Hamil di luar nikah dengan suami orang dan harus melahirkan dan membesarkan anaknya seorang diri, akhirnya Riyanti bertemu dengan laki- laki yang mau menikahinya, tapi di tengah perjalanan rumah tangganya dia harus menerima kenyataan bahwa sang suami menikahi perempuan lain tanpa sepengetahuan darinya. Akankah Riyanti menemukan kebahagian dalam hidupnya setelah dikecewakan oleh lelaki yang sangat dia cintai ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Kecewa
Mba Lastri mengantar Riyanti ke kamarnya.
"Ri,mba mau ngomong sama kamu..." ucap mba Lastri lalu duduk di tepi tempat tidur.
"Mau ngomong apa mba?.." tanya Riyanti.
"Tapi kamu harus jawab jujur ya jangan ada yang ditutup-tutupi.." ucap mba Lastri dan Riyanti pun mengangguk.
"Sudah berapa lama kamu gak dapat haid?.." tanya mba Lastri.
Riyanti kaget mendengar pertanyaan mba Lastri.Dia menjadi gugup dibuatnya dan bingung mau menjawab apa.Riyanti takut kehamilannya akan diketahui oleh mba Lastri.
"Berapa lama Ri, jawab dengan jujur..." ucap mba Lastri lagi.
"Su..sudah ti..tiga bu ..bulan mba.." jawab Riyanti gagap.
Mba Lastri menarik nafas panjang. Dugaannya semakin kuat.
"Kamu sudah mengeceknya ?.." tanya Mba Lastri
Riyanti mengangguk sambil menunduk.
"Lalu hasilnya gimana ?.." tanya mba Lastri penasaran.
Riyanti tidak menjawab, lalu dia mengambil tespek yang ada di laci meja dekat tempat tidur dan menyerahkannya kepada mba Lastri.Mba Lastri lalu membuka dan mengambil benda berbentuk kecil panjang itu dari tempatnya.
Dia melihat ada dua garis merah sudah mulai memudar di sana.Lalu mba Lastri menatap wajah Riyanti kemudian menggeleng- gelengkan kepalanya.Dugaannya ternyata benar kalau Riyanti hamil.
Mba Lastri sudah diberitahu oleh mas Bayu tentang apa yang terjadi dengan Riyanti beberapa hari lalu.Namanya juga seorang ibu , yang sudah mempunyai banyak pengalaman , mendengar adik nya berbuat seperti itu dia langsung berfikiran kalau Riyanti bisa saja hamil.Makanya dia ingin sekali dia bertemu dengan Riyanti.Dan ternyata benar saja dugaannya kalau adiknya benar- benar hamil.
"Kamu pasti belum kasih tahu bapa ya?.." tanya mba Lastri.
"Jangan mba..jangan kasih tahu bapa, Ri takut bapa syok lagi, Ri takut terjadi apa- apa dengan bapa, sudah berkali- kali Ri bikin bapa sedih, hik..hik.." Riyanti mulai menangis.
"Sampai kapan kamu akan menyembunyikan kehamilan kamu dari bapa ?.." tanya mba Lastri.
"Perut kamu semakin lama semakin besar Ri, semua orang juga bakalan mengetahuinya. Kamu gak mau kan kalau bapa tahu soal ini dari orang lain ? " tanya mba Lastri mulai sedikit emosi.
"Tapi mba, bagaimana nanti kalau bapa marah ? Riyanti takut mba ..hik..hik.." ucap Riyanti terus menangis.
"Jelas bapa akan marah..!, itu pasti karena kamu sudah mengecewakan dia ,tapi itu sudah menjadi konsekwensi yang harus kamu terima Ri , berani berbuat harus berani bertanggung jawab.." sambung Mba Lastri dengan tegas.
"Tapi bagaimana kalau bapa sakit gara- gara mendengar ini mba.." tanya Riyanti khawatir.
"Mba akan bicara pelan- pelan sama bapa, mudah- mudahan tidak akan terjadi apa- apa sama bapa.." jawab mba Lastri.
"Sekarang kamu ikut mba, kita ngomong sama bapa.." ucap mba Lastri lagi.
Mba Lastri bangun dari duduknya lalu berjalan menuju ruang tengah di mana ada pak Sastro yang sedang membaca koran sambil duduk di sofa .Riyanti pun mengikuti mba Lastri di belakang.
"Riyanti kenapa Lastri ? Apa masuk angin dia?.." tanya pak Sastro sambil membaca korannya.
Lastri tidak memjawab, lalu dia duduk di mebel depan pak Sastro.Riyanti pun mengikuti mba Lastri dan duduk di sampingnya.
