Di Antara Dendam Dan Cinta

Di Antara Dendam Dan Cinta

Hati yang Mengeras

“Aku mohon Greg, jangan tinggalkan aku. Please !”

Mia menangkup kedua tangannya dan terus memohon agar pria yang berstatus suaminya itu tidak pergi meninggalkan rumah mereka, meninggalkan Mia dan kedua orangtuanya.

“Papi tidak marah apalagi benci padamu. Papi sanggup melepaskan segala harta miliknya kalau semua itu bisa membuat rasa sakit hatimu membaik.”

Greg, pria berusia 32 tahun itu menatap sinis dan tertawa mengejek ke arah wanita yang sedang bersujud memohon padanya sambil berlinang air mata.

“Kalian pikir aku hanya mengincar uang untuk mengobati rasa sakit hatiku ? Kalian pikir harta kalian bisa membayar rasa kehilangan bahkan membuat kedua orangtuaku hidup kembali ?”

“Bukan itu maksudku, Greg. Papi sudah memastikan tidak akan membawa masalah ini ke polisi karena semuanya hanya salah paham.”

“Salah paham ? Kamu pikir seorang Juan Permana akan melepaskanku begitu saja ? Dasar naif ! Sudah terbukti kalau dia tega menghabisi nyawa papaku dan membuat mama akhirnya menyusul papa karena tidak sanggup kehilangan orang yang paling dicintainya !”

Suara Greg begitu menggelegar, membuat Mia sampai memejamkan mata dan mengernyit.

“Lalu bagaimana denganku, Greg ? Apakah kamu akan meninggalkan aku, istrimu ? Aku sangat mencintaimu dan rasanya aku tidak sanggup kalau harus kehilanganmu.”

Greg hanya tersenyum sinis dan menarik kopernya. Mia bergegas bangun, ingin menyusul Greg namun kakinya kesemutan karena terlalu lama berlutut.

“Greg, aku mohon !”

Sambil menahan rasa sakit, Mia memaksakan diri mengejar Greg, menahan lengan pria itu sebelum masuk ke dalam mobil.

“Lepaskan !” bentak Greg sambil menghempaskan tangan Mia hingga wanita itu terhuyung ke belakang.

“Jangan tinggalkan aku, Greg. Aku sedang hamil anak kita.”

Greg menautkan alis dengan tatapan dingin. Ia urung masuk ke dalam mobil dan balik mendekati Mia yang berjarak dengannya.

Mia langsung tersenyum karena berpikir kalau suaminya itu akan berubah pikiran dan batal pergi setelah mendengar kabar bahagia itu.

“Apa kamu bilang barusan ?”

“Aku hamil. Anak kita, Greg,” sahut Mia dengan senyuman lebar.

Belum sempat tangannya menyentuh lengan Greg, pria itu kembali menepiskannya dengan kasar.

“Mulai belajar jadi ratu drama ?” tanya Greg sambil mencengkram rahang Mia dengan tatapan sinis.

“Aku tidak bohong atau main drama,” sahut Mia sambil meringis karena tulang pipinya mulai terasa sakit.

“Jadi kamu berselingkuh dengan pria lain dan sekarang mengaku hamil anakku ?”

“Demi nyawaku, Greg, aku tidak berbohong apalagi selingkuh darimu. Apakah kamu tidak bisa merasakan kalau aku sangat mencintaimu ?”

Greg menghempaskan tangannya dengan kasar membuat Mia sempat memekik kesakitan. Tatapan pria itu begitu dingin dan tidak peduli melihat Mia mengusap kedua pipinya.

“Cinta ? Sejak awal kamu hanyalah target utama untuk menghancurkan Juan Permana. Bagiku tidak cukup merebut perusahaannya karena uang masih bisa dicari, tapi masa depan putri kesayangannya tidak bisa dikembalikan lagi. Aku bahagia bisa membuat hidupmu menderita dan penuh dengan penyesalan karena berhasil membuat matamu dibutakan oleh cinta palsu.”

“Jangan bohongi dirimu ! Aku tahu kalau tidak semua perbuatanmu didasari oleh dendam.”

Greg tertawa sinis dan tatapannya masih terasa dingin namun Mia tidak gentar sedikit pun.

Mungkin ia memang hanyalah perempuan naif yang percaya kalau cinta bisa menghapus benci dan dendam yang menguasai Greg.

“Jangan membuang waktu berhargaku. Sampai kapan pun aku tidak akan percaya dengan dongeng kehamilanmu itu.”

Greg segera berbalik dan bergegas masuk ke dalam mobil lalu menguncinya supaya Mia tidak bisa masuk.

“Aku mencintaimu, Greg,” lirih Mia pada dirinya sendiri.

Air matanya kembali menetes sambil menatap mobil Greg yang perlahan menghilang dari pandangannya.

Dari dalam mobil Greg sempat melirik kaca spion tengah dan kanan.

