NovelToon NovelToon
Kamar Jenazah

Kamar Jenazah

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Spiritual / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:129.4k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Kamar jenazah, bagian dari rumah sakit yang agak dihindari. Misteri dan kisah mistis apa yang dialami oleh Radit Krisna yang bekerja sebagai petugas Kamar Jenazah. Tangisan yang kerap terdengar ketika menjalani shift malam, membuat nyalinya terkadang ciut.

Berhasilkah Radit melewati gangguan yang terjadi dan mengungkap misteri tangisan tersebut?

===

Hanya untuk penggemar kisah horror. Harap tidak membaca dengan menabung bab ya.

Follow IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2 ~ Dia ... Arwah

Radit tidak mengerti, perempuan mana yang dimaksudnya ibunya. Ada tetangga yang bilang, semalam ia pulang membonceng perempuan.

“Jangan-jangan, pas ibu tidur baru kamu keluarkan perempuan itu.”

“Ya ampun Bu, nggak ada. Sumpah, aku pulang sendiri, Bu. Mungkin salah lihat kali,” jawab Radit membela diri. Lagi pula perempuan mana yang ia bawa pulang, dengan kondisi pengangguran mana ada perempuan yang mau dengannya. “Aku sudah temui Bang Andra,” ujarnya mengalihkan pembicaraan.

“Terus?”

“Gimana ya Bu, lowongannya nggak sesuai dengan bidang aku.”

“Memang yang dibutuhkan, bagian apa?”

“Petugas kamar jenazah, bu.”

Ibu terdiam bukan terkejut, tapi tampak berfikir. Entah hal apa yang membuat wanita itu berpikir, mungkin saja masalah perempuan yang dilihat tetangganya atau kemungkinan Radit menolak pekerjaan yang datang.

“Petugas kamar jenazah harus punya keahlian apa? Bicara dengan jenazah?”

“Bukan gitu Bu.”

“Kamu takut?”

Radit menggaruk kepalanya, dibilang takut padahal tidak. Dibilang tidak takut, nyatanya ngeri juga.

“Terima saja dulu, sebagai batu loncatan sampai kamu dapat yang lebih baik,” ungkap Ibu, ada benarnya. “Lagian ya Dit, orang hidup itu lebih menakutkan daripada orang mati.”

“Nggak gitu juga, Bu. Kalau semalaman harus berhadapan dan satu ruangan sama orang mati, ya … jiper juga kali.”

“Jadi, kamu menolak?”

Pertanyaan ibu agak sulit untuk dijawab. Kendala keluarganya sudah jelas, masalah ekonomi. Kalau peluang ini Radit tolak, tentu saja akan membuat ibunya susah dan belum tahu kapan lagi ada kesempatan peluang kerja begini.

“Tidak Bu, ini aku mau siapkan berkas dan langsung ke rumah sakit.”

“Cuci dulu motor kamu, bannya bikin kotor. Kamu main ke kuburan apa gimana sih?” tanya Ibu sambil berlalu ke belakang.

Pandangan Radit tertuju pada motornya yang terparkir di samping rumah. Memang ada jejak motornya yang tidak disadari dan lumayan kotor.

“Ah si Deo bikin ribet.”

Bergegas ia mencuci motornya, kedua ban yang begitu pekat dengan tanah merah seperti tanah kuburan. Beres dengan urusan motor, ia pun membersihkan diri dan menyiapkan berkas untuk dibawa ke rumah sakit.

Sempat pamit pada Ibunya yang langsung mendoakan agar mendapatkan peluang tersebut. Bibir Radit mengaminkan doa ibunya, meskipun dalam hati agak ragu. Tidak sampai satu jam dengan berkendara agak santai, ia pun tiba di rumah sakit lalu bertanya pada security di mana bagian humas.

Berjalan di sepanjang koridor, sesuai arah yang ditunjukan. Sesekali pandangannya menatap sekeliling. Ada yang berjalan sambil tertatih menggunakan tongkat, ada juga yang bergegas dengan raut wajah khawatir. Sejenak ia mengabaikan apa yang dilihatnya karena orang-orang yang berurusan dengan rumah sakit tentu saja dalam keadaan tidak baik, dalam usaha untuk mempertahankan hidupnya.

Tiba di bagian humas, Radit diarahkan staf HRD yang kebetulan berada di ruangan sebelahnya. Berkas lamaran miliknya sedang dibaca oleh staf tersebut.

“Sudah terisi ya mbak?” tanya Radit.

“Belum, kita butuh beberapa orang. Baru ada satu yang kita terima. Kalau untuk perawat sudah terisi.”

Radit menganggukan kepalanya, mendengar penjelasan wanita itu. Artinya ada kemungkinan dia diterima.

“Kalau langsung isi kontrak kerja, gimana?”

“Hah, maksudnya saya diterima?” Radit balik bertanya.

“Iya. Hari ini isi kontrak kerja, besok mulai dibagi shift dan penjelasan apa saja yang menjadi tugas kamu. Bisa jadi langsung kerja.”

Wajar saja pihak rumah sakit langsung menerimanya, karena pekerjaan yang akan dilakukan tidak membutuhkan keahlian tertentu.

