NovelToon NovelToon
Melarikan Diri Dari CEO Posesif

Melarikan Diri Dari CEO Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami / Pengganti / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:132.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: LaSheira

Awalnya aku merasa melayang dan jatuh cinta, tapi setelah tahu alasannya memilihku hanya karena aku mirip cinta pertamanya, membuat hatiku terluka.

Bisakah aku, kabur dari obsesi cinta suamiku🎶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Dicabik-cabik

Bola mata Viola mengerjap terbuka, ah! Gadis itu tersentak, karena saat membuka mata, pandangannya langsung terperangkap di mata tajam Bastian.

Bukan cuma sekretarisnya yang tidak mau mengaku, dia juga tidak mau mengaku.

"Anda datang ke desa ini karena saya kabur dan ada di sini kan?"

Tuan Bastian menjauhkan wajahnya, senyumnya yang misterius terlihat lagi, rasa sejuk itu datang lagi, saat tangan laki-laki itu kembali menyentuh pipi Viola.

"Apa kau berharap begitu?"

"Apa? itu.. tidak, tentu saja tidak. Aku.."

Viola mundur, membuat tangan Bastian terjatuh.

"Saya tidak..."

Bastian melihat genggaman tangannya sesaat, lalu kembali menatap Viola dengan tatapan yang menghujam.

"Aku hanya berlibur untuk meredakan amarahku Viola," ujar Bastian.

Deg..

Sepertinya apapun yang akan diucapkan oleh Tuan Bastian, akan menjadi peluru tajam untuk Viola. Gadis itu ingin menutup telinganya saja.

Tapi.. dia tidak berdaya.

"Karena wanita yang katanya sudah bersedia menikah denganku kabur dan menghilang tanpa jejak. Jadi, untuk meredakan amarah, aku berlibur. Bukan aku yang memilih tempat ini," Tuan Bastian menunjuk tuan sekretaris dengan ekor matanya. "Kalau aku tahu bahwa hal yang membuatku marah ada di sini, menurut mu apa yang akan aku lakukan padamu Viola?"

Aaaaa!

Tangan Bastian mencengkeram dagu Viola. Dan gadis itu sudah merasakan seluruh tubuhnya gemetar takut.

"Seharusnya kau lari, dan kabur menjauh, kenapa kau malah datang padaku Viola?"

Apa dia benar-benar tidak tahu tentang masalah kakak.

"Amarahku belum menghilang, perasaan marah dan terhinaku karena kau menginjak harga diriku dengan kabur belum hilang Viola. Sekarang, aku sedang menahan amarah. Aku sedang berfikir, apa aku cabik-cabik saja tubuh kecil mungil mu ini."

Tangan Tuan Bastian yang besar, menyentuh leher Viola. Saking takutnya, ujung mata Viola sudah basah, dia mulai meneteskan airmata.

Benar, seharunya aku lari! seharusnya aku kabur! Tapi karena kakak, bodohnya kau Vio, bodohnya karena berfikir Tuan Bastian mengejarmu ke sini, dan menjebak kakakmu. Seharusnya aku pergi!

Tangan Viola menyentuh pergelangan tangan Bastian.

"Maaf, maafkan saya Tuan. Saya benar-benar minta maaf."

"Maaf? Apa kau pikir, amarahku bisa reda hanya dengan kata maaf tidak tulus darimu ini?"

Tangan gemetar Viola, tetap menggenggam pergelangan tangan Bastian yang masih memegangi lehernya.

Apa dia benar-benar mau mencekikku?

"Saya.. saya mau menikah dengan Anda. Hiks, Saya akan menikah dengan Anda. Hiks.. hiks.. tapi.. tapi.. saya mohon, jangan ganggu kakak dan ibu saya."

Airmata Viola sudah membasahi pipi, jatuh ke tangan Bastian. Laki-laki itu tersenyum tipis, saat mendengar kata-kata Viola.

"Kakakmu? dari tadi kau membicarakan kakakmu, aku tidak tahu dan tidak perduli dengan kakakmu Viola."

"Sa.. sakit Tuan..."

Bastian melepaskan tangannya dari leher Viola, sekarang tangan itu mengusap bibir Viola lembut.

Kemudian di luar dugaan, tangan itu mendorong bahu Viola, sampai gadis itu mundur kebelakang.

A..apa dia marah? Viola mengusap bahunya yang sedikit sakit, karena Bastian mendorong cukup keras.

Bastian menjatuhkan tubuhnya ke sofa, kaki kanannya menyilang di kaki kiri, Viola langsung melengos membuang muka.

Dia mau pamer apa si, kalau dia tampan dengan handuk mandi, kalau kakinya putih dan indah, kalau.. Viola tetap membuang muka untuk menjaga kewarasan.

Tidak! Jangan tergoda dengan wajah tampan CEO gila ini Vio!

Kepala Viola kembali tegak. Walaupun tetap berusaha tidak melihat kaki Bastian dan dadanya yang tersingkap.

"Anda datang ke desa ini bukan karena saya?"

"Memang kenapa aku datang karena mu? pede sekali, aku marah padamu, ingat itu."

Glek.. rasa takut menyerang Viola lagi.

"Ka.. kak ku, Anda bukan yang menjebak kakakku?"

Viola menatap Bastian tanpa berkedip, berusaha melihat perubahan ekspresi wajahnya. Eh, laki-laki itu malah mendorong rambutnya kebelakang, lalu baru sadar sudah mengumbar selangkangan kemana-mana, dia memperbaiki handuk mandinya dengan sikap elegan.

"Sudah kubilang aku tidak tahu kakakmu? Memang aku harus tahu kakakmu?"

