Senja, seorang gadis yang cantik dan ceria, dia malah jatuh cinta dengan Om nya sendiri, adik dari Ayahnya. Perasaan cinta Senja tumbuh saat dia duduk di bangku putih biru, dengan kata lain Om nya sendiri yang bernama Krisna adalah cinta pertamanya.
Krisna atau Senja sering memanggil namanya Om Kiss adalah lelaki tampan, tegas dan sederhana. Dia benar-benar menyayangi Senja sebagai seorang keponakan kesayangannya. Sedari bayi Nenek dan Krisna lah yang mengasuh Senja karena Mama Senja memutuskan untuk tetap bekerja.
Di saat Senja sudah pasrah dan rela melepaskan Krisna, dia malah mengetahui fakta yang sebenarnya. Hal itu membuat Senja menjadi lebih terobsesi dengan Om Kiss kesayangannya. Bahkan dia menjebak Krisna agar menikahinya, berhasilkah Senja mendapatkan hati Krisna?
"Om Kiss, kiss Senja dong!"
"Ogah, najis cium bocil"
"Ih jahat banget sih Om mulutnya"
"Baru tau kamu? Kamu kan yang jebak Om buat nikahin kamu!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nyimas Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20 PERTUNANGAN KRISNA YULIA
Darto dan Sarni tampak mengobrol asik dengan Parjo dan Lastri. Kakek dan Nenek Senja resmi mengenalkan orang tua Krisna pada Senja, mereka mengatakan jujur pada Senja jika Krisna anak angkat mereka.
Senja hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya, lagi dia bersalaman dengan orang tua Krisna. Sebelumya memang Lastri dan Parjo di beri tahu oleh Krisna bahwa mereka harus diam dan berpura-pura tidak mengenal Senja sampai Kakek Nenek Senja sendiri yang mengenalkan mereka.
Senja kemudian pamit ke kamarnya, dia merasa sesak hari ini karena ini adalah hari pertunangan Krisna dan Yulia. Dia bahkan tidak nafsu makan, dia belum makan pagi dan juga makan siang. Hanya seharian mengurung diri di kamar. Ina dan Egi berfikir dia sedih mengetahui bahwa Krisna bukan Om kandungnya.
Malam tiba, mereka sekeluarga pergi ke rumah Yulia. Yulia adalah orang yang sederhana, rumahnya tentu tidak semegah rumah Senja. Namun acara tunangan yang sederhana ini sakral dan sukses, lagi-lagi Senja merasakan perih di hatinya.
Tampak wajah Krisna dan Yulia tersenyum bahagia, sementara Senja memasang mode Putri Es, dia masih enggan memakan apapun. Berbeda dengan tunangan Senja yang mengundang keluarga besar Senja, kali ini di tunangan Krisna yang datang hanya Darto, Sarni, Ina, Egi dan Senja serta kedua orang tua kandung Krisna.
Begitu juga tamu Yulia, hanya datang keluarga inti saja, itulah yang membuat hati Senja terasa sakit, acara ini jadi sangat hangat dan terasa intim. Lagi Senja hanya diam dan memainkan ponselnya, di sini dia yang paling muda sehingga tidak ada teman yang mengobrol dengan dirinya.
Saat pulang kerumah dan memastikan Ina dan Egi sudah tidur dia kabur ke klub malam. Dia sudah janji temu dengan teman-teman SMA nya karena ini malam Minggu. Kali ini dia datang sendirian, dia sangat stress dan benar-benar ingin merasakan minum alkohol.
Chacha, Elenor, Syahnaz dan juga Arimbi menyambutnya. Kali ini mereka sengaja tidak membawa pacar mereka berempat dan akan fokus menghibur Senja. Keempat temannya sangat tau bagaimana Senja mencintai Krisna, itu sebabnya mereka berempat turut sedih tau Krisna akan meninggalkan Senja.
"Cheers"
Kelima gadis itu langsung meminum segelas kecil wiskey. Senja tampak memejamkan matanya menikmati minuman itu. "Wah pait" Kekeh Senja.
"Paitan mana sama kisah hidupmu Senja?" Sindir Elenor.
"Sialan Lu Nor!" Umpat Senja.
"Weh Putri Es kita ini meliar girls." Goda Chacha.
"Udah ayo Nja lupakan Krisna, masih banyak lelaki lain yang lebih tampan. Lu aja gila suka sama Om sendiri." Sindir Arimbi.
"Dia Om angkat Gue." Jawab Senja.
"Halah belum lama Lu tau kalau Krisna itu Om angkat Lu, gak tau fakta Om angkat juga Lu cinta kan sama Om Lu itu? Sakit emang Lu, pengabdi inces." Sindir Syahnaz.
"Ya gimana Om Kiss itu paling sempurna di mataku Naz, gak ada yang lain, gak terganikan!" Jawab Senja.
"Hay girls udah deh jangan nyalahin Senja, malam ini kita jagain Putri Es kita okey. Gak ada pawangnya loh ini. Bahaya dia perawan suci kita." Ucap Elenor.