Kali ini dugaannya salah. Mia tidak berlari mengejar mobilnya sambil memohon supaya Greg kembali. Wanita itu bergeming dan hanya menatapnya dengan bahu yang berguncang pelan.

*****

“Perlu saya pesankan tiket ke Jakarta, Tuan ?”

“Tidak usah ! Mereka sudah bukan mertuaku lagi jadi tidak ada kewajiban untuk menghadiri pemakaman mereka.”

“Tapi Nyonya Mia……”

“Kami sudah bercerai dan tidak ada ikatan anak yang membuat aku harus menjalin hubungan dengannya. Biarkan mereka membayar karma dan hutang nyawa pada kedua orangtuaku.”

Joe menghela nafas menatap tuannya yang sedang berdiri memunggunginya, menatap keluar jendela.

Pria yang dulu pendiam dan ringan tangan itu sudah berubah menjadi manusia yang dingin, keras dan kadang-kadang kejam pada lawan-lawan bisnisnya.

“Pekerjaan kita sudah selesai hari ini. Apa Tuan masih mau tinggal beberapa hari di sini atau ada tempat lain yang ingin Tuan datangi ?”

“Tolong carikan tiket ke Yogya dan pesankan hotel untuk 3 hari. Kamu boleh ikut atau pulang ke Jakarta.”

“Saya akan menemani Tuan.”

Greg merapikan dokumen yang berserakan di atas meja kerja yang ada di dalam kamar hotelnya.

“Tuan.”

“Ada yang perlu dibahas lagi ?”

“Soal dokumen yang dikirim oleh pengacara Radit, apa saya boleh melihat dokumen apa yang dikirim ?”

“Tidak usah, paling-paling hanya surat cerai yang sudah ditandatangani Mia. Lagipula sudah 6 bulan yang lalu dan kantor notaris tidak menghubungimu untuk membahas soal dokumen yang mereka kirim kan ? Abaikan saja dan tidak usah dipikirkan.”

“Tapi Tuan…”

“Joe, kenapa aku merasa kamu selalu protes setiap kali aku mengambil keputusan soal Mia ?”

Nada bicara Greg mulai terdengar kesal. Ia sampai menghentikan aktivitasnya lalu berdiri di pinggir meja sambil menyipitkan mata dan melipat tangannya di depan dada.

“Apa kalian punya hubungan khusus selama ini ?”

“Saya sangat menghormati Nyonya sebagai istri Tuan Greg dan tidak pernah berniat merayu Nyonya Mia untuk mengkhianati Tuan. Nyonya sangat mencintai Tuan……”

“Cukup !”

Suara Greg kembali tinggi dan ia mengangkat telapak tangan kanannya ke arah Joe.

“Jangan pernah lagi membahas soal Mia, Juan Permana atau apapun yang berkaitan dengan mereka. Mendengar kamu menyebut namanya saja, emosiku langsung ingin meledak !”

“Maafkan saya Tuan.”

“Jangan coba-coba mengumpulkan informasi apapun tentang perempuan itu termasuk cerita dari Fahmi. Aku tidak mau lagi mendengar apapun soal dia atau kamu akan kehilangan pekerjaan.”

“Maafkan saya Tuan,” ujar Joe sambil membungkukan badannya sekilas.

“Fahmi ikut meninggal dalam kecelakaan itu bersama Tuan dan Nyonya Juan.”

Greg sempat terkejut dan menatap asistennya seolah ingin meyakinkan telinganya. Joe mengangguk pelan dan posisi berdirinya tetap tegak seperti biasa.

Greg sempat terdiam beberapa saat dan nada suaranya kembali normal saat berbicara lagi.

“Keluarlah dan segera carikan tiket untukku. Pilih jamnya sepagi mungkin.”

“Baik Tuan.”

Setelah Joe menutup pintu kamarnya, Greg menghela nafas panjang sambil menarik kursi dan duduk di situ.

Greg memijat pelipisnya yang mendadak pening. Berita kematian Fahmi membuatnya sedikit shock.