Ya tidak juga si, tapi.. tapi kenapa semua terasa sangat kebetulan begini.

"Jus nanas? Memang Anda tidak tahu kalau saya yang membuat jus nanas itu?"

Suara Viola lantang menusuk, dibalas gelak tawa Bastian.

"Haha, Viola, apa kau berharap aku datang mengejarmu? Apa kau senang karena berhalusinasi aku mengejarmu sampai ke desa ini."

Ti.. tidak! Kenapa jadi begini si! Aku hanya ingin tahu, apa kau terlibat dengan penipuan teman kakakku. Kenapa jadinya aku yang terlihat berharap kau kejar-kejar.

"Venus Ganesa, desain grafis yang menang tender, dan menjadi vendor perusahaan Anda. Kemarin lusa kakakku pergi ke kota, karena undangan dari Hexana Group. Tapi.. tapi..."

Bastian bangun dari duduk, membuat kata-kata Viola terhenti. Apa sekarang, dia mulai ingat dan tahu siapa kakak.

"Kakak ditipu temannya, kakak dijadikan CEO perusahaan dan harus mengganti semua kerugian Hexana Group. 500 juta! Apa Anda benar-benar tidak terlibat Tuan Bastian! Apa Anda benar-benar tidak menjebak kakak saya! Ibu saya jatuh pingsan dan kejang gara-gara mendengar kabar ini. Kakak pulang seperti orang habis dipukuli tim keamanan Anda!"

Suara Viola bergetar, dia pun sudah menangis.

"Katakan! Kalau bukan Anda yang melakukannya untuk membalas saya, katakan itu bukan balas dendam Anda karena saya kabur!"

Bastian menyeringai tipis, suara Viola meledak-ledak, tapi tetap terdengar merdu di telinganya. Aku ingin mencabik-cabik gadis di depanku dan membuatnya semakin menangis, gumaman hati Bastian saat ini. Kalau saja Viola tahu yang dipikirkan Bastian sekarang, gadis itu pasti kabur selagi ada kesempatan.

"Ah, dia kakakmu? Si bodoh yang kemarin itu." Tuan Bastian bukan bicara pada Viola tapi pada sekretarisnya, laki-laki yang sejak tadi berdiri diam itu mengangguk.

"Jadi Anda tahu kan?" pekik Viola lagi. Kali ini semakin keras suaranya.

"Yahhh, aku tahu, ada orang bodoh yang membuatku kehilangan uangku." Bastian sudah berdiri di depan Viola lagi. Viola menciut takut. "Walaupun aku suka desain kakakmu, tapi kerugian tetap kerugian kan? Itulah bisnis Viola. Terserah dia tertipu temannya atau tidak, aku tidak perduli, karena dia CEO perusahaannya, jadi dia harus bertanggung jawab."

"Tapi.. teman kakak kan yang menipu!" Viola tidak menatap ke depan, tapi melihat ke arah samping. "Bukan kakakku yang menipu Anda."

Tuan Bastian tertawa lagi.

"Kalau tahu dia kakakmu, seharusnya aku cabik-cabik dia saja ya, untuk meredakan amarahku ini."

Deg..

Viola mundur dengan kaki lemas. Benar, kalau dia tahu dia kakakku, apa kakak bisa selamat. Vio, seharusnya kau tidak datang kemari. Kenapa kau bodoh sekali.

"Tuan Bastian, apa Anda akan melepaskan kakak, kalau saya menikah dengan Anda?" Suara dan tatapan pilu yang dipenuhi kaca bening itu sedang memohon. Viola pasrah, dia sudah tidak bisa kabur lagi. "Saya akan menikah dengan Anda, tapi biarkan Kakak."

Suara tawa yang terasa seperti ejekan dan kepuasan itu memenuhi ruangan. Bastian bahkan sampai menghapus airmata disudut matanya karena merasa kata-kata Viola sangat lucu.

"Kau pede sekali Viola, memang siapa yang mau menikah denganmu?"

Deg..

Senyum menyeringai Tuan Bastian, terasa menakutkan sekarang.

"Harga diriku sudah terluka karena kau kabur, memang siapa yang mau menikah denganmu."

Bastian mengangkat tangannya, tuan sekretaris mendekat.

"Pergilah, aku mulai muak melihatmu menangis."

Deg..

Kaki Viola lemas terkulai, apa ini? kenapa jadi begini? Seharusnya aku senang kan, tapi kakak, bagaimana nasib kakak?

Bersambung

Bonus update, biar tambah nggak bisa tidur 😂✌️🙏🍍

1
Irma 😍
Luar biasa
Agata Sulistyowati
menunggu update
lyani
lahhhh......jodoh venus otw Nehh
lyani
semua salah terutama Bastian...Krn semua diimingi dan masuk perangkap
alrisa
mungkinkah jodohnya celine kakaknya viola
Kinan Kevin
selau suka 😍
skylow
Linda gk tau aja penderitaan vio... mkny bisa ngomong gt
skylow
haizzz
skylow
manis sekali ngomongnya
skylow
nasibmu vio
skylow
manis sekali ngomongnya yaaa
skylow
tp boong....
skylow
bener² masuk jebakan dah vio
skylow
kan kan....
skylow
pinter banget nich bersandiwara....
skylow
duh vio...
Dhesy Echa
wahh....cerita baru . seru nehh
Tini Laesabtini
selalu novelmu yg terbaik
Chalimah Kuchiki
huru hara sekali hidup bastian ini..
Tini Laesabtini
Aku keinget daerah penghasil nanas, Subang Jawa Barat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!