"Iya kali ini kalian jagain gue loh ya!" Perintah Senja.
"Udah Nja ayo minum lagi cheers." Chacha mengangkat gelasnya dan semua gadis mengikutinya.
"Iya dong, kita akan party sampai matty." Jawab Senja semangat.
Lagi Senja meneguk wiskey. Dia melihat ke lantai dansa, tampak semua orang bergembira dan menari di sana. Senja lalu melangkahkan kakinya ke sana, dia di temani Elenor dan meliuk liuk di lantai dansa menikmati musik yang di mainkan DJ malam ini.
Senja berjingkrak jingkrak dengan semangat hingga bajunya basah penuh kringat, beberapa laki-laki menghampirinya, namun Elenor benar-benar melindungi Senja. Dia lalu menarik Senja agar duduk kembali di sofanya.
Sementara Senja langsung meneguk wiskey dari botolnya dia hilang kendali, bahkan bajunya basah, keringatnya bercampur dengan wiskey. Keempat temannya panik, Senja bahkan berulang kali ingin berdansa, dan beberapa laki-laki mendekatinya.
Mereka berempat sepakat menelfon Krisna, karena keempat temannya juga dalam kondisi sedikit mabuk, mereka takut kalau-kalau Senja malah di bawa salah satu lelaki yang mendekatinya di lantai dansa. Mereka tau Krisna akan murka pada mereka, tapi ini yang terbaik, dari pada keselamatan Senja terancam.
Krisna yang sudah tidur langsung terbangun, dia langsung berlari dan mengendarai mobilnya di klub malam. Krisna lagi-lagi kaget, dia melihat kondisi Senja saat ini, baju yang basah dan berbau alkohol. Tanpa membuang waktu dia langsung mengendong Senja dan memasukkannya ke dalam mobilnya.
"Eh Om Kiss, Om Kiss hik kok ke sini? Senja lagi party tau Om, hik Om Kiss ganggu deh." Racau Senja.
"Diam kamu Nja, gila kamu, kamu mabok." Jawab Krisna.
"Om Kiss, ayo kita party Om Kiss, ternyata hik party asik tadi Senja ajeb-ajeb sama cowok-cowok ganteng Om, hihihi ada tadi yang ngajakin Senja ke hotel, tapi malah hik Elenor marah-marah ke dia. Padahal kan hik Senja mau Om." Racau Senja, dia benar-benar sudah kehilangan kesadarannya.
"Bodoh kamu Senja, gila kamu, kamu udah gak waras." Bentak Krisna.
"Ah Om Kis, hik, jahat. Om Kiss yang bikin Senja gak waras dan gila." Racau Senja.
"Diam kamu Senja!" Bentak Krisna.
"Om hik, Senja jadi pengen makan udang, cumi, kerang, kayaknya enak Om. Nikmat terbang ke syurga Om. Kali aja nanti ketemu pelayan yang wajahnya mirip Om Kiss." Racau Senja.
"Kamu mau bunuh diri ha!" Bentak Krisna, dia benar-benar marah mendengar racauan Senja.
"Iya Om, Senja gak bisa hidup tanpa Om Kiss. Rasanya Senja mau mati saja, hikz. Senja sakit Om, rasanya sakit sekali di sini Om. Kenapa Om datang di hidup Senja Om? Harusnya Om gak datang." Kini Senja menangis, dia memegang dadanya menunjukkan pada Krisna bahwa dadanya memang terasa sakit.
"Iya Om akan pergi dari hidup kamu setelah ini, maaf Senja Om datang di hidupmu." Kini Krisna melunak, dia tidak membentak Senja lagi.
"Om jangan tinggalin Senja Om, jangan pergi tinggalin Senja. Tolong ya Om, Senja janji gak akan nakal lagi, Senja mau Om belajar jadi istri yang baik, Senja mau jadi ibu rumah tangga yang baik." Rengek Senja, dia memegangi lengan Krisna dan menggoyangkannya berharap Krisna menatapnya.
Sementara Krisna fokus menyetir, dia juga memikirkan akan menidurkan Senja di mana. Di rumahnya tentu tidak mungkin karena ada kedua orangtuanya, kalau di rumah Senja juga tidak mungkin pasti Senja akan berisik. Akhirnya Krisna memilih menidurkan Senja di hotel, itu adalah yang terbaik.
"Kok di hotel sih Om? Om mau unboxing Senja ya? Boleh Om" Senja langsung membuka dresnya sehingga dia hanya mengenakan bra dan panties saja berwarna hitam.
Sontak Krisna kaget, dan memelototkan matanya, dia lelaki dewasa yang sangat normal. Melihat tubuh gadis indah di depannya tentu saja dia berdesir dan bergelora. Dia berulang kali menelan salivanya, bahkan sesuatu di celananya langsung tegap berdiri dengan gagahnya.
Senja mendekati Krisna "Om akan jadi milikku malam ini, Senja juga jadi milik Om malam ini. Ayo kita begadang sampai pagi Om" Senja memegang pipi Krisna dan "Cup" dia mendarat bibirnya ke bibir Krisna.