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

greg....
salken, thor.... ☺

2024-04-12

2

atik

atik

lanjut thor

2024-02-27

1

Siti Solihah

Siti Solihah

langsung emosi Ama greg....🔥🔥

2024-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 Hati yang Mengeras
2 Setelah 7 Tahun
3 Bertemu
4 Suara Hati
5 Alasan Joe
6 Mereka Anakku
7 Kejujuran Langit
8 Bertemu Saingan
9 Para Musuh
10 Aku Suamimu
11 Pe-De-Ka-Te
12 Pelindung
13 Siapa Firman ?
14 Bertemu Om Hendrik
15 Pindah
16 Ungkapan Firman
17 Dilema Mia
18 Pelakor atau Mantan ?
19 Mengurai Masalah
20 Senjata Makan Tuan
21 Membasmi Pengerat
22 Keruwetan Mia
23 Kejujuran Hati
24 Maaf untuk Lukamu
25 Aku Masih Ragu
26 Bukti Baru
27 Bertemu Kristin
28 Kekhawatiran
29 Kekesalan Anne
30 Hati Maunya Apa ?
31 Aku Cemburu ?
32 Temuan Baru
33 Bukan Pelakor
34 Makan Siang
35 Kencan
36 Curhatan Hati
37 Joe & Kristin
38 Adik dan Kakak
39 Keluarga
40 Kekecewaan Greg
41 Curhatan Greg
42 Mia Menghilang
43 Hasutan
44 Dilema
45 Memulai Misi
46 Penangkapan
47 Kedatangan Kristin
48 Pengakuan Mengejutkan
49 Ketahuan
50 Perang Dingin
51 Bertemu Peter
52 Mami Sayang Papi
53 Wanita 3 Tahun Lalu
54 Dua Empat Lima
55 Bukan Urusanku
56 Tergoda
57 Penegasan
58 Memastikan
59 Permintaan Kristin
60 Nasehat Teman
61 Permintaan Maaf
62 Welcome to Bali
63 Memulai Kembali
64 Tentang Malam Pertama
65 Kado Istimewa
66 Cerita Mia
67 Kecelakaan Kristin
68 Perasaan Joe
69 Joe yang Menyebalkan
70 Kehangatan Cinta
71 Obrolan Joe dan Kristin
72 Belajar Terbiasa
73 Pria Baper
74 Hati yang Ikhlas
75 Dulu dan Sekarang
76 Karyawan Baru
77 Calon Suami
78 Makan Siang
79 Menyerah
80 Ungkapan Hati Kristin
81 Wanita Penggoda ?
82 Cinta Lama
83 Kecewa
84 Seharusnya Bahagia
85 Siap Nikah
86 Masih Lanjut
87 Kekesalan Mia
88 My Bodyguard
89 Siap-siap Saja
90 Persoalan Masa Lalu
91 Istri dan Anak-anakku
92 Kangen
93 Bicara Fakta
94 Keberanian
95 Bahagia untuk Semua
96 Terima Kasih
97 Novel Baru
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Hati yang Mengeras
2
Setelah 7 Tahun
3
Bertemu
4
Suara Hati
5
Alasan Joe
6
Mereka Anakku
7
Kejujuran Langit
8
Bertemu Saingan
9
Para Musuh
10
Aku Suamimu
11
Pe-De-Ka-Te
12
Pelindung
13
Siapa Firman ?
14
Bertemu Om Hendrik
15
Pindah
16
Ungkapan Firman
17
Dilema Mia
18
Pelakor atau Mantan ?
19
Mengurai Masalah
20
Senjata Makan Tuan
21
Membasmi Pengerat
22
Keruwetan Mia
23
Kejujuran Hati
24
Maaf untuk Lukamu
25
Aku Masih Ragu
26
Bukti Baru
27
Bertemu Kristin
28
Kekhawatiran
29
Kekesalan Anne
30
Hati Maunya Apa ?
31
Aku Cemburu ?
32
Temuan Baru
33
Bukan Pelakor
34
Makan Siang
35
Kencan
36
Curhatan Hati
37
Joe & Kristin
38
Adik dan Kakak
39
Keluarga
40
Kekecewaan Greg
41
Curhatan Greg
42
Mia Menghilang
43
Hasutan
44
Dilema
45
Memulai Misi
46
Penangkapan
47
Kedatangan Kristin
48
Pengakuan Mengejutkan
49
Ketahuan
50
Perang Dingin
51
Bertemu Peter
52
Mami Sayang Papi
53
Wanita 3 Tahun Lalu
54
Dua Empat Lima
55
Bukan Urusanku
56
Tergoda
57
Penegasan
58
Memastikan
59
Permintaan Kristin
60
Nasehat Teman
61
Permintaan Maaf
62
Welcome to Bali
63
Memulai Kembali
64
Tentang Malam Pertama
65
Kado Istimewa
66
Cerita Mia
67
Kecelakaan Kristin
68
Perasaan Joe
69
Joe yang Menyebalkan
70
Kehangatan Cinta
71
Obrolan Joe dan Kristin
72
Belajar Terbiasa
73
Pria Baper
74
Hati yang Ikhlas
75
Dulu dan Sekarang
76
Karyawan Baru
77
Calon Suami
78
Makan Siang
79
Menyerah
80
Ungkapan Hati Kristin
81
Wanita Penggoda ?
82
Cinta Lama
83
Kecewa
84
Seharusnya Bahagia
85
Siap Nikah
86
Masih Lanjut
87
Kekesalan Mia
88
My Bodyguard
89
Siap-siap Saja
90
Persoalan Masa Lalu
91
Istri dan Anak-anakku
92
Kangen
93
Bicara Fakta
94
Keberanian
95
Bahagia untuk Semua
96
Terima Kasih
97
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!