Semua Untukmu....

   Tak terasa pesawat yang mereka tumpangi telah tiba di Bandara.mereka di arahkan oleh para pramugari cantik yang menemani mereka menuju pintu keluar yang telah mereka buka.

    "Silahkan tuan dan nyonya !" ucap mereka pada pak Hartono dan istrinya.

Mereka pun keluar satu persatu,saat giliran Bagas,para pramugari itu mengerlingkan matanya untuk menggoda sang tuan muda,namun sayang tak dapat respon baik,malah mendapatkan SP 1 dari Endro sang asisten.

     "Kalian berdua tidak di ijinkan bertugas selama sebulan dan tanpa gaji pula !"

"Tapi apa salah kami pak Endro !" tanya mereka berdua.

"Pikirkan saja apa kesalahan kalian berdua,setelah itu barulah bicara dan minta maaf !" kata Endro sembari pergi meninggalkan mereka.

"Huff ternyata benar rumor yang beredar tentang tuan muda,dia begitu kejam sampai memberhentikan kita cuma karena sedikit menggodanya !" kata pramugari yang satunya

"Sudahlah terima saja,sudah mending kita tidak langsung di pecat !" jawab temannya

      Keluarga Bagas telah di tunggu oleh para supir pribadinya.mereka dengan setia menunggu kedatangan para majikannya.

      "Selamat datang tuan dan nyonya besar !" dan selamat datang juga tuan muda dan tuan muda junior !" ucap para sopir kepercayaannya.

"Ya terima kasih untuk kalian semua,dan tolong bawa masuk semua koper kami !"

"Baik tuan !^

Mereka segera masuk mobil,Arin sengaja di tarik tangannya oleh Bagas,agar bisa satu mobil dengannya.Bagas dan Arin duduk di belakang,sementara Endro di depan bersama sopir.dalam perjalanan,mereka tak banyak bicara,mungkin karena lelah.Arin pun terlihat sangat kelelahan,dia berkali kali menguap dan akhirnya tertidur di bahunya Bagas,melihat itu,Bagas segera membenarkan letak kepala Arin yang hampir terjatuh ke depan.

"Bang,pembatas !" titah Bagas pada Endro

"Siap tuan muda !"

Setelah pembatas di pasang,Bagas memangku tubuh mungil Arin,dan membiarkan dia tidur dalam dekapannya seperti anak koala.

Bagas sangat menikmati momen ini,di mana dia dapat melihat wajah cantik bocil kesayangannya dari dekat.

"Untung saja dompet kamu jatuh dan Aldo yang menemukannya !" jika aku tak membuka dompet itu,pastilah sampai sekarang aku akan mendiamkanmu seperti pada gadis lain !"Tapi jujur sih,dari awal aku telah jatuh hati padamu dan ternyata hatiku tidak salah telah jatuh padamu,wahai bocil cengengku tersayang ! Muach..muach..muach..

Bagas terus saja mencium pipi Arin yang kini telah memerah karena ulahnya.sementara yang membut Bagas gemas,tak terusik tidurnya walau sedikit pun.

Mobil pun berhenti,itu tandanya mereka telah sampai,namun Bagas tak kunjung keluar.Endro dan pak sopir setia menunggunya berdiri di dekat mobil.pak Hartono dan nyonya merasa heran saat menunggu Arin dan Bagas belum juga keluar.

"Dro,kenapa mereka tak keluar juga ?" mommy Ana langsung bertanya dan menghampiri Endro.

"Saya juga tidak tahu nyonya !" jawab Endro menunduk.

"Lah kamu ini,kan mereka bersamanya kenapa tidak tahu Dro? "

"Tadi tuan muda menyuruh untuk pasang pembatas saat nona tidur !"

"Oh ternyata calon mantuku tertidur ya dro,hehe putraku romantis juga ya ternyata !"kekeh sang nyonya yang tak menyangka putranya bisa romantis juga.

"Nyonya bisa saja,hehe tapi iya juga sih tuan muda sangat berbeda ya sekarang,biasanya tak pernah peduli pada para gadis !"

" Nah itu yang saya maksud dro,akhirnya saya akan memiliki menantu juga dro,hehe !"

