manis.

“Kamu yang cemburu, aku bisa melihatnya dengan jelas di matamu.”

“Asal !”

Greg tertawa pelan dan menangkup wajah Mia supaya bertatapan dengannya.

Mia berusaha melepaskan tangan Greg namun pria itu tidak berniat menuruti keinginan istrinya.

“Lalu kenapa mematikan handphone dan akhirnya tidur di lantai kamar Senja ?”

“Sudah aku katakan tadi kalau…”

Greg tertawa sebelum Mia menyelesaikan kalimatnya karena ekspresi wajahnya sangat menggemaskan dalam tangkupan tangan Greg.

“Aku akan menceritakan soal Kristin setelah kamu katakan dengan jujur kalau kamu cemburu.”

Mia tidak menjawab dan melirik ke arah lain, enggan membalas tatapan pria yang masih berstatus suaminya.

“Maafkan kesalahan dan kebodohanku di masa lalu. Maaf karena aku menyangkal perasaanku sendiri padahal terlihat jelas hingga orang lain bisa melihatnya. Aku mencintaimu, Mia. Aku sangat mencintaimu.”

Greg menyatukan kedua kening mereka dan menatap mata Mia penuh kehangatan.

“Aku tidak akan sanggup berkhianat saat ini bahkan waktu kita berpisah selama 7 tahun, aku tidak pernah memiliki keinginan atau ide untuk mencari istri baru. Hidupku hanya untuk bekerja dan bekerja. Kamu bisa konfirmasi langsung dengan Joe atau siapapun yang sudah lama bekerja di perusahaan kecualo Juwita dan ayahnya.”

Mata Mia mengerjap, membalas tatapan Greg yang tersenyum.

“Aku tidak pernah tidur dengan perempuan manapun selain dirimu. Mungkin itulah yang namanya cinta tapi aku selalu menyangkalnya selama 7 tanun ini. Dan aku akan sangat senang kalau kamu pun bisa jujur soal perasaanmu.”

“Masalahnya aku memang tidak cemburu,” tegas Mia.

“Aku hanya berpikir kalau memang kamu sudah punya wanita lain, untuk apa memaksakan diri kembali padaku dan anak-anak.”

Greg tersenyum tipis lalu menarik tengkuk Mia dan bibirnya mulai menyentuh bibir Mia lalu bergerak lebih dari sekedar kecupan.

Mata Mia kembali membola tapi Greg tidak memberikan celah untuk menghindari ciuman panas itu hingga akhirnya gerakan mata Mia justru perlahan menutup membuat hati Greg langsung berbunga-bunga.

“Terima kasih,” ucap Greg sambil mengusap bibir Mia yang basah dan lipstiknya sedikit berantakan.

“Ini untukmu.”

Greg mengambil sesuatu dari kursi berlakang dan memberikan 5 tangkai mawar putih yang diikat menjadi 1 rangkaian yang indah.

“Mulai sekarang aku akan sering-sering mengucapkan kata cinta sampai hatimu yakin kalau aku sungguh-sungguh mencintaimu.”

Greg menyalakan mesin mobil karena waktu semakin mendekati bel masuk sekolah.

“Percayalah kalau Kristin bukan mantan kekasih, selingkuhan atau pelakor.”

Satu tangan Greg terulur mengusap kepala Mia membuat wajah wanita itu merona namun mulutnya seolah terkunci sementara tangannya memegang rangkaian bunga yang diberikan oleh Greg.

“Kembalilah menjadi Mia yang aku kenal dulu. Mia yang ceria, enerjik dan optimis tapi kalau kamu lebih nyaman menjadi Mia yang sekarang, aku tetap mencintaimu.”

1
nining
akhirnya tamat juga ya...di tunggu karya berikut nya ya...
Fera Susanti
semangat Thor..saya seneng sama karya2 nya
Baretta: Terima kasih Kak sudah setia membaca karya-karya saya 🙏🙏
total 1 replies
Baretta
Terima kasih sudah membaca karya saya dan memberikan dukungannya Kak 🙏🙏🙏
Herman Lim
thanks author selalu sehat dan semangat utk karya baru lain nya
nining
banyakin konflik kristin sama desnita dong biar kantor tambah rame🤣🤣
nining
bakalan seru nih kristin lawan desnita🤣
Lilik Juhariah
cuekin aja Mia, aku yg reader aja pingin TK getok kepalanya greg
Lilik Juhariah
sebel juga sama greg , berdamai dg masa lalu apanya sambil tertawa cekikikan
Lilik Juhariah
makanya jgn berduaan dg yg bukan mahram , sambil ketawa ketiwi , makan berdua
Lilik Juhariah
tuh kan , ngapain coba sampe segitunya Greg nersihan air dibajunya Anggi mundurin kursi buat duduk , coba kl Mia gitu , marah dah
Putri Chaniago
jgn mudah gitu aja ngasih maaf utk Greg
nining
bumil sensitif....itu biasa mood cepet berubah😀 lanjut ya
nining
mia hamil kayanya....
nining
lanjut Y kak retha
nining
seru nih...alamat pd ke 3 😅😅
Mukmini Salasiyanti
hahhhh
sadar jg ternyata si Greg...
😃😀🤣🤣
Mukmini Salasiyanti
aaaaaaa
si Greg sok acuh...
nining
di tunggu up berikutnya
nining
lanjut kak retha
nining
saran aja buat greg...jangan banyak ambekan takut nya tensi tinggi...buat mia...jangan mancing2 dong udah tau punya misua posesif.. .🤣
nining: hihiiiiiii
Baretta: Mia lagi aksi balas dendam Kak…
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!