“Mas,” tegur wanita itu karena Radit ternyata melamun.

“Eh, iya mbak. Maaf.”

“Mau isi kontrak kerja, sekarang? Bisa jadi sore atau besok, posisi sudah terisi semua. Terserah Mas aja sih.”

“Mau, mbak. Saya mau isi kontrak sekarang.”

Wanita itu mengarahkan Radit berpindah ke meja lain untuk mengurus kontrak kerja. Ia mengisi formulir lalu dibuatkan perjanjian kerja dan diminta membaca sebelum ditandatangani. Bahkan berapa penghasilannya pun tercantum di sana.

Dalam hati, ia membaca bismillah sebelum menandatangani perjanjian tersebut. membaca ulang sebelum mengembalikan berkas di tangannya. Kasak kusuk, terdengar obrolan dari staf di sana.

“Ada polisi datang lagi, sekarang ada di sebelah.”

“Masalah mayat cewek waktu itu, bukan?”

“Iya kali, belum jelas identitasnya. Kalau perampok, tapi masih ada perhiasan di tubuh mayat itu.”

“Sudah-sudah, jangan bahas itu. kasihan jenazahnya, pasti menunggu untuk segera dimakamkan.”

Deg

Jantung Radit berdetak lebih cepat dari detakan normal mendengar obrolan para staf di ruangan itu. apa yang dibicarakan akan menjadi tugas dan kesehariannya selama bekerja. Pandangan Radit tertuju pada kolom tanda tangannya, tidak mungkin ia menolak atau membatalkan.

“Bismillah, semoga tidak ada masalah dan kendala selama aku bekerja,” batin Radit.

Sebelum pulang, ia berniat melihat kamar jenazah tempatnya bekerja nanti. Apalagi besok pun ia harus menemui penanggung jawab untuk mendapatkan pengarahan mengenai tugas-tugasnya. Mengikuti petunjuk arah, ternyata letak kamar jenazah berada di area belakang gedung. Sempat melewati deretan kamar rawat inap.

Pandangannya tertuju pada sosok yang berdiri tidak jauh dari salah satu pintu kamar. Sosok pria yang menunduk dan terlihat lesu, sebagian wajah yang terlihat sangat … pucat. Dua orang petugas medis berlari memasuki ruangan itu.

Setelah melewati banyak koridor dan taman yang agak sepi, juga beberapa pohon besar. Radit berdiri menatap dari jauh ruangan yang akan menjadi tempatnya mencari rezeki. Ada ambulance terparkir tidak jauh dari tempat itu.

“Permisi.”

Ia pun menoleh dan bergeser. Di atas brankar terbujur jenazah yang ditutup kain putih. Tidak jauh beberapa orang mengekor sambil menangis. Mungkin pasien yang meninggal dunia. Saat melewatinya, kain penutup jenazah tersibak karena hembusan angin.

Deg.

Wajah pucat pria yang terbujur kaku itu mirip sekali dengan pria yang tadi ia lihat berdiri di salah satu kamar perawatan.  Mungkinkah sosok yang ia lihat tadi ternyata … arwah. 

1
Aprilia Fahmi
seru lucu sangat menarik
Rinisa
Cerita yg bagus...
Rinisa
Mampir Kak...👍🏻
Vivi Ajaku
kerja d kamar mayat,ya jumpa mayat terus dong radit
Fitri nur Jannatin
apa karena Deo melakukannya pakai motor Radit ya, atau juga karena Radit bisa melihat begituan jadi mau minta tolong ke Radit
Fitri nur Jannatin
saya curiga sama Deo
kagome
uda tegang bacanya
lakok kesandung meja auto
berjerit "waduooooo " 🤣
kagome
uji nyali tiap hari maksudnya 🤣🤣🤣🤣
kagome
bener banget buk
apalagi orang-orang yg suka adu domba lebih serem dari kuburan🤣🤣🤣
kagome
klo depan komputer bergelut dengan angka
klo depan mayat
ya itung aja dit. tu mayat ada berapa
kan sama-sama ngitung dit
semangat dit
gue bantu do'a😁✌
aamiin🤲
kagome
uda curiga aq dri judul nya
beneran kerja di ruang jenazah
auto merinding disco dah🤣🤣🤣🤣
Arie
Luar biasa
mrs jk
eh hantu ngomong itu yang jelas,jgn pake kode2,dasar hantu cewekk
Elsa Devika
Luar biasa
mrs jk
tolang tolong si mba arwah,lgsg ngomong aja gitu loh🤣🤣😭
novita setya
/Joyful/ngibriit kenceng..neng lenaaa tungguin bang radiit donk
novita setya
deodoran hrs tgg jwb donk yg diteror asin bang radit nih..kasian dia krj demi cuan mlh kek uji nyali tiap hari
novita setya
ikut kemane neng..lo aja kalik.
novita setya
jobdesk petugas kamar mayat
side job detektip tiban
/Smirk/
novita setya
hantu baperan..lg jg dicariin solusi udh ngeyel aja mw ngikut. sabar napaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!