"Benar nyonya,saya merasa sangat senang !"

"Dro coba buka mobilnya dengan perlahan,saya jadi penasaran,putraku yang satu ini sedang apa saat ini !"

"Baik nyonya,saya juga penasaran !" akhirnya Endro segera membuka mobil dengan perlahan,tanpa menimbulkan suara.mommy Ana langsung bisa melihat Bagas yang tertidur sambil memangku Arin dengan gaya koalanya dan juga sembari memeluknya.Endro dan pak sopir pun kepo ingin melihat tuan mudanya.mereka segera menutup mulutnya tak percaya saat tau sang tuan tengah tertidur seperti itu.diam diam Endro mengabadikan moment itu lewat ponselnya.

" Tutup lagi dro,biarkan mereka tertidur !" ucap mommy Ana sembari pergi dan senyum senyum sendiri.bahkan sampai di depan anak dan suaminya juga,mommy Ana masih tersenyum juga.

"Al,liatin deh mommy kamu,kesambet apa ya kira kira ?" tanya sang daddy yang menunjuk istrinya.

"Al juga tak tahu dad,datang datang mommy sudah begitu,senyam senyum gak jelas !"

"Panggil pak ustad Al,hehe !"

"Dad jangan mulai deh,mending tanya saja langsung,Al juga kepo nih,hehe ! Ayah dan anak itu saling berbisik membicarakan mommy Ana.

"Mom kenapa sih senyum mulu,daddy dan Al juga tahu kalau gigi mommy itu sangat putih !"

"Bukan begitu dad,hari ini mommy sangat senang !" mommy Ana mengungkapkan kebahagiaannya pada sang suami dan juga pada putra bungsunya.dia menceritakan apa yang dia lihat tadi.

"Mommy jangan dulu kesenengan begitu,belum tentu kan cucu pak Handoko mau pada putra kita yang sudah kelewat dewasa itu !"sang suami tidak mau jika istrinya nanti kecewa karena terlalu berharap.

"ih daddy ini gimana sih,bukannya mendukung anaknya yang mulai terbuka hatinya untuk seorang gadis,daddy malah bicara seperti itu !" omel sang istri yang merasa kesal dengan perkataan sang suami.

"Daddy bahkan teramat senang mom,tapi kita harus memastikannya terlebih dahulu biar jelas dan tidak kecewa pada akhirnya,begitulah yang daddy maksud mom !" jelas sang suami.

"Baiklah dad,tapi meski tidak ada apapun di antara mereka,mommy akan membuat mereka tak akan bisa mengelak dengan keinginan mommy ini !" katanya dengan penuh keyakinan.sang suami hanya bisa menggelengkan kepala saja,saat sang istri menginginkan sesuatu pastilah itu harus tersujud,entah dengan cara apapun.

💗💗💗

Kini kita tinggalkan keluarga Bagas yang tengah bahagia.dan beralih pada keluarga kecil yang sangat sederhana,bahkan kekurangan.mereka tengah berdebat tentang anaknya yang sering bertingkah tidak baik.

" Ayah jangan terlalu memanjakan Arumi,lihatlah kelakuannya sekarang,sudah tidak terkendali !" kata sang istri menasehati sang suami yang selalu saja menuruti keinginan anaknya itu,padahal hidup mereka saja pas pasan.

"Sudahlah bu,bosan sekali tiap hari harus ngoceh terus masalah ini,lagi pula ini uangku bukan uangmu,kamu emang tak pernah menyayangi anak kita, urus saja anak haram itu karena kamu lebih menyayangi anak haram itu di banding anak kita sendiri !"

"yang kamu sebut anak haram itu anakmu,ingat itu yah ANAKMU !" Dengan sengaja dia menekan kata di akhir kalimat,agar sang suami tak melupakan itu.tapi sayang semenjak anak itu di serahkan ibunya pada sang suami,dia tak ingin mengakuinya sebagai anaknya,padahal sudah jelas dalam tes DNA mengatakan jika 99% bayi itu adalah anak suaminya dari hasil hubungan gelap bersama perempuan lain.

"