"Pa, Lastri mau ngomong sama bapa.." ucap mba Lastri .
Pak Sastro meletakkan korannya di atas meja.
"Ada apa Lastri ?.." tanya pak Sastro.
Mba Lastri menarik nafas panjang.
"Pa, Riyanti...Riyanti gak masuk angin, tapi,, tapi dia hamil pa,," ucap mba Lastri yang sebenarnya tidak tega mengatakan hal itu kepada bapanya.
"Apa..? Riyanti hamil ?.." tanya pak Sastro kaget.
Mba Lastri pun mengangguk.Pak Sastro terdiam karena syok.Lalu dia menangis.
"Ya Alloh Ya Rob...cobaan apa lagi ini..? Bu'e.. (memanggil istri yang sudah meninggal) maafkan bapa buu, bapa tidak bisa menjaga Riyanti dengan baik.." ucap pak Sastro sambil menangis.
"Ya Alloh dosa apa yang telah aku perbuat sehingga aku mendapatkan cobaan seperti ini ? Berkali - kali aku dikecewakan oleh anak bungsuku yang sudah aku didik dengan susah payah.. maafkan aku Ya Alloh, tidak bisa menjaga amanah Mu dengan baik,,, " ucap pak Sastro yang masih terus menangis .
"Maafkan Riyanti pa, ampuni Riyanti..Riyanti sudah berkali-kali menyusahkan bapa. Riyanti mohon ampun pa..hik..hik.." ucap Riyanti menangis dan bersimpuh di kaki pak Sastro.
Pak Sastro tidak menjawab ucapan Riyanti. Kekecewaan yang dirasakannya begitu dalam.Baru beberapa hari dia syok karena melihat video Riyanti yang di grebek oleh istri dari pacarnya, kini dia juga harus dikagetkan karena mengetahui bahwa putri bungsunya hamil di luar nikah.Mau ditaruh di mana lagi muka pak Sastro saat ini.
Rasa malu yang bertubi- tubi dia terima dari kelakuan putrinya itu.Dia merasa menjadi orang tua yang gagal mendidik anaknya.
Dia malu sama diri sendiri dan malu sama orang lain.
Pasti nanti dia akan dicap sebagai orang tua yang tidak becus mengurus anak.Bisa- bisanya anak bungsunya itu membuat aib keluarga berkali- kali.Pak Sastro bisa apa sekarang selain hanya menangis.Lalu mba Lastri mendekati pak Sastro.
"Bapa harus kuat menerima cobaan ini, sabar ya pa, Riyanti sudah mengakui kesalahannya, semoga ini akan menjadi pelajaran buat Riyanti. Dia harus mempertahankan kehamilannya, dan membesarkan anaknya nanti sebagai rasa tanggung jawab atas perbuatannya itu..." ucap mba Lastri sambil mengusap pundak pak Sastro.
"Bapa sudah tidak bisa ngomong apa-apa lagi Lastri, bapa kecewa, bapa malu, bapa tidak tau apakah bapa mampu bertemu dengan orang lain setelah kejadian ini .." ucap pak Sastro.
Lalu pak Sastro bangun dari duduknya, kemudian berjalan menuju kamarnya untuk menenangkan diri.Dia sudah tidak mampu lagi melihat wajah putrinya yang sudah mengecewakannya berkali - kali.
Sementara Riyanti masih menangis tersedu- sedu.Dia merasa sangat bersalah kepada pak Sastro karena sudah membuatnya kecewa berkali - kali.Riyanti merasa menjadi anak yang tidak berguna.Bisanya hanya merepotkan orang tua saja.
Harusnya di masa tuanya pak Sastro sedang menikmati hidup bersama anak dan cucunya, tapi dia malah harus menanggung malu seperti ini.Berkali- kali Riyanti membuat masalah yang pada akhirnya orang tua dan keluarganya yang akan menanggung malu atas perbuatannya.
Riyanti sangat menyesali perbuatannya, dia tidak mau mendengarkan nasehat orang tuanya.Padahal orang tuanya sudah mendidik dia dengan sebaik mungkin.Tetapi apa balasannya, dia hanya bikin malu saja.
Belum lagi cemoohan yang akan dia dan keluarganya terima dari masyarakat.Ini semua karena kebodohan dan ketidaktaatannya Riyanti terhadap nasehat orang tua.Dia hanya menuruti hawa nafsunya saja, tidak memikirkan apa akibat yang akan dia terima nantinya.Sekarang hanya kata menyesal yang dapat Riyanti katakan.
Bersambung...
nah kalo yg ini jodohnya bang Wili cocok bagus..